Anda di halaman 1dari 15

eJournal Administrasi Bisnis, 5(3) 2017: 840-854

ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id


Copyright 2017

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI


TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
PADA PT. GUNTA SAMBA JAYA MIAU BARU ESTATE DI
DESA MIAU BARU

Minarti Luhat1

Ringkasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel
kepemimpinan dan komunikasi terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT.
Gunta Samba Jaya Miau Baru Estate. Variabel yang diguna akan dalam
penelitian ini terdiri dari variabel independen yaitu variabel Kepemimpinan (X1)
dan Komunikasi (X2) serta variabel dependen adalah Kerja Karyawan (Y). Hasil
analisis dengan menggunakan persamaan regresi linear berganda menunjukkan
persamaan regresi sebagai berikut : Y= 14,024+ 0,292 X1- 0,054 X2 + e. Teknik
pengumpulan data yaitu dengan metode kuesioner dan wawancara. Untuk
pengujian instrumen menggunakan uji Validitas, Reliabilitas, dan Uji Asumsi
klasik. Sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan metode regresi linier
berganda karena variabel yang digunakan dua variabel, dengan uji F dan uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Kepemimpinan (X1) dan
Komunikasi (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas
Kerja karyawan pada PT. Gunta Samba Jaya (Y). Dan uji t diketahui bahwa
secara parsial variabel kepemimpinan (X1) yang mempunyai pengaruh signifikan
terhadap variabel produktivitas kerja karyawan (Y) sedangkan komunikasi (X2)
tidak berpengaruh signifikan.

Kata Kunci : Kepemimpinan, Komunikasi, Produktivitas.

Pendahuluan
Setiap perusahaan memilki tujuan untuk memaksimalkan nilai perusahaan
dan meningkatkan kesejahteraan pemilik serta karyawannya. Upaya pencapaian
tujuan tersebut diperlukan banyak sumber daya, terutama Sumber Daya Manusia
(SDM). PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Estate yang bertempat di Desa Miau
Baru, merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Perkebunan Kelapa Sawit.
PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Estate berusaha untuk meningkatkan
produktivitas karyawannya agar selalu dapat bersaing dengan perusahaan lain.
Usaha untuk mewujudkan peningkatan produktivitas karyawan itu sendiri
dirancang dengan beberapa penunjang seperti pelatihan yang diberikan, informasi
kejelasan kerja, dan agenda yang disusun bersama tetapi pada nyatanya tidak
selamanya berjalan lancer dari banyaknya program yang dirancang guna

1
Mahasiswa Program S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: Minarti.luhat1990@yahoo.com
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Produktivitas (Minarti)

meningkatkan produktivias karyawan, kerena begitu banyak faktor yang


menentukan produktivitas karyawan. Salah satu faktor yang menentukan
produktivitas karyawan yaitu kepemimpinan seorang pemimpin itu sendiri serta
cara komunikasi pemimpin kepada karyawan.
Rendahnya produktivitas karyawan PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru
Estate dapat dilihat dari masih banyaknya karyawan yang melanggar aturan,
kedisiplinan yang sudah ditetapkan oleh PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Estate
mulai dari datang terlambat, hingga absen tanpa ijin. Tingginya tingkat tidak
hadir, sering terjadi, meskipun atasan sudah banyak memberikan teguran, sanksi,
bahkan ada pemutusan kontrak secara sepihak oleh PT. Gunta Samba Jaya Miau
Baru Estate, dan masih banyak kasus lainnya yang menunjukan tidak adanya
produktivitas dalam karyawan.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian serta penjelasan yang telah dikemukakan pada latar
belakang maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah variabel kepemimpinan (X1) dan komunikasi (X2) secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan (Y) PT. Gunta Samba
Jaya Miau Baru Estate?
2. Apakah variabel kepemimpinan (X1) dan komunikasi (X2) secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan (Y) PT. Gunta Samba
Jaya Miau Baru Estate?
3. Diantara dua variabel diatas manakah yang berpengaruhdominan terhadap
produktivitas kerja karyawan (Y) PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Estate?
Tujuan Penelitian
1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh variabel kepemimpinan (X1) dan
komunikasi (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
produktivitas karyawan (Y) PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Esate.
2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh variabel kepemimpinan (X1) dan
komunikasi (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas
karyawan (Y) PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Estate.
3. Untuk menguji dan menganalisis variabel mana yang berpengaruh dominan
antara kepemimpinan (X1) dan komunikasi (X2) terhadap produktivitas kerja
karyawan (Y) PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Esate.
Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
Memberikan sumbangsi serta sebagai penambahan bahan bagi peneliti, lebih
lanjut bagi pihak-pihak yang akan melakukan penelitian sejenis yang berkaitan
dengan kepemimpinan dan komunikasi terhadap produktivitas kerja karyawan
PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Esate.
b. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan pertimbangan
kepada pihak PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru dalam meningkatkan dan
menentukan produktivitas kerja karyawan melalui kepemimpinan dan
komunikasi dimasa yang akan datang.

841
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 840-854

Kerangka Dasar Teori


Manajemen Sumber Daya Manusia
Setiap perusahaan harus profesional dalam mengelola sumber daya
perusahaan. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aspek terpenting dalam
perusahaan di antara sumber daya lainnya (Ardana dkk, 2012:16). Salah satu
fungsi manajemen yang diaplikasikan dalam perusahaan adalah fungsi personalia.
Menurut Helmi dalam wordpress.com (2009:8), manajemen personalia adalah
seni dan ilmu memperoleh, memajukan dan memanfaatkan tenaga kerja
sedemikian rupa sehingga tujuan organisasi dapat dilaksanakan dengan berhasil.
Menurut Hasibuan (2007 : 9), manajemen adalah ilmu dan seni mengatur
proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya
secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia terdiri dari pengendalian,
pengorganisasian, pengarahaan, perencanaan, pengembangan kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan, kedisplinan dan pemberhentian. Tujuannya ialah
agar perusahaan mendapatkan rentabilitas laba yang lebih besar dari persentase
tingkat bungan bank. Karyawan bertujuan mendapatkan kepuasan dalam
pekerjannya. Masyarakat bertujuan memperoleh barang atau jasa yang baik
dengan harga yang wajar dan selalu tersedia di pasar.
Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia diakui sangat menentukan bagi
terwujudnya tujuan, tetapi memimpin unsur manusia ini yang sangat sulit dan
rumit. Tenaga kerja manusia selain mampu berbicara dan terampil, juga tidak
kalah pentingnnya kemauan dan kesungguhan mereka untuk bekerja efektif dan
efisien. Jika diikuti dengan moral kerja dan kedisiplinan maka karyawan dapat
mewujudkan tujuannya.
Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia didorong oleh kemajuan
peradaban, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan tujuan daya saing produksi barang
dan jasa yang dihasilkan. Sejak adanya kerja sama dan pembagian kerja di antara
dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan tertentu. Manajemen Sumber Daya
Manusia ini pada mulanya terpadu dalam manajemen atau belum menjadi ilmu
yang berdiri sendiri. Para ahli mengatakan perkembagan Manajemen Sumber
Daya Manusia menjadi suatu bidang studi yang khusus mempelajari peranan,
pengendalian, manusia dan organisasi untuk mencapai tujuan.
Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan salah satu faktor pendukung terpenting dalam
menjalankan sebuah organisasi. Tanpa adanya kepemimpinan yang baik maka
sebuah organisasi tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Tujuan
kepemimpinan dalam suatu organisasi, selain untuk menjalankan, mengelola, dan
mengembangkan sebuah organisasi, dapat pula dimaksudkan untuk
mengkordinasi segala aktivitas, tindakan, dan segala bentuk hak dan
kewajiban setiap anggota perusahaan. Kepemimpinan ini memiliki peran yang
sangat penting, karena sebuah organisasi tidak akan dapat berlangsung tanpa
adanya sosok pemimpin yang memimpin sebuah organisasi.

842
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Produktivitas (Minarti)

kepemimpinan itu adalah kemampuan untuk menanamkan keyakinan dan


memperoleh dukungan dari anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi
(Dubrin, 2001:3).
Gaya Kepemimpinan
1. Kepemimpinan Otoriter
2. Kepemimpinan Delegatif
3. Kepemimpinan Partisipasif
Indikator-Indikator Gaya Kepemimpinan
Untuk dapat membedakan seorang pemimpin dalam berinteraksi dengan
orang lain maka dapat dilihat melalui indikator-indikator gaya kepemimpinan
menurut Kartini Kartono (2008:34)
1. Sifat
2. Kebiasan
3. Temperamen
4. Watak
5. Kepribadian
Komunikasi
Komunikasi adalah merupakan bagian yang penting dalam kehidupan
kerja suatu organisasi. Hal ini dapat dipahami, sebab komunikasi yang tidak
baik mempunyai dampak yang luas terhadap kehidupan organisasi, seperti
konflik antar karyawan, dan sebaliknya komunikasi yang efektif dapat
meningkatkan saling pengertian, kerjasama, kepuasan kerja dan kinerja.
Komunikasi sangat penting bagi seluruh fungsi perusahaan, karena sistem
operasional dan manajemen digerakakan oleh komunikasi (Goris, 2006).
Perusahaan harus mampu menaungi kegiatan antar karyawan dalam pengerjaan
tugasnya. Tujuan komunikasi itu sendiri adalah menyamakan persepsi atau
pengertian baik antar karyawan maupun atasan dengan karyawannya
Indikator-Indikator Komunikasi
Menurut Hutapea dan Nurianna (2008 : 28) indikator kemampuan
komunikasi meliputi :
1. Pengetahuan (knowledge)
2. Keterampilan (Skill)
3. Sikap (Attitude)
Produktivitas Kerja
Produktivitas adalah tidak lebih dari sekedar ilmu pengetahuan, teknologi,
manajamen karena produktivitas mengandung pula falsafah dan sikap mental
yang selalu bermotivasi pada pengembangan diri menuju mutu kehidupan hari
esok yang lebih baik. Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efiensi dalam
memproduksi barang dan jasa, produktivitas mengutarakan cara pemanfaatan
secara baik terhadap sumber-sumber dalam memproduksi barang.
Menurut L. Greenberg dalam Sinungan (2003:12), mendefinisikan
produktivitas sebagai perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu
tertentu dibagi totalitas masukan selama periode tersebut.

843
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 840-854

Indikator-Indikator Produktivitas Kerja


Simamora (2004:612) faktor-faktor yang digunakan dalam pengukuran
produktivitas kerja meliputi kuantitas kerja, kualitas kerja, dan ketepatan waktu.
1. Kuantitas Kerja
2. Kualitas Kerja
3. Ketepatan Waktu
Hubungan Antara Variabel
Dalam penelitian ini, produktivitas karyawan dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain : kepemimpinan dan komunikasi.
Hubungan Kepemimpinan dengan Produktivitas Karyawan
Kepemimpinan adalah suatu proses dimana individu mempengaruhi
kelompokuntuk mencapai tujuan (Northouse, 2003:3).
Hubungan Komunikasi dengan Produktivitas Karyawan
Menurut Mulyani, 2007:31) Komunikasi didefinisikan sebagai proses
penyampaian dan pertukaran informasi sekurang-kurangnya antara 2 pihak yang
berperan sebagai pengirim (sender) dan penerima (receiver) dengan
menggunakkan berbagai media yang ada.
Kajian Empiris
Peneliti mengacu pada penelitian sebelumnya untuk mempermudah dalam
pengumpulan data, metode analisis dan pengolahan data yang digunakan didalam
penelitian ini.
a. Siswandi, 2013, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro,
dengan judul Pengaruh Gaya kepemimpinan, Komunikasi Internal, dan
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di Pands Collection Semarang.
Hasil penelitian didapatkan gaya kepemimpinan, komunikasi internal,dan
kinerja karyawan bahwa secara simultan maupun parsial berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan.
b. Fitri Cinta Utami, 2014, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Surakarta, dengan judul Pengaruh Kepemimpinan,
Komunikasi, Disiplin Kerja, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus Pada Kantor BAPPEDA Kab. Sukoharjo). Hasil
penelitian didapatkan variabel kepemimpinan, komunikasi, disiplin kerja dan
lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan hasil berpengaruh signifikan
secara simultan.
c. Yuliana Wati, 2012, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang dengan
judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Efektivitas Komunikasi Terhadap
Kinerja Pegawai Badan Promosi Dan Perizinan Penanaman Modal Daerah
(BP3MD) Provinsi Sumatera Selatan. Hasil penelitian didapatkan
gayakepemimpinan dan efektivitas komunikasi berpengaruh terhadap kinerja
pegawai secara simultan, dan gaya kepemimpinan adalah variabel yang paling
berpengaruh.

844
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Produktivitas (Minarti)

Kerangka Konsep
Untuk memahami isi dari penelitian penulis menyajikan penjelasan dalam
bentuk bagan sebagai berikut :
Kepemimpinan (X1)
;
Produktivitas Kerja (Y)
Komunikasi (X2)

Hipotesis
Hipotesis Secara Simultan
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara kepemimpinan dan komunikasi terhadap
produktivitas kerja karyawan PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Estate di
Desa Miau Baru secara simultan.
Ha : Terdapat pengaruh antara kepemimpinan dan komunikasi terhadap
produktivitas kerja karyawan PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Estate di
Desa Miau Baru secara simultan.
Hipotesis Secara Parsial Kepemimpinan
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara kepemimpinan terhadap produktivitas kerja
karyawan PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Estate di Desa Miau Baru
secara parsial.
Ha : Terdapat pengaruh antara kepeimpinan terhadap produktivitas kerja
karyawan PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Estate di Desa Miau Baru
secara parsial.
Hipotesis Secara Parsial Komunikasi
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara komunikasi terhadap produktivitas kerja
karyawan PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Estate di Desa Miau Baru
secara parsial.
Ha : Terdapat pengaruh antara komunikasi terhadap produktivitas kerja
karyawan PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Estate di Desa Miau Baru
secara parsial.
Hipotesis Dominan
Kepemimpinan (X1) adalah variabel yang berpengaruh dominan terhadap
produktivitas kerja karyawan PT. Gunta Samba Jaya di Desa Miau Baru.
Definisi Konsepsional
1. Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi,
mengarahkan, dan mengatur orang lain menjadi lebih baik.
2. Komunikasi didefinisikan sebagai proses penyampaian dan pertukaran
informasi antar individu agar dapat memahami sebuah berita yang
disampaikan dengan menggunakkan berbagai media yang ada.
3. Produktivitas merupakan kemampuan menciptakan sesuatu pekerjaan dengan
hasil dan ide yang tak habis-habis.

845
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 840-854

Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif
kuantitatif, yaitu penelitian dengan menggunakan pendekatan survey melalui
kuisioner dengan tipe ordinal (data primer kualitatif yang diukur dengan skala
likert sehingga menjadi kuantitatif) (Singarimbun dan Effendi, 2005:3) dan
menurut tingkat eksploitasinya merupakan penelitian asosiatif. Penelitian ini
dimaksudkan untuk mengetahui adanya pengaruh antara variabel dependen (Y)
dan variabel independen (X).
Definisi Operasional
Dalam definisi operasional akan menggambarkan secara jelas indikator dan
sub indikator dari hubungan kepemimpinan dan komunikasi terhadap
produktivitas kerja.
1. Variable bebas
2. Variabel Terikat
Populasi dan Sampel
Dalam penelitian kuantitatif populasi diartikan sebagai wilayah generaisasi
yang terdiri atas: obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Dengan demikian jumlah populasi dalam penellitian ini
merujuk kepada jumlah karyawan PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Estate
yang berjumlah 456 orang.
Untuk mengambil sampel, penulis menggunakan rumus ukuran sampel
Slovin (dalam Umar, 2002:108), yaitu:
N
n
1 Ne 2
Dimana:
N = jumlah populasi
n = jumlah sampel
e2 = estimasi atau tingkat kesalahan yang digunakan (10%)
Perhitungan :
456
n
1 456(0,1)
456
n
1 456(0,01)
n = 82.01
Dari perhitungan di atas, maka jumlah sampel dibulatkan menjadi 82 orang,
dengan cara pengambilan secara acak/random dari setiap departemen secara
proporsional.

846
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Produktivitas (Minarti)

Teknik Pengumpulan Data


Untuk memperoleh data atau informasi, keterangan-keterangan dan data-
data yang diperlukan, penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sumber
data sekunder yaitu sebagai berikut.
1. Observasi
2. Kuisioner
3. Studi dokumentasi
Alat Ukur Data
Menurut Sugiyono, 2002:25)pengukuran variabel dalam penelitian ini
menggunakan skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap
atau tanggapan responden terhadap pernyataan. Penilaian yang digunakan
menggunakan rentang yang masing diberikan bobot 1 (satu) sampai 5 (lima),
dengan rentang nilai yang secara umum dapat dikategorikan sebagai berikut,
Analisis Regresi Linier Berganda
1. Persamaan Regresi
2. Koefisien Determinasi (R2)
3. Uji F (Serentak)
4. Uji T (Parsial)
Alat Ukur Data
Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala Likert, yaitu
skala yang digunakan untuk mengukur sikap atau tanggapan responden terhadap
pernyataan.
Teknik Analisis Data
Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis yang dibuat, maka penulis
menerapkan metode analisa data kuantitatif dalam penelitian ini dengan
permodelan analisis regresi linear berganda.

Hasil Penelitian
Uji Validitas dan Reliabilitas
Sebelum penelitan ini dilakukan, peneliti terlebih dahulu melakukan
uji validitas dan reabilitas untuk menguji konsistensi dan akurasi data yang
dikumpulkan dari penggunaan instrumen, uji validitas dan reliabilitas yang
digunakan adalah metode konsistensi internal dengan menggunakan
cronbachalpha. Menunjukkan hasil keseluruhan uji validitas dan reliabilitas
instrumen penelitian. Dapat diketahui hasil uji validitas sampel penelitian
bahwa dari seluruh.
indikator variabel penelitian, memiliki nilai signifikansi pearson correlation
(r) 2 tailed dibawah 0.05 (5 %) berdasarkan indikasi tersebut maka item
tersebut dinyatakan valid (sahih) dan seluruh item tetap dipertahankan untuk
proses pengujian lebih lanjut.
Uji Validitas
Hasil uji validitas kuisioner dapat dilihat di bawah sedangkan output SPSS
dapat dilihat secara lengkap pada bagian lampiran.

847
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 840-854

Ikhtisar Uji Validitas Butir-butir Pernyataan


Butir Pernyataan Koefisien Korelasi Kesimpulan
X1a 0,297 Valid
X1b 0,554 Valid
X1c 0,592 Valid
X1d 0,681 Valid
X1e 0,418 Valid
X1f 0,565 Valid
X1g 0,612 Valid
X1h 0,414 Valid
X1i 0,398 Valid
X1j 0,236 Valid
X2a 0,533 Valid
X2b 0,651 Valid
X2c 0,517 Valid
X2d 0,489 Valid
X2e 0,455 Valid
X2f 0,607 Valid
Y1a 0,667 Valid
Y1b 0,451 Valid
Y1c 0,623 Valid
Y1d 0,604 Valid
Hasil uji validitas dari seluruh item indikator penelitian mempunyai
koefisien korelasi yang lebih besar dari r-tabel (nilai r-tabel untuk N= 82, adalah
0,215 dengan tingkat signifikansi 5%. Dengan demikian seluruh butir pernyataan
yang dilampirkan dalam kuisioner dinyatakan valid.
Uji Reliabilitas
Setelah mengetahui hasil uji validitas dari seluruh item indikator penelitian
langkah selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas variabel untuk menguji
konsistensi internal dari seluruh jawaban responden.
Ikhtisar Uji Reliabilitas Butir-butir Pernyataan
Butir Pernyataan Cronbachs Alpha Kesimpulan
X1 0,701 Reliabel
X2 0,708 Reliabel
Y 0,721 Reliabel
Dari tiga variabel penelitian ini diketahui bahwa seluruh variabel memiliki
Cronbach's Alpha lebih besar dari 0.6 sehingga semua variabel dan dimensi
penelitian dinyatakan reliabel. Dengan hasil Cronbach's Alpha yang lebih besar
dari 0.6 maka secara keseluruhan variabel penelitian dinyatakan reliabel, dan
dasar indikator ini yang akan digunakan pada analisis lebih lanjut.
Analisis dan Pembahasan
Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam variabel
regresi terdapat korelasi antar variabel bebas (independent). Dalam model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.

848
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Produktivitas (Minarti)

Hasil Uji Multikolinearitas


Variabel Penelitian VIF Tollerance
Pengendalian Manajemen (X1) 1,180 0,847
Pembelajaran Organisasi (X2) 1,180 0,847
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan IBM SPSS. diketahui bahwa
tidak ada variabel indpenden yang memiliki nilai VIF tidak lebih besar dari 10
dan nilai tollerance kurang dari 0,10. Maka penulis menyimpulkan bahwa tidak
ada multikolinearitas dalam penelitian ini.
Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas menghasilkan grafik pola penyebaran titik
(scatterplot).

Hasil grafik scatterplot di atas dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas
serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heteroskedastisitas.
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam satu model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode sebelumnya (t-1).
Hasi Uji Autokorelasi, Koefisien Korelasi, dan Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-
Square Estimate Watson
a
1 ,400 ,159 ,138 2,265 2,041
Uji Normalitas

849
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 840-854

Grafik normal probability plot menunjukkan bahwa data menyebar di


sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
Analisis Regresi Linear Berganda
Untuk mengukur seberapa besar pengaruh dari variabel independen
(Kepemimpinan dan Komunikasi) terhadap variabel dependen (Produktivitas
Kerja).
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 14.024 3.354 4.181 .000
1 x1 .292 .078 .418 3.727 .481
x2 -.054 .109 -.056 -.495 .010
Hasil perhitungan di atas diperoleh persamaan regresi linear berganda dari
variabel pengendalian manajemen (X1) dan pemebelajaran organisasi (X2)
terhadap kinerja perusahaan (Y) adalah sebagai berikut:
Y = 14,024 + 0,292 X1 - 0,054 X2
Persamaan regresi di atas memiliki pengertian sebagai berikut:
a. Konstanta (a)
b. Koefisien Regresi Variabel Kepemimpinan (b1)
c. Koefisien Regresi Variabel Komunikasi (b2)
Pengujian Koefisien Korelasi (R)
Pengujian koefisien korelasi (R) bertujuan untuk mengetahui hubungan
yang erat antara variabel independen yang terdiri dari kepemimpinan (X1) dan
komunikasi (X2) terhadap Produktivitas karyawan (Y) pada PT. Gunta Samba
Jaya.
Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar kemempuan variabel independen menjelaskan variabel dependen.
Uji F (Uji Serentak )
Uji F digunakan untuk menguji apakah perubahan variabel independen
(kepemimpinan dan komunikasi) berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen (produktivitas kerja karyawan) pada PT. Gunta Samba Jaya yakni
dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel dengan tingkat kepercayaan sebesar
95% ( = 0,05).
Uji F (Simultan)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 76,863 2 38,432 7,490 ,001b
1 Residual 405,381 79 5,131
Total 482,244 81

850
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Produktivitas (Minarti)

Berdasarkan perhitungan Ftabel diperoleh hasil sebesar 3,110 sedangkan


Fhitung sebesar 7,490. Jika dibandingkan dengan nilai Ftabel maka terlihat bahwa
Fhitung> Ftabel dan tingkat signifikansi diperoleh hasil 0,001< 0,05 dengan demikian
menunjukkan bahwa variabel independent yang terdiri dari kepemimpinan dan
komunikasi secara bersama-sama (simultan) mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja karyawan sehingga dapat dinyatakan H o ditolak dan
Ha diterima.
Uji t (Uji Parsial)
Uji t digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas
berpengaruh dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT.
Gunta Samba Jaya dengan cara membandingkan t hitung dan t tabel dengan
tingkat kepercayaan sebesar = 0,05 sehingga diperleh hasil perhitungan SPSS.
Uji t (Parsial)
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
1
x1 .292 .078 .418 3.727 .000
x2 -.054 .109 -.056 -.495 .622
a. Variabel Kepemimpinan (X1)
Nilai thitung menunjukkan bahwa variabel X1 sebesar 3,727 dengan nilai Sig. =
0,000. Karena thitung = 3,727 > ttabel = 1,990 serta nilai Sig. = 0,000 <a = 0,05,
maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya, variabel
kepemimpinan (X1) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
Produktivitas karyawan (Y).
b. Variabel Komunikasi (X2)
Nilai thitung menunjukkan bahwa variabel komunikasi (X2) sebesar -0,495
dengan nilai Sig. = 0,622. Karena thitung = -0,495< ttabel = 1,990 serta nilai Sig. =
0,622 <a = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak.
Artinya, variabel komunikasi (X2) secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap Produktivitas perusahaan (Y).
Variabel Yang Paling Berpengaruh Dominan
Nilai standart koefisien beta tertinggi yakni variabel kepemimpinan (X1)
sebesar 0,418 yang berarti bahwa variabel kepemimpinan secara parsial
mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap produktivitas karyawan PT.
Gunta Samba Jaya Miau Baru Estate.
Pembahasan
Pengaruh Kepemimpinan dan Komunikasi Secara Simultan (F)
Dari hasil analisis variabel kepemimpinan dan komunikasi, secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan, ini sesuai dengan
yang dikemukakan oleh Siagian (2002) kepemimpinan adalah kemampuan
seseorang untuk mempengaruhi orang lain, dalam hal ini para bawahannya

851
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 840-854

sedemikian rupa sehingga orang lain itu mau melakukan kehendak pemimpin
meskipun secara pribadi hal itu mungkin disenanginya.
Serta sejalan pula dengan menurut Goris (2006) Komunikasi sangat penting
bagi seluruh fungsi perusahaan, karena sistem operasional dan manajemen
digerakakan oleh komunikasi.
Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Secara
Parsial (Uji t)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Gunta Samba
JayaMiau Baru Estate.
Hal ini menunjukkan PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Estate memiliki
pemimpin yang handal dan professional sehingga membuat karyawan merasa
semangat dalam bekerja. Dalam hal ini PT. Gunta Samba Jaya Miau Baru Estate
harus mempertahankan, sehingga karyawan dapat selalu semangat dan produktif
dalam bekerja.
Pengaruh Komunikasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Secara Parsial
(Uji t)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel komunikasi secara parsial
tidak berpengaruh signifikan terhadap produkivitas kerja karyawan PT. Gunta
Samba JayaMiau Baru Estate.
Hal ini menunjukan bahwa karyawan tidak mampu berkomunikasi antar
karyawan dengan baik.Tidak segera menanyakan hal hal yang dikomunikasikan.
Variabel yang berpengaruh dominan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kepemimpinanadalah
variabelyang paling berpengaruh dominan terhadap produktivitas kerja karyawan
PT. Gunta Samba JayaMiau Baru Estate.
Temuan dilapangan dalam penelitian ini yaitu :
a. Kepemimpinan, pemimpin dapat dengan bijak memutuskan keputusan atas
masalah karyawan di dalam setiap tindakan pekerjaannya yang membuat
karyawan mendapatkan porsi pekerjaan yang sesuai.
b. Komunikasi, komunikasi antar pimpinan terhadap karyawan tidak
menjelaskan penyelesaian permasalahan yang membuat karyawan bingung
dalam melakukan tindakan, sehingga menjadikan pengerjaan semakin
lambat.
c. Produktivitas, seringnya melanggar aturan yang dibuat oleh pihak
manajemen dan seringnya terlambat masuk kerja, yang membuat
produktivitas kerja menurun.

Penutup
Dari hasil analisis uji simultan variabel kepemimpinan (X1) dan
komunikasi (X2), secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel kerja
karyawan (Y).

852
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Produktivitas (Minarti)

Dari hasil analisis uji parsial menunjukan bahwa secara parsial variabel
kepemimpinan (X1) yang berpengaruh terhadap kerja karyawan (Y), sedangkan
komunikasi (X2) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kerja
karyawan (Y).
Diantara kedua variabel bebas yang di teliti, maka variabel yang paling
berpengaruh adalah variabel kepemimpinan (X1).
Untuk kepemimpinan yang berdasarkan sifat, kebiasaan, tempramen, watak,
dan kepribadian maka sebaiknya pemimpin dapat lebih menguatkan
kepemimpinannya dengan cara lebih dekat dengan karyawan, mendengarkan
masukan karyawan, menanyakan perkembangan pekerjaan secara intens, mampu
memisahkan permasalahan pribadi, dan menganggap karyawan sebagai mitra
kerja.
Untuk komunikasi yang berdasakan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
maka pemimpin sebaiknya harus mampu memahami masalah serta memberi saran
dengan penjelasan yang mudah di mengerti, memiliki inovasi dalam penyampaian
saran, dan bertutur kata sopan dalam penyampaian dalam memberikan ide atau
saran, agar karyawan merasa dihormati.
Untuk Produktivitas pemimpin memberikan sanksi atau teguran kepada
karyawan yang sering terlambat masuk kerja, misalnya penundaan pembayaran
gaji/bonus karyawan yang sering terlambat.

Daftar Pustaka
Agustiningrum. 2004. Manajemen dan Motivasi. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Bungin, Burhan. 2005. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
Davis. 2003. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Dubrin . 2005. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Hutapea, Nurianna. 2008. Kompentansi Komunikasi Plus. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama
Hasibuan, malayu. 2002. Organisasi dan Motivasi. Jakarta : Bumi Aksara.
Hamidi. 2007. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Jakarta : UMM Press.
Kartono, Kartini. 2003. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2009. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung : Refika
Aditama.
Martoyo. 2000. Kepemimpinan yang Efektif. Yogyakarta : UGM.
Pasolong, Harbani. 2007. Teori Administrasi Publik. Bandung : CV. Alfabeta.
Rivai, Veithzal. 2006. Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi. Jakarta : PT. Raja
Grafindo.
Safari, Triantoro. 2004. Kepemimpinan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Salam Setyawan, Dharma. 2002. Manajemen Pemerintahan Indonesia. Jakarta :
Bumi Aksara.
Simamora, Henry. 2004. Mananjemen Sumber Daya Manusia Edisi III.
Yogyakarta : Bagian Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

853
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 3, 2017: 840-854

Sunyoto, Danang. 2009. Metode dan Instrumen Penelitian Ekonomi dan Bisnis.
Jakarta : CAPS (Center for Academic Publishing Service).
Syafiie, Inu, Kencana. 2003. Kepemiminan Pemerintahan Indonesia. Bandung :
Refika Aditama.
Siagian. Sondang P. 2002. Teori dan Praktek Kepemimpinan, Jakarta : Bumi
Aksara.
Singarimbun, Masri dan Sofyan Effendi. 2005. Metode Penelitian Survey. Jakarta
: LP3ES.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung :
Kencana Prenada Media Group.
Sudarmanto, Gunawan. 2005. Analisis Regresi Linear Ganda dengan SPSS.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV. Alfabeta, 2003.
Metode Penelitian Bisnis. Banndung: CV. Alfabeta
Tika, Moh, Pabundu. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja
perusahaan. Jakarta : Catatan Pertama. Bumi Aksara.
Terry George R. (Alih Bahasa Winardi). 2003. Azas-azas Manajemen. Bandung :
Alumni.
Umar, Husein. 2002. Metode Riset Komunikasi Organisasi, Sebuah Pendektan
Kunatitatif, dilengkapi dengan contoh proposaldan hasil riset
komunikasi organisasi. Jakarta : Grramedia Pustaka Utama.
Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Winardi. 2000. Kepemimpinan dalam Manajemen. Yogyakarta : PT. Rineka
Cipta.
Sumber Internet
http://manajemenringga. 2012/06/pengertian-kepemimpinan-dalam.html
http://adiprakosa./2007/12/teori-komunikasi-organisasi.html(diaksespada tanggal
25 Januari 2011)
http://id.shvoong.writing-and-speaking/2069026-fungsi-komunikasi-dalam-
organisasi/ (diakses pada tanggal 28 Januari 2011)
http://jurnal-sdm. /2009/07/iklim-komunikasi-dalam-organisasi.html (diakses
pada tanggal 28 Januari 2011)
http://info-gua./2010/05/pengaruh-komunikasi-organisasi-terhadap.html (diakses
pada tanggal 28 Januari 2011)

854

Anda mungkin juga menyukai