Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Penjelasan Judul
Menurut SAK ETAP (IAI ,2009:103) ekuitas sebagai bagian hak pemilik dalam
entitas harus dilaporkan sedemikian rupa sehingga memberikan informasi mengenai
sumbernya secara jelas dan disajiakn sesuai dengan peraturan perundang-undangan
dan akta pendirian yang berlaku.
Dari segi perusahaan modal merupakan kewajiban perusahaan kepada pemilik
perusahaan . Sedangkan dari segi pemilik perusahaan modal adalah bagian hak
pemilik atas kekayaan bersih perusahaan (harta dikurangi kewajiaban).
Dalam suatu perusahaan perorangan modal terdiri atas modal pemilik tunggal
laba yang diperoleh dlam suatu periode dan tambahan setoran modal akan
menambahkan saldo modal , kerugian yang diderita dalam suatu periode dan
pengambilan prive akan mengurangi saldo modal.
Dalam suatu firma modal terdiri atas modal lebih dari satu partner.Modal
masing-masing partner akan bertambah dengan adanya pemabagia laba atau
tambahan setoran modal dan akan berkurang dengan adanya pembagian kerugian
atau pengambilan prive.
Modal Perseroan Terbatas (PT) terdiri atas saham . tanggung jawab perseroan
terbatas pada jumlah modal saham yang disetor jika Perseroan Terbatas telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman dan HAM.

1.2 Manfaat topik yang menarik untuk dibahas


Topik tentang pemeriksaan Ekuitas menarik untuk dipelajari dan dipahami adalah
supaya kita dapat memahami bagaimana cara mengaudit ekuitas dengan baik dan
benar dan kita dapat mengetahui apa saja tujuan diadakanya pemeriksaan ekuitas .
Dengan adanya materi tentang pemeriksaan ekuitas ini kita dapat mengetahui
sekaligus memahami prosedur apa saja dalam pemeriksaan ekuitas, dan kita dapat
mengetahui bagimana penyajian ekuitas apakah sudah sesuai dengan PABU dan
kemudian jika kita menjadi seorang auditor dapat melakukan tugas auditor dengan baik
dan benar sesuai dengan SPAP.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sifat dan Contoh Ekuitas
Dari segi perusahaan modal merupakan kewajiban perusahaan kepada pemilik
perusahaan . Sedangkan dari segi pemilik perusahaan modal adalah bagian hak
pemilik atas kekayaan bersih perusahaan (harta dikurangi kewajiaban).
Dalam suatu perusahaan perorangan modal terdiri atas modal pemilik tunggal
laba yang diperoleh dlam suatu periode dan tambahan setoran modal akan
menambahkan saldo modal , kerugian yang diderita dalam suatu periode dan
pengambilan prive akan mengurangi saldo modal.
Menurut SAK ETAP (IAI ,2009:103) ekuitas sebagai bagian hak pemilik dalam
entitas harus dilaporkan sedemikian rupa sehingga memberikan informasi mengenai
sumbernya secara jelas dan disajiakn sesuai dengan peraturan perundang-undangan
dan akta pendirian yang berlaku.
Akuntasi Ekuitas untuk Badan Usaha Berbentuk PT. Modal saham meliputi
saham preferen , saham biasa dan akun tambahan Modal disetor . Pos modal lainnya
seperti modal yang berasal dari sumbangan dapat disajikan sebagai bagian dari
tambahan modal disetor.
Dalam badan hukum yang berbentu PT , pemodalanya terdiri atas
1. Modal menurut akta pendirian yang telah disahkan Menteri Keuangan : modal
dasar, modal ditempatkan , modal disetor.
2. Treasury stock ( saham perusahan yang sudah beredar lalu dikembali oleh
perusahaan).
3. Premium (agio) atau discount (disagio) dari penjualan saham baik saham biasa
maupun saham preferen.
4. Selisih kurs atas modal disetor,
5. Selisih penilaian kembali Aset Tetap , untuk perusahaan yang melakukan
revaluasi aset tetap.
6. Retained earnings.

2.2 Tujuan pemeriksaan Ekuitas


1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang baik atas pemodalan ,
temasuk internal control atas transaksi jual beli saham , pembayaran deviden
dan sertifikat saham.
2. Untuk memeriksa apakah struktur pemodalan yang tercantum dilaporan posisi
keuangan sudah sesuai dengan apa ynag tercantum diakta pendirian
perusahaaan.
3. Untuk memeriksa apakah izin-izin yang diperlukan dari pemerintah yang
menyangkut ekuitas (misalkan dari KemHumHam, BKPM, BKPMD ,
BAPEPAM-LK , KPP dan SK Presiden RI ) telah dimiliki oleh perusahaan.
4. Untuk memeriksa apakah perubahan terhadap ekuitas telah mendapat otorisasi
baik dari pejabat perusahaan yang berwenang , Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) maupun dari instansi pemerintah.
5. Untuk memeriksa apakah setiap perubahan pada retained earnings atau
accumulated losses didukung bukti-bukti yang sah.
6. Untuk memeriksa apakah penyajian pemodalan dilaporan posisi neraca sesuai
dengan SAK dan hal-hal yang penting sudah diungkapkan dalam catatan atas
laporan keungan.

2.3 Audit Prosedur yang disarankan


1. Pelajari dan evaluasi internal control pemodalan dan transaksi jual beli saham ,
pembagian dan pembayaran deviden dan sertifikat saham.
2. Minta salinan dari akta pendirian , SK Pengesahan Menteri Hukum dan HAM ,
SK BKPM/BKPMD , SK Bapepam-LK, SK Presiden , untuk disimpan dalam
permanent file .
3. Cocokan data yang ada dalam akta pendirian tersebut dengan modal yang
tercantum di laporan posisi keuangan dan penjelasan dalam catatan atas
laporan keunagan.
4. Untuk perusahaan yang baru didirikan dan perusahaan yang mempunyai
tambahan setoran modal dalam periode yang diperiksa , periksalah bukti
setoran dan bukti pembukuan lainnya serta otorisasi dari pejabat perusahaan
yang berwenang dan instansi pemerintah.
5. Jelaskan dalam kertas kerja pemeriksaan:
- Berapa modal dasar , modal ditempatkan , modal disetor serta premium dan
dicount dari penjualan saham.
- Jenis saham yang dimilki perusahaan , berapa jumlah common stock dan
preferred stock , dalam jumlah lembar maupun nilai nominalnya.
- Rincian pemegang saham.
6. Periksa dokumen pendukung dari setiap perubahan dalam perkiraan retained
earnings/deficit untuk menetahui apakah perubahan tersebut sudah diotorisasi
oleh pejabat prusahaan yang berwenang dan apakah adjusment ke retained
earning/deficit memang reasonable dan jumlahnya cukup material.
7. Seandainya ada pembagian deviden periksa apakah:
- Deviden dibagiakan dalam bentuk cash devidend , stock devidend atau
property devidend
- Pencatatannya sudah benar (pada waktu deklarasi deviden maupun pada
saat pembayaran deviden)
- Sudah diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang berwenang
- Aspek perpajakannya sudah sesuai dengan peraturan perpajakan yang
berlaku.
8. Periksa apakah akumulasi kerugian perusahaan sudah mencapai 75% dari
modal disetor , kalau ini terjadi haru ada penjelasan dalam catatan atas laporan
keuangan.
9. Pertimbangkan untuk mengirim konfirmasi ke pemegang saham atau Biro
Administrasi Efek
10. Seandainya ada treasury stock.:
- Periksa bukti pembelian dan otorisasinya .
- Periksa bukti penjualannya dan otorisasinya (jika treasury stock dijual
kembali)
- Tanyakan kepada manajemen tujuan pembelian treasury stock (apakah
untuk memeperbaiki harga pasar saham perusahaan atau dibagikan
sebagai saham bonus)
- Perhatikan bahwa treasury stock tidak berhak atas pembagian deviden.
11. Periksa apakah penyajian pemodalan dilaporan posisi keuangan dan catatan
atas laporan keuangan sudah sesuai dengan PABU.
12. Buat kesimpulan mengenai kewajaran ekuitas.
Penyajian Ekuitas di Laporan posisi keuangan dan Pengungkapan di Catatan
atas Laporan Keuangan
Menurut SAK ETAP (IAI,2009:109) Penyajian Modal dalam neraca dilakukan
sesuai dengan ketentuan pada akta pendirian entitas dan peraturan yang berlaku serta
menggambarkan hubungan keuangan yang ada.
Modal dasar , modal yang ditempatkan dan modal yang disetor , nilai nominal
dan banyaknya saham untuk setiap jenis saham yang dinyatakan dalam neraca.
Bila terdapat lebih dari satu jenis saham , hak preferen dari suatu golongan
saham atas deviden dan pelunasan modal pada saat likuidasi dicantumkan dalam
laporan keuangan .Dalam hal terdapat tunggakan deviden atas saham preferen
dengan hak deviden kumulatif ,jumlah tunggakan tiap saham dan jumlah keseluruhan
deviden periode sebelumnya diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan .
perubahan atas modal yang ditanam dalam berjalan diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan. Modal disajikan dalam neraca setelah kewajiban. Bentuk
penyajiannya sesuai Akta Pendirian Badan Usaha tersebut, misalnya saham adalah
penyertaan modal dalam kepemilikan PT.
Penyajian dan Pengungkapan Saldo Laba
Saldo laba menunjukkan akumulasi hasil usaha periodik setelah
memperhitungkan pembagian deviden dan koreksi laba rugi periode tahun lalu. Akun
ini dinyatakan terpisah dari Akun modal saham seluruh saldo lab dianggap bebas
untuk dibagikan sebagi deviden , kecuali jika diberikan indikasi mengenai pembatasan
saldo laba , misalnya dicadangkan untuk perluasan pabrik atau untuk memenuhi
ketentuan regulasi maupun ikatan tertentu . saldo laba yang tidak tersedia dibagikan
sebagai deviden karena pembatasan- pembatasan tersebut, dilaporkan dalam akun
tersendiri yang menggambarkan tujuan pecadangan termasuk pembatasan-
pembatasan yang diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Pegungkapan saldo laba meliputi :
a. Pengungkapan penjatahan dan pemisahan saldo laba , menjelaskan jenis
penjatahan dan pemisahan , tujuan penjatahan dan pemisah saldo laba , serta
jumlahnya perubahan akun-akun penjatahan atau pemisah saldo laba , serta
jumlahnya perubahan akun-akun penjatahan atau pemisahan saldo laba , juga
diungkapkan.
b. Peraturan, perikatan , batasan , dan jumlah batasan disekitar saldo laba ,
diungkapkan , Misalnya, selama perjanjian kredit berlasung , entitas tidak
diizinkan membagi saldo laba tanpa seizin kreditur.
c. Koreksi masa lalu , baik bruto maupun neto setelah pajak.
d. Pengungkapan jumlah deviden dan deviden per lembar saham , pengungkapan
, keterbatasan saldo laba tersedia bagi deviden.
e. Tunggakan deviden , jumlah maupun tunggakan perlembar saham.
f. Pengungkapan deklarasi deviden setelah tanggal neraca sebelum tanggal
penyelesaian laporan keuangan.
BAB III

KESIMPULAN

Menurut SAK ETAP (IAI ,2009:103) ekuitas sebagai bagian hak pemilik dalam
entitas harus dilaporkan sedemikian rupa sehingga memberikan informasi mengenai
sumbernya secara jelas dan disajikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
dan akta pendirian yang berlaku.
Dari segi perusahaan modal merupakan kewajiban perusahaan kepada pemilik
perusahaan . Sedangkan dari segi pemilik perusahaan modal adalah bagian hak
pemilik atas kekayaan bersih perusahaan (harta dikurangi kewajiaban).
Tujuan pemeriksaan ekuitas adalah untuk memeriksa apakah terdapat ciri
internal control yang baik atas ekuitas, untuk memeriksa apakah struktur ang
tercantum di neraca sudah sesuai, dan memeriksa apakah izin-izin yang diperlukan
dari pemerintah, untuk memeriksa apakah perubahan terhadap ekuitas telah diotorisasi
oleh pejabat yang berwenang, untuk memeriksa apakah setiap peruban saldo laba
didukung oleh bukti yang sah, dan memeriksa apakah penyajian ekuitas sesuai
dengan PABU.
Saldo laba menunjukkan akumulasi hasil usaha periodik setelah
memperhitungkan pembagian deviden dan koreksi laba rugi periode tahun lalu. Akun
ini dinyatakan terpisah dari Akun modal saham seluruh saldo lab dianggap bebas
untuk dibagikan sebagi deviden , kecuali jika diberikan indikasi mengenai pembatasan
saldo laba , misalnya dicadangkan untuk perluasan pabrik atau untuk memenuhi
ketentuan regulasi maupun ikatan tertentu.
Modal disajikan dalam neraca setelah kewajiban. Bentuk penyajiannya sesuai
Akta Pendirian Badan Usaha tersebut, misalnya saham adalah penyertaan modal
dalam kepemilikan PT.
Dalam hal terdapat tunggakan deviden atas saham preferen dengan hak
deviden kumulatif ,jumlah tunggakan tiap saham dan jumlah keseluruhan deviden
periode sebelumnya diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan . perubahan
atas modal yang ditanam dalam berjalan diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan.
REFERENSI
Agoes,Sukrisno.2016.Auditing:Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor
Akuntan Publik.Edisi4.Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai