Anda di halaman 1dari 2

Pengauditan II (EA E)

1. Fissilmi Nursabila (142150079)


2. Rifka Khairunnisa (142150162)
3. Dwi Arisa (142150220)

Proses dan Sampling Audit

Ada tiga alasan utama auditor harus melaksanakan perencanaan penugasan dengan tepat:

1. Memungkinkan auditor mendapatkan bukti yang tepat dan mencukupi pada situasi yang dihadapi
2. Membantu menjaga kewajaran biaya audit
3. Menghindari kesalahpahaman dengan klien

Perencanaan adudit awal melibatkan empat hal:

1. Auditor memutuskan untuk menerima klien baru atau terus melayani klien yang sekarang
2. Auditor mengidentifikasi mengapa klien menginginkan atau membutuhkan audit
3. Memahami syarat penugasan klien
4. Auditor mengembangkan strategi audit keseluruhan

Menerima klien dan Memahami bisnis dan industri Menilai resiko bisnis
melakukan perencanaan audit klien klien
awal

Memahami pengendalian Menetapkan materialitas dan Melakukan prosedur


internal dan menilai risiko menilai risiko audit yang dapat analitis pendahuluan
pengendalian diterima serta risiko inheren

Mengumpulkan informasi untuk Mempertimbangkan strategi serta


menilai risiko kecurangan program audit secara keseluruhan

Salah satu dari bukti audit ialah prosedur analitis, yakni evaluasi atas informasi keuangan yang dilakukan
dengan menganalisis hubungan yang masuk akal antara data keuangan dan non keuangan.
Lima jenis prosedur analitis:

1. Membandingkan data klien dan industri


2. Membandingkan data klien dengan data sebelumnya yang serupa
3. Membandingkan data klien dengan hasil yang diharapkan klien
4. Membandingkan data klien dengan hasil yang diharapkan auditor
5. Membandingkan data klien dengan hasil yang diharapkan dengan data non keuangan

Rasio keuangan yang umum:


1. Kemampuan membayar utang jangka pendek
2. Rasio aktivitas likuiditas
3. Kemampuan untuk memenuhi kewajiban utang jangka panjang
4. Rasio profitabilitas (kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas demi memenuhi kewajiban)

Langkah tambahan dalam perencanaan audit:


1. Materialis: besarnya suatu salah saji informasi akuntansi yang dilihat dari keadaan yang
melingkupinya, yang dinilai pada tingkatan:
a. Tingkat laporan keuangan: karena pendapat audit mencakup semua laporan keuangan
b. Tibngkat saldo akun: auditor menguji saldo akun untuk mengambil kesimpulan.
2. Risiko audit: risiko bahwa auditor kemungkinan tanpa sengaja telah gagal memodifikasi
pendapat laporan keuangan yang mengandung salah saji material.
a. Risiko bawaan: kerentanan suatu asersi terhadap salah saji material, dengan mengasumsikan
tidak ada pengendalian.
b. Risiko pengendalian: risiko bahwa salah saji material tidak akan dapat dicegah atau dideteksi
tepat waktu
c. Risiko deteksi: risiko bahwa auditor tidak akan mendeteksi salah saji material dalam suaru
asersi.
3. Strategi audit pendahuluan dalam peremcanaan audit: strategi audit pendahuluan
menintepretasikan pertimbangan pendahuluan auditor mengenai suatu pendekatan audit dan
didasari pada asumsi tertentu. Komponennya antara lain:
a. Tingkat risiko bawaan yang dinilai
b. Tingkat risiko pengendalian yang direncanakan untuk dinilai
c. Tingkat risiko prosedur analitis yang direncanakan untuk dinilai
d. Tingkat pengujian rincian direncanakan.

Anda mungkin juga menyukai