Anda di halaman 1dari 3

KEPUTUSAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI

NOMOR : 555.k/26/M.PE/1995
TENTANG
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERTAMBANGAN UMUM

Pasal 1, ayat 1, (33)

33. Pesawat angkat (crane) adalah setiap peralatan mesin atau alat yang digerakkan
tenaga mekanis, tenaga listrik atau tenaga hidrolis yang dapat digunakan sebagai mesin
pengangkat termasuk rel, jalan rel, atau alat pembantu lainnya, tetapi tidak termasuk
pemanjat lubang naik (raise climber)yang dipasang pada sumuran tambang
34. takel adalah ala pengangkat yang terdiri dari gelang-gelang (shackle), alat sangkutan
pengait yang bebas berputar (swivel), pengait (hooks), kawat penggantung (sling), baut
bercincin(eyebolt), rantai, dan pengait khusus (fitting) yang digunakan untuk mengangkat
dan setiap penjepit yang digunakan untuk mengamankan kawat.

Paragraf 8
Pesawat Angkat
Pasal 154
Konstrusi, Peralatan dan Pemancangan

1. Setiap pesawat, konstruksinya harus kuat, dari bahan yang sesuai, tanpa cacat dan
mempunyai kapasitas yang cukup untuk mengakat bebannya dan harus dipelihara
dengan baik.
2. Setiap pesawat angkat harus dilengkapi dengan:
a. sarana jalan masuk dan keluar yang aman untuk operator dari kabin yang
dipasangkan pada pesawat angkat tersebut dan
b. tanda bahaya dapat memperingatkan orang akan adanya bahaya dari
pesawat angkat yang sedang bergerak.
3. setiap pesawat angkat yang bekerja dengan tenaga listrik harus dilengkapi dengan:
a. sarana yang dapat memutuskan secara aman hantaran listrik dengan
sumber arus listrik dan
b. sebuah sakelar atau pemutus daya yang dapat memutuskan listrik secara
aman dari dalam kabin walaupun sedang berada pada tenaga maksimum
kecuali kolektor daapat dilepaskan secara aman
4. setiap pesawat angkat yang digerakkan dengan tenaga mekanis dan digunakan
sebagai alat pengangkat ditambang, harus dilengkapi dengan alat pemegang
(efficient cacth) atau rem yang efisien.
5. beban kerja yang aman dari setiap pesawat angkat tertulis secara jelas pada alat
angkat tersebut.
6. setiap pesawat angkat harus dilengkapi dengan indikator muatan otomatis atau
suatu alat yang menunjukkan beban kerja pada kemiringan tiang dan radius dari
bebannya.
7. mesin pemuat atau penggali yang digunakan sebagai pesawat angkat, apabila dari:
a. jenis mangkok gali depan harus mempunyai baut bercincin yang dipasang
tetap dan diuji serta dituliskan beban kerjanya yang aman dan
b. jenis back hoe, harus mempunyai baut bercincin yang dipasang tetap dan
diuji pada kondisi jangkauan yang terjauh dan dituliskan beban kerjanya
yang aman pada jarak jangkauan tersebut.
8. fork dan truk pengangkat yang sejenis yang dapat mengangkat beban lebih tinggi
dari kepala pengemudi atau yang dioperasikan ditempat yang timbunan barang
lebih tinggi dari kepala pengemudi harus dilengkapi dengan pelindung tambahan
pada bagian atas kepala
9. dilarang mendirikan atau mendirikan kembali setiap pesawat angkat setelah
dibongkar atau dipindahkan kecuali oleh seorang yang berkemampuan teknik
yang ditugaskan sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya.
10. setiap rel atau jalur rel yang kerannya berjalan harus dengan ukuran yang cukup,
letaknya baik dan mempunyai permukaan jalur yang rata dan harus dipelihara
dengan baik.

Pasal 155
Cara Kerja Yang Aman
1. tempat kerja untuk pesawat angkat harus diratakan dibersihkan dan diperiksa oleh
orang yang bertanggung jawab.
2. dilarang menggunakan pesawat angkat atau takel kecuali sesuai dengan petunjuk
kerja dari pabrik pembuatnya daan sesuai dengan kapasitas angkatnya.
3. dilarang membebani pesawat angkat atau takel melebihi beban kerjanya, kecuali
untuk maksud pengujian dan dilakukan oleh orang yang berkemampuan.
4. apabila untuk pengangkatan suatu beban dibutuhkan lebih dari satu pesawat
angkat, seorang penanggung jawab harus ditunjuk khusus untuk menjamin agar
tidak ada pesawat angkat yang dimuati melebihi beban kerjanya.
5. pesawat angkat yang dapat berpindah-pindah dalam membawa muatannya harus
pada permukaan jalan yang padat atau beraspal dengan posisi gigi yang paling
rendah (maksimum 3 kilometer/jam) dan muatannya harus berada lansung
didepan pengemudi. Dilarang menyeret muatan dengan pesawat angkat.
6. apabila alat penopang (out rigger) atau stabilisator dipasang pada mobil pesawat
angkat, alat tersebut harus dipasang dengan kuat sewaktu mengangkat, berputar
atau menurunkan muatan.
7. pada saat muatan sedang diangkat, gerakkan dari pesawat angkat harus mengikuti
aba-aba dari petugas khusus.
8. apabila isyarat bunyi atau isyarat gerak tidak dapat digunakan, cara
berkomunikasi antara petugas khusus dan pengemudi harus dilakukan dengan alat
komunikasi radio.
9. apabila pesawat angkat gantung yang dapat bergerak dikendalikan dari bawah
dengan sakelar gantung, jalur jalan dilantai untuk operator harus dibuat jelas dan
harus selalu bebas dari rintangan.

Pasal 156
Tindakan Pencegahan
1. dilarang mengangkat orang dengan pesawat angkat atau naik diatas muatan yang
sedang dipindahkan
2. ketentuan sebagaimana dimaksud ayat 1 tidak berlaku bagi orang yang diangkat
pesawat angkat dengan maksud khusus yang dilengkapi dengan tempat
penumpang dan sesuai dengan pedoman kerja yang telah disetujui oleh Kepala
Pelaksana Inspeksi Tambang.
3. Dilarang bagi orang lain berada diatas pesawat angkat sellain dari opertor ,
kecuali karena tugasnya diperlukan berada diatas pesawat angkat untuk
memperbaiki, menguji atau pekerjaan perawatan. Dilarang mengangkat orang
dengan mempergunakan pesawat angkat yang sedang diperbaiki, diuji atau sedang
dipelihara.
4. apabila pekerjaan perbaikan, pengujian atau perawatan sedang dilaksanakan pada
pesawat angkat, operator hanya mematuhi perintah orang yang ditunjuk
melakukan pekerjaan tersebut.
5. dilarang berada dekat muatan yang tergantung dan pada radius perputaran muatan.
6. dilarang mengoperasikan keran apabila pada kabel dereknya terdapat kawat yang
putus dalam satu pilihan lebih dari 5 % dari jumlah yang terdapat pada kabel, atau
terdapat kerusakan yang secara jelas menurunkan kekuatannya.

Anda mungkin juga menyukai