PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan fotosintetis ?
2. Bagaimanakah proses fotosintetis berlangsung pada tanaman ?
3. Bagaimana membuktikan bahwa fotosintetis menghasilkan oksigen dan
amilum ?
4. Faktor apa saja yang mempengaruhi Proses fotosintetis ?
2
BAB II
METODE PENELITIAN
3
4. Perangkat pertama diempatkan diempat terang, dan perangkat kedua
diempatkan ditempat gelap
1. Amati gelembung yang muncul tiap 5 menit selama 15 menit
B. Percobaan Sachs
1. Menutup daun pada pagi hari dengan kertas tak tembus cahaya/
alumunium, membiarkan selama 2 hari dan memetiknya pada sore
hari.
2. Memanaskan air, jika sudah mendidih merebus daun selama 30 menit.
3. Mencuci daun dengan air/ aquades.
4. Mencelupkan daun ke dalam alkohol 70%.
5. Mengetes dengan Lugol dan mengamati.
2.3.VARIABEL PENELITIAN
Percobaan Ingenhousz :
Variabel bebas : tempat meletakkan Hydrilla
Variabel Kontrol : volume air pada gelas beaker, jenis Hydrilla,
ukuran Hydrilla
Variabel terikat : banyaknya gelembung udara
Percobaan Sachs :
Variabel Bebas (variabel yang mengubah) : Intensitas Cahaya
Variabel Antara (variabel yang ikut berpengaruh) : Cairan lugol, dan
kertas alumunium
Variabel Terikat (variabel yang diubah) : Kandungan Amilum
4
Berdasarkan percobaan tersebut tentukan faktor yang mempengaruhi
proses fotosintetis ?
Berdasarkan eksperimen anda, faktor apakah yang paling efektif untuk
berlangsungnya fotosintetis ?
Bagian daun manakah yangberwarna hitam dan yang ttap berwarna putih
pusat?
Mengapa dapat terjadi perubahan warna ?
Hipotesis
a. Dari Pengamatan yang kami lakukan jumlah gelembung paling banyak
diperoleh pada pengamatan ditempat terang, sebab proses foosintetis pada
tanaman Hydrilla dapat berlangsug optimal pada kondisi yang terang.
b. Gelembung gas yang dikeluarkan oleh Hydrilla pada saat melakukan
fotosintetis adalah oksigen ( O2 )
c. Dari pengamatan yang kami lakukan diperoleh bahwa faktor yang
mempengaruhi fotosintetis antara lain yaitu : air ( H2O ), intensitas cahaya,
usia tumbuhan, karbndioksida ( CO2 ), suhu, dan kelembaban.
d. Perlakuan yang lebih efektif dalam proses fotosintetis adalah ditempat
yang memiliki intensitas cahaya matahari yang tinggi, sebab dengan
adanya cahaya, maka fotosintetis dapat berlangsung optimal, dengan
menjadikan cahaya sebagai bahan baku dalam kegiatan fotosintetis.
e. Saat ditetesi dengan lugol bagian daun yang berubah warna adalah bagian
yang tidak ditutupi kertas alumunium.
f. Perubahan warna yang terjadi pada bagian daun yang tidak ditutupi
membuktikan bahwa fotosintetis menghasilkan amilum, sedangkan pada
bagian dau yang tidak ditutupi kertas aumunium tidak terjadi perubahan
warna ( tetap berwarna putih pucat ), sebab pada bagian tersebut cahaya
matahari tidak dapat diserap, akibatnya fotosintetis tidak berlangsung, dan
amilum pun tidak dapat dihasilkan.
5
Hipotesis Ingenhousz :
1. Hipotesis nol : Daun akan berfotosintesis bila mendapat cahaya
matahari.Karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada
cahaya matahari.
2. Hipotesis alternative : Semakin tinggi intensitas cahaya maka akan semakin
meningkat laju fotosintesis.
Hipotesis sachs :
1. Hipotesis nol : Fotosintesis tidak menghasilkan amilum dan tidak
dipengaruhi oleh panjang gelombang cahaya.
2. Hipotesis alternative : Fotosintesis menghasilkan amilum dan dipengaruhi oleh
panjang gelombang cahaya
6
BAB III
KAJIAN PUSTAKA
3.1 MENGENAL FOTOSINTETIS
7
Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena
dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula
sebagai molekul penyimpan energi Cara lain yang ditempuh organisme
untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan
oleh sejumlah bakteri belerang. Meskipun masih ada langkah-langkah
dalam fotosintesis yang belum dipahami, persamaan umum fotosintesis
telah diketahui sejak tahun 1800-an. Pada awal tahun 1600-an, seorang
dokter dan ahli kimia, Jan van Helmont, Seorang Flandria (sekarang
bagian dari Belgia), melakukan percobaan untuk mengetahui faktor apa
yang menyebabkan massa tumbuhan bertambah dari waktu ke waktu. Dari
penelitiannya, Helmont menyimpulkan bahwa massa tumbuhan
bertambah hanya karena pemberian air. Namun, pada tahun 1727, ahli
botani Inggris, Stephen Hales berhipotesis bahwa pasti ada faktor lain
selain air yang berperan. Ia mengemukakan bahwa sebagian makanan
tumbuhan berasal dari atmosfer dan cahaya yang terlibat dalam proses
tertentu. Pada saat itu belum diketahui bahwa udara mengandung unsur
gas yang berlainan
Pada tahun 1771, Joseph Priestley, seorang ahli kimia dan pendeta
berkebangsaan Inggris, menemukan bahwa ketika ia menutup sebuah lilin
menyala dengan sebuah toples terbalik, nyalanya akan mati sebelum
lilinnya habis terbakar. Ia kemudian menemukan bila ia meletakkan tikus
dalam toples terbalik bersama lilin, tikus itu akan mati lemas. Dari kedua
percobaan itu, Priestley menyimpulkan bahwa nyala lilin telah "merusak"
udara dalam toples itu dan menyebabkan matinya tikus. Ia kemudian
menunjukkan bahwa udara yang telah dirusak oleh lilin tersebut dapat
dipulihkan oleh tumbuhan. Ia juga menunjukkan bahwa tikus dapat tetap
hidup dalam toples tertutup asalkan di dalamnya juga terdapat tumbuhan.
Pada tahun 1778, Jan Ingenhousz, dokter kerajaan Austria,
mengulangi eksperimen Priestley. Ia memperlihatkan bahwa cahaya
matahari berpengaruh pada tumbuhan sehingga dapat "memulihkan" udara
yang "rusak". Ia juga menemukan bahwa tumbuhan juga 'mengotori udara'
8
pada keadaan gelap sehingga ia lalu menyarankan agar tumbuhan
dikeluarkan dari rumah pada malam hari untuk mencegah kemungkinan
meracuni penghuninya.
Akhirnya di tahun 1782, Jean Senebier, seorang pastor Perancis,
menunjukkan bahwa udara yang dipulihkan dan merusak itu adalah
karbondioksida yang diserap oleh tumbuhan dalam fotosintesis. Tidak
lama kemudian, Theodore de Saussure berhasil menunjukkan hubungan
antara hipotesis Stephen Hale dengan percobaan-percobaan "pemulihan"
udara. Ia menemukan bahwa peningkatan massa tumbuhan bukan hanya
karena penyerapan karbon dioksida, tetapi juga oleh pemberian air.
Melalui serangkaian eksperimen inilah akhirnya para ahli berhasil
menggambarkan persamaan umum dari fotosintesis yang menghasilkan
makanan seperti glukosa.
Fotosistem ada dua macam, yaitu fotosistem I dan fotosistem II.
Fotosistem I tersusun oleh klorifil a dan klorifil b dengan perbandingan
12:1 dan tereksitasi secara maksimum oleh cahaya pada panjang
gelombang 700 nm. Pada fotosistem II perbandingan klorofil a dan
klorofil b yaitu 1:2 dan tereksitasi secara maksimum oleh cahaya pada
panjang gelombang 680 nm.
Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik (glukosa)
dari zat anorganik (CO2 dan H2O) dengan bantuan energi cahaya matahari.
Dalam proses ini energi radiasi diubah menjadi energi kimia dalam bentuk
ATP dan NADPH + H yang selanjutnya akan digunakan untuk mereduksi
CO2 menjadi glukosa. Maka persamaan reaksinya dapat dituliskan :
9
Tergantung pada bahan yang digunakan, maka jumlah mol Co2
yang dilepaskan dan jumlah mol O2 yang diperlukan tidak selalu sama.
Persamaan reaksi kimia respirasi merupakan kebalikan dari reaksi kimia
fotosintesis. Hingga sekarang fotosintesis masih terus dipelajari karena
masih ada sejumlah tahap yang belum bisa dijelaskan, meskipun sudah
sangat banyak yang diketahui tentang proses vital ini. Proses fotosintesis
sangat kompleks karena melibatkan semua cabang ilmu pengetahuan alam
utama, seperti fisika, kimia,maupun biologi sendiri. Pada tumbuhan, organ
utama tempat berlangsungnya fotosintesis adalah daun. Namun secara
umum, semua sel yang memiliki kloroplas berpotensi untuk
melangsungkan reaksi ini. Di organel inilah tempat berlangsungnya
fotosintesis, tepatnya pada bagian stroma. Hasil fotosintesis (disebut
fotosintat) biasanya dikirim ke jaringan-jaringan terdekat terlebih dahulu.
Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua
bagian utama: reaksi terang yang memerlukan cahaya dan reaksi gelap
yang tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida.
Reaksi terang terjadi pada grana (tunggal: granum), sedangkan
reaksi gelap terjadi di dalam stroma. Dalam reaksi terang, terjadi konversi
energi cahaya menjadi energi kimia dan menghasilkan oksigen (O2).
Sedangkan dalam reaksi gelap terjadi seri reaksi siklik yang membentuk
gula dari bahan dasar CO2 dan energi (ATP dan NADPH). Energi yang
digunakan dalam reaksi gelap ini diperoleh dari reaksi terang.
Pada proses reaksi gelap tidak dibutuhkan cahaya matahari. Reaksi
gelap bertujuan untuk mengubah senyawa yang mengandung atom karbon
menjadi molekul gula. Dari semua radiasi matahari yang dipancarkan,
hanya panjang gelombang tertentu yang dimanfaatkan tumbuhan untuk
proses fotosintesis, yaitu panjang gelombang yang berada pada kisaran
cahaya tampak.
10
I. Percobaan Ingenhousz
Orang yang pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan
Ingenhousz. Fotosintesis merupakan suatu proses yang penting bagi
organisme di bumi, dengan fotosintesis ini tumbuhan menyediakan bagi
organisme lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Jan
Ingenhosz melakukan percobaan dengan memasukkan tumbuhan Hydrilla
verticillata ke dalam bejana yang berisi air. Bejana gelas itu ditutup
dengan corong terbalik dan diatasnya diberi tabung reaksi yang diisi air
hingga penuh, kemudian bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama
kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu yang
menandakan adanya oksigen.
Gas yang ada pada gelembung udara tersebut merupakan gas
oksigen/O2. Gas ini terbentuk karena proses fotolisis dimanaair diuraikan
menjadi gas oksigen yang akan muncul berupa gelembung-gelembung
denganpersamaan reaksi sebagai berikut:
2H2O(l) 4H+(aq) + O2(g)
Dari persamaan tersebut nampak dihasilkan molekul gas O2 dari
penguraian air
11
bahan organik dalam tubuhnya sehingga zat organik itu bisa digunakan
untuk aktivitas makhluk hidup.
Berdasarkan percobaan yang dihasikan diperoleh bahwa bagian
daun yang di tutupi oleh kertas amilum tidak berubah warna ( hijau pucat),
setelah ditetesi oleh lugol, sedangkan daun yang tidak ditutupi mengalami
perubahan warna menjadi hitam, hal tersebut terjadi karena pada daun
yang ditutupi kertas alumunium, mengalamai pembelokan cahaya,
sehingga fotosintetis tidak dapat berlangsung, akibat dari tidak tersedianya
bahan bakar ubtuk melakukan fotosintetis, beda halnya dengan bagian
daun yang tidak ditutupi kertas alumunium, pada bagian tersebut tetap
berlangsung proses fotosintetis, sehingga saat ditetesi lugol daun tersebut
bereaksi dan mengalami perubahan warna, yang membuktikan bahwa
adanya kandungan amilum, pada saat peroses fotosintetis berlangsug.
1. Reaksi Terang
12
menghasilkan ATP dengan memeberi tenaga bagi penambahan gugus
fosfat yang pada ADP, proses ini disebut fotofosforilasi.
13
Pusat reaksi fotosistem I menyerap foton maka elektronnya tereksitasi.
Lobang yang ditinggal elektron segera ditempatin olek elektron dari
Fotosistem II, sedangkan elektron yang tereksitasi tersebut ditanggap oleh
ferredoxin. Ferredoxin tereduksi membawa elektron dengan potensial yang
tinggi kemudian ditangkap oleh NADP+ untuk membentuk
NADPH.Reaksi ini dikatalisasi oleh enzim NADPH reduktase. Enzim
ATP sintase menggunakan gradien proton yang tercipta saat tranpor
elektron untuk mensintesis ATP dari ADP + Pi.
1. Reaksi Gelap
Reaksi gelap adalah reaksi pembentukan gula dari CO2 yang terjadi di
stroma. Berbeda dengan reaksi terang, reaksi gelap atau reaksi tidak
bergantung cahaya bisa terjadi pada saat siang dan malam, namun pada
siang hari laju reaksi gelap tentu lebih rendah dari laju reaksi terang.
14
tumbuhan C3. Untuk beberapa tumbuhan, mereka terpaksa melakukan
fotosintesis dengan cara yang sedikit berbeda karena kondisi lingkungan.
RuBP, alih-alih mengikat CO2, justru mengikat O2 sehingga berubah
menjadi glikolat dan terurai. Proses ini disebut fotorespirasi. Saat fiksasi
karbon, CO2 dan O2 berkompetisi untuk berikatan dengan RuBP. Pada
kondisi normal bersuhu 25 C, 20% fiksasi karbon untuk fotosintesis hilang
karena fotorespirasi. Kemungkinan makin meningkat saat kondisi panas,
kering dan stomata menutup di siang hari untuk menyimpan air. Kondisi
ini menyebabkan CO2 tidak bisa masuk dan O2 tidak bisa keluar sehingga
terjadi fotorespirasi. Untuk menanggulangi hal tersebut, maka tanaman
mengikatkan CO2 ke fosfoenolpiruvat(PEP), dikatalisis oleh PEP
karboksilase dan membentuk senyawa 4 karbon, biasanya oksaloasetat.
Mekanisme ini disebut mekanisme C4. Pengikatan ini terjadi disel mesofil.
Oksaloasetat kemudian berubah menhadi malat yang memasuki sel
seludang dan disanalah malat melepaskan CO2 untuk memulai siklus
Calvin. Mala berubah menjadi piruvat yang keluar menuju sel mesofil,
berubah menjadi PEP untuk berikatan lagi dengan CO2.
15
dengan cahaya yang maksimum dengan lama pengamatan sekitar 15
menit.Gelembung udara yang dihasilkan menandakan bahwa proses
fotosintesis pada Hydrilla verticilata menghasilkan oksigen. Berdasarkan
hasil pengamatan jumlah gelembung udara yang dihasilkan pada tempat
terang lebih bayak dibandingkan dengan tempat yang tidak ada cahaya
walaupun waktu yang digunakan sama. Hal ini membuktikan bahwa
intensitas cahaya sangat mempengaruhi proses fotosintesis. Intensitas
cahaya yang optimum sangat baik untuk proses fotosintesis, sebaliknya
dengan intensitas cahaya yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat
menghambat berlangsungnya proses fotosintesis. Selain intensitas cahaya
dan kadar CO2, juga terdapat faktor lain yang mempengaruhi proses
fotosintesis adalah temperatur, kadar 02, kadar air dan unsur mineral yang
ada. Laju pembentukan oksigen dapat digunakan sebagai suatu petunjuk
untuk laju fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan.
Adapun hasil pengamatan kami dpat dilihat dari tabel berikut :
Tempat
Waktu
Tempat terang Tempat gelap
5 menit pertama 6 gelembung -
16
Terbukti ketika setelah daun yang telah direbus selama 30 menit
tersebut, dibilas dengan air dan di tetesi lugol, maka bagian daun yang
tidak ditutupi alumunium tersebut, mengalami perubahan warna menjadi
hitam. Hal tersebut menandakan bahwa bagian daun yang tidak ditutupi
kertas alumunium tersebut tetap melakukan fotosintetis, sehingga keika
bereaksi dngan lugol, bagian daun itu mengalami perubahan warna
menjadi hitam, yang menandakan bahwa proses foosintetis menghasilkan
amilum/ karbohidrat.
Dari percobaan sach yang kami lakukan dapat diperoleh hasil
sesuai pada tabel berikut :
Warna
Keadaan Daun Sebelum ditetesi Setelah ditetesi
Lugol Lugol
Tertutup Hijau Hijau pucat
Terbuka Hijau terang Hitam
17
Berdasarkan percobaan ingenhousz dan dan percobaan sach yang
telah dilakukan maka diperoleh bahwa ada beberapa hal yang
mempengaruhi proses fotosintetis yaitu :
18
Pada fase awal pertumbuhannya, daun muda masih menggatungkan
asimilat dari daun dewasa lainnya (mengimport). Pada saat daun mencapai
laju pertumbuhan optimum, produktivitasnya telah jauh meningkat, dan
sebagian fotosintatnya telah mulai diekspor ke jaringan lain yang
membutuhkan. Kapasitas fotosintesis ini terus meningkat bersamaan
dengan pencapaian kedewasaan organ daun. Terdapat hubungan interaktif
antara perkembangan struktural daun (anatomi-morfologi) dan intensitas
cahaya dengan perkembangan kapasitas fotosintetiknya. Tumbuhan yang
tumbuh pada tempat dengan intensitas cahaya tinggi, daun berkembang
dengan memadahi, sehingga kapasitas fotosintetiknya juga lebih besar.
3. CO2
Konsentrasi CO2 sebagai salah satu prekursor atau bahan dasar asimilasi
karbon tentu akan sangat berpengaruh pada produktivitas fotosintesisnya.
Tumbuhan menunjukkan kemampuan nya dalam memfiksasi CO2 yang
berbeda-beda. Perbedaan ini sangat menyolok antara tumbuhan tipe C-3
dengan C-4 Jagung (Tumbuhan C-4) dan Kacang tumbuhan C-3
Pada konsentrasi CO2 lingkungan yang sama (330 ppm), jagung
(Zeamayz) sebagai contoh dari tumbuhan C-4 memiliki laju fotosintesis
yang jauh lebih tinggi dibanding dengan kacang, bahkan dengan tumbuhan
kacang yang diberi suplai CO2 1000 ppm sekalipun. Hal ini menunjukkan
bahwa tumbuhan C-4 memiliki kemampuan yang sangat efisien dalam
memfiksasi CO2. Pada tumbuhan C-4, CO2 diikat oleh PEP karboksilase
dan menggabung kan dengan PEP menjadi asam oksalo
asetat (OAA). OAA ini menjadi timbunan sumber CO2 di vakuola.
Selanjutnya,OAA akan dikonversi menjadi asam malat atau aspartat
tergantung jenis tumbuhannya, yang kemudian ditranspor ke seludang
berkas (bundle sheat = Kranzanatomy). Selanjutnya, malat atau aspartat
akan didekarboksilasi dan CO2 yang terlepas akan diikat oleh enzim
RubisCo untuk asimilasi karbon pada siklus Calvin.
19
4. Oksigen dan Fotosintesis
Oksigen merupakan salah satu produk samping dari fotosintesis, dari hasil
fotolisis air. Namun demikian, akadar oksigen yang tinggi pada jaringan
fotosintetik akan menghambat laju fotosintesis.
Pada kondisi kadar oksigen yang semakin tinggi, laju fotosintesisnya
secafra signifikan menjadi semakin rendah. Tampak kecenderungan
adanya efek interaksi antara konsentrasi CO2 dan O2 terhadap laju
fotosintesisnya. Namun tingkat penghambatan ini saangat berbeda antara
kelompok tumbuhan C-3 dan C-4. Tingkat hambatan fotosintesis oleh
adanya oksigen jauh lebih besar terjadi pada tanaman kacang dibanding
pada jagung. Tingkat penghambatan fotosintesis yang begitu besar oleh
keberadaan O2 pada kacang terkait erat dengan intensitas fotorespirasinya.
Pada Tumbuhan C-3, laju fotorespirasi sangat intensif. Sebaliknya, pada
tumbuhan C-4 sangat rendah. Rendahnya laju fotorespirasi tumbuhan C-4
diduga disebabkan karena pada jaringan fotosintetiknya, rasio CO2 / O2
cukup besar. Dengan tingginya CO2 jaringan,mengurangi peluang
terikatnya oksigen pada sisi aktif enzim Rubisco.
Khusua pada tumbuhan C-4 yang mentranspor timbunan CO2 dalam
bentukasam amino Aspartat (asam C-4 dalam bentuk Aspartat), laju
fotosintesisnya memiliki hubungan erat dengan penyerapan N dari tanah.
20
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau
energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis
bakteri dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta
dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari. Adapun persamaan reaksi
fotosintesis yaitu: 6CO2 + 6H2O cahaya matahari + klorofil C6H12O6 +
6O2 + Energi
Dari hasil percobaan Ingenhousz dapat disimpulkan bahwa dalam proses
fotosintesis dilepaskan oksigen.
Dari hasil percobaan Sachs dapat disimpulkan bahwa dalam proses
fotosintesis dihasilkan glukosa/ amilum.
percobaan yang berkaitan dengan fotosintesis: Ingenhousz, T.W
Engelmann, J.V. Sachs, Robert Hill, Blackman
Proses fotosintesis terdiri dari dua reaksi, yaitu reaksi gelap dan reaksi
terang.
Faktor yang mempengaruhi fotosintesis: Intensitas cahaya, Konsentrasi
karbon dioksida, Suhu, Kadar air, Kadar fotosintat (hasil fotosintesis),
Tahap pertumbuhan.
Peranan cahaya dalam fotosintesis adalah sebagai sumber energy ( foton ).
4.2.SARAN
Waktu yang diberikan dalam melakukan ujicoba adakalanya dibiarkan
lebh lama
Ketika melakukan percobaan ingenhousz usahkan dalam menyusun daun
hydrilla tidak terbalik, karena kemungkinan hasil dari percobaanya akan
mengalami kegagalan
Jika tidak yakin dengan langkah kerja yang diberikan atau masih ragu,
tanyakanlah pada guru atau pembina
21
DAFTAR PUSTAKA
22