Struktur dan Fungsi Gigi pada Manusia - Gigi (dentis) merupakan bagian yang mengolah
makanan saat kita makan. Melalui gigi, makanan dapat kita gigit, potong, sobek, kunyah dan
dihaluskan. Sehingga, gigi mencerna makanan secara mekanik. Berdasarkan bentuknya, gigi
manusia meliputi gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan (premolar) dan gigi geraham
belakang (molar). Lihat Gambar1. Gigi seri (dentis insisivus) merupakan gigi yang berada
pada bagian depan. Bentuknya tegak dengan tepi yang tajam, seperti sekop atau tatah. Gigi
seri berfungsi untuk memotong makanan. (Baca juga : Rongga Mulut)
Berdasarkan tahapan perkembangannya, gigi manusia terdiri atas dua kelompok yakni gigi
susu dan gigi dewasa. Gigi susu (dentis desidue) merupakan gigi yang tumbuh pada anak usia
6 bulan hingga 8 tahun. Jumlah gigi ini pada anak yakni 20 buah dengan rincian 8 buah gigi
seri, 4 buah gigi taring, dan 8 buah gigi geraham. Sejak usia 6 tahun hingga usia 14 tahun,
gigi susu akan tanggal satu persatu dan digantikan dengan gigi dewasa.
Gambar 3. (a) Gigi susu pada anak-anak (b) gigi dewasa atau gigi tetap pada orang dewasa
Gigi dewasa atau gigi tetap (dentis permanen) merupakan gigi orang dewasa yang berjumlah
32 buah. Rinciannya 8 buah gigi seri, 4 buah gigi taring, 8 buah gigi geraham depan, dan
12 buah gigi geraham belakang. Apabila gigi dewasa tanggal, tidak terjadi pergantian gigi
lagi alias tidak tumbuh. Untuk memudahkan pemahaman kalian, berikut disajikan rumus gigi.
Dengan penyimbolan seperti:
Anda sekarang sudah mengetahui Struktur Gigi dan Fungsi Gigi. Terima kasih anda sudah
berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Berdasarkan survey kesehatan gigi yang dilakukan oleh Direktorat Kesehatan Gigi
Departemen Kesehatan RI pada tahun 1994, ternyata jumlah masyarakat yang
berkunjung Universitas Sumatera Utara mau pun pasien yang dirujuk ke rumah
sakit karena menderita penyakit gigi dan mulut akibat karies gigi menduduki
jumlah terbesar yaitu 53,05%. Sebanyak 77 % anak usia sekolah umur 12 tahun
memiliki masalah gigi berlubang. Karies merupakan penyakit yang paling sering
dijumpai di rongga mulut, di Indonesia lebih dari 90% penduduknya menderita
karies.
Menurut penelitian Natamiharja tahun 1998 yang dikutip oleh Rusiawati (2002)
pada anak usia 6-13 tahun di 2 SD di Medan terdapat anak dengan karies pada
molar pertama 49,69% dan molar kedua 42,92% sedangkan murid bebas karies
7,39%.