PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepedulian masyarakat mengenai penyakit yang ditimbulkan dari seks bebas
masih sangatlah kurang. Masyarakat terutama remaja tidak memikirkan bahaya yang
ditimbulkan dari seks bebas. Melakukan seks bebas sudah dianggap wajar terutama di
kota-kota besar. Hal inilah yang pantas untuk kita berantas dan dihindari terutama kita
sebagai generasi muda penerus bangsa.
Oleh karena itu saya membuat makalah mengenai bahaya seks bebas. Ini
bertujuan agar pembaca dapat mengetahui bahaya yang ditimbulkan dari perbuatan
seks bebas dan untuk memenuhi tugas penjas orkes yang di bimbing oleh Bapak Budi
Handojo.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana cara masyarakat mengetahui bahaya seks bebas dan masyarakat
dapat takut dan tidak akan mencoba hal-hal yang berhubungan dengan seks bebas.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendidikan Seks
1. Pengertian pendidikan seks
Pendidikan seks bukan hanya dalam arti heterseksual (seseorang yang hanya
mempunyai keinginan seks pada lawan jenisnya), dan bukan semata-mata
menyangkut masalah biologis atau fisiologis, melainkan juga meliputi psikologi,
sosio-kultular, agama dan kesehatan.
Dalam pendidikan seks dibedakan antara sex intruction, ialah penerangan
mengenai anatomi seperti pertumbuhan rambut ketiak dan sekitar alat kelamin, dan
mengenai biologi dari reproduksi, yaitu proses berkembang biak melalui hubungan
kelamin untuk mempertahankan jenisnya. Termasuk didalamnya pembinaan
keluarga dan metode kontrasepsi dalam mencegah terjadinya kehamilan. Adapun
Education in sexuality meliputi bidang-bidang etika, moral, fisikologi, ekonomi, dan
pengetahuan lainnya yang dibutuhkan agar seseorang dapat memahami dirinya
sendiri sebagai individual seksual, serta mengadakan hubungan interpersonal yang
baik. Sex intruction tanpa education in sexuality dapat menyebabkan promiscuity
(pergaulan dangan siapa saja) serta hubungan seks yang menyimpang.
2
b. Membenuk pengertian tentang peranan seks di dalam kehidupan manusia dan
keluarga; hubungan seks dan cinta, perasaan seks dalam perkawinan dan
sebagainya.
c. Mengembangkan pengertian diri sendiri sehubungan dengan fungsi dan
kebutuhan seks. Jad pendidikan seks dalam arti sempit (in context) adalah
pendidikan mengenai seksualitas manusia.
d. Membantu siswa dalam mengembangkan kepribadian, sehingga mampu
mengambil keputusan yang bertanggung jawab, misalnya memilih jodoh, hidup
berkeluarga atau tidak, perceraian, kesusilaan dalam seks, dan lain-lain.
3
Kehamilan menjadi akibat seks pranikah dapat menjadi beban mental yang luar biasa
hebat. Dalam keadaan ini biasanya timbul depresi dan frustasi terutama menyerang
wanita yang hamil diluar nikah tersebut.
c. Menggugurkan kandungan (abrosi) dan pembunuhan bayi
Banyak kehamilan yang terjadi akibat perilaju seks pranikah merupakan
kehamilan yang tidak dihatapkan. Tindakan menggugurkan kandungan dengan tidak
berdasarkan alasan medis jelas bertentangan dengan hukum yang berlaku. Pelakunya
akan mendapat hukuman. Dampak lainnya asalah mengganggu kesehatan seperti
kerusakan pada rahim, kemandulan dan lainnya.
d. Penyebaran penyakit
Perilaku seks bebas dengan berganti-ganti pasangan sangat berpotensi pada
penyebaran penyakit kelamin. Penyakit kelamin biasanya menular dan sangat
mematikan. Tidak hanya menular kepada pasangannya melainkan akan menular pada
keturunannya.
e. Timbul rasa ketagihan
Seks pranikah dan seks bebas mengundang rasa ketagihan bagi para pelakunya. Sekali
mencoba meka dipastikan akan melakukan seks terus menerus.
4
2. Pencegahan Seks Bebas dalam Keluarga
Faktor keluarga sangat menentukan dalam masalah pendidikan seks sehingga
perilaku seks bebas dapat dihindari. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus
dipertahankan dalam usaha mencegah perilaku seks bebas.
a. Keluarga harus mengerti tentang permasalahan seks sebelum menjelaskannya
kepada anak-anak mereka.
b. Seorang ayah mengarahkan anak laki-laki, dan seorang ibu mengarahkan anak
perempuan dalam menjelaskan masalah seks.
c. Jangan menjelaskan masalah seks pada anak laki-laki dan perempuan pada waktu
dan ruang yang sama.
d. Hindari hal-hal yang berbau porno saat menjelaskan masalah seks, pilih kata-kata
yang sopan.
e. Penting bagi orangtua untuk meyakinkan bahwa teman-teman putra-putri mereka
adalah anak-anak yang baik.
f. Tanamlah etika memelihara diri dari perbuatan-perbuatan maksiat karena itu
merupakan sesuatu yang paling berharga.
g. Membangun sikap saling percaya antara orang tua dan anak
5
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema palladium. Bakteri
tersebut dapat pindah dari orang yang telah terinfeksi bakteri ke orang sehat karena
hubungan seksual berlainan jenis (heteroseksual) serta hubungan sesama jenis
(homoseksual) juga oral seks.
Ibu yang mengidap Penyakit Kulit Kelamin sifilis juga dapat menularkan sifilis
pada janinnya. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena Penyakit Kulit Kelamin
sifilis tidak akan menyebar dari handuk, kloset, dan pegangan pintu yang dipakai
penderita sifilis.
Pencegahannya adalah dengan tidak melakukan hubungan seks bebas, apalagi
hubungan seks sesama jenis. Bagi para homoseksual, meskipun tidak melakukan
hubungan kelamin, oral seks juga berisiko besar untuk menularkan Penyakit Kulit
Kelamin ini. Sedangkan untuk pengobatan, dapat menggunakan antibiotic sesuai
anjuran dokter.
2. HIV AIDS
6
pada penderita hiv aids, kulit anda akan menjadi kemerahan jika positif mengidap
hiv aids.
4. Penurunan Berat Badan. Penderita yang positif mengidap penyakit hiv aids akan
mengalami gejala hiv aids seperti penurunan berat badan secara drastis dan tiba-tiba,
penurunan berat badan yang tidak normal harus diwaspadai karena ini merupakan
gejala yang paling sering dialami penderita hiv aids.
5. Batuk Kering. Gejala hiv aids yang lainnya adalah batuk kering, penderita hiv aids
akan mengalami batuk yang tak kunjung sembuh, bahkan semakin lama batuk
tersebut akan mejadi semakin parah. Gejala ini terjadi karena virus hiv yang sudah
menyerang kekebalan tubuh penderita dan menyerang sel-sel yang lain yang ada
didalam tubuh.
6. Demam. Pada tahap awal penderita penyakit hiv aids akan mengalami deman,
bahkan penderita akan berkeringan pada malam hari walau cuaca sedang dingin. Ini
adalah pertanda virus hiv mulai menyerang tubuh penderita. Biasanya penderita juga
akan mengalami sakit pda bagian tenggorokan.
7. Perubahan Pada Kuku. Untuk gejala hiv aids yang satu ini penderita akan
mengalami perubahan pada kukunya, biasanya penderita hiv aids kukunya akan
menjadi sedikit lebih tebal dan melengkung bahkan akan mengalami perubahan pada
warna kukunya, infeksi ini terjadi karena jamur yang namanya kandida.
c. Penyakit HIV AIDS dan penularannya
1. Penyakit HIV AIDS dan penularannya yang disebabkan karena hubungan seksual
yang bebas dengan mereka yang sudah positif menderita penyakit HIV. Maka unutk
mereka pelaku hubungan seksual biasanya akan menggunakan salah satu alat
kontrasepsi misalnya adalah menggunakan kondom.
2. Penyakit HIV AIDS dan penularannya lewat transfusi darah dari si penderita yang
terkena penyakit HIV.
3. Penyakit HIV AIDS dan penularannya karena penggunaan dari jarum suntik yang
tatto yang sudah tercemar dengan virus HIV. Dalam hal penggunaan dari jarum
suntuk, maka para pengguna narkoba yang menggunakan jarum suntuk sebagai salah
satu media adalah salah satu golongan orang yang mempunyai resiko tertinggi dalam
mengalami penyakit HIV AIDS.
4. Penularan penyakit HIV AIDS dari ibu hamil yang sudah positif mengalami
penyakit HIV ke janin kandungan mereka. Sehingga jika bayi tersebut lahir, resiko
dalam mengidap penyakit HIV AIDS juga bisa saja terjadi.
7
Mencegah Penyakit HIV AIDS
1. Melakukan hubungan seksual yang aman. Maka sebaiknya setia dengan pasangan
dan melakukan hubungan seksual dengan pasangan Anda dengan cara yang aman.
2. Menghindari hubungan seksual bebas, baik dengan mereka pekerja seks komersial
dan juga dengan berganti-ganti pasangan.
3. Jika pasangan Anda memang sudah terbukti dalam mengidap penyakit HIV AIDS
maka sebaiknya adalah menggunakan kondom dalam melakukan hubungan seksual.
4. Pencegahan penyakit hubungan seksual yang terjadi lewat transfusi darah adalah
sebaikya jangan melakukan transfusi darah.
5. Selain itu hindari juga penggunaan dari beberapa jenis obat-obatan terlarang, dan
penggunaan dari alat suntik bersama, tatto atau juga tindik.
6. Untuk ibu yang positif menderita penyakit HIV AIDS, maka sebaiknya adalah tidak
hamil. Hal ini bertujuan untuk menghambatnya terjadi penularan pada bayi yang
akan dilahirkan.
3. Penyakit Gonorrhea
Gejala
Pada pria, gejala awal gonore biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah
terinfeksi. Gejalanya berawal sebagai rasa tidak enak pada uretra dan beberapa jam
kemudian diikuti oleh nyeri ketika berkemih (kencing) serta keluarnya nanah
dari penis. Sedangkan pada wanita, gejala awal biasanya timbul dalam waktu 7-21 hari
setelah terinfeksi. Penderita seringkali tidak merasakan gejala selama beberapa minggu
atau bulan, dan diketahui menderita penyakit tersebut hanya setelah pasangan hubungan
seksualnya tertular. Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan. Tetapi beberapa
penderita menunjukkan gejala yang berat, seperti desakan untuk berkemih , nyeri ketika
8
berkemih, keluarnya cairan dari vagina, dan demam. Infeksi dapat menyerang leher
rahim, rahim, saluran telur, indung telur, uretra, dan rektum serta menyebabkan nyeri
pinggul yang dalam ketika berhubungan seksual.
Hubungan seksual melalui mulut seks oral dengan seorang penderita gonore
biasanya akan menyebabkan gonore pada tenggorokan (faringitis gonokokal).
Umumnya, infeksi tersebut tidak menimbulkan gejala, namun kadang-kadang
menyebabkan nyeri tenggorokan dan gangguan untuk menelan. Jika cairan yang
terinfeksi mengenai mata, maka bisa menyebabkan terjadinya infeksi mata luar
(konjungtivitis gonore). Bayi yang baru lahir juga bisa terinfeksi gonore dari ibunya
selama proses persalinan sehingga terjadi pembengkakan pada kedua kelopak matanya
dan dari matanya keluar nanah. Jika infeksi itu tidak diobati, maka akan
menimbulkan kebutaan.
Masa Inkubasi
Masa inkubasinya sangat singkat, pada pria umumnya berkisar antara 2-5 hari, kadang-
kadang lebih lama. Pada wanita masa inkubasi sulit untuk ditentukan karena pada
umumnya tidak menimbulkan gejala. Pada pria, awalnya terdapat rasa gatal dan panas
di sekitar uretra, saluran yang menghantarkan urine dari kandungan kemih keluar
tubuh.
Pencegahan
Cara yang paling pasti untuk mencegah penyebaran penyakit menular seksual adalah
dengan tidak melakukan hubungan seksual.
Berhubungan seks secara monogami, pastikan pasangan tidak terinfeksi.
Penggunaan kondom dapat mengurangi risiko penularan penyakit.
Pastikan toilet yang digunakan higienis, hindari penggunaan toilet duduk di tempat
umum.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahaya dari seks bebas sangat mengerikan. Maka dari itu kita harus
menghindari dan jangan pernah sekalipun mencoba hal-hal yang berbau seks, karena
akan merugikan diri sendiri dan juga orang lain serta merusak moral bangsa.
B. Saran
Sebaiknya orangtua, masyarakat dan pemerintah bersama-sama mencegah,
memerangi pergaulan yang tidak baik, khususnya pada seks bebas yang sangat
mengerikan dan berbahaya bagi semua orang.
C. Harapan
Semoga dengan adanya rangkuman ini dapat membuat masyarakat lebih tahu
bahaya seks bebas. Semoga seks bebas dikalangan masyarakat dapat dikurangi dan
dihilangkan.
10