Anda di halaman 1dari 4

Hal 95

ROLE OF PROTEIN AS AN ENERGY SOURCE FED STATE

Pada saat makan, protein menjalani pencernaan didalam perut dan usus halus untuk
melepaskan asam amino, yang telah diambil oleh sel dan digunakan untuk sintesis pada
protein dan molekul lain. Bagaimanapun jika asam amino menyajikan dalam kelebihan syarat
tubuh, mereka dapat digunakan secara langsung sebagai bahan bakar untuk memproduksi
ATP, atau diubah menjadi glikogen atau lemak dan disimpan untuk digunakan nanti.
Demikian itu, mereka menyediakan simpanan energi secara tidak langsung seperti : asam
amino yang tidak pernah disimpan sebagai protein.

STARVATION

Pada saat kita sedang banyak beraktivitas atau pada saat tubuh sedang lapar, tubuh kita akan
mengandalkan pada penyimpanan energi yang digunakan untuk bahan bakar. Cadangan
glikogen akan cepat habis kurang lebih antara 12 sampai 24 jam. Perhatikan bagaimana
untuk mempertahankan konsentrasi darah glukosa dan menyediakan bahan bakar untuK otak
dan RBCS. Lemak tidak dapat diubah menjadi glukosa (lihat gambar 2.15) . pada saat lapar,
otak mengadaptasi untuk menggunakan badan keton sebagai bahan bakar, meskipun masih
membuthkan beberapa glukosa, tetapi RBCS tidak bisa memetabolisme seluruh badan keton
karena mereka tidak memiliki mitokondria (LIHAT BAGIAN 4). oleh karena itu alternative
subsrat untuk produksi glukosa sangat dibutuhkan. Hal ini disediakan melalui
glukoneogenesis. Laktat dan gliserol dapat menyediakan (memberikan ) beberapa glukosa,
tetapi sebagian besar diperoleh dengan pencernaan protein untuk melepaskan asam amino.
Banyak asam amino diproduksi dari otot protein yang di transmitansi menjadi alanin dan
glutamin . mereka kemudian dilepaskan didalam darah. Alanin telalh diambil oleh hati untuk
glukoneogenesis. Glutamin telah diambil oleh usus halus untuk menjadi bahan bakar dan
ginjal untuk glukosa juga melalui glukoneogenesis.

GLUKONEOGENESIS.

Glukoneogenesis didefinisikan sebagai produksi pada glukosa dari sumber non-karbohidrat.


Untuk pada saat lapar selama lebih 12 jam, glukosa telah membentuk subsrat alternative yang
mempertahankan konsentrasi darah glukosa. Proses glukoneogenesis yang membentuk
glukosa diantaranya :

Glyserol (dilepaskan oleh hidrolisis triasilgliserol ) (LIHAT GAMBAR 4.11)


Laktat (dari glikolisis anaerobic dalam RBCS dan otot aktif)
Asam amino ( dari perpecahan protein otot)

LOKASI

Hati (bagaimanapun, selama berpuasa juga dapat terjadi didalam ginjal).


SITUS (SITE)

Sitosol sel kecuali untuk tahapan pertama, karboksilasi pada piruvat, terjadi dalam
mitokondria

PATHWAY (JALUR / SIKLUS )

Glukoneogenesis tidak mudak untuk membalikan menjadi glikolisis. Beberapa reaksi pada
glikolisis secara reversibel dan umum untuk glikolitik dan siklus glukonegenik.
Bagaimanapun ada 3 komponen penting pada reaksi irreversibel yaitu ; heksokinase,
phosphofruktokinase-1 (PFK-1) dan piruvat kinase, ( LIHAT GAMBAR 5.17)

1. KONVERSI PIRUVAT MENJADI PHOSPOENOLPYRUVAT (PEP)

Pengubahan piruvat menjadi PEP terjadi melalui 2 reaksi ;

a. Karboksilasi piruvat menjadi oxaloasetat. Piruvat karboksilase ditemukan didalam


mitokondria, tetapi PEP- karboksikinase dan enzim lainya melibatkan di dalam
sitosol. Oxaloasetat telah dibentuk didalam membran mitokondria. Piruvat
karboksilase membutuhkan vitamin biotin sebagai kofaktor dan mekanisme untuk
karboksilase asetil KOA (LIHAT BAGIAN 4).
b. Dekarboksilase dan posporilasi pada oksaloasetat oleh PEP-karbokinase.

2. HIDROLISIS FRUKTOSE 1,6-BISPHOSPATE.


HIDROLISIS FRUKTOSE 1,6-BISPHOSPATE melewati reaksi PFK.

3. Hidrolisis glukosa 6 phospate.


Hidrolisis glukosa 6 fosfat melewati reaksi heksokinase menjadi bentuk bebas
glukosa.

PEMECAHAN ASAM AMINO.


Pemecahan asam amino melibatkan 2 tahap yaitu
1. Terhapusnya grup amino oleh transaminasi dan deaminasi oksidatif (lihat gambar
5.1 dan 5.2)
2. Katabolisme pada rangka karbon.

Kerangka karbon pada asam amino dapat memetabolisme menjadi intermediet pada
siklus TCA dan jalur glikolitik. Faktanya, pemecahan seluruh 20 asam amino menjadi
7 produk seperti; piruvat, asetil KOA, asetoasetil KOA, alfa-ketoglutarat, succinil
KOA, fumarat,dan oksaloasetat (Gambar 5.18). bergantung pada status energi. Produk
ini diantaranya dapat mengoksidasi menghasilkan energi atau digunakan untuk
sintesis glikogen atau lemak.

KONSEP PADA KATABOLISME ASAM AMINO.

Dengan metabolisme, asam amino dapat diklasifikasi menjadi 2 tipe yaitu; ketogenik
dan glukogenik.

KETOGENIK ASAM AMINO.

Asam amino ini memecahkan antara asetil KOA atau asetoasetil KOA da karena itu
membentuk badan keton , ketogenik dapat disebut pembentukan keton. Hanya
leusin dan lisin yang murni ketogenik (lihat gambar 5.18) isoleucine dan phenilalanin,
triptophan dan tirosin adalah ketogenik dan glukogenik, pemecahan mereka
menghasilkan beberapa asetil KOA dan asetoasetil KOA dan beberapa prekursor pada
glukosa.

GLUKOGENIK ASAM AMINO

Asam amino ini dapat memecahkan antara piruvat atau 1 turunan pada siklus TCA.
Mereka dapat digunakan sebagai sinyal didalam glukoneogenesis untuk sintesis
glukosa, karenanya glukogenik disebut pembentukan glukosa.

SIKLUS / JALUR KATABOLISME ASAM AMINO.

Asam amino dapat dibagi menjadi 7 grup produk pemecahan, tapi yang dibahas disini
adalah hanya beberapa diantaranya yaitu :

5 asam amino bentuk piruvat, yaitu alanin, serin, glycin, cystein, daun threonine (gambar
5.19). hidroksipolin juga bisa diubah menjadi piruvat.
2 asam amino bentuk oxaloasetat;
1. Aspartate: transaminasi pada aspartat oleh aminotransferase aspartat.
2. Asparagin ; melepaskan bentuk amonia dan aspartat, yang dapat menjalani
transminasi menjadi oksaloasetat.
4 bentuk asam amino dan a-ketoglutarate. (lihat gambar 5.20)
Phenilalanin dan tirosin bentuk fumarat. Hidroksilasi pada phenilalanin oleh produk tirosin.
Tirosin kemudian di transminasi dan dijalani ke bagian reaksi pembentukan fumarat.
Isoleusin bentuk asetil COA : sebenarnya adalah menghasilkan pemecahan antara CoA dan
succinil COA (lihat gambar 5.21)
Leusin, lisin, dan triptophan bentul asetoasetil COA ( phenylalanine dan tirosin juga dapat
menghasilkan beberapa asetoasetil COA).
Lisin menjalani penomoran reaksi; mereduksi menjadi saccaropine, 2 oksidasi menjadi bentuk
aminoadipate, transaminasi menjadi a-ketoadipate, dan reaksi lebih jauh kemudian membentuk
asetoasetil COA (ini tidak perlutahu secaradetail).

RANTAI CABANG ASAM AMINO (BCAA)

BCAA adalah isoleusin, leucin, dan valin, diturunkan melalui siklus pada 3 reaksi;

Transaminasi ; enzim tunggak, rantaibercabang asam amino aminotransferase,


transminasi seluruh 3 asam amino.
Oksidativ decarboxilasi; juga oleh satu enzim, rantai a-ketoacid dehidrogenase, yang
membutuhkan tiamin pyrophospate sebagai kofaktor. Kekurangan pada enzim ini karena
akumulasi pada asam keto diturunkan dari BCAA DALAM URIN. Dapat disebut cairan
maple urin.
Dehidrogenasi.
Tidak semua jaringan dapat mengoksidasi BCAAS

Anda mungkin juga menyukai