Anda di halaman 1dari 5

NAMA : RIZKY PUTRA KURNIAWAN

NIM : 1031311052

PENDAHULUAN

Pengertian tsuami. Dari segi terminologi berasal dari bahasa jepang, Tsu yang berarti
pelabuhan dan Nami yang berarti gelombang, karena tsunami sering terjadi di negara
jepang, berdasarkan catatan sejarah di Jepang telah terjadi tsunami kurang lebih sebanyak
195 kali.
Tsunami (bahasa Jepang: ; tsu = pelabuhan, nami = gelombang, secara harafiah berarti
"ombak besar di pelabuhan") adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh
perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut
tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung
berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau hantaman meteor di laut. Gelombang
tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami
adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Di laut dalam, gelombang tsunami
dapat merambat dengan kecepatan 500-1000 km per jam. Setara dengan kecepatan
pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar 1 meter. Dengan
demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang berada di tengah laut. Ketika
mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam,
namun ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter. Hantaman
gelombang Tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai. Kerusakan dan
korban jiwa yang terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun
material yang terbawa oleh aliran gelombang tsunami.
Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang dilaluinya.
Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia serta
menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air bersih.
Tsunami merupakan perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan
laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan
antara lain oleh :

gempa bumi yang berpusat di bawah laut,


letusan gunung berapi bawah laut,
longsor bawah laut,
atau dapat juga karena hantaman meteor dari angkasa yang jatuh ke laut.

Gelombang ombak yang terjadi dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung
dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Di laut
dalam, gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500 sampai dengan 1000
km per jam, kecepatan yang setara dengan kecepatan pesawat terbang. Ketinggian
gelombang di laut dalam hanya sekitar 1 meter. Dengan demikian, laju gelombang tidak
terasa oleh kapal yang sedang berada di tengah laut. Ketika mendekati pantai, kecepatan
gelombang tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya sudah
meningkat hingga mencapai puluhan meter. Hantaman gelombang Tsunami bisa masuk
hingga puluhan kilometer dari bibir pantai. Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena
Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material yang terbawa oleh aliran
gelombang tsunami.

Proses Terjadinya Tsunami


Ada 3 (tiga) kejadian di laut yang mengakibatkan timbulnya tsunami yaitu :

1. Gempabumi
Secara umum gempabumi yang bisa menimbulkan tsunami adalah gempabumi tektonik
yang terjadi di laut dan mempunayai karakteristik sebagai berikut :
1 Sumber gempabumi berada di laut
2 Kedalaman gempabumi dangkal, yakni kurang dari 60 km
3 Kekuatannya cukup besar, yakni di atas 6,0 SR
4 Tipe patahannya turun (normal fault) atau patahan naik (thrush fault)
Tsunami yang ditimbulkan oleh gempabumi biasanya menimbulkan gelombang yang cukup
besar, tergantung dari kekuatan gempanya dan besarnya area patahan yang terjadi.
Tsunami dapat dihasilkan oleh gangguan apapun yang dengan cepat memindahkan suatu
massa air yang sangat besar, seperti suatu gempabumi, letusan vulkanik, batu
bintang/meteor atau tanah longsor. Bagaimanapun juga, penyebab yang paling umum
terjadi adalah dari gempabumi di bawah permukaan laut. Gempabumi kecil bisa saja
menciptakan tsunami akibat dari adanya longsor di bawah permukaan laut/lantai samudera
yang mampu untuk membangkitkan tsunami

Tsunami dapat terbentuk manakala lantai samudera berubah bentuk secara vertikal dan
memindahkan air yang berada di atasnya. Dengan adanya pergerakan secara vertical dari
kulit bumi, kejadian ini biasa terjadi di daerah pertemuan lempeng yang disebut subduksi.
Gempa bumi di daerah subduksi ini biasanya sangat efektif untuk menghasilkan gelombang
tsunami dimana lempeng samudera slip di bawah lempeng kontinen, proses ini disebut juga
dengan subduksi.

2. Land Slide (Tanah Longsor)


Land Slide/tanah longsor dengan volume tanah yang jatuh/turun cukup besar dan terjadi di
dasar Samudera, dapat mengakibatkan timbulnya Tsunami. Biasanya tsunami yang terjadi
tidak terlalu besar, jika dibandingkan dengan tsunami akaibat gempabumi.

3. Gunung Berapi aktif yang berada di tengah laut, ketika meletus akan dapat
menimbulkan tsunami.
Tsunami yang terjadi bisa kecil, bisa juga sangat besar, tergantung dari besar kecilnya
letusan gunung api tersebut. Ada banyak gunung api yang berada ditengah laut di seluruh
dunia. Untuk di Indonesia , yang paling terkenal adalah letusan gunung Krakatau yang
terletak di tengah laut sekitar Selat Sunda, yang terjadi pada tahun 1883. Letusannya sangat
dashyat, sehingga menimbulkna tsunami yang sangat besar dan korban yang banyak, baik
jiwa maupun harta benda. (http://um.co.id) Dampak dari bencana ini juga dirasakan
kedashyatannya di negara lain.
Tanah longsor di dalam laut dalam , kadang-kadang dicetuskan oleh gempabumi yang
besar; seperti halnya bangunan yang roboh akibat letusan vulkanik, mungkin juga dapat
mengganggu kolom air akibat dari sediment dan batuan yang bergerak di lantai samudera.
Jika terjadi letusan gunungapi dari dalam laut dapat juga menyebabkan tsunami karena
kolom air akan naik akibat dari letusan vulkanik yang cukup besar lalu membentuk suatu
tsunami. Contoh seperti yang terjadi di Gunung Krakatau.Gelombang terbentuk akibat
perpindahan massa air yang bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mencapai
keseimbangan dan bergerak di lautan, seperti jika kita menjatuhkan batu di tengah kolam
akan terbentuk gelombang melingkar.
Sekitar era tahun 1950 an ditemukan tsunami yang lebih besar dibandingkan sebelumnya
percaya atau tidak mungkin ini disebabkan oleh tanah longsor, bahan peledak, aktifitas
vulkanik dan peristiwa lainnya. (http://ksupointer.com) Gejala ini dengan cepat
memindahkan volume air yang besar, sebagai energi dari material yang terbawa atau
melakukan ekspansi energi yang ditransfer ke air sehingga terjadi gerakan tanah. Tsunami
disebabkan oleh mekanisme ini, tidak sama dengan tsunami di lautan lepas yang
disebabkan oleh beberapa gempabumi, biasanya menghilang dengan cepat dan jarang
sekali berpengaruh sampai ke pantai karena area yang terpengaruh sangat kecil.Peristiwa
ini dapat memberi kenaikan pada gelombang kejut lokal yang bergerak cepat dan lebih
besar (solitons), Seperti gerakan tanah yang terjadi di Teluk Lituya memproduksi suatu
gelombang dengan tinggi 50- 150 m dan mencapai area pegunungan yang jaraknya 524 m.
(http://yan.komputasi.web.id)Bagaimanapun juga , suatu tanah longsor yang besar dapat
menghasilkan megatsunami yang mungkin berdampak pada samudera.

FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TSUNAMI


Asal Usul Tsunami Kata tsunami berasal dari bahasa jepang. Tsu yang berarti pelabuhan,
dan nami berarti gelombang. Tsunami sering terjadi di Jepang. Sejarah Jepang mencatat
setidaknya 197 tsunami telah terjadi di jepang.
Pada beberapa kesempatan, tsunami disamakan dengan gelombang pasang. Dalam tahun-
tahun terakhir, persepsi ini telah dinyatakan tidak sesuai lagi, terutama dalam komunitas
peneliti, karena gelombang pasang tidak ada hubungannya dengan tsunami. Persepsi ini
dahulu populer karena penampakan tsunami yang menyerupai gelombang pasang yang
tinggi.
Tsunami dan gelombang pasang sama-sama menghasilkan gelombang air yang bergerak ke
daratan, namun dalam kejadian tsunami, gerakan gelombang jauh lebih besar dan lebih
lama, sehingga memberika kesan seperti gelombang pasang yang sangat tinggi. Meskipun
pengartian yang menyamakan dengan pasang-surut meliputi kemiripan atau memiliki
kesamaan karakter dengan gelombang pasang, pengertian ini tidak lagi tepat. Tsunami
tidak hanya terbatas pada pelabuhan. Karenanya para geologis dan oseanografis sangat
tidak merekomendasikan untuk menggunakan istilah ini.
Hanya ada beberapa bahasa lokal yang memiliki arti yang sama dengan gelombang merusak
ini. Aazhi Peralai dalam Bahasa Tamil, i beuna atau aln buluk (menurut dialek) dalam
Bahasa Aceh adalah contohnya. Sebagai catatan, dalam bahasa Tagalog versi Austronesia,
bahasa utama di Filipina, alon berarti gelombang. Di Pulau Simeulue, daerah pesisir barat
Sumatra, Indonesia, dalam Bahasa Defayan, smong berarti tsunami. Sementara dalam
Bahasa Sigulai, emong berarti tsunami.
Penyebab Terjadinya Tsunami
Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar
air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi.
Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah
beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung
Krakatau.
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara
tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini
mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi
gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.
Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi,
dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapai
pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak
daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm
hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai
puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan
merayap masuk daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus
meter bahkan bisa beberapa kilometer.
Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa bumi juga banyak
terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng
benua.
Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat
mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang
menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun secara
tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu. Demikian pula
halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau
longsor ini cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.
Gempa yang menyebabkan tsunami

Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 30 km)


Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun

TSUNAMI, PENYEBAB DAN AKIBATNYA

II. Penyebab Terjadinya Tsunami


Tsunami terjadi karena adanya gangguan impulsif terhadap air laut akibat terjadinya
perubahan bentuk dasar laut secara tiba-tiba. Ini terjadi karena tiga sebab, yaitu : gempa
bumi, letusan gunung api dan longsoran (land slide) yang terjadi di dasar laut. Dari ketiga
penyebab tsunami, gempa bumi merupakan penyebab utama. Besar kecilnya gelombang
tsunami sangat ditentukan oleh karakteristik gempa bumi yang menyebabkannya.
Bagian terbesar sumber gangguan implusif yang menimbulkan tsunami dahsyat adalah
gempa bumi yang terjadi di dasar laut. Walaupun erupsi vulkanik juga dapat menimbulkan
tsunami dahsyat, seperti letusan gunung Krakatau pada tahun 1883.
Gempa bumi di dasar laut ini menimbulkan gangguan air laut, yang disebabkan berubahnya
profil dasar laut. Profil dasar laut iniumumnya disebabkan karena adanya gempa bumi
tektonik yang bisa menyebabkan gerakan tanah tegak lurus dengan permukaan air laut atau
permukaan bumi. Apabila gerakan tanah horizontal dengan permukaan laut, maka tidak
akan terjadi tsunami.
Apabila gempa terjadi didasar laut, walaupun gerakan tanah akibat gempa ini horizontal,
tetapi karena energi gempa besar, maka dapat meruntuhkan tebing-tebing (bukit-bukit) di
laut, yang dengan sendirinya gerakan dari runtuhan in adalah tegak lurus dengan
permukaan laut. Sehingga walaupun tidak terjadi gempa bumi tetapi karena keadaan
bukit/tebing laut sudah labil, maka gaya gravitasi dan arus laut sudah bisa menimbulkan
tanah longsor dan akhirnya terjadi tsunami. Hal ini pernah terjadi di Larantuka tahun 1976
dan di Padang tahun 1980.
Gempa-gempa yang paling mungkin dapat menimbulkan tsunami adalah :
1. Gempa bumi yang terjadi di dasar laut.
2. Kedalaman pusat gempa kurang dari 60 km.
3. Magnitudo gempa lebih besar dari 6,0 Skala Richter.
4. Jenis pensesaran gempa tergolong sesar naik atau sesar turun. Gaya-gaya semacam ini
biasanya terjadi pada zona bukaan dan zona sesar.
Lida (1970) berdasarkan data tsunami di Jepang menunjukkan bahwa gempa yang
menimbulkan tsunami sebagian besar merupakan gempa yang mempunyai mekanisme
fokus dengan komponen dip-slip, yang terbanyak adalah tipe thrust (sesar naik) misalnya
tsunami Japan Sea 1983 dan Flores 1992 dan sebagian kecil tipe normal (sesar turun)
misalnya sanriku Jepang 1993 dan Sumba 1977. gempa dengan mekanisme fokus strike slip
(sesar mendatar) kecil sekali kemungkinan untuk menimbulkan tsunami

Anda mungkin juga menyukai

  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    M Arif Hidayatullah
    Belum ada peringkat
  • COBA
    COBA
    Dokumen3 halaman
    COBA
    r_domili
    Belum ada peringkat
  • Diet Ocd
    Diet Ocd
    Dokumen76 halaman
    Diet Ocd
    Achmad Taufik Prabowo
    Belum ada peringkat
  • Cover Revisi
    Cover Revisi
    Dokumen1 halaman
    Cover Revisi
    jandra
    Belum ada peringkat
  • Skema
    Skema
    Dokumen1 halaman
    Skema
    jandra
    Belum ada peringkat
  • Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan
    Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan
    Dokumen9 halaman
    Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan
    jandra
    Belum ada peringkat
  • Geol I Strik
    Geol I Strik
    Dokumen2 halaman
    Geol I Strik
    jandra
    Belum ada peringkat
  • Paper RJN
    Paper RJN
    Dokumen5 halaman
    Paper RJN
    jandra
    Belum ada peringkat
  • Paper 1
    Paper 1
    Dokumen3 halaman
    Paper 1
    jandra
    Belum ada peringkat
  • Gempa Bumi Rafi
    Gempa Bumi Rafi
    Dokumen11 halaman
    Gempa Bumi Rafi
    jandra
    Belum ada peringkat
  • Paper 1
    Paper 1
    Dokumen3 halaman
    Paper 1
    jandra
    Belum ada peringkat
  • Geometri Jalan
    Geometri Jalan
    Dokumen4 halaman
    Geometri Jalan
    jandra
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    jandra
    Belum ada peringkat
  • Pendahuluan
    Pendahuluan
    Dokumen14 halaman
    Pendahuluan
    Edwin Noviansyah
    Belum ada peringkat
  • Bijih Besi
    Bijih Besi
    Dokumen21 halaman
    Bijih Besi
    jandra
    Belum ada peringkat