Oleh
BANDAR LAMPUNG
2017
Hari/tanggal Nama Pasien/Umur Diagnosis
Senin, 23 Oktober 2017 Tn D (L/45 th) Disartikulasi pada metacarpophalangeal joint digiti 2
Selasa, 24 Oktober 2017 An. DN (P/4 th) Hematuria e.c trauma ginjal grade IV
A: Tidak ada sumbatan jalan nafas, snoring (-), gurgling (-), stridor (-), cedera cervical (-)
C: Sianosis (-), Pucat (-), HR : 88x/m, TD: 120/80 mmHg, CRT <2 detik
E: Kulit Ekstrimitas superior terdapat vulnus amputatum pada region manus dextra, digiti 2
S/ 2 jam smrs OS mengalami kecelakaan kerja, terpotongnya jari telunjuk tangan kanan setelah
menggergaji kayu.
- Terdapat 2 luka sayat (vulnus scissum) pada bagian dorsum manus digiti 1
berukuran 0,1 cm x 0,1 cm x 2 cm dan 0,1 cm x 0,1 cm x 1 cm.
C: Sianosis (-), Akral Hangat, CRT: <2 detik HR: 90x/ menit, TD: 90/60 mmHG
S/ Pasien mengalami kecelakan menggunakan motor. Pasien ingin menghindar dari mobil yang
akan menyerempetnya tetapi ternyata kehilangan kendali, lalu oleng menabrak trotoar. Pasien
kurang bisa mendeskripsikan cara jatuh saat terjadinya kecelakaan.
Status lokalis :
Look: Terdapat luka terbuka pada mediolateral 1/3 proksimal sepanjang 10 cm dengan
lebar 3 cm, deformitas (+)
Keluhan Utama:
Pasien datang dengan keluhan BAB disertai darah sejak 1 tahun yang lalu, darah berwarna merah
segar dan terkadang terdapat darah yang menetes saat mengedan sebelum feses keluar. Pasien
merasakan panas pada bagian anusnya saat BAB yang disertai nyeri perut terus menerus. Pasien
harus mengedan dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengeluarkan feses. Feses
yang keluar hanya sedikit-sedikit seperti kotoran kambing, sehingga pasien selalu merasa tidak
puas saat BAB. Pasien mengatakan masih bisa kentut dan pasien merasa mengalami penurunan
berat badan yang berarti dalam 3 bulan terakhir. Pasien mengakui pernah menjalani operasi
infeksi perut 2 bulan yang lalu dan sudah pernah dilakukan pemeriksaan PA pada massa yang
terdapat di anus.
Pemeriksaan Fisik:
GCS : E4V5M6
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 37,1 oC
Pernafasan : 24 x/menit
P : Sonor (+/+)
A : BU 6x/mnt
Permukaan berdungkul-dungkul
Laboratorium :
Ht 26 %C Kalium 2,8
OT/PT 29/24
Observasi TTV
IVFD RL XX gtt/mnt
S/ Pasien datang ke IGD RSAM mengeluh nyeri hebat seluruh lapang perut sejak 2 hari SMRS,
keluhan dirasa secara tiba-tiba dan tidak berhubungan dengan aktifitas, keluhan dirasa terus
menerus meski sudah beristirahat dan minum obat, perut dirasa seperti penuh dan sangat
kencang, sehingga pasien juga merasa sesak nafas, setiap makan dan minum pasien juga selalu
muntah, selain itu pasien mengatakan tidak bisa BAB dan buang angin sejak keluhan dirasa, saat
BAK terasa sulit dan nyeri. R/ Merokok (+) Ngopi (+) makan pedas (+) Maag (+) Minum jamu-
jamuan (+) HT (-) DM (-) Asam Urat (+)
O/
TD : 100/70 mmHg
N : 97 x/menit
RR : 24 x/menit
T : 37,5 oc
Status Generalis :
Leher : Simetris, deviasi trakea (-), tidak teraba masa, dan pembesaran KGB
Thorax :
P : Sonor
A : Jantung : BJ I/II Regular, murmur (-), gallop (-) Paru : Vesikular +/+, Rhonki -/-,
Wheezing -/-
Abdomen :
A : BU (-)
P : Hipertimpani
Pemeriksaan Laboratorium :
Ht 45 Ureum 105*
Natrium 142
Kalium 5,2*
Calsium 8,7
Chlorida 108*
D/ Peritonitis e.c susp. Perforasi gaster
Ranitidin 2x40mg
Konsul Sp.B
Keluhan Utama:
Keluarga pasien mengatakan 1 hari SMRS, pasien ditabrak sepeda motor saat sedang bermain
sepeda. Menurut pengakuan tetangga pasien, pasien ditabrak dari arah belakang, pasien terjatuh
dengan bagian perut yang terbentur stang sepeda. Selanjutnya BAK berdarah dikeluhkan oleh
pasien, sehingga keluarga pasien membawa pasien ke RSAM. BAK berdarah terlihat dari awal
BAK sampai selesai BAK yang tidak disertai gumpalan darah. Pasien tidak mengeluhkan nyeri
saat BAK. Namun, 12 jam setelah kejadian tsb, BAK berwarna lebih jernih dibandingkan
sebelumnya. Pasien tidak mengeluh adanya nyeri perut, mual,muntah, maupun demam.
Pemeriksaan Fisik:
GCS : E4V5M6
Nadi : 92 x/menit
Suhu : 36,9 oC
Pernafasan : 28 x/menit
BB : 20 Kg
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
P : Sonor (+/+)
A : BU 6x/mnt
A : Bruit (-)
Ht 24 %C Kalium 4,8
CT 12 mnt
Penatalaksanaan : Bedrest
Observasi TTV
IVFD RL XX gtt/mnt
Paracetamol 200mg/8jam
S/ Pasien datang dengan keluhan tidak bisa BAK sejak tadi malam, ketika pasien mengedan
untuk mencoba mengeluarkan air seni, keluar gumpalan-gumpalan seperti ati ayam. Keluhan
disertai nyeri hebat pada saat mencoba berkemih dan tidak ada batu/pasir yang keluar saat
berkemih. Pasien mengatakan pernah dilakukan operasi dan dikatakan menderita tumor buli pada
tgl 11/10/2017 dengan hasil PA: Transisional cell carcinoma grade I kemudian pasien datang ke
UGD RSAM dan dipasang kateter setelah itu air seni dapat keluar dengan lancar, air seni
berwarna merah darah, darah keluar disepanjang berkemih, disertai nyeri hebat dan rasa terbakar
saat berkemih.
O/KU: Tampak sakit berat, Kesadaran: compos mentis, TD: 160/100, HR: 90 , RR: 20, T: 36,8
Status generalis:
Abdomen:
Palpasi : supel, hepar tidak teraba, lien tidak teraba, nyeri tekan (-), Buli kesan: penuh,
nyeri tekan suprapubik (+)
MCV: 83 fL Monosit: 3 %
- O2 3lt/menit
- ink. Vit K
RPS : Sejak 5 hari SMRS pasien mengeluh nyeri pinggang kiri yang hilang timbul dan memberat
dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Keluhan sudah dirasakan sejak 2 tahun yang lalu namun
belum mengganggu aktivitas. Nyeri pinggang terasa seperti ditusuk-tusuk dan menjalar ke perut.
Keluhan disertai dengan BAK yang sedikit, sulit, nyeri dan berdarah. Jumlah urin gelas aqua
dengan frekuensi 1-2x/hari. Nyeri dirasakan seperti terbakar saat mulai berkemih dan urin
berwarna merah seperti darah selama berkemih. Keluhan urin berpasir dan demam disangkal. 4
hari yang lalu pasien telah dirawat di RS Demang dan dikatakan terdapat batu pada ginjalnya
lalu dirujuk untuk penanganan lebih lanjut.
O/ GCS : E4V5M6
Leher : simetris, massa (-), deviasi trakea (-), pembesaran KGB (-)
Thorax : simetris, fremitus taktil seimbang, sonor (+/+) vesikuler (+/+)
Abdomen :
A : BU normal (12x/m)
Flank Area :
P : Ballotement (-)
A : Bruit (-)
Darah Rutin :
Hb : 13,0 g/dl
Leukosit : 4.400/
HT : 38 %
Trombosit : 196.000
Kimia darah :
SGOT : 32 u/l
SGPT : 35 u/l
Ur : 101 mg/dl
Cr : 6,64 mg/dl
Na : 142 mmol/l
K : 4,3 mmol/l
USG abdomen :
Ren : besar dan densitas normal, corticomedullar junction normal, system pelvicocalices
bilateral melebar, batu 8-25mm multiple di pyelum sinistra, tidak tampak massa dan
kista.
A/
Hipertensi gr II
CKD
P/
IVFD RL gtt XX
S/ Pasien usia 1 hari diantar keluarga dengan keluhan muntah kehijauan 6 jam SMRS. Muntah 1
x berwarna kehijauan kemudian perutnya semakin membesar. Keluarga pasien mengatakan kalau
pasien belum BAB sejak lahir. BAK normal. Kentut (-). Kemudian keluarga membawa pasien ke
RS Handayani, karena tidak ada Sp. BA pasien dirujuk ke RS Abdul Moeloek. Tante pasien
mengatakan bahwa pasien bergerak aktif dan menangis kuat.
Riwayat perinatal: Pasien merupakan anak pertama, ibu os berusia 25 tahun, dengan kehamilan
cukup bulan. Selama kehamilan ibu Os cukup sering check up ke bidan dan tidak ditemukan
kelainan pada ketiga trismester.
Riwayat kelahiran: Os dilahirkan secara normal, dengan BB: 3600gr dan PB: 48 cm
Thoraks:
Abdomen:
Perianal:
RT: lumen rektum menyempit, keluar kotoran feses menyemprot sewaktu jari ditarik
keluar distensi abdomen berkurang.
Laboratorium: -Limfosit: 14%
A/ Hirschprung Disease
P/ - Pasien dipuasakan
- OGT no. 8
20 cc NS, drip)
Ceftriaxone 1 x 300 mg IV
Metronidazole 3 x 25 mg IV
Ny. T (Perempuan/ 22 tahun)
Airway : Tidak ada sumbatan jalan nafas, snoring (-) gurgling (-)
Circulation : Sianosis (-), Pucat (-), HR: 82x/menit, TD: 110/80 mmHg
Exposure : Clear
S/ pasien mengalami kecelakaan motor. Terjatuh karena masuk kedalam lubang jalanan
yang rusak, lalu pasien kepalanya terbentur aspal. Pasien sebagai penumpang dan tidak
memakai helm. Sesaat setelah kejadian pasien mengalami penurunan kesadaran lalu
pasien langsung dibawa ke rumah sakit.
O/ GCS e4v3m6
Abdomen : DBN
Pemeriksaan Penunjang
Hematologi
Ceftriaxon 2x1 gr IV
Ranitidin 2x50mg IV
Manitol IV 1x1 L
S/ Pasien datang mengeluh nyeri perut sebelah kanan sejak 1 minggu yang lalu, keluhan
dirasakan secara tiba-tiba, nyeri dirasakan terus menerus, dan menjalar hingga ke belakang,
sebelumnya pasien sudah mencoba minum obat penghilang nyeri, dan keluhan dirasakan hilang
sesaat namun timbul lagi, selain itu pasien juga merasa mual namun tidak muntah, pasien juga
tidak nafsu makan dan menguluh lemas, BAB normal dan BAK lancar tidak ada keluhan.
sebelumnya pasien dirawat di rs natar medika 5 hari lalu pasien di rujuk ke RSAM. R/ HT (-)
DM (-)
O/
TD : 120/90 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
T : 36,5 oc
Status Generalis :
Thorax :
laserasi.
P : Sonor
Abdomen :
A : BU (+)
P : Timpani
Pemeriksaan Laboratorium :
Hb 12,8
Leukosit 14.100
Eritrosit 4,2
Ht 40
Trombo 344.000
GDS 90
Ranitidin 2x40mg