Anda di halaman 1dari 5

Bangunan dam sungai

Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan


laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga
digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air.
Kebanyakan dam juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air
yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan.

Bendung Penahan (check dam)

Bendung-bendung penahan dibangun di sebelah hulu yang berfungsi memperlambat


gerakan dan berangsur-angsur mengurangi volume banjir lahar.

Untuk bendung pengendali gerakan sedimen secara fluvial yang bahannya berbutir halus,
mercunya dapat dibuat lebih tipis. Bahan untuk tubuh beton selain beton dan pasangan
batu dapat juga dari kayu, bronjong kawat, atau tumpukan batu. Sedangkan untuk bendung
penahan gerakan massa biasanya digunakan beton dan pasangan batu. Tipe gravitasi yang
dipakai adalah tipe gravitasi yang lebih rendah dari 15 m.

Bagian-bagian bendung

Konstruksi sebuah bendung memiliki bagian-bagian tertentu. Bagian-bagian ini


menopang seluruh konstruksi bendung. Setiap bagian memiliki detail dan fungsi
yang khusus. Bagian-bagian inilah yang akan bekerja agar operasional suatu
bendung dapat berjalan dengan baik. Bagian-bagian dari konstruksi bendung secara
umum, yaitu
1. tubuh bendung
Tubuh bendung merupakan struktur utama yang berfungsi untuk membendung
laju aliran sungai dan menaikkan tinggi muka air sungai dari elevasi awal.
Bagian ini biasanya terbuat dari : urugan tanah, pasangan batu kali,dan
bronjong atau beton. Tubuh bendung umumnya dibuat melintang pada aliran
sungai.
2. Pintu air(gates)
Pintu air merupakan struktur dari bendung yang berfungsi untuk mengatur,
membuka, dan menutup aliran air di saluran baik yang terbuka maupun
tertutup.

Bagian yang penting dari pintu air adalah :


1. Daun pintu (gate leaf)
Adalah bagian dari pintu air yang menahan tekanan air dan dapat digerakkan
untuk membuka, mengatur, dan menutup aliran air.
2. Rangka pengatur arah gerakan (guide frame)
Adalah alur dari baja atau besi yang dipasang masuk ke dalam beton yang
digunakan untuk menjaga agar gerakan dari daun pintu sesuai dengan yang
direncanakan.
3. Angker (anchorage)
Adalah baja atau besi yang ditanam di dalam beton dan digunakan untuk
menahan rangka pengatur arah gerakan agar dapat memindahkan muatan dari
pintu air ke dalam konstruksi beton.
4. Hoist
Adalah alat untuk menggerakkan daun pintu air agar dapat dibuka dan ditutup
dengan mudah.

3. Pintu pengambilan (intake)


Pintu pengambilan berfungsi mengatur banyaknya air yang masuk saluran dan
mencegah masuknya benda-benda padat dan kasar ke dalam saluran. Pada
bendung, tempat pengambilan bisa terdiri dari dua buah, yaitu kanan dan kiri,
dan bisa juga hanya sebuah, tergantung dari letak daerah yang akan diairi. Bila
tempat pengambilan dua buah, menuntut adanya bangunan penguras dua buah
pula. Kadang-kadang bila salah satu pintu pengambilam debitnya kecil, maka
pengambilannya lewat gorong-gorong yang di buat pada tubuh bendung. Hal ini
akan menyebabkan tidak perlu membuat dua bangunan penguras dan cukup
satu saja.
4. Kolam perendam energi
Bila sebuah konstruksi bendung dibangun pada aliran sungai baik pada palung
maupun pada sodetan, maka pada sebelah hilir bendung akan terjadi loncatan
air. Kecepatan pada daerah itu masih tinggi, hal ini akan menimbulkan gerusan
setempat (local scauring). Untuk meredam kecepatan yang tinggi itu, dibuat
suatu konstruksi peredam energi. Bentuk hidrolisnya adalah merupakan suatu
bentuk pertemuan antara penampang miring, penampang lengkung, dan
penampang lurus.

Secara garis besar konstruksi peredam energi dibagi menjadi 4 (empat) tipe,
yaitu
1. Ruang olak tipe Vlughter
Ruang olak ini dipakai pada tanah aluvial dengan aliran sungai tidak membawa
batuan besar. Bentuk hidrolis kolam ini akan dipengaruhi oleh tinggi energi di
hulu di atas mercu dan perbedaan energi di hulu dengan muka air banjir hilir.
2. Ruang olak tipe Schoklitsch
Peredam tipe ini mempunyai bentuk hidrolis yang sama sifatnya dengan
peredam energi tipe Vlughter. Berdasarkan percobaan, bentuk hidrolis kolam
peredam energi ini dipengaruhi oleh faktor-faktor, yaitu tinggi energi di atas
mercu dan perbedaan tinggi energi di hulu dengan muka air banjir di hilir.
3. Ruang olak tipe Bucket
Kolam peredam energi ini terdiri dari tiga tipe, yaitu solid bucket, slotted rooler
bucket atau dentated roller bucket, dan sky jump. Ketiga tipe ini mempunyai
bentuk hampir sama dengan tipe Vlughter, namun perbedaanya sedikit pada
ujung ruang olakan. Umumnya peredam ini digunakan bilamana sungai
membawa batuan sebesar kelapa (boulder). Untuk menghindarkan kerusakan
lantai belakang maka dibuat lantai yang melengkung sehingga bilamana ada
batuan yang terbawa akan melanting ke arah hilirnya
4. Ruang olak tipe USBR
Tipe ini biasanya dipakai untuk head drop yang lebih tinggi dari 10 meter.
Ruang olakan ini memiliki berbagai variasi dan yang terpenting ada empat tipe
yang dibedakan oleh rezim hidraulik aliran dan konstruksinya. Tipe-tipe
tersebut, yaitu ruang olakan tipe USBR I merupakan ruang olakan datar
dimana peredaman terjadi akibat benturan langsung dari aliran dengan
permukaan dasar kolam, ruang olakan tipe USBR II merupakan ruang olakan
yang memiliki blok-blok saluran tajam (gigi pemencar) di ujung hulu dan di
dekat ujung hilir (end sill) dan tipe ini cocok untuk aliran dengan tekanan
hidrostatis lebih besar dari 60 m, ruang olakan tipe USBR III merupakan ruang
olakan yang memiliki gigi pemencar di ujung hulu, pada dasar ruang olak
dibuat gigi penghadang aliran, di ujung hilir dibuat perata aliran, dan tipe ini
cocok untuk mengalirkan air dengan tekanan hidrostatis rendah, dan ruang
olakan tipe USBR VI merupakan ruang olakan yang dipasang gigi pemencar di
ujung hulu, di ujung hilir dibuat perata aliran, cocok untuk mengalirkan air
dengan tekanan hidrostatis rendah, dan Bilangan Froud antara 2,5 - 4,5.
5. Ruang olak tipe The SAF Stilling Basin (SAF = Saint Anthony Falls)
Ruang olakan tipe ini memiliki bentuk trapesium yang berbeda dengan bentuk
ruang olakan lain dimana ruang olakan lain berbentuk melebar. Bentuk hidrolis
tipe ini mensyaratkan Fr (Bilangan Froude) berkisar antara 1,7 sampai dengan
17. Pada pembuatan kolam ini dapat diperhatikan bahwa panjang kolam dan
tinggi loncatan dapat di reduksi sekitar 80% dari seluruh perlengkapan. Kolam
ini akan lebih pendek dan lebih ekonomis akan tetapi mempunyai beberapa
kelemahan, yaitu faktor keselamatan rendah (Open Channel Hidraulics,
V.T.Chow : 417-420)
Pemilihan tipe kolam peredam energi tergantung pada beberapa faktor atau
beberapa kondisi, misalnya keadaan tanah dasar atau kondisi tanah dasar,
tinggi perbedaan muka air hulu dan hilir, dan sedimen yang diangkut aliran
sungai.

5. Pintu penguras
Penguras ini bisanya berada pada sebelah kiri atau sebelah kanan bendung
dan kadang-kadang ada pada kiri dan kanan bendung. Hal ini disebabkan letak
daripada pintu pengambilan. Bila pintu pengambilan terletak pada sebelah kiri
bendung, maka penguras pun terletak pada sebelah kiri pula. Bila pintu
pengambilan terletak pada sebelah kanan bendung, maka penguras pun
terletak pada sebelah kanan pula. Sekalipun kadang-kadang pintu pengambilan
ada dua buah, mungkin saja bangunan penguras cukup satu hal ini terjadi bila
salah satu pintu pengambilan lewat tubuh bendung. Pintu penguras ini terletak
antara dinding tegak sebelah kiri atau kanan bendung dengan pilar, atau antara
pilar dengan pilar. Lebar pilar antara 1,00 sampai 2,50 meter tergantung
konstruksi apa yang dipakai. Pintu penguras ini berfungsi untuk menguras
bahan-bahan endapan yang ada pada sebelah udik pintu tersebut. Untuk
membilas kandungan sedimen dan agar pintu tidak tersumbat, pintu tersebut
akan dibuka setiap harinya selama kurang lebih 60 menit. Bila ada benda-
benda hanyut mengganggu eksploitasi pintu penguras, sebaiknya
dipertimbangkan untuk membuat pintu menjadi dua bagian, sehingga bagian
atas dapat diturunkan dan benda-benda hanyut dapat lewat diatasnya.
(http://putusukmakurniawan.blogspot.co.id/2010/08/bendung-dan-bagian-
bagiannya.html)

Anda mungkin juga menyukai