Konsep relativitas berhubungan dengan konsep gerak suatu benda dinyatakan dengan
perubahan kedudukannya terhadap suatu titik tertentu yang dipilih. Titik tertentu
merupakan kerangka acuan yakni kerangka tetap yang digunakan untuk menyatakan
kedudukan benda pada setiap saat. Untuk gerak dalam ruang perlu digunakan 3 sumbu
referensi sebagai sistem koordinat, biasanya titik asal koordinat diimpitkan dengan titik
acuan. Gerak juga dinyatakan sebagai perubahan kedudukan dalam ruang, oleh karena itu
gerak mengandung pengertian bersifat relatif, bergantung dari kerangka acuan yang
dipilih. Pemilihan kerangka acuan ini merupakan pembeda antar prinsip Relativitas
Galileo dan Einstein.
Jika kita mempelajari gerak bumi terhadapa matahari, maka sebagai titik asal
kerangka acuan dapat dipilih titik pusat massa kedua benda ini. Namun kerangka tersebut
tidak memadai jika kita mempelajri gerak bumi terhadap sistem galaksi.
1. Transformasi Galileo
Transformasi Galileo mempelajari bagaimana peristiwa fisika di dalam suatu
sistem koordinat S yang bergerak dengan kecepatan tetap terlihat dari kacamata suatu
sistem S yang bergerak dengan kecepatan tetap yang lain. Pembahasan ini tidak akan
kehilangan sifat umumnya bila dianggap saja bahwa sistem S tidak bergerak dan
sistem S bergerak dengan kecepatan tetap v. Pengamat pertama adalah O di sistem S
dengan sumbu x sejajar rel kereta lori, dan pengamat lainnya O di kereta lori pada
sistem S.
Persamaan transformasi Galileo untuk mekanika Newton dapat dinyatakan
sebagai: x2 = x-vt, bila v dalam arah x
y = y
z = z ............................... (2)
t = t
Pada saat t=t0 maka t= juga t0, kedua pengamat menentukan jarak antara kedua
ekor burung, menurut perhitungan pengamat O hasil pengamatan O tentang
kedudukan burung-burung itu adalah:
x1 x2 = x1 x2 atau x = x ....................(5)
Jadi kedua pengamat memperoleh jarak burung yang sama, jika pengamatan itu
dilakukan serentak. Berarti jarak merupakan besaran yang invarian terhadap
transformasi galileo.
Berikutnya jika kecepatan kedua burung ditentukan, posisi seekor burung, masing-
masing pada saat t01 dan t02 adalah:
x1 = x1 vt01 dan x2 = x2 vt02 ....................(6)
sehingga didapat :
x x
u = ( )= - v = u v .......................(7)
t t
u = u2 - u1 = u2 u1 ........................................ (8)
Vx = vx v , Vy = vy , Vz = vz .........................(9)
B. Postulat Einsten
1. Prinsip Relativitas Khusus Einsten
Ada dua postulat yang mendasari prinsip relativitas khusus einstein yang dapat
mengatasi kebutuhan fisika klasik dalam menerangkan hasil percobaan Michelson-
Morley. Postulat merupakan landasan paling dasar untuk membuat ramalan tentang
perilaku sistem fisika.
Postulat pertama :
Kerangka acuan inersial adalah suatu kerangka acuan yang bergerak dengan
kecepatan yang tetap terhadap kerangka yang lain.
Postulat kedua:
cepat rambat cahaya dalam ruang kelas bebas sama harganya bagi semua pengamat,
dan tidak bergantung pada keadaan gerak pengamat.
Postulat pertama sesungguhnya menyatakan bahwa tidak ada satu kerangka acuan
yang mutlak, karean jika hukum-hukum fisika berbeda untuk pengamat yang bergerak
relatif satu terhadap lain maka dari perbedaan ini dapat ditentukan mana kerangka
yang tak bergerak mutlak dalam ruang, dan mana yang bergerak, tetapi karena tidak
terdapat kerangka acuan mutlak , maka perbedaan itu tidak ada.
Postulat kedua mempunyai implikasi bahwa perambatan cahaya bagi dua orang
pengamat yang masing-masing ada dalam kerangka inersial yang berbeda. Bila kedua
pengamat ketika berpapasan jalan memancarkan satu pulsa cahaya, maka masing-
masing mengamati bahwa dirinya menjadi pusat bola permukaan fase gelombang
pulsa yang merambat itu.
2. Transformasi Lorentz
Transformasi ini harus mampu melingkupi hal-hal yang mengiringi gerak
relativistik seperti dilasi waktu dan kontraksi panjang. Sebaliknya transformasi ini
juga harus memberikan hasil yang sama dengan transformasi Galileo untuk kecepatan
biasa. Bentuk transformasi ini dirumuskan oleh Lorentz.
Misalkan dua orang pengamat O dan O masing-masing berada dalam kerangka
inersial (x, y, z, t) dan (x, y,z,t). Kerangka inersial itu bergerak satu terhadap yang
lain dengan kecepatan v. Sumbu- sumbu koordinat dibuat paralel dan arah v sejajar
sumbu-x. Transformasi Lorentz menghubungkan kerangka inersial O dan O , ini
didasarkan pada postulat Einstein kedua bahwa kecepatan cahaya dalam ruang bebas
sama untuk semua pengamat, tidak bergantung keadaan gerak pengamat. Pada saat
pengamat berpapasan suatu pulsa cahaya dipancarkan maka ia akan merambat di
masing-masing kerangka:
x = (x-u t); y= y ; z = z
t = ( t ux/c2) .........................................................(11)
x = (x-v t); y = y ; z = z
t = ( t + vx/c2) .........................................................(12)
Vv
Vx =
1
V
Vy 1
C
Vy = .....................................................(13)
1
V
Vz 1
C
VZ =
1
Untuk dua peristiwa yang terjadi terpisah dalam ruang dan waktu Transformasi
Lorentz dapat dinyatakan sebagai:
( tatb) ( )
tB - tA = ................................. (14)
1 V
C