Bab I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan
PENDAHULUAN
bagian integral dari layanan kesehatan berbasis ilmu dan kiat keperawatan, yang
kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit, yang mencakup keseluruhan
masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih baik akan semakin meningkat.
seperti kita ketahui perawat merawat pasien 24 jam dan menjadi kunci untuk
harus ditingkatkan terus menerus supaya asuhan kepada pasien bisa diberikan
secara professional.
Pada tahun 2000 telah dilakukan penelitian tentang pelayanan keperawatan dan
1
2
Utara, Jawa Barat dan DKI Jakarta menunjukkan gambaran sebagai berikut: 1).
70,9% perawat dan bidan selama tiga tahun tidak pernah mengikuti pelatihan
manajemen, 2). 39,8% perawat dan bidan banyak melakukan tugas-tugas non
keperawatan, 3). 47,4% perawat dan bidan tidak memiliki uraian tugas secara
model peningkatan kinerja perawat dan bidan yang kemudian dikenal sebagai
kesehatan (quality of care), karena sumber daya manusia merupakan asset yang
bernilai tinggi yang mempunyai potensi untuk terus berubah ( Ilyas, 2003).
Salah satu komponen PMK adalah Diskusi Refleksi Kasus (DRK), salah satu
Kegiatan DRK bila dilaksanakan secara rutin dan konsisten akan dapat mendorong
menjadi salah satu tanggung jawab perawat terhadap dirinya sendiri dan
dengan jumlah yang cukup besar (40%) dari seluruh kategori tenaga kesehatan
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Uno, 2003). Belajar
adalah motivasi, seseorang akan berhasil belajar kalau pada dirinya sendiri ada
keinginan untuk belajar (Sardiman, 2012). Menurut Mc. Donald (dalam Sardiman,
2012) motivasi adalah perubahan energy dalam diri seseorang yang ditandai
keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan serta
Untuk meningkatkan motivasi belajar perawat, dalam hal ini pengertian motivasi
bangku kuliah, tapi lebih pada kemauan untuk mengembangkan wawasan dan
konsep berfikir, salah satunya perawat agar mau membuka serta membaca buku-
dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) keperawatan itu sendiri (Santoso,
2008).
informasi yang cepat pula maka mengharuskan sarana pelayanan kesehatan untuk
issue yang muncul dalam DRK dapat menambah pengetahuan peserta dan dapat
Indicator atau Indikator Kinerja Utama adalah sekumpulan indikator yang dapat
dianggap sebagai indikator kinerja kunci, baik yang bersifat financial maupun non
Denpasar dari tahun 2010 sampai tahun 2012 adalah perawatan traksi 80,26%,
memandikan pasien 80,82%, memberikan obat mata 86,4%, dan timbang terima
pasien 88,90%, memberikan obat oral 89,78%. Berdasarkan data tersebut bisa
safety). Pada tahun 2012, menurut data laporan patient safety RSUP Sanglah
Denpasar didapatkan data KPC (Kondisi Potensial Cedera) sebanyak 158 insiden,
KNC (Kejadian Nyaris Cedera) sebanyak 936 insiden, KTC (Kejadian Tidak
melaksanakan DRK, dimulai tahun 2011, setiap bulan pada setiap hari Jumat
40% yang mengetahui tentang DRK, hal ini disebabkan karena perawat tersebut
meningkatkan motivasi belajar dan selalu berfikir tentang standar setiap akan
maka dengan DRK standar dapat menyatu di dalam diri seorang perawat agar
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis tertarik ingin meneliti tentang
rumusan masalah adalah Apakah ada hubungan antara kegiatan DRK dengan
Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
(DRK).
1.4 Manfaat
Hasil penelitian ini dapat sebagai pedoman dan memperkuat teori keperawatan
kegiatan DRK dan motivasi belajar profesi perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan.
Sebagai bahan masukan bagi pihak rumah sakit mengenai pelaksanaan kegiatan
keperawatan.
dan jumlah sampel 30 orang , dengan menggunakan uji statistik Paired Sample t-
Test. Perbedaan dengan penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti adalah
terletak pada jenis penelitian yang digunakan observasional analitik dengan desain
digunakan dan jumlah sampel tidak disebutkan dalam penelitian ini. Perbedaan
dengan penelitian ini pada kemampuan melakukan Refleksi Diskusi Kasus. Jadi