Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN JAGA IGD

23 Oktober 27 Oktober 2017

Oleh

Amri Yusuf S.Ked


Annisa Rusfiana S.Ked
Dea Gratia Putri S.Ked
Luh Gde Indrani S.Ked
Satya Agusmansyah S.Ked

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU BEDAH

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG

RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK

BANDAR LAMPUNG

2017
Hari/tanggal Nama Pasien/Umur Diagnosis

Senin, 23 Oktober 2017 Tn D (L/45 th) Disartikulasi pada metacarpophalangeal joint digiti 2

Nn. M (P/20 th) Fraktur terbuka 1/3 proksimal os. Femur

Ny. J (P/36 th) Hematoschezia e.c Ca rectum

Tn.S (L/68thn) Peritonitis e.c susp. Perforasi gaster

Selasa, 24 Oktober 2017 An. DN (P/4 th) Hematuria e.c trauma ginjal grade IV

Rabu, 25 Oktober 2017 Tn. YH (L/54 tH) Gross Hematuria + Anemia

Tn A (L/47 th) Hidronefrosis sinistra ec nefrolitiasis sinistra + Hipertensi gr II +CKD

By. RT (1 hari) Hirschprung Disease

Ny. T (P/22 th) Cedera Kepala sedang + SDH + ICH akut

Jumat, 25 Oktober 2017 Ny.R (L/41th) Kolik abdomen e.c nephrolithiasis


Senin, 23 Oktober 2013
1. Tn. D (Laki-Laki/ 45 Tahun)

A: Tidak ada sumbatan jalan nafas, snoring (-), gurgling (-), stridor (-), cedera cervical (-)

B: RR: 16x/menit, SpO2: 98%

Thorak: Inspeksi: Simetris, Retraksi (-)

Palpasi: NT (-), Fremitus Taktil Seimbang

Perkusi: Sonor seluruh lapang paru

Auskultasi: Vesikuler normal +/+

C: Sianosis (-), Pucat (-), HR : 88x/m, TD: 120/80 mmHg, CRT <2 detik

D: GCS E4V5M6, Pupil isokor (3mm/3mm), reflek cahaya +/+

E: Kulit Ekstrimitas superior terdapat vulnus amputatum pada region manus dextra, digiti 2

S/ 2 jam smrs OS mengalami kecelakaan kerja, terpotongnya jari telunjuk tangan kanan setelah
menggergaji kayu.

Status lokalis: Regio Manus Dextra

Look: - Terdapat luka amputasi pada sendi metacarpophalangeal digit 2

- Terdapat 2 luka sayat (vulnus scissum) pada bagian dorsum manus digiti 1
berukuran 0,1 cm x 0,1 cm x 2 cm dan 0,1 cm x 0,1 cm x 1 cm.

Feel : Krepitasi (+), Teraba hangat, nyeri tekan (+)

Move : Keterbatasan menggerakan tangan (+)

A/ Disartikulasi pada metacarpophalangeal joint digit 2

P/ - IVFD RL gtt xx/menit Makro

- Injeksi Ketorolac 10 mg/12 jam

- Injeksi Tetanus Toksoid Vial

Pasien Pulang atas permintaan sendiri.


2. Nn. M (Perempuan/20 tahun)

A: Tidak ada sumbatan jalan napas. Siara nafas tambahan (-).

B: 24x/menit, SpO2: 96%

C: Sianosis (-), Akral Hangat, CRT: <2 detik HR: 90x/ menit, TD: 90/60 mmHG

D: GCS E4V5M6, Pupil isokor isokor (3mm/3mm), reflek cahaya (+/+)

E : Kulit ekstrimitas inferior regio femur terdapat vulnus

S/ Pasien mengalami kecelakan menggunakan motor. Pasien ingin menghindar dari mobil yang
akan menyerempetnya tetapi ternyata kehilangan kendali, lalu oleng menabrak trotoar. Pasien
kurang bisa mendeskripsikan cara jatuh saat terjadinya kecelakaan.

Status lokalis :

Regio Femur Dextra

Look: Terdapat luka terbuka pada mediolateral 1/3 proksimal sepanjang 10 cm dengan
lebar 3 cm, deformitas (+)

Feel: Krepitasi (+), Hangat (+), Nyeri tekan (+)

Move: Nyeri (+)

A/ Fraktur Terbuka 1/3 Proksimal Os. Femur

P/ - IVFD RL gtt 20x/menit

- Injeksi Ketorolac 10 mg/12 jam

- Injeksi Tetanus Toksoid Vial

- Hecting, Wound toilet, Splinting

Pasien sudah pulang dari ruangan Mawar


Ny. J (Perempuan/36 tahun)

Keluhan Utama:

BAB disertai darah

Riwayat Penyakit Sekarang:

Pasien datang dengan keluhan BAB disertai darah sejak 1 tahun yang lalu, darah berwarna merah
segar dan terkadang terdapat darah yang menetes saat mengedan sebelum feses keluar. Pasien
merasakan panas pada bagian anusnya saat BAB yang disertai nyeri perut terus menerus. Pasien
harus mengedan dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengeluarkan feses. Feses
yang keluar hanya sedikit-sedikit seperti kotoran kambing, sehingga pasien selalu merasa tidak
puas saat BAB. Pasien mengatakan masih bisa kentut dan pasien merasa mengalami penurunan
berat badan yang berarti dalam 3 bulan terakhir. Pasien mengakui pernah menjalani operasi
infeksi perut 2 bulan yang lalu dan sudah pernah dilakukan pemeriksaan PA pada massa yang
terdapat di anus.

Pemeriksaan Fisik:

GCS : E4V5M6

Tekanan Darah : 130/80 mmHg

Nadi : 84 x/menit

Suhu : 37,1 oC

Pernafasan : 24 x/menit

Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)

Mulut : Mukosa bibir lembab

Leher : Pembesaran KGB (-)

Thoraks : I : Simetris stasis dan dinamis

P : Ekspansi dinding dada simetris, nyeri tekan (-)

P : Sonor (+/+)

A : Vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ I/II normal reguler


Abdomen : I : Cembung, terdapat lesi post op laparatomi

A : BU 6x/mnt

P : Timpani-Pekak pada hepar

P : Nyeri tekan (-)

Perianal : RT : Tonus sfingter ani kuat

Ampula recti tidak kolaps

Teraba massa di arah jam 3 dan jam 9 konsistensi keras

Permukaan berdungkul-dungkul

Pada handscoen didapatkan darah dan lendir

Ekstremitas : Superior : edem (-/-)., CRT <2 dt

Inferior : edem (-/-)., CRT <2 dt

Laboratorium :

Hb 8,2 g/dl GDS 103 mg/dl

Leukosit 21.260/l U/C 18mg/dl / 0,35mg/dl

Eritrosit 3,6 jt/l Natrium 140

Ht 26 %C Kalium 2,8

Trombosit 505.000 Kalsium 7,9

MCV/MCH/MCHC 72/23/32 Chloride 104

OT/PT 29/24

Hasil PA : Karsinoma colon/rectum berdiferensiasi baik

Diagnosis : Hematoschezia e.c Ca rectum


Penatalaksanaan : Bedrest

Observasi TTV

IVFD RL XX gtt/mnt

Transfusi PRC 200 cc

Ceftriaxone inj. 1gr/12jam

Ketorolac inj. 10mg/8jam

Konsul onkologi rencanakan tindakan operatif.

Tn. S (Laki-Laki/68 tahun)

S/ Pasien datang ke IGD RSAM mengeluh nyeri hebat seluruh lapang perut sejak 2 hari SMRS,
keluhan dirasa secara tiba-tiba dan tidak berhubungan dengan aktifitas, keluhan dirasa terus
menerus meski sudah beristirahat dan minum obat, perut dirasa seperti penuh dan sangat
kencang, sehingga pasien juga merasa sesak nafas, setiap makan dan minum pasien juga selalu
muntah, selain itu pasien mengatakan tidak bisa BAB dan buang angin sejak keluhan dirasa, saat
BAK terasa sulit dan nyeri. R/ Merokok (+) Ngopi (+) makan pedas (+) Maag (+) Minum jamu-
jamuan (+) HT (-) DM (-) Asam Urat (+)

O/

KU : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos Mentis (E4 V5 M6)

TD : 100/70 mmHg

N : 97 x/menit

RR : 24 x/menit

T : 37,5 oc

Status Generalis :

Kepala : Normochepal, simetris, lesi (-)

Mata : Konjungtiva tidak anemis, pupil isokor, refleks cahaya +/+

Leher : Simetris, deviasi trakea (-), tidak teraba masa, dan pembesaran KGB
Thorax :

I : Normothorax, tidak terlihat adanya masa dan laserasi.

P : Nyeri tekan (-), Fremitus taktil kanan = kiri

P : Sonor

A : Jantung : BJ I/II Regular, murmur (-), gallop (-) Paru : Vesikular +/+, Rhonki -/-,
Wheezing -/-

Abdomen :

I : Datar, Distensi, darm countor (-)

A : BU (-)

P : Nyeri tekan (+), defense muskular (+)

P : Hipertimpani

Ekstremitas superior : CRT <2 detik, akral hangat.

Ekstremitas Inferior : CRT <2 detik, akral hangat.

Pemeriksaan Laboratorium :

Hb 15,2 SGOT 57*

Leukosit 6.300 SGPT 46*

Eritrosit 5,7 GDS 76

Ht 45 Ureum 105*

Trombo 380.000 Creatinin 1,79*

Natrium 142

Kalium 5,2*

Calsium 8,7

Chlorida 108*
D/ Peritonitis e.c susp. Perforasi gaster

P/ IVFD RL gtt xx /menit

Ranitidin 2x40mg

Ceftriaxone 2x1 gram

Keterolac 30mg drip dalam RL

Konsul Sp.B

Selasa, 24 Oktober 2017

An. DN (Perempuan/ 4 tahun)

Keluhan Utama:

BAK bercampur darah sejak 1 hari SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang:

Keluarga pasien mengatakan 1 hari SMRS, pasien ditabrak sepeda motor saat sedang bermain
sepeda. Menurut pengakuan tetangga pasien, pasien ditabrak dari arah belakang, pasien terjatuh
dengan bagian perut yang terbentur stang sepeda. Selanjutnya BAK berdarah dikeluhkan oleh
pasien, sehingga keluarga pasien membawa pasien ke RSAM. BAK berdarah terlihat dari awal
BAK sampai selesai BAK yang tidak disertai gumpalan darah. Pasien tidak mengeluhkan nyeri
saat BAK. Namun, 12 jam setelah kejadian tsb, BAK berwarna lebih jernih dibandingkan
sebelumnya. Pasien tidak mengeluh adanya nyeri perut, mual,muntah, maupun demam.

Pemeriksaan Fisik:

GCS : E4V5M6

Tekanan Darah : 100/60 mmHg

Nadi : 92 x/menit

Suhu : 36,9 oC

Pernafasan : 28 x/menit

BB : 20 Kg
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)

Mulut : Mukosa bibir lembab

Leher : Pembesaran KGB (-)

Thoraks : I : Simetris stasis dan dinamis

P : Ekspansi dinding dada simetris, nyeri tekan (-)

P : Sonor (+/+)

A : Vesikuler (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-), BJ I/II normal reguler

Abdomen : I : Cembung, Laserasi (-)

A : BU 6x/mnt

P : Timpani-Pekak pada hepar

P : Nyeri tekan (-)

Flank area : I : Terdapat hematom pada bagian lumbar dextra

P : Nyeri ketok CVA (-)

P : Nyeri tekan (-)

A : Bruit (-)

Ekstremitas : Superior : Pada bagian sinistra terdapat vulnus exoriasi


ukuran 2x3 cm

Inferior : Pada bagian sinistra terdapat vulnus exoriasi


dengan ukuran 2x4 cm

Neuromuscular : Kekuatan otot : 5/5/5/5

Refleks fisiologis (+)

Refleks Patologis (-)


Laboratorium : BT 2 mnt

Hb 8,6 g/dl GDS 107 mg/dl

Leukosit 18.700/l U/C 36mg/dl / 0,74mg/dl

Eritrosit 3 jt/l Natrium 139

Ht 24 %C Kalium 4,8

Trombosit 154.000 Kalsium 7,4

MCV/MCH/MCHC 77/28/37 Chloride 107

CT 12 mnt

Diagnosis : Hematuria e.c trauma ginjal grade IV

Penatalaksanaan : Bedrest

Observasi TTV

IVFD RL XX gtt/mnt

Transfusi PRC 200 cc

Ceftriaxone inj. 500mg/12jam

Paracetamol 200mg/8jam

Asam Traneksamat 200mg/8jam

Konsul bedah anak dan urologi


Konservatif

Rabu, 25 Oktober 2017


Tn. YH (Laki-laki/ 54 tahun)

S/ Pasien datang dengan keluhan tidak bisa BAK sejak tadi malam, ketika pasien mengedan
untuk mencoba mengeluarkan air seni, keluar gumpalan-gumpalan seperti ati ayam. Keluhan
disertai nyeri hebat pada saat mencoba berkemih dan tidak ada batu/pasir yang keluar saat
berkemih. Pasien mengatakan pernah dilakukan operasi dan dikatakan menderita tumor buli pada
tgl 11/10/2017 dengan hasil PA: Transisional cell carcinoma grade I kemudian pasien datang ke
UGD RSAM dan dipasang kateter setelah itu air seni dapat keluar dengan lancar, air seni
berwarna merah darah, darah keluar disepanjang berkemih, disertai nyeri hebat dan rasa terbakar
saat berkemih.

O/KU: Tampak sakit berat, Kesadaran: compos mentis, TD: 160/100, HR: 90 , RR: 20, T: 36,8

Status generalis:

Kepala: simetris, normocephal

Mata: Konjungtiva anemis (+/+)

THT: dalam batas normal

Mulut: dalam batas normalThoraks: dalam batas normal

Abdomen:

Inspeksi: datar, jejas (-), distensi (-),

Auskultasi: bising usus (+) normal

Palpasi : supel, hepar tidak teraba, lien tidak teraba, nyeri tekan (-), Buli kesan: penuh,
nyeri tekan suprapubik (+)

Perkusi : Timpani, nyeri kotak CVA (-/-)

Genitalia: Terpasang foley catether, urin 300cc, darah (+)

Lab: Hitung Jenis:

Hb: 5.4 Basofil: 0%

Leukosit: 9500/l Eosinofil: 1 %

Eritrosit: 5,4 jt/l Batang: 0%

Hematokrit: 16% Segmen: 87%

Trombosit: 440.000/l Limfosit: 9%

MCV: 83 fL Monosit: 3 %

MCH: 29 pg LED: 28 mm/jam


A/ Gross Hematuria + Anemia

P/ - IVFD RL gtt xx/ menit

- O2 3lt/menit

- pemasangan kateter foley

- inj. Kalnex 500 mg/8 jam IV

- inj. Ceftriaxon 2 x 1 gram IV

- ink. Vit K

- asam mefenamat 3 x 500 mg tab

- ranitidin 2x 150 mg tab

Tn. A (Laki-laki/ 47 tahun)

S/ Keluhan utama : Nyeri pinggang kiri

RPS : Sejak 5 hari SMRS pasien mengeluh nyeri pinggang kiri yang hilang timbul dan memberat
dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Keluhan sudah dirasakan sejak 2 tahun yang lalu namun
belum mengganggu aktivitas. Nyeri pinggang terasa seperti ditusuk-tusuk dan menjalar ke perut.
Keluhan disertai dengan BAK yang sedikit, sulit, nyeri dan berdarah. Jumlah urin gelas aqua
dengan frekuensi 1-2x/hari. Nyeri dirasakan seperti terbakar saat mulai berkemih dan urin
berwarna merah seperti darah selama berkemih. Keluhan urin berpasir dan demam disangkal. 4
hari yang lalu pasien telah dirawat di RS Demang dan dikatakan terdapat batu pada ginjalnya
lalu dirujuk untuk penanganan lebih lanjut.

O/ GCS : E4V5M6

TTV : HR : 72x/m TD : 170/100 mmHg, RR : 20 x/m

Kepala : normochepal, simetris

Mata : KA (-/-), Refleks cahaya (+/+)

Leher : simetris, massa (-), deviasi trakea (-), pembesaran KGB (-)
Thorax : simetris, fremitus taktil seimbang, sonor (+/+) vesikuler (+/+)

Abdomen :

I : sedikit cembung, distensi (-)

A : BU normal (12x/m)

P : NT + (regio lumbal s & d )

P : timpani seluruh lapang abdomen

Flank Area :

I : Bulging (-), laserasi (-)

P : Ballotement (-)

P : Nyeri ketuk CVA (+/+)

A : Bruit (-)

Darah Rutin :

Hb : 13,0 g/dl

Leukosit : 4.400/

HT : 38 %

Trombosit : 196.000

Kimia darah :

SGOT : 32 u/l

SGPT : 35 u/l

Ur : 101 mg/dl

Cr : 6,64 mg/dl

Na : 142 mmol/l

K : 4,3 mmol/l
USG abdomen :

Kesan : hidronefrosis sinistra ec nephrolithiasis sinistra & hidronefrosis dextra ec ?

Ren : besar dan densitas normal, corticomedullar junction normal, system pelvicocalices
bilateral melebar, batu 8-25mm multiple di pyelum sinistra, tidak tampak massa dan
kista.

A/

Hidronefrosis sinistra ec nefrolitiasis sinistra

Hipertensi gr II

CKD

P/

IVFD RL gtt XX

Inj. Ketorolac 10mg/12jam

Inj Ceftriaxone 1gr/12 jam

Amplodipin 5 mg tab /24 jam

Bicnat 500mg tab /8jam

As. Folat tab 15 mg tab /24 jam

CaCo3 tab /8 jam

Pasien masih dalam perawatan di bangsal Kutilang

By. RT (Laki-laki/ 1 hari)

S/ Pasien usia 1 hari diantar keluarga dengan keluhan muntah kehijauan 6 jam SMRS. Muntah 1
x berwarna kehijauan kemudian perutnya semakin membesar. Keluarga pasien mengatakan kalau
pasien belum BAB sejak lahir. BAK normal. Kentut (-). Kemudian keluarga membawa pasien ke
RS Handayani, karena tidak ada Sp. BA pasien dirujuk ke RS Abdul Moeloek. Tante pasien
mengatakan bahwa pasien bergerak aktif dan menangis kuat.
Riwayat perinatal: Pasien merupakan anak pertama, ibu os berusia 25 tahun, dengan kehamilan
cukup bulan. Selama kehamilan ibu Os cukup sering check up ke bidan dan tidak ditemukan
kelainan pada ketiga trismester.

Riwayat kelahiran: Os dilahirkan secara normal, dengan BB: 3600gr dan PB: 48 cm

O/ KU : bergerak aktif, menangis kuat.


HR : 150x/menit
RR : 40x/menit
T : 38C
BB : 3600 gr
PB : 48 cm

Kepala : simetris, normocephal,


Mata : Konjungtiva pucat (-/-), sekret (-)
THT : dalam batas normal

Mulut : sianosis (-)

Thoraks:

I: Simetris, lesi (-)

P: Fremitus taktil, simetris


P: -
A:Bunyi nafas vesikuler (+/+); BJ Jantung I/II reguler

Abdomen:

I: Cembung, distensi (+)


A: BU (+)
P: Nyeri tekan (+), massa (-)
P: -

Perianal:

RT: lumen rektum menyempit, keluar kotoran feses menyemprot sewaktu jari ditarik
keluar distensi abdomen berkurang.
Laboratorium: -Limfosit: 14%

Hb: 12,3 g/dl -Monosit: 8%

Leukosit: 14.700 LED: 3mm/jam

Eritrosit: 3,5 CT: 11

Hematokrit: 34%R BT: 2

Trombosit: 246.000 SGOT: 54 U/L*

MCV: 97 fl SGPT: 19 U/L

MCH: 35pg GDS: 107 mg/dl

MCHC: 36 g/dl Ureum: 61 mg/dl*

Hitung jenis: Creatinin: 0,95 mg/dl

-Basofil 0% Natrium: 141 mmol/L

-Eosinofil: 0% Kalium: 141mmol/L

-Batang: 0% Calcium: 6,6* mg/dL

-Segmen: 78% Chlorida: 112* mmol/

A/ Hirschprung Disease

P/ - Pasien dipuasakan

- IVFD N4D5 12 tpm

- OGT no. 8

- Ceftriaxone 2x 200mg (diencerkan dalam

20 cc NS, drip)

- Konsul dr. Billy, Sp.BA

KAEN 3B 400 cc/24 jam

Ceftriaxone 1 x 300 mg IV

Metronidazole 3 x 25 mg IV
Ny. T (Perempuan/ 22 tahun)

Airway : Tidak ada sumbatan jalan nafas, snoring (-) gurgling (-)

Breathing : RR: 22x/menit (CLEAR)

Circulation : Sianosis (-), Pucat (-), HR: 82x/menit, TD: 110/80 mmHg

Disablility : GCS e4v3m5

Exposure : Clear

S/ pasien mengalami kecelakaan motor. Terjatuh karena masuk kedalam lubang jalanan
yang rusak, lalu pasien kepalanya terbentur aspal. Pasien sebagai penumpang dan tidak
memakai helm. Sesaat setelah kejadian pasien mengalami penurunan kesadaran lalu
pasien langsung dibawa ke rumah sakit.

O/ GCS e4v3m6

Kepala : os. Frontal defek (+)

Leher : Collar Brace terpasang

Thorak : Simetris, Fremitus taktil seimbang, Sonor (+/+)

Abdomen : DBN

Pemeriksaan Penunjang

Hematologi

HB : 8,7 GDS : 102 mg/dl

Leukosit : 14.600 Ureum : 18 mg/dl

Trombosit : 314.000 Creatinin : 0.62 mg/dl

Kimia Darah Na : 139 nmol/L

SGOT : 31 u/l Kalsium : 7,8 mg/dl

SGPT : 22 u/l Dilakukan CT-Scan Kepala

A/ Cedera Kepala sedang + SDH + ICH akut


P/

IVFD NaCL + Ketorolac 10 mg drip gtt XX

Ceftriaxon 2x1 gr IV

Ranitidin 2x50mg IV

Asam Tranexamat 3x500mg IV

Manitol IV 1x1 L

Pasien rencana Craniotomy evakuasi

Jumat, 27 Oktober 2017


Ny. R (Perempuan/41 Tahun)

S/ Pasien datang mengeluh nyeri perut sebelah kanan sejak 1 minggu yang lalu, keluhan
dirasakan secara tiba-tiba, nyeri dirasakan terus menerus, dan menjalar hingga ke belakang,
sebelumnya pasien sudah mencoba minum obat penghilang nyeri, dan keluhan dirasakan hilang
sesaat namun timbul lagi, selain itu pasien juga merasa mual namun tidak muntah, pasien juga
tidak nafsu makan dan menguluh lemas, BAB normal dan BAK lancar tidak ada keluhan.
sebelumnya pasien dirawat di rs natar medika 5 hari lalu pasien di rujuk ke RSAM. R/ HT (-)
DM (-)

O/

KU : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos Mentis (E4 V5 M6)

TD : 120/90 mmHg

N : 80 x/menit

RR : 20 x/menit

T : 36,5 oc
Status Generalis :

Kepala : Normochepal, simetris, lesi (-)

Mata : Konjungtiva tidak anemis, pupil isokor,

refleks cahaya +/+

Leher : Simetris, deviasi trakea (-), tidak teraba

masa, dan pembesaran KGB

Thorax :

I : Normothorax, tidak terlihat adanya masa dan

laserasi.

P : Nyeri tekan (-), Fremitus taktil kanan = kiri

P : Sonor

A : Jantung : BJ I/II Regular, murmur (-), gallop (-)

Paru : Vesikular +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-

Abdomen :

I : Datar, masa (-), Lesi (-)

A : BU (+)

P : Nyeri tekan (+) perut kanan, Mc Burney sign (-), Rovsing

sign (-), Defens muscular (-), Nyeri ketok CVA (+)

P : Timpani

Ekstremitas superior : CRT <2 detik, akral hangat.

Ekstremitas Inferior : CRT <2 detik, akral hangat.

Pemeriksaan Laboratorium :

Hb 12,8

Leukosit 14.100

Eritrosit 4,2
Ht 40

Trombo 344.000

GDS 90

Pemeriksaan USG Abdomen :

Pelviokalietasis disertai nephrolithiasis ginjal kanan

Ginjal kiri, vesika urinari dan uterus dalam batas normal

D/ Kolik abdomen e.c nephrolithiasis

P/ IVFD RL gtt xx /menit

Ranitidin 2x40mg

Ceftriaxone 2x1 gram

Keterolac 30mg drip dalam RL

Anda mungkin juga menyukai