Anda di halaman 1dari 6

MILIKAN

Novita Indah Pratiwi, Safira Artha Paramita, Novita Suci Wulandari,Ulfatun Khasanah
Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Matematika
Universitas Diponegoro
Jl. Prof.Soedarto Tembalang, Semarang, Indonesia
e-mail: Novita.i.pratiwi@gmail.com

Abstrak
Percobaan yang kami lakukan adalah Milikan (Tetes Minyak Milikan). Percobaan
ini bertujuan untuk menentukan r dari suatu muatan, dan nilai dari muatan itu dengan
tegangan mengambang, percepatan naik dan turun. Percobaan ini percepatan naik turun
berprinsip pada medan listrik dengan variasi tegangan 100 V, 200 V, dan 300 V. Dan di
akhir percobaan, didapatkan hasil berupa jari-jari butiran pada saat tegangan V= 0 dalam 3
kali pengulangan adalah 1,2x10-6 m, 1,2x10-6 m, 1,2x10-6 m. Sedangkan muatan butiran pada
tegangan 30 V adalah 1,19x10-17 C, muatan butiran pada tegangan 25 V adalah 1,43x10-17 C,
dan muatan butiran saat tegangan 25 V adalah 1,43x10-17 C. Dan dengan menggunakan
percepatan naik Q nya berturut-turut dalam 3 kali percobaan adalah 80,02x10 -19 C, 69,3x10-
19
C, 34,,89x10-19 C. Dan dengan menggunakan percepatan turun Q nya berturut-turut dalam
3 kali percobaan adalah 30,4 x10-19 C, 38,4x10-19 C, 10,5x10-19 C

Keyword Gaya Archimedes, Gaya Stokes, Medan listrik, Viskositas.

Abstract
The experiment we did was Milikan (Oil Drops). This experiment aims to determine r
of a charge, and the value of the charge with a floating voltage, acceleration rise and fall. This
experiment is a principle up and down acceleration in an electric field with a voltage variation of
100 V, 200 V, and 300 V. And at the end of the experiment, the result is a granular radius when
the voltage V = 0 in 3 repeats is 1.2 x 10-6 m, 1.2x10-6 m, 1.2x10-6 m. While the granular charge
at a voltage of 30 V is 1.19x10-17 C, the granular charge at 25 V is 1.43 10-17 C, and the
granular charge at 25 V is 1.43 10-17 C. And by using an acceleration of Q respectively in 3
experiments were 80.02x10-19 C, 69.3x10-19 C, 34,, 89x10-19 C. And by using the acceleration
of Q decrease successively in 3 times the experiment was 30.4 x 10 -19 C, 38.4x10-19 C, 10.5x10-
19 C

Keyword- Style Archimedes, Stokes Style, Electric field, Viscosity.

PENDAHULUAN Gambar 1. Peralatan Eksperimen


Robert Milikan
Selama periode tahun 1909 hingga
1913, Robert Milikan menampilkan sebuah Peralatan-peralatan tersebut terdiri dari dua
eksperimen yang luar biasa untuk mengukur lempeng logam yang dipasang secara
muatan elektron. Besaran dari muatan dasar paralel. Penyemprot minyak yang terdapat
di atas elektron dan mendemonstrasikan lubang kecil di ujungnya dapat dengan
mudah memasuki lubang kecil di bagian atas
kuantitas alam dari muatan ini. Peralatan
lempengan. Robert Millikan waktu itu
yang ia gunakan digambarkan pada gambar menggunakan sinar x-ray untuk mengionkan
1 di bawah ini. udara di dalam ruangan. Dengan begitu,
elektron-elektron bebas akan mengikuti
minyak yang dijatuhkan, dan memberi Stokes) akan bernilai kebalikan dari Gaya
tetesan-tetesan minyak tersebut bermuatan Stokes pada saat belum diberi beda
negatif. Secara horizontal, apabila dilihat, potensial, sehingga persamaannya menjadi:
cahaya langsung digunakan untuk menyinari
+ = +
tetesan-tetesan minyak, agar dapat dilihat
melalui teleskop yang dipasang secara Bila terdapat medan listrik di antara
sejajar dengan sumber cahaya tersebut. Saat pelat-pelat tersebut, dengan pelat atas
tetesan-tetesan tersebut dilihat pada kondisi memiliki potensial yang lebih besar daripada
ini, tetesan-tetesan tersebut muncul bagaikan
plat yang di bawah. Pada kasus ini, muncul
bintang-bintang yang bersinar dengan latar
belakang yang gelap, dan jumlah tetesan ke gaya ketiga yaitu gaya qE yang bertindak
bawah dapat ditentukan. sebagai muatan tetesan minyak. Karena q
Dapat diasumsikan bahwa setiap bermuatan negatif dan E secara langsung
butir tetesan minyak memiliki sebuah massa mengarah ke bawah, gaya listrik qE ini
m dan membawa sebuah muatan q yang secara langsung ke atas seperti pada gambar
muatan tersebut adalah muatan negatif. 3 di bawah ini.
Apabila tidak ada medan listrik yang
beroperasi di antara pelat logam. Terdapat
dua gaya yang bekerja pada muatan tersebut,
yakni gaya berat gravitasi mg yang bergerak
ke bawah (ada pula gaya apung di atas
butiran minyak dikarenakan udara yang
mengelilingi tetesan minyak tersebut. Gaya
ini bisa digantikan dengan gaya berat
gravitasi mg di bawah, sehingga gaya apung
ini tidak termasuk dalam analisis). Selain Gambar 3. Gaya
gaya berat gravitasi, terdapat pula gaya pada Tetesan Minyak saat Dialiri Listrik
viskositas Fd yang bergerak ke atas seperti
adagambar 2.2 di bawah ini. Jika gaya ini sangat kuat, tetesan
Gambar 2. Gaya pada Butiran minyak tersebut akan bergerak ke atas dan
Minyak. FD bergerak ke bawah. Saat gaya listrik ke
Gaya viskositas besarnya sama dengan atas qE sebanding dengan jumlah gaya berat
kecepatan tetesan minyak. Saat tetesan gravitasi mg dan Fd, butiran minyak
minyak tersebut mencapai kecepatan tersebut akan mencapai kecepatan terminal
terminalnya (v), dua gaya (gaya viskositas yang baru (v) ke atas[1].
dan gaya berat gravitasi) tersebut akan Dengan medan listrik yang menyala, butiran
senilai satu sama lain dan membentuk minyak bergerak perlahan ke atas, sekitar
persamaan (1) seperti di bawah ini (Serway, ratusan sentimeter per sekon. Setelah
2004). merekam ribuan tetes, Millikan dan
m g Fd ............(1) asistennya menemukan semua tetesannya,
dengan presisi 1%, memiliki muatan yang
Sebelum diberikan medan listrik pada ion besarnya sama dengan muatan dasar e, dan
yang jatuh, maka ion tersebut dipengaruhi dirumuskan sebagai
oleh gaya beratnya (W) yang membuat ion q n e .........(2)
tersebut jatuh, namun karena diimbangi oleh Di mana e=1,6 10-19 C
Gaya Archimedes (FA) dan Gaya Stokes
Medan listrik adalah sebuah medan
(FS), maka ion tersebut akan berada dalam vektor, yang merupakan distribusi vektor-
kecepatan yang konstan dan bergerak vektor, di mana setiap titik dalam ruangan di
perlahan. sekitar suatu objek bermuatan, seperti batang
+ = ...................(2) bermuatan, memiliki sebuah vektor (nilai
dan arah). Ada dasarnya, medan listrik dapat
Apabila beda potensial diberikan, maka akan didefinisikan pada suatu titik di dekat objek
ada medan listrik yang mempengaruhi gerak permuatan tersebut. Terdapat Muatan q0
yang disebut muatan uji di titik P, kemudian
ion tersebut. Ion negatif akan tertarik ke
gaya elektrostatik F pada muatan tersebut
anoda, karena mendapatkan Gaya Coloumb
(FC). Sedangkan gaya gesenya (Gaya
diukur, hingga akhirnya E (medan listrik) Di mana F adalah Gaya Stokes, adalah
dapat didefinisikan sebagai berikut koefisian viskositas, r adalah jari-jari bola
.(3) atau benda dalam fluida, dan v adalah
Maka, magnitude medan listrik E di titik P
kecepatan bola dalam fluida.
adalah , dan arah E adalah sama dengan arah
F yang bekerja ada muatan positif. Satuan
internasional untuk medan listrik adalah BERIKUT ADALAH PENJABARAN
Newton per Coloumb (N/C)[2]. RUMUS YANG DIGUNAKAN DALAM
Fluida yang riil memiliki gesekan internal MENCARI r, dan Q
yang besarnya tertentu yang disebut + =
viskositas. Viskositas ada pada zat cair Bila diberi beda potensial
maupun gas, dan pada intinya merupakan
+ = +
gesekan antara lapisan-lapisan yang
bersisian pada fluida pada waktu laisan- Pergerakan ion sebelum diberi medan listrik,
lapisan tersebut bergerak satu melewati yang adalah
lainnya. Pada zat cair, viskositas terutama
disebabkan oleh gaya kohesi antar molekul. + =
Pada gas, viskositas muncul dari tumbukan + =
antar molekul[3].
Fluida yang berbeda memiliki viskositas
(kekentalan) yang berbeda pula. Viskositas Dengan kehadiran medan listrik,
zat yang berbeda dapat dinyatakan dengan
(eta) yang disebut sebagai koefisien + = +
viskositas. Satu lapisan tipis fluida + = +
diletakkan diantara dua lempeng yang rata.
Satu lempeng diam, dan satu lempeng Diketahui,
bergerak dengan laju konstan. Fluida yang
langsung bersentuhan dengan lempeng akan = , dengan d adalah jarak antar

ditahan pada permukaan oleh gaya adhesi plat.
antara molekul zat cair dengan lempeng.
Sehingga, fluida yang bersentuhan dengan = 6, dengan adalah
lempeng yang bergerak akan bergerak
viskositas udara dan r adalah jari-jari
dengan kecepatan sama seperti lempeng dan
fluida yang bersentuhan lempeng yang diam ion.
akan diam juga. Lapisan fluida yang diam
menahan aliran lapisan yang persis di
atasnya, dan begitu seterusnya, hingga Karena tetesan berbentuk bola,
terbentuk kecepatan yang bervariasi dari 0
maka jari-jarinya dapat dihitung
hingga v. Perubahan kecepatan dibagi
dengan jarak terjadinya perubahan ini yang 4
= ( 3 )
disebut gradient kecepatan. Untuk 3
menggerakkan lempeng yang atas
Pada waktu tertentu ion
diperlukan gaya yang besarnya dapat
ditentukan dengan persamaan (3) di bawah akan bergerak dengan persamaan
ini[4].
= , dimana kecepatan pada
v
F A ............... (3) saat itu merupakan kecepatan
l
George Gabriel Stokes adalah seorang terminal, maka
profesional yang menekuni tentang semua =
yang berkenaan dengan fluida. Stokes selalu
meneliti segala peristiwa yang merupakan = 6
viskositas. Dari penelitiannya, George 4
Stokes ini menemukan suatu persamaan ( 3 ) = 6
3
yang menyatakan besarnya suatu gesek pada
sebuah fluida dan persamaan tersebut 9
dirumuskan sebagai =
2
F 6rv ................(4)
Dengan menggunakan persamaan, 4 3
= ( ) ( )
+ = 3
Maka, persamaan
=
+ = +
( ) =
=
( )
=

4 3
= ( ) (
4 3
( 3 ) ( )
3 +
) ( )
=
3
4 3 4 9 2
( ) ( = ( ) (
3 3 2
)
+
4 ) ( )
= ( 3 ) ( )
3
4
+ ( 3 ) ( 3
3 4 9 2
= ( ) (
) 3 2 ( )
4 1
= ( 3 ) ( ) (1 2
+
3 ) ( ) ( )


+ )

Alat yang digunakan oleh massa jenis (yang disemprotkan
Milikan untuk menentuka harga dari sprayer) setelah diionisasi
muatan elektron adalah sebagai masuk ke ruangan antara dua pelat
berikut : yang berisi udara dengan massa
jenis dan viskositasnya .
Diasumsikan bahwa ion tetes
minyak ini berbentuk bola dengan
jari-jari r. Apabila kedua pelat
belum diberi beda potensial, maka
gaya yang bekerja pada ion adalah
gaya gravitasi, gaya apung
Archimedes dan gaya gesek.
Kemudian kedua plat diberi beda
potensial, maka pada ion akan
bekerja gaya listrik (gaya Coulumb)
dan bergerak lagi dengan kecepatan
konstan.
Secara teoritis persamaan
muatan ion tetes minyak adalah
sebagai berikut sebagai berikut :
Adapun prinsip kerja alat tetes
minyak Milikan adalah sebagai
berikut : tetes minyak dengan
DATA HASIL PERCOBAAN
3 1 Untuk metode jari-jari
9 v ' 2 v" v '

2
4
q d '
3 2
'
g V
r1
r2
1,23x10-6 m
1,23x10-6 m
r3 1,23x10-6 m
dengan :
d = jarak antara kedua pelat.
= viskositas minyak. Pada metode Keseimbangan
= Massa jenis minyak sillikon q1 119,2x10-19 m
= Massa jenis udara
q2 143,1x10-19 m
v = kecepatan muatan ion sebelum
diberikan medan listrik q3 1,23x10-19 m
v = kecepatan muatan ion setelah diberikan
medan listrik
Pada metode percepatan naik

PERCOBAAN KERJA q1 80,6x10-19 m


1. Menyiapkan alat yang akan q2 69,34x10-19 m
digunakan, pastikan alat yang
q3 34,49x10-19 m
akan digunakan dalam keadaan
baik.
2. Meng-0n kan power supply Pada metode percepatan turun
serta lampu didalam alat itu
q1 30,4x10-19 m
supaya muatan ion terlihat
pergerakannya q2 10,52x10-19 m
3. Menyemprotkan minyak q3 38,44x10-19 m
dengan mengunakan sprayer
pada lubang, pastikan minyak
tersebut masuk pada alat yang
digunakan.. KESIMPULAN
4. Mengamati tetesan minyak
yang jatuh ke dalam alat
dengan menggunakan teleskop Kesimpulan percobaan ini adalah
(mikroskop). didapatkan data berupa r dan muatan
5. Mencatat waktu yang menentukan r dari suatu muatan. Metode r
diperlukan oleh muatan ion adalah denganmetode jari-jari dan nilai dari
untuk bergerak menempuh muatan itu dengan tegangan mengambang,
jarak sejauh y sebelum diberi percepatan naik dan turun. Percobaan ini
percepatan naik turun berprinsip pada medan
medan listrik.
listrik dengan variasi tegangan 100 V, 200
6. Memberikan medan listrik V, dan 300 V. Dan di akhir percobaan,
pada alat yang digunakan didapatkan hasil berupa jari-jari butiran pada
7. Mencatat waktu yang saat tegangan V= 0 dalam 3 kali
diperlukan oleh muatan ion pengulangan adalah 1,2x10-6 m, 1,2x10-6 m,
untuk bergerak menempuh 1,2x10-6 m. Sedangkan muatan butiran pada
jarak sejauh y setelah diberi tegangan 30 V adalah 1,19x10-17 C, muatan
butiran pada tegangan 25 V adalah 1,43x10 -
medan listrik. 17
C, dan muatan butiran saat tegangan 25 V
8. Melakukan percobaan ini adalah 1,43x10-17 C. Dan dengan
dengan 3 kali pengulangan menggunakan percepatan naik Q nya
berturut-turut dalam 3 kali percobaan adalah
80,02x10-19 C, 69,3x10-19 C, 34,,89x10-19 C.
Dan dengan menggunakan percepatan turun
Q nya berturut-turut dalam 3 kali percobaan SARAN.
adalah 30,4 x10-19 C, 38,4x10-19 C, 10,5x10- Dalam praktikum selanjutnya disarankan
19
C
lebih teliti .
Hasil yang kami dapat berbeda
dengan literatur yakni 1,6x10-19 C. Dapat
ditinjau dari berbagai kesalah mulai
pengamatan yang kurang teliti dan
ketidakpastian perhitunga.

Daftar Pustaka

Beiser, Arthur. 1987. Konsep Fisika Modern (Terjemahan oleh The Houw
Liong). Jakarta: Erlangga
Muhammadradil, 2012. Percobaan Tetes Minyakn Milikan,
(http://muhammadradil.blogspot.com/ ). Diakses pada tanggal 30 Mei 2013.
Feryardi, 2011. Percobaan Tetes Minyak Milikan,
(http://feryardi.blogspot.com/2011/09/percobaan-tetes-minyak-milikan.html).
Diakses pada tanggal 30 Mei 2013.

Tim Dosen Fisika UPI. 2009. Eksperimen Fisika I. Bandung: Jurusan Pendidikan
Fisika FPMIPA UPI.

Anda mungkin juga menyukai