Anda di halaman 1dari 10

I.

TUJUAN :

1. Mahasiswa mampu mengetahui pegertian fotosintesis


2. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
fotosintesis
3. Mahasiswa mampu mengetahui tempat terjadinya fotosintesis
4. Mahasiswa mampu mengetahui proses terjadinya fotosintesis

II. DASAR TEORI :

A. Pengertian dan Sejarah Fotosintesis


Fenomena fotosintesis telah digali sejak lama oleh para ilmuwan, khususnya
bidang fisiologi tumbuhan. Joseph Priestley (1972), seorang ahli kimia Inggris
menemukan bahwa tumbuhan mengeluarkan suatu gas yang membuat api lilin dapat
menyala walaupun dalam tabung gelas yang tertutup. Dalam sungkup tabung gelas
tanpa tanaman, api lilin yang dinyalakan cepat padam. Namun setelah ke dalamnya
disusupkan tanaman, pada beberapa hari kemudian ternyata lilin dapat dinyalakan lagi.
Lilin tetap menyala selama gas dari tanaman itu masih ada. Pada waktu itu, Dia
belum tahu bahwa gas itu adalah oksigen. Dua ratus tahun kemudian, banyak peneliti
tertarik untuk ikut menggali lebih lanjut dari temuan Priestley tersebut. Jan Ingenhousz
(1779), ahli fisiologi dari German melakukan eksperimen dengan menggunakan
tumbuhan air (Hydrila verticilata). Dari percobaannya ditunjukkan tiga hal penting,
meliputi :
1) Gas yang dikeluarkan oleh tumbuhan itu ternyata adalah O2
2) Cahaya matahari dibutuhkan untuk proses tersebut,
3) Bagian yang berhijau daun saja yang mengeluarkan O2
Seorang ahli botani dari Swiss, Jean Senebier menemukan bahwa CO2 juga
dibutuhkan untuk fotosintesis. Peneliti lain, ahli kimia dan ahli fisiologi Swiss yaitu
Nicholas de Saussure (1804) menunjukkan bahwa tanaman tumbuh dari air dan CO2
yang diserapnya. Sachs (1860) menunjukkan bahwa fotosintesis menghasilkan
zat gula atau karbohidrat yang disebut amilum. Berdasar temuan- temuan itu maka
pemahaman tentang fotosintesis menjadi semakin lengkap. Fotosintesis kemudian
dirumuskan dalam persamaan reaksi kimia sbb :
n CO2 + n H2O + Energi Matahari [CH2O]n + nO2
Jadi, berdasarkan uraian di atas dapat kita tarik beberapa pengertian:
1) Fotosintesis menggunakan energi matahari untuk menyusun zat gula
sederhana.
2) Zat gula disusun dari bahan dasar yaitu berupa H2O dan CO2
3) Fotosintesis menghasilkan bahan sisa berupa O2 dan H2O.
4) Fotosintesis hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan dan beberapa jenis bakteri.
Fotosintesis menyusun zat gula dari air dan karbon dioksida (CO2), sehingga
sering disebut pula asimilasi karbon.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis


Fotosintesis merupakan aktivitas kompleks, dipengaruhi oleh banyak faktor, baik
faktor internal maupun eksternal. Faktor internal menyangkut kondisi
jaringan/organ fotosintetik, kandungan klorofil, umur jaringan, aktivitas fisiologi yang
lain seperti transpirasi, respirasi dan adaptasi fisiologis yang lain yang saling kait-
mengkait. Faktor eksternal meliputi faktor klimatik seperti suhu, kelembaban,
kecepatan angin, hujan, dan juga faktor cahaya, konsentrasi CO2, O2, kompetitor, dan
organisme pathogen. Selain itu, ada juga factor yang berpengaruh pada
fotosintesis yaitu penyebab timbulnya stress seperti ketersediaan air, ada polutan
biosida dan zat-zat beracun lain, serta kondisi excess pada berbagai faktor yang
dibutuhkan dari lingkungan misalnya logam-logam berat beracun, biosida, SO2 dan
juga O2.
Berikut faktor-faktor yang sangat berpengaruh terhadap fotosintesis, yaitu:
1. Respon fotosintesis terhadap intensitas cahaya
Cahaya mutlak dibutuhkan sebagai energi penggerak fotosintesis, namun
demikian tingkat kebutuhan antar kelompok tumbuhan akan berbeda. Tidak pada
setiap kondisi meningkatnya intensitas akan diikuti atau menyebabkan
meningkatnya laju fotosintesis. Cahaya matahari merupakan sumber energi utama
fotosintesis. Albert Einstein menyebut energi matahari sebagai foton (kuantum).
Cahaya mempengaruhi fotosintesis dalam tiga hal, yaitu intensitas cahaya, lama
pencahayaan dan warna cahayanya. Pada intensitas cahaya yang kurang,
fotosintesisnya akan lambat. Sebaliknya, pada intensitas yang lebih tinggi,
fotosintesis akan lebih cepat. Hal itu terjadi terutama pada tumbuh tumbuhan rumput,
seperti jagung, tebu dan golongan rumput yang lain. Tidak semua warna sinar dapat
dimanfaatkan atau diserap secara optimal oleh tumbuhan. Klorofil menyerap semua
warna sinar, kecuali sinar hijau. Sinar yang paling banyak diserap untuk fotosintesis
adalah sinar merah ( 700 nm) dan biru ( 450nm). Jenis sinar yang lain juga diserap
energinya walaupun dalam tingkat yang lebih rendah. Sinar hijau justru dipantulkan
oleh klorofil, sehingga daun tampak berwarna hijau.
2. Umur jaringan daun
Selain faktor intensitas cahaya, umur daun juga sangat menentukan produktivitas
daun dalam aktivitas fotosintesisnya. Kapasistas kemampuan daun melakukan
fortosintesis berkembang seiring dengan perkembangan kedewasaan daun mencapai
perkembangan dan pertumbuhan optimalnya. Pada fase awal pertumbuhannya, daun
muda masih menggantungkan asimilat dari daun dewasa lainnya (mengimport). Pada
saat daun mencapai laju pertumbuhan optimum, produktivitasnya telah jauh
meningkat, dan sebagian fotosintatnya telah mulai diekspor ke jaringan lain
yang membutuhkan. Kapasitas fotosintesis ini terus meningkat bersamaan dengan
pencapaian kedewasaan organ daun. Terdapat hubungan interaktif antara
perkembangan struktural daun (anatomi-morfologi) dan intensitas cahaya dengan
perkembangan kapasitas fotosintetiknya. Tumbuhan yang tumbuh pada tempat
dengan intensitas cahaya tinggi, daun berkembang dengan memadahi, sehingga
kapasitas fotosintetiknya juga lebih besar.
3. Kadar CO2 dan O2
Konsentrasi CO2 sebagai salah satu prekursor atau bahan dasar asimilasi
karbon tentu akan sangat berpengaruh pada produktivitas fotosintesisnya.
Fotosintesis cenderung meningkat bila kadar CO2-nya lebihtinggi. Sebaliknya,
keberadaan O2 justru akan menghambat fotosintesis. Tumbuhan menunjukkan
kemampuannya dalam memfiksasi CO2 yang berbeda-beda. Ada yang cepat dan
ada juga yang lambat sesuai dengan tife tanaman tersebut. Oksigen merupakan
salah satu produk samping dari fotosintesis. Namun demikian, kadar oksigen
yang tinggi pada jaringan fotosintetik akan menghambat laju fotosintesis. Pada
kondisi kadar oksigen yang semakin tinggi, laju fotosintesisnya secara signifikan
menjadi semakin rendah.
III. ALAT DAN BAHAN

ALAT :
1. Gelas beker
2. Cawan petri
3. Alat pemanas
4. Pipet tetes
5. Aluminium foil/kertas karbon

BAHAN :
1. Daun Bougenvile
2. Alcohol 70%
3. Larutan Iodium
IV. CARA KERJA

1) Petik daun yang telah ditutup dan daun yang tidak ditutup dan dibiarkan
kena cahaya(keduanya) beberapa sehingga memungkinkan
berlangsungnya fotosintesis (pada daun yang tidak ditutup). Segera
memasukkan ke dalam kantong plastik yang berisi alkohol 70% untuk
menghentikan aktivitas enzim.

2) Siapkan penangas air yang sudah dipanaskan diatas pemanas listrik.

3) Ambil daun dan masukkan dalam gelas beker yang berisi alkohol 70%
secukupnya.

4) Panaskan beker berisi alkohol dan daun tersebut dengan penangas yang
telah disiapkan dan biarkan sampai seluruh klorofil daun tersebut larut
dalam alkohol dan daun menjadi berwarna putih pucat (agak tranfaran).

5) Ambil daun tersebut dan letakkan diatas cawan petri. Tetesi daun tersebut
dengan larutan Iodium dan amati warna apa yang terjadi.
V. HASIL PENGAMATAN

GAMBAR :

BAGIAN YANG TERTUTUP- BAGIAN YANG DIBIARKAN


ALIMUNIUM FOIL TERBUKA

Daun berwarna pucat menandakan tidak Daun berwarna pucat lebih kehijauan
terjadinya proses fotosintesis karena menandakan adanya proses fotosintesis
tertutup alumunium foil dimana cahaya karena dapat menerima paparan energi
matahari tidak dapat menembusnya cahaya matahari dengan langsung,
sedangkan proses fotosintesis kemudian saat ditetesi larutan iodium
memerlukan energi cahaya matahari, terjadi perubahan warna menjadi hitam
kemudian ditetesi larutan iodium tidak hal ini menandakan terdapat kandungan
terjadi perubahan warna atau tetap pucat amylum dari proses fotosintesis tersebut.
menandakan tidak terdapatnya
kandungan amylum di daerah tersebut
karena tidak adanya proses fotosintesis.
VI. PEMBAHASAN

Pada percobaan fotosintesis menggunakan kertas alumunium foil ini diharapkan


mahasiswa mampu mengetahui pegertian fotosintesis, mahasiswa mampu
menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis, mahasiswa mampu
mengetahui tempat terjadinya fotosintesis, dan mahasiswa mampu mengetahui proses
terjadinya fotosintesis

Pada percobaan kali ini, membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum.


Dalam percobaannya tersebut mengguanakan daun bougenvile segar yang sebagian
dibungkus dengan kertas alumunium foil kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan
kedalam alcohol,dikeringkan dan ditaruh di cawan petri, kemudian ditetesi dengan
iodium. Sehingga didapatkan hasil dari bagian daun yang tertutup bahwa tidak terjadi
perubahan warna atau tetap pucat menandakan tidak terdapatnya kandungan amylum
di daerah tersebut karena tidak adanya proses fotosintesis. Sedangkan pada daun yang
terbuka terjadi perubahan warna menjadi biru kehitaman hal ini menandakan terdapat
kandungan amylum dari proses fotosintesis tersebut. Pada uji ini bertujuan melakukan
uji apakah tanpa cahaya daun tidak berfotosintesis. Percobaan ini berdasar pada ciri
hidup yang hanya dimiliki oleh tumbuhan hijau yaitu kemampuan dalam
menggunakan karbon dioksida dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta
direspirasikan /dessimilasi bahan organik dalam tubuhnya sehingga zat organik itu
bisa digunakan untuk aktivitas makhluk hidup.

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembentukan klorofil:

1. Faktor pembawaan.
Pembentukan klorofil dibawakan oleh gen tertentu di dalam kromosom
.
2. Cahaya.
Terlalu banyak sinar berpengaruh buruk kepada klorofil. Larutan yang
dihadapkan kepada sinar kuat tampak berkurang hijaunya. Hal ini juag dapat
kita lihat pada daun-daun yang terus terkena kena sinar langsung warna mereka
menjadi hijau kekuning-kuningan.

3. Karbohidrat.
Dengan tiada pemberian gula, daun-daun tersebut tak mampu
menghasilkanklorofil, meskipun faktor-faktor lain cukup.

4. Nitrogen Magnesium.
Besi yang menjadi bahan pembentuk klorofil merupakan suatu condition sinc
quanon (kehausan). Kekurangan akan salah satu dari zat-zat tersebut
mengakibatkan klorosis kepada tumbuhan.

5. Air.
Air merupakan faktor keharusan pula, kekurangan air mengakibatkan
desintegrasi dari klorofil seperti terjadi pada rumput dan pohon-pohonan di
musim kering.
6. Unsur-unsur Mn, Cu, Zn,
meskipun hanya di dalam jumlah yang sedikit sekali, membantu pembentukan
klorofil. Dengan tiada unsur-unsur itu, tanaman akan mengalami klorosis juga.

7. Temperatur antara 3o-48oC


Merupakan suatu kondisi yang baik untuk pembentukan klorofil pada
kebanyakan tanaman, akan tetapi yang paling baik ialah antara 26o-30oC.

Faktor utama yang menentukan laju fotosintesis :

Intensitas cahaya
Konsentrasi karbon dioksida
Suhu
Kadar air
Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
Tahap pertumbuhan

Tahap - tahap proses fotosintesis :

1. Reaksi Terang

Reaksi terang fotosintesis merupakan reaksi pengikatan energi cahaya oleh


klorofil yang berlangsung digrana yang dilaksanakan oleh fotosistem.
Fotosistem merupakan unit yang mampu menangkap energi cahay matahari
dalam rantai transfor elektron pada fotosintesis. Tersusun atas kompleks antene
pusat reaksi dan akseptor elektron.

2. Reaksi gelap

Reaksi gelap fotosintesis merupakan reaksi pengikatan CO2 oleh molekul RBP
(Ribolosa Bifosfat) untuk mensintesis gula yang berlangsung distroma, reaksi
gelap meliputi 3 hal penting, yaitu:
a. Karboksilasi :
merupakan pengikatan CO2 oleh RPB untuk membentuk molekul
PGA.
b. Reduksi :
PGA (3C) direduksi oleh NADPH menjadi PGAL (3C).
c. Regenerasi :
pembentukan kembali RBP
VII. KESIMPULAN

Pada percobaan fotosintesis ini dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau


energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis
bakteri dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta
dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari.
2. Dari hasil percobaan Sachs dapat disimpulkan bahwa dalam proses fotosintesis
dihasilkan glukosa/ amilum.
3. Dari hasil percobaan Ingenhousz dapat disimpulkan bahwa dalam proses
fotosintesis dilepaskan oksigen.
VIII. DAFTAR PUSTAKA

https://dokumen.tips/documents/tugas-makalah-fotosintesis.html

Malik, husen. 2004. Biologi -Laporan percobaan sach. Diambil dari:


www.kupdf.com/download/biologi-laporan-percobaan-sach. Diakses pada tanggal 20
November 2017

Saktiyono. 2004. IPA Biologi SMP dan MTS Jilid 2. Jakarta : Erlangga
IX. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai