Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTEK KLINIK (PPK)

GIZI

STROKE
1. Pengertian (Definisi) Metoda pemecahan masalah gizi pada pasien
stroke yang sistematis dimana
Nutrisionis/Dietisien berfikir kritis dalam
membuat keputusan untuk menangani masalah
gizi sehingga aman, efektif dan berkualitas
2. Masalah Gizi Asupan makan per oral kurang berkaitan dengan
menurunnya konsumsi zat gizi karena kesulitan
menelan ditandai dengan asupan makanan 50%
dari kebutuhan (NI-2.1)
Kesulitan Menelan berkaitan dengan stroke
ditandai dengan estimasi menurunnya asupan
makan (NC-1.1)
3. Gejalah Klinis Mengkaji data nyeri saat menelan, kesulitan
menelan, air liur menetes, makanan lengket
dalam mulut/kerongkongan, tensi darah status
hidrasi, masa otot dan lemak, ada tidak nya
edema.
4. Observasi Klinis 1. Kesulitan menelan
2. Ekstemitas lemah/sulit digerakkan
3. Tekanan darah meningkat
5. Observasi Laboratorik HB, Hematokrit, Leukosit, Albumin (bila ada)
6. Asuhan Gizi Tujuan :
1. Memenuhi kebutuhan zat gizi 80%
2. Mempertahankan status gizi optimal

Preskripsi Diet :
Kebutuhan Energi 25-45 kkal/kgBB. Pada fase
akut energi diberikan 1100-1500 kkal/hari
Protein 0.8-1 g/kgBB. Apabila pasien dengan
status gizi kurang, diberikan 1.2-1.5 g/kgBB.
Lemak 20-25% dari energi total
Karbohidrat 60-70% dari energi total
Kholesterol <300 mg
Serat 15-25 gram
Natrium 1500 mg -2300 mg
Cukup vitamin dan mineral
Jenis Diet makan cair/enteral,saring,lunak,biasa,
bertahap sesuai tes fungsi menelan. Mudah
dicerna porsi kecil sering
Pemberian Energi dan Protein bertahap
disesuaikan dengan kemampuan mengkonsumsi
per oral
Cukup cairan
Bentuk makanan dapat dikombinasi cair/enteral
atau bubur susu, bubur saring, makanan lunak
maupun makan biasa, bertahap. Jalur makanan.
(oral/enteral per NGT/parenteral atau
kombinasi) sesuai kondisi klinis dan kemampuan
mengkonsumsi.
7. Evaluasi dan Monitoring Mengetahui respon pasien terhadap intervensi
yaitu monitor hasil positif maupun negative dari :
1. Status Gizi berdasarkan antropometri
2. Hasil biokimia terkait gizi
3. Fisik Klinis terkait dengan gizi yaitu ada
tidaknya residu, malabsorbsi/diare, dll
4. Asupan Makanan
8. Informasi dan Edukasi Pelaksanaan pemberian makanan sesuai dengan
preskripsi diet

Pemberian edukasi dan konseling gizi kepada


pasien dan keluarga serta penunggu pasien (care
giver) mengenai diet post stroke untuk
pemulihan sesuai dengan kemampuan menelan,
kebutuhan, bentuk makanan baik jumlah, jadwal
dan jenis makanan yang dianjurkan
9. Nasihat Pulang Melihat kembali kondisi pasien 3 hari setelah
(Instruksi Kontrol) kunjungan awal (pada hari ke 4 atau ke 5
perawatan) untuk melihat keberhasilan
intervensi sesuai hasil monitoring evaluasi. Jika
pasien sudah kembali pulang maka re asesmen
di rawat jalan untuk menilai kepatuhan diet dan
keberhasilan intervensi (terapi gizi) 2-4 minggu
setelah pulang dari rumah sakit.
10. Indikator 1. Asupan makan 80% dari kebutuhan
2. Bentuk makanan biasa
3. Status Gizi Normal berdasarkan
antropometri Indek Masa Tubuh (IMT) atau
lingkar lengan atas, biokimia albumin,
fisik/klinis dan asupan makan
11. Kepustakaan 1. Komplikasi Pada Stroke, FKUI 2015
2. Penuntun Diet Edisi 3 Tahun 2006. Asosiasi
Dietisien Indonesia (AsDI). Persatuan Ahli
Gizi Indonesia (PERSAGI)
3. Pocket Guide For International Dietetics &
Nutrition Terminology (IDNT) Reference
Manual
4. International Dietetics & Terminology
(IDNT) Reference Manual. Standardize
Language for the Nutrition Care Process.
Fourth Edition. Academy of Nutrition and
Dietetics 2013
5. Guidelines Clinical Nutrition in patients with
stroke. German society for Clinical Nutrition,
German Medical Societies 2013
6. Stroke Nutrition Therapy, American Dietetic
Association

Anda mungkin juga menyukai