Anda di halaman 1dari 5

Disusun Oleh :

Nama : Suparman Panjaitan

NPM : 37412201

Kelas : 3ID04

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS GUNADARMA

DEPOK

2014

DAFTAR ISI

Halaman Judul .. i

Daftar Isi ii

PEMBAHASAN

1. Latar Belakang ..
2. Landasan Pendidikan Pancasila.
3. Landasan Historis..
4. Landasan Kultural.
5. Landasan Yuridis..
6. Landasan Filosofis
7. Tujuan Pendidikan Pancasila

DAFTAR PUSTAKA iii

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Pancasila adalah dasar Negara Republik Indonesia yang diresmikan oleh PPKI pada tanggal 18
Agustus 1945 yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Dalam sejarah eksistensi Pancasila
sebagai dasar filsafat Negara Republik Indonesia mengalami berbagai macam interpretasi dan
manipulasi politik sesuai dengan kepentingan penguasa demi kokoh dan tegaknya kekuasaan
yang berlindung dibalik legitimasi ideologi Negara Pancasila. Pendidikan pancasila yang
mengajarkan masyarakat tentang pancasila sangat lah besar manfaatnya karena pancasila
memilikibeberapa tujuan

Adapun tujuan dari pengertian pendidikan pendidikan pancasila itu sendiri menurut Kep. Dirjen
Dikti No. 267/Dikti/2000, adalah mencakup :
A. Tujuan Umum
Untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar kepada mahasiswa mengenai hubungan
antara warga negara dengan negara serta PPBN agar menjadi warga negara yang diandalkan oleh
bangsa dan negara.

1. Tujuan Khusus
2. Agar siswa dapat memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban secara santun, jujur,
dan demokratis serta ikhlas sebagawai WNI terdidik dan bertanggungjawab.
2. Agar siswa menguasai dan memahami berbagai masalah dasar dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta dapat mengatasinya dengan pemikiran
kritis dan bertanggung jawab yang berlandaskan Pancasila, Wawasan Nusantara, dan
Ketahanan Nasional
3. Agar siswa memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai kejuangan, cinta
tanah air, serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa.

Pendidikan diselenggarakan berdasarkan filsafat hidup serta berlandaskan sosiokultural setiap


masyarakat, termasuk di Indonesia. Kajian ketiga landasan itu (filsafat, sosiologis dan kultural)
akan membekali setiap tenaga kependidikan dengan wawasan dan pengetahuan yang tepat
tentang bidang tugasnya

B. Landasan Pendidikan Pancasila

1. Landasan Historis
Suatu bangsa memiliki ideologi dan pandangan hidup sendiri yang diambil dari nilai-nilai yang
hidup dan berkembang dalam bangsa itu sendiri. Bangsa Indonesia harus memiliki visi serta
pandangan hidup yang kuat agar tidak terombang-ambing di tengah-tengah masyarakat
internasional. Bangsa Indonesia harus memiliki nasionalisme serta rasa kebangsaan yang kuat.
Hal ini dapat terlaksana bukan melalui suatu kekuasaan atau hegemoni ideologi melainkan suatu
kesadaran berbangsa yang berakar pada sejarah bangsa. Oleh karena itu secara historis bahwa
nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila sebelum dirumuskan dan disahkan
menjadi dasar Negara Indonesia secara obyektif historis telah dimiliki oleh bangsa Indonesia
sendiri. Oleh karena itu nilai-nilai Pancasila tersebut tidak lain adalah dari bangsa Indonesia
sendiri. Oleh karena itu berdasarkan fakta obyektif secara historic kehidupan bangsa Indonesia
tidak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai Pancasila. Setelah itu melalui proses sejarah yang
cukup panjang, nilai-nilai Pancasila itu telah melalui pematangan, sehingga tokoh-tokoh bangsa
Indonesia saat akan mendirikan Negara Republik Indonesia menjadikan Pancasila sebagai dasar
Negara. Dalam perjalanan ketatanegaraan Indonesia telah terjadi perubahan dan pergantian
Undang-Undang Dasar, seperti UUD45 digantikan kedudukannya oleh Konstitusi RIS,
kemudian berubah menjadi UUD Sementara tahun 1950 dan kembali lagi menjadi UUD 1945.
Dalam pembukaan ketiga Undang-Undang Dasar itu tetap tercantum nilai-nilai Pancasila. Hal ini
menunjukkan bahwa Pancasila telah disepakati sebagai nilai yang dianggap paling tinggi
keberadaannya. Oleh sebab itu secara historis kehidupan bangsa Indonesia tidak dapat dilepaskan
dengan nilai-nilai Pancasila.

2. Landasan Kultural

Setiap bangsa di dunia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara senantiasa memiliki
suatu pandangan hidup, filsafat hidup serta pegangan hidup agar tidak terombang-ambing dalam
kancah pergaulan masyarakat internasional. Pandangan hidup bagi suatu bangsa adalah bangsa
yang tidak memiliki kepribadian dan jati diri, sehingga bangsa itu mudah terombang-ambing dari
pergaulan, dari pengaruh yang berkembang di luar.

Kemudian Pancasila sebagai kepribadian dan jati diri bangsa Indonesia merupakan pencerminan
nilai-nilai yang telah lama tumbuh dalam kehidupan bangsa Indonesia. Sebagai hasil pemikiran
dari tokoh-tokoh bangsa Indonesia yang digali dari budaya bangsa sendiri, Pancasila tidak
mengandung nilai-nilai yang kaku dan tertutup. Pancasila mengandung nilai-nilai yang terbuka
bagi masuknya nilai-nilai baru yang positif. Dengan demikian generasi penerus bangsa dapat
memperkaya nilai-nilai pancasila dengan perkembangan zaman. Sehingga dari pemikiran
tersebut, maka dapat dikatakan bahwa Pancasila memiliki landasan cultural yang kuat bagi
bangsa Indonesia.

3. Landasan Yuridis

Landasan yuridis perkuliahan Pendidikan Pancasila di pendidikan tinggi tertuang dalam Undang-
Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 39 telah menetapkan
bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan, wajib memuat Pendidikan
Pancasila, Pendidikan Agama dan Pendidikan Kewarganegaraan.
Demikian juga berdasarkan SK Menteri Pendidikan Nasional RI No.232/U/2000, tentang
Pedoman Penyusun Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, pasal
10 ayat (1) dijelaskan bahwa kelompok Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, wajib
diberikan dalam kurikulum setiap program studi, yang terdiri atas Pendidikan Pancasila,
Pendidikan Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan. Sebagai realisasi dari SK tersebut
Direktoral Jendral Pendidikan Tinggi, mengeluarkan Surat Keputusan No.38/DIKTI/Kep?2002,
tentang Rambu-rambu Pelaksanaan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian. Pada pasal 3
dijelaskan bahwa kompetensi kelompok mata kuliah MPK bertujuan menguasai kemampuan
berfikir, bersikap rasional dan dinamis, berpandangan luas sebagai manusia intelektual. Adapun
rambu-rambu mata kuliah MPK Pancasila tersebut adalah terdiri atas selain segi historis,
filosofis, ketatanegaraan, kehidupan berbangsa dan bernegara juga dikembangkan etika politik.
Pengembangan rambu-rambu kurikulum tersebur diharapkan agar mahasiswa mampu mengambil
sikap sesuai dengan hati nuraninya, mengenali masalah hidup terutama kehidupan rakyat,
mengenali perubahan serta mampu memaknai peristiwa sejarah, nilai-nilai budaya demi
persatuan bangsa.

4. Landasan Filosofis

Pancasila sebagai dasar filsafat negara dan filosofis bangsa Indonesia merupakan suatu
keharusan moral secara konsisten merealisasikannya dalam setiap aspek kehidupan dengan
mendasarkan pada nilai-nilai dalam sila-sila pancasila. Secara filosofis, bangsa Indonesia
sebelum mendirikan negara sebagai bangsa yang berketuhanan dan berperikemanusiaan secara
objektif, manusia Indonesia adalah berketuhanan, berperikemanusiaan yang adil dan beradab
serta berusaha mempertahankan persatuan untuk mewujudkan keadilan.

Nilai-nilai pancasila merupakan dasar filsafat negara, maka konsekuensinya, setiap aspek
penyelenggaraan negara harus bersumber pada nilai-nilai pancasila termasuk sistem peraturan
perundang-undangan. Pancasila sebagai falsafah negara, menjadi nilai pembangunan nasional
yang berkaitan dengan politik, ekonomi, hukum, sosial dan budaya serta memprtahankan
keamanan.

C. Tujuan Pendikan Pancasila

Rakyat Indonesia melalui Majelis Perwakilannya, menyatakan bahwa pendidikan nasional yang
berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia
diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat bangsa , mewujudkan
manusia serta masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan YME,
berkualitas, dan mandiri, sehingga mampu membangun dirinya dan masyarakat sekelilingnya
serta dapat

memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
Pendidikan Pancasila mengarahkan perhatian pada moral yang diharapkan diwujudkan dalam
kehidupan sehari-hari, yaitu perilaku yang memancarkan iman dan takwa kepada Tuhan YME
dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai golongan agama, perilaku yang bersifat
kemanusiaan yang adil dan beradab, perilaku kebudayaan, dan beraneka ragam kepentingan
bersama di atas kepentingan perorangan atau golongan. Dengan demikian, perbedaan pemikiran,
pendapat, dan kepentingan diatasi melalui keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Tujuan nasional

Tujuan nasional sebagaimana dicantumkan dalamPembukaan UUD 1945 alinea keempat,


menyatakan: melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
..,memajukan kesejahteraan Umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Tujuan nasional sebagaimana ditegaskan dalam pembukaan Pembukaan itu diwujudkan melalui

pelaksanaan penyelenggaran Negara yang berkedaulatan rakyat dan demokratis dengan


mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar
1945. Penyelenggaraan Negara dilaksanakan melalui pembangunan nasional dalam segala aspek
kehidupan bangsa oleh penyelenggara Negara, yaitu lembaga tertinggi dan lembaga tinggi
Negara bersama-sama segenap rakyat Indonesia di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia.
Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat
Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan kemampuan nasional dengan
memanfaatkan kemajian ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memperhatikan tantangna
perkembangan global. Dalam pelaksanaannya mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai-nilai
luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan,
sejahtera, maju dan kukuh kekuatan moral dan etikanya. Dengan demikian peranan Pancasila
sebagai ideologi dan falsafah bangsa Indonesia sangat penting dalam menentukan tercapainya
tujuan nasional.

DAFTAR PUSTAKA

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/389/jbptunikompp-gdl-dewitriwah-

19403-1-%28pertemu-a.pdf

http://www.elearning.gunadarma.ac.id/index.php?option=com_wrapp

er&Itemid=36

http://www.academia.edu/5471917/Makalah_pancasila_besok_kumpul

http://blogmhs.uki.ac.id/hardianti/mata-kuliah-2/pancasila/pentingnya-pendidikan-pancasila-di-
perguruan-tinggi/

dikutip dari : https://suparman11.wordpress.com/2014/10/01/makalah-pendidikan-pancasila-landasan-


dan-tujuan-pendidikan-pancasila/

Anda mungkin juga menyukai