Anda di halaman 1dari 5

1

TUGAS FILSAFAT ILMU DAN PARADIGMA FISIKA

PENGEMBANGAN FILSAFAT FISIKA MENURUT MAXWELL

Disusun oleh:

AKMAL MEIWANDA INDRA

08072621721002

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2017
2

PENGEMBANGAN FILSAFAT FISIKA MENURUT MAXWELL

James Clerk Maxwell menjadi peletak dasar teori gelombang

elektromagnetik. James Clerk Maxwell (lahir di Edinburgh, 13 Juni

1831 meninggal di Cambridge, 15 November 1879) adalah

fisikawan Skotlandia yang pertama kali menulis hukum magnetisme

dan kelistrikan dalam rumus matematis. Pada tahun 1864, ia

membuktikan bahwa gelombang elektromagnetik ialah gabungan dari

osilasimedan listrik dan magnetik. Maxwell mendapati bahwa cahaya

ialah salah satu bentuk radiasi elektromagnetik. Ia juga membuka pemahaman tentang gerak gas,

dengan menunjukkan bahwa laju molekul-molekul di dalam gas bergantung kepada suhunya

masing-masing.

Meskipun jauh sebelumnya keterkaitan medan listrik dan magnet telah diselidiki, namun

Maxwell-lah yang berhasil menjabarkan secara tepat mengenai perilaku dan hubungan antara

medan listrik dan magnet. Sekitar tahun 1862, di London, Maxwell menghitung bahwa kecepatan

propagasi elektromagnetik dari sebuah lapangan yang diperkirakan dari kecepatan cahaya. Dia

mengusulkan bahwa fenomena cahaya itu adalah sebuah fenomena elektromagnetik. Maxwell

menulis kata-kata yang benar-benar luar biasa:

Kami sulit menghindari kesimpulan bahwa cahaya terdiri dari modulasi yang sama yang

merupakan penyebab fenomena listrik dan magnet

Nilai terpenting dari pendapat Maxwell yang baru itu adalah banyak persamaan umum

yang bias terjadi dalam semua keadaan. Semua hukum-hukum listrik dan magnet yang sudah ada
3

sebelumnya dapat dianggap berasal dari pendapat Maxwell, begitu pula sejumlah besar hukum

lainnya, yang dulunya merupakan teori yang tidak dikenal. Dari pendapat Maxwell ini dapat

diperlihatkan betapa pergoyangan bolak-balik bidang elektromagnetik secara periodik adalah

sesuatu hal yang bias terjadi. Gerak bolak-balik seperti pendulum ini disebut gelombang

elektromagnetik, yang bilamana sekali digerakkan akan menyebar terus hingga angkasa luar. Dari

pendapat-pendapat ini mampu menunjukkan bahwa kecepatan gelombang elektromagnetik itu

mencapai sekitar 300.000 kilometer (186.000 mil) per detik. Maxwell mengetahui bahwa ini sama

dengan ukuran kecepatan cahaya. Dari sudut pandang ini dia dengan tepat mengambil kesimpulan

bahwa cahaya itu sendiri terdiri dari gelombang elektromagnetik.

Jadi, pendapat Maxwell bukan semata merupakan hukum dasar dari kelistrikan dan

kemagnetan, tetapi juga sekaligus merupakan hukum dasar optik. Sesungguhnya, semua hukum

terdahulu yang dikenal sebagai hukum optik dapat dikaitkan dengan pendapatnya, juga banyak

fakta dan hubungan dengan hal-hal yang dulunya tidak terungkapkan.

Cahaya yang tampak oleh mata bukan semata jenis yang memungkinkan radiasi

elektromagnetik. Pendapat Maxwell menunjukkan bahwa bisa saja ada gelombang

elektromagnetik lain, berbeda panjang gelombang dan frekuensinya dengan cahaya yang tampak

oleh mata. Kesimpulan teoritis inisecara mengagumkan diperkuat oleh Heinrich Hertz, yang

sanggup menghasilkan dan menemui kedua gelombang yang tampak oleh mata yang diramalkan

oleh Maxwell itu. Beberapa tahun kemudian Guglielmo Marconi memperagakan bahwa

gelombang yang tak terlihat mata itu dapatdigunakan buat komunikasi tanpa kawat sehingga

menjelma lah apa yang dinamakan radio itu. Saat ini, yang kita gunakan untuk televisi, sinar X,

sinar gamma, sinar infra, sinar ultraviolet adalah contoh-contoh dari radiasi elektromagnetik.

Semuanya bisa dipelajari lewat hasil pemikiran Maxwell.


4

Maxwell mendeskripsikan sifat-sifat medan listrik dan medan magnet, dan

hubungannya dengan sumber-sumbernya, muatan listrik dan arus listrik melalui himpunan empat

persamaan diferensial parsial menurut teori elektrodinamika klasik. Keempat persamaan ini

digunakan untuk menunjukkan bahwa cahaya adalah gelombang elektromagnetik. Secara terpisah,

keempat persamaan ini masing-masing disebut sebagai Hukum Gauss, Hukum Gauss untuk

magnetisme, Hukum induksi Faraday, dan Hukum Ampere sebagai berikut:

Persamaan-persamaan dalam bagian ini ditulis dalam satuan SI. Tidak seperti persamaan

dalam mekanika misalnya, perumusan persamaan Maxwell berubah-ubah tergantung pada sistem

satuan yang digunakan. Meskipun bentuk umumnya tetap, berbagai definisi berubah dan tetapan

yang berbeda-beda muncul di tempat yang berbeda-beda pula. Selain satuan SI (yang umum

digunakan dalam rekayasa), sistem satuan lain yang umum digunakan adalah satuan Gauss

(didasarkan pada sistem CGS dan dianggap memiliki keuntungan teoretis dibandingkan SI, satuan

Lorentz-Heaviside (biasa digunakan dalam fisika partikel) dan satuan Planck (digunakan dalam
5

fisika teori). Deskripsi konseptual dari keempat hukum tersebut adalah sebagai berikut: Hukum

Gauss menerangkan bagaimana muatan listrik dapat menciptakan dan mengubah medan listrik.

Medan listrik cenderung untuk bergerak dari muatan positif ke muatan negatif. Hukum Gauss

adalah penjelasan utama mengapa muatan yang berbeda jenis saling tarik-menarik, dan yang sama

jenisnya tolak-menolak. Muatan-muatan tersebut menciptakan medan listrik, yang ditanggapi oleh

muatan lain melalui gaya listrik Hukum Gauss untuk magnetisme menyatakan tidak seperti listrik

tidak ada partikel "kutub utara" atau "kutub selatan". Kutub-kutub utara dan kutub-kutub selatan

selalu saling berpasangan. Hukum induksi Faraday mendeskripsikan bagaimana mengubah medan

magnet dapat menciptakan medan listrik. Ini merupakan prinsip operasi banyak generator listrik.

Gaya mekanik (seperti yang ditimbulkan oleh air pada bendungan) memutar sebuah magnet besar,

dan perubahan medan magnet ini menciptakan medan listrik yang mendorong arus listrik yang

kemudian disalurkan melalui jala-jala listrik. Hukum Ampere menyatakan bahwa medan magnet

dapat ditimbulkan melalui dua cara: yaitu lewat arus listrik (perumusan awal Hukum Ampere),

dan dengan mengubah medan listrik (tambahan Maxwell). Ada dua perumusan umum persamaan

Maxwell. Kedua-duanya ekivalen. Perumusan pertama memisahkan muatan terikat dan arus

terikat (yang muncul dalam konteks dielektrik dan/atau bahan magnet) dari muatan bebas dan arus

bebas. Pemisahan ini berguna untuk perhitungan yang melibatkan bahan dielektrik dan magnet.

Perumusan kedua memperlakukan semua muatan secara setara, menggabungkan baik muatan

bebas dan terikat ke dalam muatan total (dan hal yang sama juga berlaku untuk arus). Ini adalah

pendekatan yang lebih mendasar atau mikroskopis, dan terutama berguna bila tidak ada bahan

dielektrik atau magnetik.

Anda mungkin juga menyukai