Anda di halaman 1dari 10

ILUSTRASI

Posted in

23.50

A. Pengertian

Asal kata ilustrasi dari bahasa latin yaitu Ilustrate yang artinya penampakan, kemuliaan, cahaya,
penerangan, dan penggambaran secara hidup-hidup. Ada beberapa pengertian ilustrasi yang
diberikan oleh para ahli dalam memaknai apa yang disebut ilustrasi, diantaranya:

a. Ilustrasi merupakan sebuah visualisasi dari suatu tulisan yang dapat berupa sketsa, lukisan,
vektor graphic, foto, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan pada penjelasan tulisan
daripada bentuk.

b. Ilustrasi merupakan hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik drawing, lukisan,
fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan
yang dimaksud daripada bentuk.

c. Ilustrasi merupakan seni gambar yang dimanfaatkan untuk memberi penjelasan atas suatu
maksud atau tujuan secara visual

d. Ilustrasi merupakan gambaran sesuatu yang bertujuan untuk mempercantik tulisan atau
melengkapi suatu tulisan.

e. Ilustrasi merupakan gambaran singkat alur cerita suatu cerita guna lebih menjelaskan salah satu
adegan.

Sedangkan gambar ilustrasi adalah gambar atau bentuk visual lain yang menyertai suatu teks,
dengan tujuan memperjelas naskah atau tulisan dimana ilustrasi itu dikumpulkan. Demikian gambar
ilustrasi adalah gambar yang memiliki tema sesuai dengan tema isi cerita tersebut.

B. Fungsi

Untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi tertulis lainnya, dan
diharapkan dengan bantuan visual, tulisan tersebut lebih mudah dicerna.
Untuk memberikan bayangan setiap karakter didalam cerita.

Untuk memberikan bayangan bentuk alat-alat yang digunakan di dalam tulisan ilmiah.

Untuk memberikan bayangan langkah kerja.

Untuk mengkomunikasikan cerita.

Untuk menghubungakan tulisan dengan kreativitas dan individualitas manusia.

Untuk memberikan humor-humor tertentu untuk mengurangi rasa bosan.

Untuk dapat menerangkan suatu konsep.

C. Unsur utama gambar ilustrasi

Bermanfaat sebagai sarana pendukung cerita

Bermanfaat guna memperjelas dalam bentuk gambar

Bermanfaat untuk mengisi ruang kosong dalam majalah, koran, tabloid, dll.

D. Unsur utama gambar ilustrasi

1. Gambar Manusia : Untuk dapat menggambar tokoh manusia yang baik kita perlu mengetahui
dan menguasai proporsi dan anatomi tubuh manusia. Proporsi artinya perbandingan bagian per
bagian dengan keseluruhan.Sedangkan anatomi adalah kedudukan struktur tulang dan otot yang
menentukan besar kecil dan cekung-cembung (menonjol-tidaknya).

2. Gambar tokoh binatang : Dalam menggambar tokoh binatang juga perlu diperhatikanproporsi
dan anatominya. Jenis dan bentuk binatang dapat dikelompokkan menjadi binatang darat, udara,
dan air.

3. Gambar tumbuhan : Menggambar tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu secara
sederhana dan lengkap. Dalam menggambar secarasederhana, tumbuhan tidak digambarkan secara
mendetail, tetapi hanya berupa kesan tumbuhan. Dalam menggambar lengkap, tumbuhan
digambarkan dengan mendetail dan cermat bagiannya.

E. Corak gambar ilustrasi

1. Realis

Realis artinya gambar dibuat sesuai dengan keadaan yang sebernarnya, baik prooprsi maupun
anatomi dibuat sama menyerupai dengan objek yang di gambar.
2. Karikatur

Karikatur berasal dari bahasa Italia caricature yang berarti melebih-lebihkan atau mengubah bentuk
(deformasi). Gambar karikatur menampilkan objek seseorang denagn karakter yang aneh dan lucu
dan mengandung kritikkan dan sindiran.

3. Kartun

Kartun adalah gambar yang berfungsi menghibur, karena berisikan humor. Gambar kartun dapat
berupa tokoh binatang atau manusia. William Hogart merupakan Tokoh yang dikenal sebagai Bapak
Kartun Modern. Kartunis yang terkenal di Indonesia adalah Hari Pede, Gunawan Raharjo, Itos Budi
Santosa, dan sebagainya.

4. Gambar Dekoratif

Gambar dekoratif diwujudkan dengan cara menstiril atau mengubah bentuk yang ada di alam tanpa
meninggalkan ciri khasnya.

F. Macam-macam teknik ilustrasi

Ada beberapa teknik dalam membuat gambar ilustrasi, seperti disebutkan diatas yaitu dengan cara :

1. Gambar tangan (manual),

2. Dengan bantuan alat digital berupa foto dan computer,

3. Kombinasi dari manual dan digital.

Dibawah ini adalah beberapa teknik gambar ilustrasi yang dibuat secara manual.

1) Teknik Out line, adalah cara menggambar secara global, atau tidak detail dan hanya
menggambar garis luarnya saja, sehingga terkesan datar, karena tidak ada pengaturan gelap terang.
2) Teknik arsir, adalah cara menggambar dengan menggunakan arsir atau unsure garis yang
terputus-putus, yang digoreskan secara teratur dan berulang-ulang, garis-garis saling menumpuk,
digunakan untuk mewujudkan efek gelap terang, volume dan plastisitas.

3) Teknik blok, adalah cara menggambar dengan memanfaatkan warna secara blok, tanpa
menerapkan gradasi dan transisi sehingga terasa datar, bagian yang satu dengan yang lain pada
suatu objek ditunjukkan dengan perbedaan warna.
4) Teknik scraper board, adalah cara menggambar dengan menggoreskan bentuk-bentuk garis yang
arahnya mengikuti volume objek, garis-garis tidak saling menumpuk, tetapi dibuat saling sejajar, dan
pada bagian yang gelap dibuat lebih rapat, sedang pada bagian yang terang garis dibuat agak
renggang, sehingga dicapai plastisitas yang dikehendaki.

5) Teknik dot, yaitu cara mewujudkan gambar dengan menyusun titik-titik sehingga membentuk
suatu objek tertentu, kesan gelap dan terang ditentukan oleh jumlah titik dalam satu area, semakin
banyak semakin kuat kesan gelap terang.
6) Teknik goresan kering (dry brush), adalah cara menggambar dengan memanfaatkan tinta atau
cat yang sengaja dibuat agak kering, sehingga warna-warna ketika digoreskan tidak merata, efek ini
juga digunakan untuk membuat tekstur, pada bagian yang terang digoreskan warna-warna terang,
sedang pada bagian yang gelap digoreskan warna-warna yang tua dan berulang-ulang, sehingga
tercapai plastisitas yang diinginkan

7) Teknik half tone, adalah cara menggambar dengan memanfaatkan efek transisi warna dari terang
ke gelap, dengan menggunakan tinta atau cat yang dibuat agak encer, efek transisi warna tersebut
digunakan untuk mencapai plastisitas yang diinginkan
8) Teknik siluet, adalah cara menggambar dengan mewujudkan warna tunggal yang solid atau
pekat, biasanya warna hitam tetapi tidak menutup kemungkinan menggunakan warna lain, gambar
yang dihasilkan dengan teknik ini hanya berupa bentuk global dengan warna tunggal, objek seolah-
olah diambil dari posisi yang berlawanan dengan arah datangnya sinar, sehingga terkesan seperti
bayangan.

G. Media gambar ilustrasi

1. Media Hitam Putih

Pada masa lalu, banyak orang menggambar ilustrasi menggunakan trekpen sebagai alat utamanya
dan bak tinta sebagai pewarnanya. Trekpen digunaka karena penggunaannya mudah. Dengan
perkembangan teknologi banyak peralatan yang lebih mudah dan praktis,yaitu dengan
menggunakan spidol, rapido, pena bahkan computer
2. Media Pewarna

a) Cat air Menurut arti kata cat air ialah cat atau bahan yang dipakai untuk mewarnai sesuatu dan
penggunaannya memakai air. Menurut sifatnya, cat air terbai menjadi 2 jenis, yaitu Transparant
water colour dan Nontransparant/ opaque water colour.

b) Pensil warna, jenis pensil ini banyak mengandung lilin. Biasanya pilihan warnanya banyak, tetapi
bahannya agak sulit digunakan tergantung kualitas pensil warnanya.

H. Langkah menggambar ilustrasi

1. Gagasan

Gagasan bersumber dari bahan yang akan diilustrsikan. Setelah ada gagasan, tentukanlah adegan
apa yang akan digambar, siapa saja tokohnya, bagaimana suasananya, tentukan pula corak gambar
dan media yang akan kamu gunakan.

2. Sketsa

Proses enggambar yang paling awal adalah mengsket atau membuat rancangan gambar (sketsa)
dengan menggunakan pensil warna atau langsung mengguakan media yang akan dipakai. Gagasan
yang ada dituangkan bersamaan dengan proses mensket. Rencanakan gambar baik-baik.

Buatlah coretan kira-kira bagaimana tata letak objek yang digambar dan bagaimana gerak yang
terjadi. Satukan semua unsur gambar yang direncanakan. Beri detail sehingga gambar lebih
sempurna. Beri gambar sesuai corak yang telah kamu tentukan. Setiap unsur harus bercorak sama
agar tak terkesan seperti kolase.

3. Pewarnaan

Setelah sket di anggap selesai, kita dapat mewarnai. Pewarnaan dalam menggambar ekspresi dapat
dilaksanakan dengan dua corak, yaitu corak realis da corak bukan realis (ekspresionisme,
impresionisme, abstrakisme, dan lain-lain). Pewarnaan corak realis harus sesuai dengan keadaan
nyata. Sedangkan pewarnaan corak bukan realis lebih bebas atau tidak terikat oleh warna aslinya.

I. Perkembangan Seni Menggambar Ilustrasi di Indonesia


Seni ilustrasi di Indonesia sudah dikenal sejak lama, hanya tidak dipopulerkan seperti saat ini. Hal ini
terbukti dengan banyaknya gambar-gambar yang terdapat dilembaran daun lontar yang fungsinya
juga sebagai juga sebagai penghias. Contoh lainnya yaitu wayang beber. Wayang ini berupa
lembaran ilustrasi yang ceritanya dituturkan di muka umum oleh seorang dalang, bukan dimainkan
seperti boneka (wayang kulit dan wayang golek). Sedangkan seni ilustrasi modern seperti yang kita
kenal sekarang baru berkembang sejak masa penjajahan Belanda.

1. Masa Penjajahan Belanda

Ketika Balai Pustaka didirikan pada tanggal 22 September 1917 banyak bermunculan ilustrator dari
Indonesia yang bekerja di majalah Panji terbitan Balai Pustaka. Misalnya Ardisoma, Abdul Salam,
Kasidi, Nasroen, dan sebagainya. Selain itu, juga banyak ilustrator Belanda seperti J. Van der Heyden,
Juan Sluiters, dan Susan Beynon. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya buku-buku terbitan Indonesia
yang menggunakan illustrator Belanda.

2. Masa Pendudukan Jepang

Pada masa ini, kemajuan Pemuda Indonesia pada bidang penerbitan dan penulisan memuat
pemerintahan Jepang merasa khawatir dan curiga akan terjadinya pemberontakan sehingga
dibentuklah badan sensor. Tujuannya agar setiap hasil karya para pemuda yang keluar sesuai dengan
keinginan pemerintah Jepang. Ilustrator yang terkenal pada saat itu adalah : Karyono, Norman Camil,
dan Surono yang bekerja pada majalah Asia Raya.

3. Masa Orde Lama

Indonesia mulai membuat ilustrasi untuk uang kertas sendiri pada masa ini. Dengan kemajuan yang
pesat dibidang teknologi penerbitan dan ilustrasi maka pada tahun 1951 pelukis Oesman Effendi dan
illustrator Abdul Salam dikirim ke Belanda untuk mempelajari cara-cara membuat ilustrasi pada uang
kertas, yang nantiya teknik-teknik ini akan diajarkan ditanah air.

4. Masa Orde Baru

Pada periode ini illustrator Indonesia berkembang dengan pesat bagaikan jamur tumbuh di musim
hujan, terutama ilustrasi buku-buku cerita maupun buku pengetahuan dari berbagai penerbitan.

Berikut ini adalah illustrator yang bekerja pada majalah atau Koran terbitan di indonesia antaranya :

Henk Ngantung, pada majalah Intisari,

Delsy Syamsumar, pada majalah Varia,


G.M. Sidharta, pada harian Kompas,

Danarto, MulyadiW., Ipe Maruf, pada majalah si Kuncung,

Teguh Santoso, pada majalah Tanah Air,

Cahyono, Adi Permadi, pada majalah Bobo,

S. Prinka, pada majalah Tempo,

Prie G.S. Gunawan, pada harian Suara Merdeka dan Cempaka.

Anda mungkin juga menyukai