3. Objek gambar bentuk dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu bentuk geometris dan
bentuk nongeometris. Berikut nama benda menggunakan objek bentuk geometris adalah .
a. Bongkahan batu
b. Sayur mayor
c. Lemari
d. Api
4. Prinsip gelap terang dalam mengambar bentuk berhubungan dengan cahaya. Gambar yang
kena cahaya akan tambak .
a. Gelap
b. Terang
c. Samar
d. Jelas
Pada suatu pagi, beberapa anak burung berkumpul di tengah hutan sambil bergurau. Mereka
adalah Burung Merak, Burung Beo, Burung Murai Batu, Burung ELang, dan Burung Gereja.
Burung Merak, Burung Beo, Burung Murai Batu, dan Burung Elang memamerkan diri
kepada Burung Gereja. Burung Merak memamerkan bulunya yang indah. Burung Beo
memamerkan suaranya yang indah. Burung Murai Batu memamerkan kicauannya yang
merdu. Burung Elang memamerkan kegagahannya.
Burung Gereja sedih. Tak ada dalam dirinya yang bisa dibanggakan. Bulunya tidak indah.
Suaranya juga tidak merdu. Badannya pun tidak gagah. Lalu, Burung Gereja pulang ke rumah
dan bertemu dengan ibunya. Ia menceritakan kesedihannya. Ibu Burung Gereja menghibur
anaknya.
Suatu hari, Burung Gereja berjalan-jalan ke hutan. Ia ingin sekali menemui teman-temannya,
tetapi tidak ada satu pun temannya yang terlihat. Ia lalu berjalan ke tepi hutan. Di tempat Pak
Tani,Burung Gereja melihat Burung Merak, Burung Beo, Burung Murai Batu, dan Burung
Elang dalamperangkap Pak Tani. Mereka bercerita hendak dijual ke kota. Burung Merak,
Burung Beo, Burung Murai Batu, dan Burung Elang sedih. Mereka menyesali
kesombongannya.
11. pukulan yang dilakukan dengan lintasan dari arah samping luar tubuh nebuju arah dalam
tubuh adalah pukulan .
a. bandul
b. depan
c. lingkar
d. belakang
Kerajaan Tanah Sumedang diperintah raja yang adil dan bijaksana. Sang Raja mempunyai
seorang anak bernama Putri Arum. Suatu ketika Putri Anrm mengidap penyakit kulit yang
menjijikkan. Raja mengadakan sayembara. Siapa dapat.menyembuhkan Putri Arum jika laki-
laki akan dijodohkan, jika perempuan akan dijadikan saudara.
Bujang Trindil pembantu setia Dang Anggana mengikuti sayembara. Ia segera pergi mencari
obat. Ia berjalan mendaki gunung tinggi dan menjelajah hutan belantara. Karena lelah, ia
tertidur di bawah pohon rindang dan bermimpi. Dalam mimpi itu, ia disuruh membuat sumur.
Sumur itu akan mengeluarkan air panas sebagai sarana menyembuhkan Putri Arum. Ketika
terbangun, Bujang Trindil segera melakukan seperti dalam mimpinya. Keajaiban terjadi.
Setelah Putri Arum mandi dengan air sumur itu, penyakit kulitnya lenyap.
30. Akhirnya, Bujang Trindil mendapatkan hadiah. Namun, hadiah itu ia serahkan kepada
tuannya, Dang Anggana. Menikahlah Dang Anggana dengan Sang Putri Arum. Bujang
Trindil merasa lega dan bahagia.