1. Abstrak
Pada dunia industry yang saat ini semakin maju sangat membutuhkan
bantuan utama yaitu komputer. Sistem yang ada padda komputer dapat membuat
proses lebih mudah dan lebih cepat. Proses-proses pergerakan aktifitas barang pada
gudang sangatlah banyak, baik proses peletakan barang (pembelian) maupun
pengambilan barang (penjualan). Optimalisasi aktifitas-aktifitas yang ada akan sangat
menghemat waktu yaitu dengan kecepatan dan ketepatan dalam peletakan maupun
pengambilan barang. Smart Warehouse sebagai robot yang berbasis mikrokontroller
Arduino dapat menuntun dalam rute tercepat dan keakuratannya sesuai dengan data
integrasi dari sistem Enterprise Resource Planning (ERP) akan sangat membantu
aktifitas - aktifitas ini. Integrasi antara smart warehouse dengan ERP dapat terhubung
dengan adanya web service sebagai jembatan. Perancangan robot ini akan diuji coba
dengan beberapa scenario sebagai data untuk menganalisis dan mengetahui tingkat
keberhasilan dan perubahan manfaat yang dirasakan. Apalagi tingkat human error
dapat diminimalkan sekecil mungkin, sehingga waktu yang digunakan sangat efisien.
2. Pendahuluan
Dalam dunia industri saat ini seperti industry Manufaktur, Kimia atau obat-
obatan, dan Retail, Warehouse atau gudang merupakan suatu hal penting agar
berjalan dengan lancar proses supply chain management atau Manajemen Rantai
Pemasok [1]. Oleh karena itu, Optimalisasi sangat dibutuhkan untuk menunjang
aktifitas aktifitas yang terdapat di gudang.
Pada Gambar 1 terlihat banyak sekali terdapat kendala-kendala yang harus
dihadapi oleh manager atau pekerja gudang pada aktifitas aktifitas seperti peletakan
barang bahan baku (Raw Material) dan bahan kemasan (Packaging Material) ke
gudang penyimpanan, pengambilan barang bahan baku dan bahan kemasan ke
proses produksi, peletakan barang hasil produksi ke gudang penyimpanan, dan
pengambilan barang dari gudang penyimpanan untuk dikirmkan ke pembeli. Kendala
kendala tersebut antara lain kesalahan manusia (human error), perlengkapan atau
fasilitas dari gudang tidak mendukung seperti tidak adanya rak atau lorong,
penomoran gudang yang tidak diatur secara urutan (sorting), dan pengaturan jenis
atau grup barang.
Gambar 1. Gudang dengan proses manual
Sejauh ini tidak ada acuan ataupun standar yang digunakan untuk
menghitung berapa efisiensi suatu proses yang terjadi pada gudang - gudang PT.
Arya Noble Group. Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) yang digunakan oleh
perusahaan ini tidak dapat men-suggest dimana letak barang ketika barang datang
(pembelian) ataupun pengambilan barang untuk dijual (penjualan), hanya dapat
menghitung stok persedian barang yang ada di gudang. Alat atau robot yang dapat
menuntun (suggest) peletakan barang sesuai dengan lokasi kosong yang terintegrasi
dengan ERP atau system lain dapat menjadi solusi efisiensi baik dari sisi kecepatan,
ketepatan, dan waktu [3].
Dengan paparan diatas mengenai aktifitas gudang yang terdapat pada PT.
Arya Noble dapat berjalan lebih optimal yaitu dengan adanya suatu sistem dan alat
yang membantu para pekerja gudang untuk meletakkan dan mengambil yang sudah
di-suggest oleh system sehingga memperkecil bahkan menghilangkan terjadinya
human error, serta mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses -
proses tersebut.
3. Perumusan Masalah
Aktifitas gudang yang telah berjalan selama ini yang dibantu system ERP
masih belum memenuhi tuntutan jaman dan pihak manajemen. Akan tetapi, proses
proses yang telah di tingkatkan baik dari pihak gudang, produksi, maupun IT antara
lain:
a. Mempersingkat bisnis proses penerimaan barang
b. Quality Control langsung integrase dengan ERP
c. Penyusunan gudang secara urutan alpahabet
d. Membuat jalur forklip untuk peletakan dan pengambilan barang
e. Melakukan pelatihan agar meminimalisir human error
4. Kerangka Teori
5.1 Optimalisasi Pergerakan
Pergerakan barang pada gudang sesuai dengan proses dapat dilakukan
optimalisasi agar lebih cepat dan efisien. Optimalisasi dapat dengan cara melihat
denah yang ada pada gudang, kemudian mengurutkan berdasarkan lorong, rak,
maupun jenis barang.
8.1 Mikrokontroller
9.1
5. Perancangan
Aktifitas yang ada pada gudang harus di kontrol agar tetap berjalan dengan
baik, sehingga mengurangi human error atapun proses yang kurang optimal. Dengan
demikian hal ini bertujuan untuk proses yang lebih cepat dan ketepatan peletakan
barang sehingga waktu yang dibuthkan juga lebih efisien yaitu mengurangi jam lembur
dari operasional gudang.
Human error dapat ditelusuri dengan melakukan wawancara terhadap pekerja
gudang mengenai proses bisnis dan bagaimana melakukan proses proses yang ada
di gudang. Sehingga dapat dilakukannya perubahan terhadap proses yang sekiranya
berdampak besar pada human error.
Kecepatan dan ketepatan dapat dilakukan dengan membuat rute tercepat dan
terpendek untuk meletakkan barang sesuai dengan lokasi yang kosong. Begitu juga
dengan pengambilan barang dapat dilakukan dengan rute tercepat dan terpendek
yang sesuai dengan keberadaan barang tersebut.
Dengan demikian, harus dilakukanya site visit (kunjungan cabang) gudang
untuk melihat kondisi dari gudang agar dapat membuat rute yang tercepat dan
terpendek. Beberapa hal yang dapat diperhatikan saat site visit adalah sebagai
berikut:
a. Fasilitas atau peralatan pada gudang juga dapat membantu pada
proses ini, seperti jumlah lorong dan rak dari gudang.
b. Denah gudang telah di perbarui sesusi dengan keadaan terbarunya.
c. Level atau kedalam dari gudang perlorong
d. Jenis barang barang yang terdapat dalam gudang apakah satu jenis
atau beberapa jenis
Hasil kunjungan gudang dapat digunakan untuk menganalisis rute agar
mendapatkan jarak terpendek dan tercepat sehingga berguna untuk robot smart
warehouse dalam menuntun pekerja gudang dalam peletakan dan pengambilan
barang.
Pada gambar 2 terlihat proses awal dari awal sampai akhir perancangan
pembuatan robot smart warehouse menggunakan mikrokontroller Arduino sebagi otak
yang akan di program sehingga dapat membaca sensor dan menggerakkan roda
sesuai dengan rute yang telah di tentukan. Penggerak terdiri dari dua buah roda aktif
dengan gear box yang langsung terhubung pada motor (dynamo) DC dan dua roda
pasif yang berada di depan. Sensor cahaya digunakan agar dapat meletakkan barang
sesuai dengan yang telah ditentukan yaitu dengan membaca garis (line) pada gudang.
Sedangkan sensor jarak digunakan agar mengetahui batas batas dinding yang ada
pada gudang. Sedangkan wifi digunakan untuk integrasi antara Arduino dengan
system yang telah ada yaitu ERP dengan bantuan web service sebagai jembatan
penghubungnya.
Pada proses pembelian di ERP yaitu ketika akan menerima barang, maka
system ERP mengirimkan data berupa lokasi yang akan menggerakkan smart
warehouse ke lokasi yang kosong. Begitu pula ketika proses penjualan di ERP yaitu
ketika akan mengambil barang, maka system ERP mengirimkan data berupa lokasi
yang akan menggerakkan smart warehouse ke lokasi pengambilan barang.
Skenario yang akan dilakukan percobaan untuk di uji yaitu dengan proses
pembelian dengan berbeda beda kuantiti dan bermacam macam lokasi peletakan
barang. Begitu juga dengan proses penjualan akan dilakukan percobaan dengan
berbeda beda kuantiti dan bermacam macam lokasi pengambilan barang dalam
satu pemesanan.
8. Daftar Pustaka
(1). Li, Zhenping, Wenyu Li, dan Lulu Jiang.2015.Research on the task assignment
problem of warehouse robots in the smart warehouse.
(2). Yudanto, Risang Gatot dan Frederick Petre. 2015.Sensor Fusion for Indoor
Navigation and Tracking of Automated Guided Vehicle.
(3). Estefania, Jose Antonio dan Benjamin Ramos.2013.Warehouse Logistic From
Casbega Point of View.
(4). Zubia, Javier Garcia dan Ivan Trueba Para.2010. Web 2.0 Control architecture
for industrial robots.
(5). Faisal, Muhammad, Hassan Mathkour, dan Mansour Alsulaiman.2015. Smart
Mobile Robot for security of Low Visibility Environment.
(6). Guo, Lixiao, Qiang Yang, dan Wenjun Yan.2012.ntelligent path Planning for
Automated Guided Vehicles System Based on Topological Map.