Anda di halaman 1dari 5

Sebelum kita membahas mengenai unsur cuaca dan juga iklim yang menjadi topik pembicaraan utama,

alangkah lebih baiknya kita membahas mengenai pengertian dari cuaca dan juga iklim itu sendiri.
Barangkali kita sudah terlalu sering mendengar kata cuaca dan juga iklim dalam kehidupan sehari- hari
bukan? jika kita akan melakukan aktivitas atau merencanakan sebuah kegiatan pasiti yang
dipertimbangkan salah satunya adalah cuaca. Karena sangat pentingnya cuaca, hingga ada ramalan
cuaca yang sangat dinanti- nantikan laporannya pada berita pagi maupun pada sekilas info dan
juga running text yang ada di layar televisi kita.

Cuaca sendiri merupakan keadaan udara (baca: polusi udara)pada suatu tempat pada saat tertentu.
Pada setiap waktu, keadaan cuaca di setiap tempat berbeda- beda dan selalu berubah- ubah.
Sementara iklim (baca: iklim di Malaysia) merupakan keadaan rata- rata cuaca udara dalam jangka waktu
panjang mulai dari 10 hingga 30 tahun. Iklim biasanya juga meliputi wilayah yang lebih luas daripada
cuaca. Itulah pengertian dari cuaca dan juga iklim. Pengamatan mengenai cuaca dan juga iklim di
Indonesia dilakukan oleh Observatorium Meteorologi dan Geofisika yang berada di Jakarta. Badan
Observatorium Meteorologi dan Geofisika ini mempunyai tugas menyelidiki dan mencatat keadaan cuaca
yang meliputi suhu udara, tekanan udara, arah angina (baca: jenis angin) , kecepatan angin, kelembaban
udara, tingkat keawanan (baca: jenis awan) dan juga keadaan curah hujan.

Unsur Cuaca dan Iklim


Setelah mengetahui pengertian mengenai cuaca dan juga iklim, kita akan membahas mengenai unsur-
unsur dari cuaca dan juga iklim itu sendiri. Cuaca dan iklim mempunyai unsur yang sama. Mengapa kita
perlu mempelajari mengenai unsur cuaca dan iklim? Apa keuntungan yang akan kita dapatkan dengan
mempelajari unsur cuaca dan juga iklim? Mengetahui mengenai unsur cuaca dan juga iklim akan sangat
bermanfaat bagi kita, seperti untuk kepentingan pertanian, penerbangan, pelayaran, serta untuk
kepentingan peluncuran benda- benda ke luar angkasa.

Cuaca dan juga iklim terdiri atas unsur- unsur yang sama. Unsur- unsur dari cuaca dan juga iklim antara
lain adalah sebagai berikut:

1. Penyinaran dan suhu

Unsur dari cuaca dan juga iklim yang pertama adalah penyinaran dan juga suhu. Penyinaran ini pastinya
akan berhubungan dengan sinar matahari (baca: lapisan matahari) yang mencapai bumi. Proses
matahari dalam menyinari Bumi disebut dengan insolasi. Sementara akibat penyinaran matahari
terhadap Bumi, Bumi akan mengalami pemanasan yang disebut dengan radiasi. Sementara suhu akan
berhubungan dengan tekanan udara yang ada di suatu tempat. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa
sumber penyinaran terbesar bagi Bumi adalah matahari (baca: bagian matahari). Sinar matahari
mempunyai peranan yang sangat penting bagi kelangsungan kehidupan di Bumi. Setiap belahan Bumi
(baca: inti Bumi) mendapatkan sinar matahari yang berbeda- beda antara satu dengan yang lainnya.
Banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh permukaan Bumi ditentukan oleh faktor- faktor
berikut ini:

Keadaan awan

Keadaan awan menjadi faktor penentu yang sangat penting bagi sinar matahari yang akan mencapai
Bumi. Keadaan awan akan menjadi penentu banyak sedikitnya sinar matahari yang akan diterima oleh
permukaan Bumi. Apabila awan mendung atau berawan, sebagian dari panas matahari akan diserap
oleh awan, sehingga permukaan Bumi (baca: bentuk permukaan Bumi) tidak akan memperoleh
penyinaran maksimal, dan suhu di permukaan Bumi tersebut akan lebih rendah daripada daerah lain
yang mendapat penyinaran matahari secara maksimal.

Keadaan permukaan Bumi

Kemudian faktor penentu banyak sedikitnya sinar matahari yang masuk ke permukaan Bumi adalah
keadaan dari permukaan Bumi itu sendiri. bidang permukaan Bumi yang terdiri atas daratan
(baca: ekosistem darat) dan juga lautan (baca: macam-macam laut) ini sangat mempengaruhi
penyerapan sinar matahari. Daratan akan cepat menjadi panas apabila terkena penyinaran oleh matahari
dibandingkan dengan lautan.

Sudut datang matahari

Selain keadaan awan dan juga keadaan permukaan Bumi, sudut datangnya matahari juga
mempengaruhi banyak sedikitnya sinar matahari yang masuk ke permukaan Bumi. Apabila matahari
dalam keadaan tegak, maka sudut datang matahari akan semakin kecil, sehingga panas yang diterima
Bumi akan semakin banyak. Dan apabila matahari dalam keadaan miring, sudut datang matahari akan
semakin besar, akibatnya panas matahari yang diterima Bumi pun akan semakin sedikit.

Lamanya penyinaran matahari.

Lamanya penyinaran dari matahari juga sangat mempengaruhi banyak sedikitnya panas yang akan
ditransfer ke Bumi. Matahari yang bersinar semakin lama maka akan memberikan panas yang lebih
banyak dibandingkan dengan matahari yang bersibar hanya sebentar. Dan apabila panas yang diterima
Bumi ini semakin banyak, maka suhu udara di Bumi juga semakin meningkat atau semakin tinggi.

Itulah beberapa penyebab banyak sedikitnya panas yang diterima oleh Bumi. Penyinaran dan juga suhu
merupakan dua hal yang sangat berkaitan. Mengapa? Karena penyinaran oleh matahari yang semakin
banyak maka akan menyebabkan suhu di permukaan Bumi tersebut semakin meningkat. Lalu, adakah
perbedaan antara penerimaan panas dari matahari oleh pemukaan Bumi daratan dan juga lautan?

Hal ini telah disebutkan sebelumnya bahwa dataran akan lebih cepat menyerap panas daripada lautan.
Ketika siang hari, daratan akan cepat menjadi panas, namun ketika malam hari, daratanlah yang akan
cepat menjadi dingin. Keadaan suhu yang berbeda- beda ini tentu dapat diukur menggunakan suatu alat
yang disebut dengan termometar.

2. Angin

Unsur dari cuaca dan juga iklim yang selanjutnya adalah angin. Angin merupakan udara yang bergerak.
Angin merupakan gerakan dari udara yang disebabkan karena adanya perbedaan suhu, yang
selanjutnya mengakibatkan perubahan pada tekanan udara hingga terjadilah angin. Tekanan udara akan
naik apabila suhunya rendah, dan tekanan udara akan turun apabila suhunya tinggi. Angin akan bergerak
dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah.

3. Awan

Awan merupakan unsur dari cuaca dan juga iklim selanjutnya. Awan merupakan kumpulan besar dari
titik- titik air atau kristal- kristal es yang halus di atmosfer (baca: lapisan atmosfer). Udara yang naik lama
kelamaan akan menjadi dingin sehingga kelembapan udaranya bertambah. Ketika sudah mencapai
ketinggian tertentu, maka udara itu akan jenuh dengan air dan kemudian akan berubah menjadi awan.
Ketika musim kemarau kita akan menjumpai awan yang jumlahnya hanya sedikit, hal ini terjadi karena
penguapan yang terjadi hanya sedikit sekali. Namun ketika musim penghujan, awan yang kita jumpai ada
banyak, hal ini katena penguapan yang terjadi juga banyak sekali,
4. Kelembapan udara

Unsur selanjutnya dari cuaca dan juga iklim adalah kelembapan udara. Kelembapan udara merupakan
banyak sedikitnya uap air yang ada di udara. Kelembapan udara ini akan mempengaruhi pengendapan
air di udara dan dapat juga berupa awan, kabut, embun serta hujan. Kelembapan udara yang ada di
suatu tempat dapat diukur dengan menggunakan suatu alat tertentu. alat yang digunakan untuk
mengukur tingkat kelembapan udara di sutu tempat disebut dengan hidrografi. Kelembapan udara sendiri
terdiri atas dua macam, yakni kelembapan relatif dan juga kelembapan absolut.

5. Curah hujan

Unsur yang terakhir menyusun cuaca dan juga iklim adalah curah hujan. Curah hujan sendiri merupakan
tingkat hujan yang turun di suatu daerah. Peristiwa hujan sendiri ditandai dengan turunnya rintik- rintik air
dari awan yang terbentuk akibat adanya penyinaran matahari kepada sumber- sumber air di Bumi seperti
laut atau samudera, danau, sungai, waduk dan lain sebagainya. Air yang berada di sumber- sumber air
tersebut akan menguap dan menjadi uap air. Ketika uap air tersebut semakin meninggi karena terbawa
angin, maka pada ketinggian tertentu uap air tersebut akan berubah menjadi awan. Dan apabila awan
semakin naik, maka awan tersebut akan jenuh kemudian melepaskan kandungan airnya sebagai hujan.
Arah hujan di suatu daerah dapat diukur dengan menggunakan suatu alat yang dinamakan obrometer.

Itulah beberapa unsur dari cuaca dan juga iklim yang terdapat di Bumi ini. unsur- unsur ini selalu dapat
kita temui di Bumi ini dan akan mempengaruhi berbagai macam hal yang ada di Bumi ini hingga keadaan
dari Bumi yang dapat dirasakan oleh manusia dan juga makhluk hidup lainnya.

Jenis- jenis Iklim


Setelah kita mengetahui tentang unsir- unsur dari cuaca dan juga iklim, ada baiknya kita juga mengetahui
tentang jenis- jenis iklim yang ada di dunia ini. Geografis dan juga letak atronomis, fisiografi.
Lingkungan dan kondisi atmosfer suatu wilayah mempengaruhi iklim yang dimiliki oleh suatu wilayah.
Pada dasarnya iklim dibagi menjadi dua macam, yakni iklim matahari dan juga iiklim fisis. Kemudian iklim
matahari dan juga iklim fisis akan dibagi menjadi beberapa lagi yang kita kenal sebagai jenis- jenis dari
iklim. Beberapa jenis iklim di dunia adalah sebagai berikut:

1. Iklim Matahari

Iklim matahari merupakan salah satu dari jenis iklim dasar. Dasar perhitungan dalam melakukan
pembagian daerah iklim matahari adalah kedudukan dan pergeseran semu matahari yang
mempengaruhi banyaknya sinar matahari yang diterima oleh permukaan Bumi. Karena matahari selalu
bergeser di antara lintang, maka terjadilah perbedaan penyinaran di permukaan Bumi. Berikut ini
merupakan pembagian daerah iklim berdasarkan letak garis lintangnya:

Iklim tropis, merupakan iklim yang paling panas, dimana iklim tropis mendapatkan sinar matahari
terbanyak daripada jenis iklim yang lainnya. Iklim tropis merupakan iklim yang menyinari di daerah yang
berada di wilayah 23,5 LU hingga 23,5 LS. Indonesia secara astronomis mempunyai letak astronomis
yang berada di wilayah ini, sehingga Indonesia mengalami iklim tropis (baca: iklim di Indonesia). Ciri iklim
tropis yang paling kental hanya mempunyai dua musim, yaitu musim penghujan dan juga musim
kemarau. Keduanya berlangsung masing- masing selama 6 bulan bergantian.
Iklim sub tropis, merupakan iklim yang berada di wilyaha yang mempunyai letak lintang antara 23,5 LU
hingga 40 LU dan antara 23,5 LS hingga 40 LS. Tidak seperti iklim tropis, iklim sub tropis lebih sedikit
mendapatkan panas matahari. Iklim sub tropis juga tidak hanya mempunyai dua musim saja seperti iklim
tropis, namun mempunyai empat musim, yakni musim panas, musim gugur, musim dingin dan juga
musim semi.
Iklim sedang, merupakan iklim yang dimiliki oleh wilayah yang berada di garis lintang antara 40 LU
hingga 66,5 LU dan 40 LS hingga 66,5 LS. Iklim sedang menerima sinar matahari yang lebih sedikit
daripada iklim tropis maupun sub tropis.
Iklim kutub, merupakan iklim yang dimiliki oleh daerah kutub dengan letak garis lintang antara 66,5 LU
hingga 90 LU dan 66,5 LS hingga 90 LS. Iklim kutub ini hanya dimiliki oleh daerah kutub utara dan
juga kutub selatan. Iklim kutub ini merupakan iklim es yang mana di sekitar daerahnya hanya terdapat es
dan juga salju dimana- mana. Tidak banyak makhluk hidup yang dapat bertahan di iklim ini, hanya
binatang dan tumbuhan tertentu saja.

Itulah beberapa jenis dari iklim matahari. Dari keempat jenis iklim di atas masing- masing mempunyai ciri
khasnya sendiri.

2. Iklim Fisis

Jenis kedua dari iklim selain iklim matahari adalah iklim fisis. Iklim fisis merupakan iklim yang
pembagiannya di dasarkan pada kenyataan atau kondisi sebenarnya pada suatu daerah yang
disebabkan oleh pengaruh lingkungan alamnya. Iklim fisis dibagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai
berikut:

Iklim laut atau maritim, merupakan iklim yang dimiliki daerah- daerah yang berada di daerah sekitar laut
atau memiliki banyak wilayah laut. Iklim laut sangat dipengruhi oleh keberadaan angin laut, sehingga
suhu udara yang ada di daerah yang mempunyai iklim ini tergantung pada kondisi laut.
Iklim darat atau kontinental, kebalikan dari iklim laut adalah iklim darat atau iklim kontinental. Iklim ini
dipunyai oleh daerah- daerah yang berada di wilayah jauh dari laut. Iklim ini juga dipengaruhi oleh
keadaan yang ada di darat.
Iklim dataran tinggi

Selanjutnya ada iklim dataran tinggi. sesuai dengan namanya, iklim ini hanya dimiliki oleh daerah- daerah
yang ada di daerah dataran tinggi. Daerah dataran tinggi mempunyai suhu udara yang lebih dingin dan
juga tekanan udara yang lebih rendah. Iklim dataran tinggi mempunyai udara yang dingin, akibatnya tidak
semua jenis tanaman dapat hidup di daerah ini. hanya tanaman yang habitatnya di daerah dingin saja
yang dapat hidup, seperti tembakau, apel, strawberry dan lain sebagainya.

Iklim gunung atau pegunungan

Iklim gunung atau iklim pegunungan merupakan iklim yang dipunyai oleh daerah pegunungan. Sama
seperti iklim dataran tinggi, iklim pegunungan juga mempunyai suhu yang dingin serta tekanan udara
yang ebih rendah. Hanya saja iklim pegunungan ini berada di ketinggian yang lebih tinggi daripada
dataran tinggi.

Iklim musim atau muson, iklim yang selanjutnya adalah iklim musim atau iklim muson. Iklim ini
merupakan iklim yang sesuai dengan musim. Dan ini merupakan salah satu jenis iklim fisis.

Itulah beberapa jenis iklim yang dibagi menjadi dua macam, yakni iklim matahari dan juga iklim fisis.
Jenis- jenis iklim ini perlu kita ketahui dan pelajari untuk menambah pengetahuan dan wawasan kita.

Anda mungkin juga menyukai