INDUSTRI PETERNAKAN
Disusun Oleh :
Achmad Imam S.
16950213
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT TEKNOLOGI YOGYAKARTA
2017
1
Latar Belakang
alam berupa ternak, dengan cara produksi untuk memenuhi kebutuhan hidup
Usaha peternakan sapi perah di Indonesia saat ini sebagian besar masih
merupakan usaha peternakan rakyat yang berarti dalam arti sempit tujuan
sapi perah termasuk usaha yang tetap, sapi perah sangat efisien dalam
mengubah pakan menjadi protein hewani dan kalori, jaminan pendapatan yang
tetap, pakan yang relatif mudah dan murah, kesuburan tanah dapat
dipertahankan, pedet jantan dijual untuk sapi potong dan pedet betina bisa
Usaha sapi perah dibagi menjadi dua bentuk berdasarkan Surat Keputusan
peternakan 9 sapi perah rakyat, yaitu usaha ternak sapi perah yang
dilaksanakan sebagai usaha sampingan yang memiliki sapi perah kurang dari
10 ekor sapi laktasi (dewasa) atau memiliki jumlah keseluruhan kurang dari 20
ekor sapi perah campuran. Kedua perusahaan peternakan sapi perah, yaitu
usaha ternak sapi perah yang dilaksanakan untuk tujuan komersil dengan
produksi utama susu sapi, yang memiliki lebih dari 10 ekor sapi laktasi
2
(dewasa) atau memiliki jumlah keseluruhan lebih dari 20 ekor sapi perah
campuran .
peternak yang relatif rendah, lokasi peternakan yang menyebar luas, pengadan
curahan tenaga kerja, dan penguasaan lahan hijauan makanan ternak yang
terbatas.
3
menjadi molekul sederhana oleh mikroorganisma untuk diserap ke dalam
babi, kuda).
Selain itu, emisi metana juga dihasilkan dari sistem pengelolaan kotoran
alami).
dampak lingkungan adalah efek samping baik positif maupun negatif yang
dan kimia, yang meliputi dampak kebisingan, kualitas udara, kuantitas dan
kualitas air, dampak pada iklim atau cuaca dan tanah; (2) Dampak biologi
terdiri atas komponen flora dan fauna, komunitas serta penyebarannya; (3)
4
dampak sosial ekonomi antara lain terdiri atas komponen penyerapan tenaga
persepsi masyarakat, dan (4) Dampak sosial budaya antara lain terdiri dari
mempunyai nilai ilmiah, nilai geologi, kuburan serta komponen yang lebih
dari limbah yang dikeluarkan oleh ternak yaitu feses, urine, sisa pakan, dan air
sisa pembersihan ternak dan . Adanya pencemaran oleh limbah peternakan sapi
terutama rasa gatal ketika menggunakan air sungai yang tercemar, di samping
atau methane trapping. Lebih lanjut, teknologi ini lebih dikenal dengan
teknologi biogas. Biogas adalah produk dari proses fermentasi dan degradasi
tersebut dibantu oleh bakteri metanogen yang akan memproduksi gas metana .
5
Biogas merupakan sumber energi baru terbarukan.yang dianggap unggul
untuk menggantikan bahan bakar fossil dan dipertimbangkan sebagai salah satu
Biogas merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan sangat
tinggi dan cepat daya nyalanya. Penggunaan biogas memilki keselamatan yang
lebih aman jika dibandingkan dengan gas elpiji. Misalnya jika pipa atau
penampung gas bocor tidak akan terjadi ledakan karena gas yang keluar akan
menguap dengan cepat dan jika api didekatkan ke sumber gas maka tidak akan
6
Daftar Pustaka
Juheini, N dan Syakryanu, K.D. 2998. Perencanaan Sistem Usahatani Terpadu dalam
Menunjang Pembangunan Pertanian yang Berkelanjutan : Kasus Kabupaten
Magetan, Jawa Timur. Jurnal Agro Ekonomi (JAE) Vol. 17(1). Pusat Penelitian
Sosial Ekonomi Pertanian. Balitbangtan. Deptan. Jakarta.
Sudono, A., F. Rosdiana dan S. Budi 2003. Beternak Sapi Perah. PT. Agromedia
Pustaka, Jakarta.
Suratmo, F.G. 1990. Analisa Dampak Lingkungan. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
http://www.ilmuhewan.com/cara-pembuatan-biogas-dari-kotoran-sapi/diunduh 11
Nopember 2017
https://www.kompasiana.com/shema/59d7a1f8ad948c45d3303f43/biogas-dari-
kotoran-sapi diunduh 11 Nopember 2017