Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN RONGGA MULUT

Gangguan Gigi dan Gusi


Struktur dan Fungsi Gigi
Plak gigi
Karang gigi (kalkulus/Tartar
Karies gigi
Penyakit periodental
Pengkajian
Diagnosis Keperawatan
Rencana Keperawatan (NIC NOC
Evaluasi (SOAP)

Struktur dan Fungsi Gigi pada Manusia - Gigi (dentis) merupakan bagian yang mengolah
makanan saat kita makan. Melalui gigi, makanan dapat kita gigit, potong, sobek, kunyah dan
dihaluskan. Sehingga, gigi mencerna makanan secara mekanik. Berdasarkan bentuknya, gigi
manusia meliputi gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan (premolar) dan gigi geraham
belakang (molar). Lihat Gambar1. Gigi seri (dentis insisivus) merupakan gigi yang berada
pada bagian depan. Bentuknya tegak dengan tepi yang tajam, seperti sekop atau tatah. Gigi
seri berfungsi untuk memotong makanan. (Baca juga : Rongga Mulut)

Gambar 1. Berbagai bentuk gigi


Berikutnya adalah gigi taring (dentis kaninus). Bentuknya lebih tinggi dan runcing. Fungsi
gigi taring adalah menyobek dan menarik makanan. Di belakang gigi taring terdapat gigi
geraham depan dan gigi geraham belakang. Bentuk kedua gigi ini lebih rendah dan lebih rata
dengan benjolan-benjolan kecil. Fungsinya adalah untuk menghancurkan dan
menghaluskan. Secara struktural, gigi memiliki beberapa bagian. Bagian yang tampak dari
luar dinamakan puncak gigi atau mahkota gigi. Bagian yang tertanam di dalam rahang
dinamakan akar gigi. Batas antara puncak dan akar gigi serta tertanam di dalam
gusi dinamakan leher gigi.
Selain bagian tersebut, bagian mahkota gigi dilapisi oleh lapisan keras yang mengandung
kalsium dan berfungsi sebagai pelindung. Lapisan demikian dinamakan email. Di bawah
email terdapat dentin yang sedikit lebih halus dan berwarna kekuningan. Di bagian tengah
gigi terdapat pulpa atau rongga gigi. Pada bagian ini terdapat pembuluh darah untuk
memelihara seluruh gigi, dan saraf yang mendeteksi tekanan, panas, dingin, dan sakit.
Pembuluh darah dan saraf tersebut menjulur hingga akar gigi. Akar gigi memiliki konstruksi
yang kuat karena ditutupi oleh jaringan semacam tulang yang disebut semen. Akar gigi yang
menancap pada tulang rahang tersebut ada yang berjumlah satu dan dua.

Gambar 2. Bagian-bagian gigi


Gigi juga dapat mengalami gangguan bila tidak dirawat dan dibersihkan secara tepat dan
teratur. Kuman atau bakteri yang hidup pada sisa-sisa makanan dapat menghasilkan zat-
zat buangan yang bersifat asam sehingga menggerogoti email dan dentin. Akibatnya, gigi
dapat berlubang dan biasa disebut rongga. Perawatan terhadap gigi seperti mengurangi
makanan yang bergula, terlalu panas atau dingin dapat mencegah gigi dari kerusakan.
Selain itu, membersihkan gigi dengan menggosoknya sebelum tidur dan setelah makan juga
dapat mencegah dari kerusakan. Perawatan lainnya yakni memeriksakan gigi kepada dokter
gigi secara teratur.

Berdasarkan tahapan perkembangannya, gigi manusia terdiri atas dua kelompok yakni gigi
susu dan gigi dewasa. Gigi susu (dentis desidue) merupakan gigi yang tumbuh pada anak usia
6 bulan hingga 8 tahun. Jumlah gigi ini pada anak yakni 20 buah dengan rincian 8 buah gigi
seri, 4 buah gigi taring, dan 8 buah gigi geraham. Sejak usia 6 tahun hingga usia 14 tahun,
gigi susu akan tanggal satu persatu dan digantikan dengan gigi dewasa.
Gambar 3. (a) Gigi susu pada anak-anak (b) gigi dewasa atau gigi tetap pada orang dewasa
Gigi dewasa atau gigi tetap (dentis permanen) merupakan gigi orang dewasa yang berjumlah
32 buah. Rinciannya 8 buah gigi seri, 4 buah gigi taring, 8 buah gigi geraham depan, dan
12 buah gigi geraham belakang. Apabila gigi dewasa tanggal, tidak terjadi pergantian gigi
lagi alias tidak tumbuh. Untuk memudahkan pemahaman kalian, berikut disajikan rumus gigi.
Dengan penyimbolan seperti:

Gigi seri (inisior) = I


Gigi taring (caninus) = C
Geraham depan (premolar) = P
Geraham belakang (molar) = M
Maka rumus gigi dapat dituliskan:
Gigi anak-anak (gigi susu) M P C I I C P M
Atas 0 2 1 2 2 1 2 0
Bawah 0 2 1 2 2 1 2 0
Gigi orang dewasa (gigi dewasa) M P C I I C P M
Atas 3 2 1 2 2 1 2 3
Bawah 3 2 1 2 2 1 2 3

Anda sekarang sudah mengetahui Struktur Gigi dan Fungsi Gigi. Terima kasih anda sudah
berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Rochmah, S. N., Sri Widayati, M. Miah. 2009. Biologi : SMA dan MA


Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta,
p. 346.
Latar Belakang
Masalah karies gigi masih mendapat perhatian karena sampai sekarang penyakit
tersebut masih menduduki urutan tertinggi dalam masalah penyakit gigi dan mulut,
yaitu penyakit tertinggi keenam yang dikeluhkan masyarakat Indonesia dan
menempati urutan keempat penyakit termahal dalam pengobatan.

Berdasarkan survey kesehatan gigi yang dilakukan oleh Direktorat Kesehatan Gigi
Departemen Kesehatan RI pada tahun 1994, ternyata jumlah masyarakat yang
berkunjung Universitas Sumatera Utara mau pun pasien yang dirujuk ke rumah
sakit karena menderita penyakit gigi dan mulut akibat karies gigi menduduki
jumlah terbesar yaitu 53,05%. Sebanyak 77 % anak usia sekolah umur 12 tahun
memiliki masalah gigi berlubang. Karies merupakan penyakit yang paling sering
dijumpai di rongga mulut, di Indonesia lebih dari 90% penduduknya menderita
karies.

Menurut penelitian Natamiharja tahun 1998 yang dikutip oleh Rusiawati (2002)
pada anak usia 6-13 tahun di 2 SD di Medan terdapat anak dengan karies pada
molar pertama 49,69% dan molar kedua 42,92% sedangkan murid bebas karies
7,39%.

Berdasarkan hasil survey berdasarkan data SP2TP Kabupaten Lampung Selatan


tahun 2007 tercatat kasus penyakit gigi dan mulut dengan perincian penyakit karies
gigi 20,99 % terjadi di Lampung Selatan, penyakit pulpa dan jaringan periapikal
30,22 %, gingivitis 22,01 %, gangguan gigi 20,65 %, penyakit rongga mulut 6,12 %.
Terjadi di kabupaten Lampung Selatan.

Anda mungkin juga menyukai