I.
Si anak langsung melompat dari kursinya, berlari keluar ruangan dan menyelinap ke kamar kecil.
Kakaknya mengikuti dia dan bertanya: Ada apa, Dik? adiknya menjawab: Kita berada dalam
kesuliatan besar. Tuhan hilang dan kita dituduh mencurinya!
II.
No. Aspek Isi
1. Tema Kesalahpahaman
2. Masalah yang dikritik Anak kecil yang nakal mendapat pertanyaan oleh seorang kiai
mengenai keberadaan Tuhan dengan tujuan utama merubah anak
nakal tadi menjadi anak baik. Tapi, si anak hanya diam tak menjawab
karena tidak paham dan akhirnya salah mengartikan pertanyaan
tersebut.
3. Humor atau Kelucuan Anak kecil nakal yang mendapat pertanyaan, Tuhan ada dimana?
oleh seorang kiai dengan tujuan merubah anak nakal tadi menjadi
anak baik, namun anak tadi mengira bahwa sang Kiai telah
menuduhnya mencuri Tuhan.
4. Tokoh Orang tua anak, kiai, kedua anak nakal
5. Struktur Abstraksi:
Sepasang suami istri memiliki dua orang anak lelaki berusia
sepuluh dan delapan tahun. Kedua anak itu terkenal sangat
nakal di lingkungannya.
Orientasi:
Setiap ada keributan, mereka pasti terlibat, hingga orangtua
mereka sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Kebetulan
mereka mendengar tentang seorang kiai yang telah mengubah
banyak anak nakal menjadi baik. Maka dibawalah kedua anak
III.
Sepasang suami istri memiliki dua orang anak lelaki yang terkenal nakal di lingkungannya. Setiap ada
keributan mereka pasti terlibat, hingga orangtua mereka menyerahkan kedua anaknya kepada seorang
kiai agar mereka diubah menjadi baik. Kiai pun berhadapan dan mengobrol dengan si anak yang lebih
muda terlebih dahulu.
Kiai : (dengan suara yang lebih keras lagi) TUHAN ADA DIMANA?
Si anak : (melompat dari kursi lalu berlari keluar ruangan menghampiri kakaknya)
Si anak : Kita berada dalam kesulitan besar. Tuhan hilang dan kita dituduh mencurinya!
Kakak : ???