Jtptunimus GDL Khambalig0 5328 2 Babii
Jtptunimus GDL Khambalig0 5328 2 Babii
KONSEP DASAR
A. PENGERTIAN.
Typhus Abdominalis (demam tifoid, enteric fever) ialah penyakit infeksi akut
yang biasaya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu
Demam tifoid adalah infeksi demam sistemik akut yang nyata pada fogosit
Tifus abdominalis adalah infeksi yang mengenai usus halus, disebarkan dari
kotoran ke mulut melaluiu makanan dan minuman dan air yang tercemar dan sering
Jadi tifus abdominalis adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh
kuman salmonella typhi dan terdapat pada saluran pencernaan yang disertai dengan
Gambar 1
Anatomi Tubuh
Gambar: http:www.medicastore.com
Sistem pencernaan berurusan dengan penerimaan makanan dan
mempersiapkanya untuk asimilasi oleh tubuh. Saluran pencernaan terdiri atas bagian-
bagian berikut:
1. Mulut
Adalah rongga lonjong pada permulaan saluran pencernaan. Terdiri atas dua
bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu ruang diantara gusi serta gigi dengan
bibir dan pipi, dan bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi disisi-sisinya
oleh tulang maxilaris dan semua gigi dan disebelah belakang bersambung dengan
awal farinx.
Gambar 2
Anatomi Mulut
Gambar: http:www.medicastore.com
pipi :
1) Bibir
Disebelah luarmulut ditutupi oleh kulit dan disebelah dalam ditutupi
anguli oris mengakat dan depressor anguli oris menekan ujung mulut.
3) Gigi
b. Bagian rongga mulut atau bagian dalam,yaitu rongga mulut yang dibatasi
1) Palatum terdiri atas 2 bagian yaitu: Palatum Durum (palatum keras) yang
tersususn atas tajuk-tajuk palatum dari sebelah tulang maksilaris dan lebih
2) Lidah
Terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lendir, kerja otot
atas nampak selaput lendir. Flika sub lingua, terdapat disebelah kiri dan
Pada pertengahan flika sub lingua ini terdapat saluran dari glandula
1) Kelenjar Ludah
bawah lidah. diantara lipatan bawah lidah bagian bawah dari lidah
yaitu:
2) Otot lidah
merupakan otot lidah yang terkuat berasal dari permukaan tengah bagian
2. Farinx
tulang belakang.
3. Esofagus
lambung.
Lapisan dinding esofagus dari dalam ke luar terdiri dari : lapisan selaput
4. Lambung (gaster)
terutama didaerah epigaster lambung, terdiri dari bagian atas fundus uteri
diafragma didepan pangkreas dan limpa menempel disebelah kiri fundus uteri.
a. fundus ventrikuli
Bagian yang menonjol keatas terletak sebelah kiri osteom kardium
b. korpus fentrikuli
c. antrum vilorus
d. Kurvatura minor
e. kurvatura mayor
f. Osteom kardiakum
Gambar: http:www.medicastore.com
saluran paling panjang tempat proses pencernaan dan absorbsi hasil pencernaan.
Usus halus terletak didaerah umbilikus dan dikelilingi oleh usus besar dibagi
a. Duodenum
seperti sepatu kuda melengkung kekiri pada lengkungan ini terdapat pangkreas.
(yeyenum) dengan panjang 2-3 m dan ilium dengan panjang 4-5 m. Lekukan
yeyenum dan ilium melekat pada dinding abdomen posterior dengan perantara
lipatan. peritonium yang berbentuk kipas dikenal sebagai mesenterium.
(Syaifuddin, 1992)
Gambar 4
Gambar:
http:www.medicastore.com
6. Usus besar
a. Seikum
b. Kolon asenden
Bagian dari usus besar yang muncul seperti corong dari akhir seikum
mempunyai pintu keluar yang sempit tapi masih memungkinkan dapat dilewati
d. Kolon tranfersum
e. Kolon desenden
dari atas ke bawah dari flksura lienalis sampai kedepan ilium kiri bersambung
f. Kolon sigmoid
Gambar 5
Kolon Sigmoid
Gambar: http:www.medicastore.com
7. Rektum
dengan anus, terletak dalam rongga pelvis didepan os sakrum dan os koksigis
8. Anus
dunia luar (udara luar) terletak didasar pelvis didingnya diperkuat oleh 3 spinter:
1992).
Gambar 6
Anatomi Anus
Gambar: http:www.medicastore.com
pada tubuh akan air, elektrolit dan zat gizi. Sistem pencernaan dimulai pada saat
yang lunak atau bolus. Sebagian makanan dihancurkan kemudian dapat lebih
Ester, 1999).
1. Fase oral
Akibat yang timbul dari peristiwa ini adalah rangsangan untuk gerakan reflek
menelan.
2. Fase faringeal
Platum mole dan uvula bergerak secara reflek menutup rongga hidung.
Pada saat yang sama, laring teranfkat dan nmenutup glottis, mencegah
3. fase esophageal
distal. Adanya lolus sejenak merelaksasikan otot sfingter distal ini sehingga
bentuk sekresi dari kelenjar lambung menjadi cairan seperti susu yang disebut
kimus, yang cocok untuk dapat melewati usus halus. Fundus dan korpus
ini dilapisi oleh sel-sel peptic yang mensekresi pepsinogen suatu enzim yang
protein.
kalsium dan zat besi cocok untuk diserap. Didalam antrum lambung kelenjar
mempunyai duktus yang panjang dan asini pendek berpilin kelenjar ini
menghasilkan mukus bersifat basa dan gastrin. Hormon yang sangat berguna
asam. Empedu 1600 ml per hari disekresi oleh sel-sel hepar dan disimpan dan
fili panjang dan sangat rapat. Mengarah lke ilium, lapisan mukosa lebih
sedikit lipatanya dan dindingnya lebih tipis dan vilinya lebih pendek dan lebih
panjang.
a. Proteas
Memecahkan peptida menjadi asam amino yang diserap melalui
kapiler-kapiler kedalam aliran darah.
b. Lactase
Laktase, sucrose, memecahkan disakarida menjadi monosakarida
(terutama glukosa) yang diserap melalui kapiler-kapiler kedalam aliran
darah.
c. Lipase
Bekerja pada pemecahan lemak untuk membentuk ;
1) Asam-asam lemak sederhana dan gliserol yang diserap melalui kapiler
darah.
usus halus baik lambung maupun usus besar dapat diangkat seluruhnya
halus dapat diangkat tanpa memberikan efek pada pencernaan dan daya
desenden dan kolon relvis dan rektum dan kontraksi volonter otot abdomen
C. ETIOLOGI/PREDISPOSISI
Faktor Etiologi dari demam typhoid adalah disebabkan oleh makanan yang
ditularkan melalui makanan, jari tangan, lalat dan feses, serta muntah diperberat bila
klien makan tidak teratur. Faktor predisposisinya adalah minum air mentah, makan
makanan yang tidak bersih dan pedas, tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah
bulu getar, tidak berspora. Mempunyai sekurang-kurangnya tiga macam antigen yaitu
antigen O (Ohne Hauch) yaitu somatic antigen (tidak menyebar), terdiri dari zat
kompleks lipopolisakarida, antigen H (Hauch/menyebar) terdapat pada flagella,
Demam typhoid timbul akibat dari infeksi oleh bakteri golongan Salmonella
yang memasuki tubuh penderita melalui saluran pencernaan. Sumber utama yang
kandung empedu atau di dalam ginjal. Sebanyak 5% penderita demam tifoid kelak
akan menjadi karier sementara, sedang 2 % yang lain akan menjadi karier yang
type) sedang yang lain termasuk urinary type. Kekambuhan yang yang ringan pada
karier demam tifoid,terutama pada karier jenis intestinal,sukar diketahui karena gejala
D. PATOFISIOLOGI
tubuh manusia melalui mulut dengan makanan dengan air yang tercemar. Selanjutnya
gejala klinik (asimptomatik) seperti mual, muntah, tidak enak badan, pusing karena
segera diserbu sel system retikulo endosetual. Tetapi kuman masih hidup, selanjutnya
hipotalamus sehingga timbul gejala demam dan apabila demam tinggi tidak segera
diatasi maka dapat terjadi gangguan kesadaran dalam berbagai tingkat. Setelah dari
dan apabila tidak dihancurkan akan menyebar ke seluruh organ sehingga timbul
salmonella thypi kepada orang lain. Kuman tersebut dapat ditularkan melalui
perantara lalat, dimana lalat akan hinggap dimakanan yang akan dikonsumsi oleh
orang yang sehat. Apabila orang tersebut kurang memperhatikan kebersihan dirinya
seperti mencuci tangan dan makanan yang tercemar kuman salmonella thypii masuk
ke tubuh orang yang sehat melalui mulut. Kemudian kuman masuk ke dalam
lambung, sebagian kuman akan dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi
masuk ke usus halus bagian distal dan mencapai jaringan limpoid. Di dalam jaringan
limpoid ini kuman berkembang biak, lalu masuk ke aliran darah dan mencapai sel-sel
retikuloendotelial. Sel-sel retikuloendotelial ini kemudian melepaskan kuman ke
dalam sirkulasi darah dan menimbulkan bakterimia, kuman selanjutnya masuk limpa,
Semula disangka demam dan gejala toksemia pada typhoid disebabkan oleh
lokal pada usus halus. Demam disebabkan karena salmonella thypi dan
endotoksinnya merangsang sintetis dan pelepasan zat pirogen oleh leukosit pada
E. MANIFESTASI KLINIK
Manifestasi klinik demam typoid pada anak biasanya lebih ringan daripada
orang dewasa. Masa tunas: 10-20 hari. Yang tersingkat 4 hari jika infeksi terjadi
melalui makanan, sedangkan jika melalui minuman yang terlama 30 hari. Selama
masa inkubasi mungkin ditemukan gejala prodromal, yaitu perasaan tidak enak
badan, lesu, nyeri kepala, pusing dan tidak bersemangat, nafsu makan kurang.
1. Demam
remiten dan suhu tidak tinggi sekali. Selama minggu pertama, suhu tubuh
berangsur-angsur naik setiap hari, biasanya menurun pada pagi hari dan
meningkat lagi pada sore dan malam hari. Dalam minggu kedua pasien terus
berada dalam keadaan demam; pada minggu ketiga suhu berangsur turun dan
Pada mulut terdapat nafas berbau tidak sedap, bibir kering dan pecah-
pecah. Lidah tertutup selaput putih kotor (coated tongue), ujung dan tepinya
Biasanya sering terjadi konstipasi tetapi juga dapat diare atau normal.
3. Gangguan kesadaran
yaitu apatis sampai somnolen. Jarang terjadi sopor, koma atau gelisah (kecuali
gejala tersebut mungkin terdapat gejala lainnya. Pada punggung dan anggota
gerak dapat ditemukan roseola, yaitu bintik-bintik kemerahan karena emboli basil
dalam kapiler kulit, yang dapat ditemukan pada minggu pertama demam. Kadang-
kadang ditemukan pula bradikardia dan epistaksis pada anak besar (Ngastiyah,
1997).
F. PENATALAKSAAN KLINIS
1. Perawatan
Pasien demam tifoid perlu dirawat di rumah sakit untuk isolasi, observasi
dan pengobatan. Pasien harus tirah baring absolut sampai minimal 7 hari bebas
demam atau kurang lebih selama 14 hari. Maksud tirah baring adalah untuk
hipostatik dan dekubitus. Defekasi dan buang air kecil perlu diperhatikan, karena
2. Diet
Bahan makanan tidak boleh mengandung banyak serat, tidak merangsang dan
tidak menimbulkan gas. Susu 2 gelas sehari. Bila kesadaran menurun diberikan
makanan cair melalui sonde lambung . Jika kesadaran dan nafsu makan baik dapat
pemberian makanan padat dini, yaitu nasi dengan lauk- pauk rendah selulosa
3. Obat
a. Kloramfenikol
Belum ada obat anti mikroba yang dapat menurunkan demam lebih
mg sehari oral atau intravena sampai 7 hari bebas demam. Dengan penggunan
b. Tiamfenikol
Dosis dan efektivitas tiamfenikol pada demam tipid sama dengan
Dosis itu orang dewasa, 2 kali 2 tablet sehari, digunakan sampai 7 hari
leokopenia. Dosis yang dianjurkan berkisar antara 75-150 mg/kg berat badan
amoksisilin demam pada demam tifoid turun rata-rata setelah 7-9 hari.
sefiperazon, seftriakson dan cefotaksim efektif untuk demam typid, tatapi dan
f. Fluorokinolon
Fluorokinolon efektif untuk untuk demam typid, tetapi dosis dan lama
Obat-obat Simtomatik:
a. Antipiretika
Antipiretika tidak perlu diberikan secara rutin pada setiap pasien
b. Kortikosteroid
dalam dosis yang menurun secara bertahap (Tapering off) selama 5 hari.
suhu badan cepat turun sampai normal. Akan tetapi kortikosteroid tidak boleh
G. KOMPLIKASI
Dapat terjadi:
a. Perdarahan usus
benzidin. Jika perdarahan banyak terjadi melena, dapat disertai nyeri perut
b. Perforasi usus
Timbul biasanya pada minggu ketiga atau setelahnya dan terjadi pada
bagian distal ileum. Perforasi yang tidak disertai peritonitis hanya dapat
menghilang dan terdapat udara diantara hati dan diagfragma pada foto
Ditemukan gejala abdomen akut, yaitu perut yang hebat, dinding abdomen
2. Diluar usus
H. PENGKAJIAN FOKUS
a. Aktivitas/Istirahat
b. Sirkulasi
(dehidrasi/malnutrisi).
c. Integritas Ego
Gejala :Ansietas, ketakutan, emosi kesal, misal, perasaan tidak
d. Eliminasi
Gejala : Tekstur feses berfariasi dari bentuk lunak sampai bau atau
berair, episode diare berdarah tak dapat diperkirakan, hilang timbul, sering,
peristaltic yang dapat dilihat, Hemoroid, oliguria, fisura anal (25%) fisura
perianal.
e. Makanan/Cairan
makanan berlemak.
f. Higiene
g. Nyeri/kenyamanan
Gejala : Nyeri/nyeri tekan pada kuadran kiri bawah (mungkin hilang
h. Keamanan
inflamasi.
nyeri tekan, kemerahan, dan membengkak pada tangan, muka,paha, kaki, dan
i. Seksualitas
j. Interaksi sosial
k. Penyuluhan / pembelajaran
psikologis.
2. Pemeriksaan Penunjang
dan organisme.
dan inflamasi (akibat infeksi sekunder mukosa dan submukosa). Area yang
menurun fungsinya dan perdarahan karena nekrosis dan ulkus terjadi pada
karsinoma (terjadi 10-20 kali lebih sering dari pada populasi umum ).
besi), leukositosis dapat terjadi, khusnya pada kasus berat atau komplikasi dan
penyakit berat.
Mulut
Saluran pencernaan
Typhus Abdominalis
penurunan berat badan, penurunan lemak, subkutan/ massa otot, tonus otot
terpenuhi.
b. Rencana tindakan:
diet/keefektifan terapi
sakit akut
makanan.
makanan.
5) Sediakan makanan dalam ventilasi yang baik, lingkungan
flatus.
makan diet.
peningkatan suhu tubuh yang lebih besar dari jangkauan normal, kulit
baras normal.
b. Rencana tindakan
indikasi.
otak.
b. Rencana tindakan :
analgetik.
nyeri.
5) Izinkan pasien untuk memulai posisi yang nyaman, mis, lutut fleksi
control.
aktivitas senggang.
Bersihkan area rectal dengan sabun ringan dan air/lap setelah defekasi
terpenuhi
b. Intervensi:
akan dibutuhkan.
Pasien sering tak dapat mencapai area yang tepat untuk membersihkan
5. Resiko kekurangan volume cairan B.D intake cairan yang tidak adekuat dan
b. Intervensi:
diduga 25% penurunan volume dan kurang lebih !000 ml). Hipotensi