Anda di halaman 1dari 6

Nama : Asriyanto

Stambuk : B2B1 16 081

Chapter 16
Capital Structure Decisions: The Basics

I. Question
15-1 Jelaskan pengertian istilah di bawah ini:
a. Capital structure; business risk; financial risk
b. Operating leverage; financial leverage, breakeven point
c. Reserve borrowing capacity
jawab :
a. - Struktur modal (capital structure) adalah perbandingan atau imbangan
pendanaan jangka panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh perbandingan hutang
jangka panjang terhadap modal sendiri. Kebutuhan dana persh dari modal sendiri
berasal dari modal saham, laba ditahan.
- Busines Risk adalah resiko terhadap perushaan apabila perushaan tidak
menggunakan utang serta ketidakpastian dalam memproyeksikan tingkat pengembalian
asset / Rate of return on assets (ROA) perusahaan di masa mendatang.
- Financial Risk adalah risiko tambahan yang dihadapi oleh pemegang saham jika
perusahaan memutuskan untuk membiayai operasinya menggunakan hutang. Pada
awalnya pemegang saham menghadapi risiko tertentu yang terkandung dalam bisnis itu
sendiri, yang disebut sebagai business risk, yang didefinisikan sebagai ketidakpastian
yang terkandung dalam proyeksi pendapatan di masa datang.
b. - Operating leverage adalah tingkat sampai sejauh mana biaya-biaya tetap
digunakan di dalam operasi sebuah perusahaan. Operating leverage juga dapat diartikan
sebagai penggunaan dana dengan biaya tetap dengan harapan pendapatan yang
dihasilkan dari penggunaan dana tersebut dapat menutup biaya tetap dan biaya
variabel.
- financial leverage adalah penggunaan sumber yang dimiliki beban tetap
dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar
daripada beban tetapnya sehingga akan meningkatkan keuntungan yang tersedia bagi
pemegang saham.
- Break Even point atau BEP adalah suatu analisis untuk menentukan dan
mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga
tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan /
profit.

Mini Case: 16 - 1
c. - Break event point adalah suatu keadaan dimana dalam suatu operasi
perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi/ impas (penghasilan = total biaya).
Sebelum memproduksi suatu produk, perusahaan terlebih dulu merencanakan
seberapa besar laba yang diinginkan. Ketika menjalankan usaha maka tentunya akan
mengeluarkan biaya produksi, maka dengan analisis titik impas dapat diketahui
pada waktu dan tingkat harga berapa penjualan yang dilakukan tidak menjadikan
usaha tersebut rugi dan mampu menetapkan penjualan dengan harga yang bersaing
pula tanpa melupakan laba yang diinginkan. Hal tersebut dikarenakan biaya
produksi sangat berpengaruh terhadap harga jual dan begitu pula sebaliknya,
sehingga dengan penentuan titik impas tersebut dapat diketahui jumlah barang dan
harga yang pada penjualan. Analisis break even sering digunakan dalam hal yang
lain misalnya dalam analisis laporan keuangan. leverage operasi adalah persentase
perubahan laba operasional perusahaan (EBIT) akibat dari 1% perubahan dalam
output penjualan dengan rumus:DOL untuk Q unit adalah = persentase perubahan
operasi (EBIT) per persentase perubahaan dalam output. Leverage keuangan -financial
leverage adalah penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetapdengan harapan
bah&a akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada beban tetapnya
sehingga akan meningkat keuntungan yang tersedia bagipemegang saham. -inancial
leverage dengan demikian menunjukan perubahan lab per lembar saham (earning
pershare)

15-2 Jelaskan istilah yang berkaitan dengan ketidakpastian inhern dalam proyeksi ROIC
di masa yang akan datang?
Jawab : Risiko bisnis dalam pengertian yang berdiri sendiri adalah fungsi dari
ketidakpastian yang melekat pada proyeksi pengembalian perusahaan atas modal
yang diinvestasikan.

15-3 Perusahaan dengan fixed cost nonfinancial yang relative tinggi dikatakan memiliki
derajat apa yang tinggi
Jawab : Financial Leverage

Mini Case: 16 - 2
15-4 Salah satu tipe leverage mempengaruhi EBIT dan EPS. Tipe yang lainnya hanya
mempengaruhi EPS. Jelaskan pernyataan tersebut.
Jawab : Salah satu jenis leverage mempengaruhi EBIT dan EPS. Jenis lainnya hanya
mempengaruhi EPS Operating leverage adalah karyawan oleh perusahaan untuk
memperbesar dampak perubahan penjualan pada EBIT melalui penggunaan biaya
operasi tetap. Biaya operasi tetap di keluarkan agar volume penjualan dapat
menghasilkan penerimaan yang lebih besar dari pada seluruh biaya operasi tetap
dan variabel. Pengaruh yang timbul dengan adanya biaya operasi tetap yaitu adanya
perubahan dalam volume penjualn yang menghasilkan perubahan keuntungan atau
kerugian operasi yang lebih besar dari proporsi yang telah ditetapkan. Leverage
operasi juga memperlihatkan pengaruh penjualan terhadap laba operasi atau laba
sebelum bunga dan pajak yang di peroleh. Pengaruh tersebut dapat di cari dengan
menghitung besarnya tingkat leverage operasinya.

15-5 Jelaskan pernyataan berikut ini adalah benar: dengan asumsi segala sesuatu sama,
perusahaan dengan penjualan yang stabil berpeluang memilih ratio hutang yang
tinggi
Jawab : Bisnis, menurut definisi, meminjam uang (baik dari pemilik atau dengan
berhutang) dan mencoba membuat lebih banyak dari itu. Jika Anda mampu
menghasilkan pendapatan yang bagus, maka itu adalah pertanda bahwa mungkin
Anda bisa mendapatkan keuntungan dengan menimbulkan kewajiban tambahan
untuk memperluas operasi Anda. Pemilik perusahaan mungkin memutuskan untuk
menggunakan jumlah hutang yang relatif besar untuk dibatasi Para manajer. Tinggi
Rasio utang menimbulkan ancaman kebangkrutan, yang Tidak hanya membawa
biaya tetapi juga memaksa para manajer untuk lebih berhati-hati dan tidak boros
dengan uang para pemegang saham. Banyak pengambilalihan perusahaan dan
Leveraged Buyout dalam beberapa tahun terakhir dirancang untuk meningkatkan
efisiensi dan mengurangi arus kas yang tersedia bagi para manajer.

Mini Case: 16 - 3
15-6 jelaskan mengapa perusahaan utility memiliki struktur modal yang berbeda dengan
perusahaan retail?
Jawab : Investasi suatu perusahaan tercermin dalam aktiva tersebut. Investasi tersebut
perlu pendanaan. Perusahaan. Perusahaan memperoleh pendanaannya dari berbagai
sumber: pemilik saham, kreditur (missal bank), supplier (missal dalam bentuk hutang
dagang), dari karyawan (misal dalam bentuk hutang gaji), dari pemerintah (hutang pajak).
Pinjaman jangka panjang biasanya digunakan untuk investasi atau aset yang mempunyai
jangka waktu yang panjang pula. Struktur aset biasanya akan menentukan struktur hutang
hutang jangka panjang dan jangka pendek. Perusahaan retailer yang biasanya
mempunyai proposal piutang dan persediaan yang besar akan cenderung lebih banyak
menggunakan hutang jangka pendek daripada perusahaan lainnya. Perusahaan utilities
(missal listrik) yang mempunyai aset berusia lama (seperti generator listrik) akan
cenderung menggunakan lebih banyak menggunakan hutang jangka panjang daripada
perusahaan - perusahaan lain pada umumnya. Struktur modal (hutang versus modal
sendiri) akan ditentukan oleh beberapa faktor seperti agresivitas manajemen, tingkat
pajak perusahaan, dan tingkat leverage. Semakin agresif pihak manajemen, yang berarti
semakin berani mengambil resiko, perusahaan akan cenderung menggunakan hutang
lebih banyak. Semakin tinggi tingkat pajak yang membebani perusahaan, perusahaan
akan cenderung menggunaka hutangyang lebih banyak karena perusahaan bisa
memanfaatkan penghematan pajak yang timbul dari bunga yang dibayarkan (bunga bisa
dikurangi dari pajak, sedangkan dividen tidak bisa dipakai sebagai pengurang pajak).
Semakintinggi leverage perusahaan, semakin kecil fleksibilitas yang dipunyai
perusahaan, yang berarti perusahaan akan menggunakan tambahan hutang yang lebih
sedikit. Sama seperti pemahaman terhadap kegiatan investasi, pemahaman terhadap
kegiatan pendanaan juga akan member latar belakang pemahaman kondisi keuangan
perusahaan lebih baik lagi.

15-7 Mengapa EBIT secara umum independen dari financial leverage? Mengapa EBIT
terpengaruh oleh Financial Leverage ketika level hutang tinggi?

Mini Case: 16 - 4
Jawab : EBIT bergantung pada penjualan dan biaya operasi yang umumnya tidak
terpengaruh oleh penggunaan leverage keuangan perusahaan, karena bunga
dikurangkan dari EBIT. Mengapa EBIT sebenarnya dipengaruhi oleh leverage
keuangan pada tingkat hutang yang sangat tinggi? Pada tingkat hutang yang tinggi,
namun perusahaan kehilangan bisnis, karyawan terganggu atau berhenti, manajer
terganggu atau berhenti dan operasi tidak berlanjut karena kesulitan pembiayaan.
Persediaan hanya bisa dipesan dalam jumlah kecil yang tidak efisien, kehilangan
skala ekonomis. Dengan demikian, leverage keuangan dapat mempengaruhi
penjualan dan biaya, karenanya EBIT, jika pengaruh yang berlebihan menyebabkan
investor, pelanggan dan karyawan khawatir dengan masa depan perusahaan.

15-8 Jika perusahaan mula-mula tidak memiliki hutang, kemudian sedikit demi sedikit
hutang perusahaan bertambah, mengapa anda berharap bahwa harga saham
pertama-tama akan meningkat, kemudian mencapai puncak dan akhirnya menurun
Jawab : Ketika meningkatkan nilai perusahaan dengan mengubah struktur
modalnya, maka akan terjadi dua hal yaitu pertama perubahan struktur modal
sangat mudah-sebut saja bankir investasi dan berikan hutang (atau sebaliknya jika
perusahaannya memiliki terlalu banyak hutang). Dan Kedua bahwa ini hanya akan
menambah nilai yang relatif kecil. Tentu saja, ada nilai tambahan yang lebih baik
daripada tidak sama sekali, jadi sulit untuk mengerti mengapa ada beberapa
perusahaan dewasa dengan hutang nol.
Perkiraan terhadap kinerja perusahaan juga jadi salah satu yang turut memengaruhi
fluktuasi harga saham. Sebab performa perusahaan dijadikan acuan bagi para
investor maupun analis fundamental dalam melakukan pengkajian terhadap saham
perusahaan. Di antara beberapa faktor, yang paling menjadi sorotan adalah tingkat
dividen tunai, tingkat rasio utang, rasio nilai buku/Price to Book
Value (PBV), earnings per share (EPS), dan tingkat laba suatu perusahaan.
Perusahaan yang menawarkan dividend payout ratio (DPR) yang lebih besar
cenderung disukai investor karena bisa memberikan imbal balik yang bagus. Dalam

Mini Case: 16 - 5
praktiknya, DPR berdampak pada harga saham. Selain itu, EPS juga turut andil
terhadap perubahan harga saham. EPS yang tinggi mendorong para investor untuk
membeli saham tersebut yang menyebabkan harga saham makin tinggi. Tingkat
rasio utang dan PBV juga memberikan efek signifikan terhadap harga saham.
Perusahaan yang memiliki tingkat rasio utang yang tinggi biasanya adalah
perusahaan yang sedang bertumbuh. Perusahaan tersebut biasanya akan gencar
dalam mencari pendanaan dari para investor.
Meskipun demikian, perusahaan seperti ini biasanya juga diminati banyak investor.
Sebab jika hasil analisisnya bagus, saham tersebut akan memberikan imbal tinggi
(high return) karena ke depannya kapitalisasi pasarnya bisa meningkat.

Mini Case: 16 - 6

Anda mungkin juga menyukai