Anda di halaman 1dari 1

Sejarah kedokteran

Pada awalnya, sebagian besar kebudayaan dalam masyarakat awal menggunakan tumbuh-
tumbuhan herbal dan hewan untuk tindakan pengobatan. Ini sesuai dengan kepercayaan
magis mereka yakni animisme, sihir, dan dewa-dewi. Masyarakat animisme percaya bahwa
benda mati pun memiliki roh atau mempunyai hubungan dengan roh leluhur.

Ilmu kedokteran berangsur-angsur berkembang di berbagai tempat terpisah yakni Mesir


kuno, Tiongkok kuno, India kuno, Yunani kuno, Persia, dan lainnya. Sekitar tahun 1400-an
terjadi sebuah perubahan besar yakni pendekatan ilmu kedokteran terhadap sains. Hal ini
mulai timbul dengan penolakankarena tidak sesuai dengan fakta yang adaterhadap
berbagai hal yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh pada masa lalu (bandingkan dengan
penolakan Copernicus pada teori astronomi Ptolomeus. Beberapa tokoh baru
seperti Vesalius (seorang ahli anatomi) membuka jalan penolakan terhadap teori-teori besar
kedokteran kuno seperti teori Galen, Hippokrates, dan Avicenna. Diperkirakan hal ini terjadi
akibat semakin lemahnya kekuatan gereja dalam masyarakat pada masa itu.

Ilmu kedokteran yang seperti dipraktekkan pada masa kini berkembang pada akhir abad ke-
18 dan awal abad ke-19 di Inggris (oleh William Harvey, abad ke-17), Jerman (Rudolf
Virchow) dan Perancis (Jean-Martin Charcot, Claude Bernard). Ilmu kedokteran modern,
kedokteran "ilmiah" (di mana semua hasil-hasilnya telah diujicobakan) menggantikan tradisi
awal kedokteran Barat, herbalisme, humorlasimeYunani dan semua teori pra-modern. Pusat
perkembangan ilmu kedokteran berganti ke Britania Raya dan Amerika Serikat pada awal
tahun 1900-an (oleh William Osler, Harvey Cushing).

Kedokteran berdasarkan bukti (evidence-based medicine) adalah tindakan yang kini


dilakukan untuk memberikan cara kerja yang efektif dan menggunakan metode ilmiah serta
informasi sains global yang modern.

Kini, ilmu genetika telah mempengaruhi ilmu kedokteran. Hal ini dimulai dengan
ditemukannya gen penyebab berbagai penyakit akibat kelainan genetik, dan perkembangan
teknik biologi molekuler.

Ilmu herbalisme berkembang menjadi farmakologi. Masa modern benar-benar dimulai


dengan penemuan Heinrich Hermann Robert Koch bahwa penyakit disebarkan
melalui bakteria (sekitar tahun 1880), yang kemudian disusul penemuan antibiotik (sekitar
tahun 1900-an). Antibiotik yang pertama kali ditemukan adalah obat Sulfa, yang diturunkan
dari anilina. Penanganan terhadap penyakit infeksi berhasil menurunkan tingkat infeksi pada
masyarakat Barat. Oleh karena itu dimulailah industri obat.

Anda mungkin juga menyukai