2083221006137817588403september2013 PDF
2083221006137817588403september2013 PDF
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian kandungan kimia dalam fraksi non-polar dari tanaman
kayu ules. Ekstraksi dilakukan secara maserasi dengan pengadukan menggunakan
pelarutan n-heksan. Isolasi senyawa dilakukan secara kromatografi kolom
menggunakan pelarut landaian n-heksan-etilasetat. Satu isolat dimurnikan, dihasilkan
serbuk putih, kemudian diidentifikasi. Analisis secara kromatografi lapis tipis dengan
fase gerak n-heksan-etilasetat (4:1) menghasilkan Rf = 0,65; analisis secara
kromatografi cair kinerja tinggi dengan fase gerak n-heksan-etanol (3:2) menghasilkan
puncak pada waktu retensi 2,192 menit; analisis secara spektofotometri UV
menghasilkan spektrum dengan panjang gelombang serapan maksimum 276,0 nm;
analisis dengan FT-IR menghasilkan serapan pada bilangan gelombang 2918 cm-1, 1741
cm-1, 1461 cm-1 dan 723 cm-1. Analisis dengan kromatografi gas-spektrometri massa
menunjukkan bahwa senyawa dengan bobot molekul 390,28 dan rumus molekul
C24H38O4 adalah diisooktilftalat.
dikenal di Indonesia. Tanaman ini berupa asetat, kloroform, etanol, aseton, asam
perdu tegak, tinggi 2-4 m, tumbuh di sulfat 10%-etanol.
daerah bermusim kemarau kuat di dalam
semak belukar terutama banyak terdapat di II.2 Alat
hutan-hutan jati, kadang-kadang ada pula Peralatan kromatografi kolom (KK),
yang ditanam. peralatan Kromatografi lapis tipis (KLT),
Masyarakat banyak memanfaatkan Evaporator vakum, Spektofotometer UV-
tanaman ini diantaranya kulit kayu dan Vis, Kromatografi cair kinerja tinggi
akarnya digunakan untuk penambah nafsu (KCKT), Fourier Transform Infrared
makan, mengobati demam dan rematik, Spectrometers (FT-IR), Kromatografi gas
juga untuk diare. Sedangkan buahnya yang spektrometri massa (KG-MS), Alat-alat
disebut buah puteran karena berbentuk gelas.
uliran, digunakan sebagi obat dalam untuk
berbagai penyakit perut dan penambah II.3 Metode
nafsu makan, juga untuk obat luar sebagai 1. Penyiapan bahan
pelembut kulit. Beberapa pustaka Buah puteran setelah dibersihkan dari
menyebutkan kandungan kimia yang kotoran, dikeringkan dalam oven pada
terdapat dalam kulit batangnya yaitu asam suhu 50C kemudian digiling menjadi
hidroksi karboksilat, pigmen kloroplast, serbuk.
fitosterol, saponin, flobatanin, gula dan zat 2. Pembuatan ekstrak
warna kuning jingga. Serbuk buah puteran di maserasi
Dengan banyaknya kandungan kimia dengan pengadukan dalam pelarut n-
yang mempunyai banyak khasiat ini, heksan selama 8 jam; kemudian
menimbulkan keinginan untuk mengetahui disaring. Ampas dimaserasi lagi dalam
lebih lanjut senyawa kimia dalam tanaman n-heksan. Pengerjaan ini diulang
tersebut, khususnya yang terdapat dalam sebanyak tiga kali. Filtras dikisatkan
fraksi non polar. menggunakan evaporator vakum
sehingga diperoleh ekstrak kental.
B. Tujuan 3. Uji bercak
Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui jumlah komponen
mengisolasi senyawa kimia dalam fraksi n- yang terdapat di dalam ekstrak n-
heksan dari buah tanaman kayu ules heksan, dilakukan uji bercak dengan
(Helicteres isora L.). metode KLT. Sebagai fase gerak
Selanjutnya senyawa hasil isolasi di digunakan pelarut pengembang n-
identifikasi secara kromatografi lapis tipis, heksan: etil asetat. Setelah dilakukan
spektrofotometri-ultraviolet dan infra uji coba, didapatkan perbandingan
merah, kromatografi cair kinerja tinggi pelarut yang memberikan pemisahan
serta kromatografi gas spektrometri massa. terbaik yaitu n-heksan : etil asetat
(4:1). Sebagai penampak bercak
II. BAHAN, ALAT DAN METODE digunakan larutan asam sulfat 10%
II.1 Bahan dalam etanol.
Buah tanaman kayu ules (buah 4. Isolasi senyawa
puteran) yang diperoleh dari Pasar Senen Ekstrak n-heksan difraksinasi untuk
Jakarta Pusat, silika gel 60, n-heksan, etil memisahkan komponen-komponennya
Gambar 3. Kromatogram setelah disemprot Gambar 4. Kromatogram fraksi 1-2 dan 1-3
dengan larutan asam sulfat 10%
dalam etanol