DisusunOleh :
Kelompok 3
BANDUNG
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
Rajawali.
Ucapan terimakasih tidak lupa kami sampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu menyelesaikan makalah ini. Makalah ini tentu saja jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun kami agar
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 4 PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
Vertigo adalah sensasi abnormal berupa gerakan
berputar.(dermawan,dkk.2009). vertigo diartikan sebagai suatu perasaan
(ilusi)berputar pada diri penderita atau sekeliling penderita Dizziness
didefinisikan sebagai perasaan ringan pada kepala, pusing atau perasaan tidak
menyenangkan (gelisah/khawatir)di dalam kepala (Weiner& Levit.2001).
2
Transient ischemic attack (gangguan fungsi otak sementara karena
berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otak) pada arteri
vertebral dan arteri basilen.
d. Kelainan di telinga
1) Endapan kalsium pada slaah satu kanalis semisirkularis di
dalam (menyebabkan benian paroxymal positional vertigo);
2) Infeksi telinga bagian dalam karena bakteri;
3) Herpes zoster;
4) Labirintis (infeksi dalam labirin di dalam telinga);
5) Peradangan saraf vestibuler;
6) Penyakit meniere.
e. Kelainan Neurologis
1) Sklerosis multipel;
2) Patah tulang tengkorak yang disertai dengan cedera pada
labirin, persarafannya atau keduanya;
3) Tumor otak;
4) Tumor yang menekan saraf vestibularis.
2.4 Patofisiologi
Vertigo
Koping individu
Tidak mengenal Nyeri Gg. Pola Tidur
tdk efektif
informasi
Cemas
3
2.5 Klasifikasi
Vertigo diklasifikasikan menjadi dua kategori berdasarkan saluran
vestibular yang mengalami kerusakan yaitu :
a. Vertigo periferal
Terjadi jika terdapat gangguan di saluran yang disebut keseimbangan.
Gangguan kesehatan yang disebut paroxymal positional vertigo (gangguan
akibat kesalahan pengiriman pesan), penyakit meniere (gangguan
keseimbangan yang sering kali menyebabkan hilang pendengantan),
vestibular neuritis (peradangan pada sel sel saraf keseimbangan).
Labiringitid (radang dibagian dalam pendengaran).
b. Vertigo sentral
Terjadi bila ada sesuatu yang tidak normal di dalam otak, khususnya
dibagian saraf keseimbangan yaitu derah percabangaan otak dan serebelum
( otak kecil).
4
Penderita disuruh jalan ditempat dengan mata tertutup sebanyak 50 langkah.
Kedudukan akhir dianggap abnormal jika penderita beranjak lebih dari satu
meter atau badan berputar lebih dari 30o.
c. Salah tunjuk (post- pointing)
Penderita merentangkan tangganya, angkat lengan tinggi- tinggi (sampai
fertikal) kemudian kembali kesemula.
2.8 Penatalaksanaan
a. Terapi kasual
b. Terapi simtomatik
c. Terapi rehabilitasi (brand-darrof)
d. Terapi operasi
b. Diagnosa
1) Nyeri b.d peningkatan tekanan intrakrania ditandai dengan menyatakan
nyeri
2) Koping individu tidak efektif b.d stress meningkat, metode koping tidak
adekuat
3) Kurang pengetahuan b.d penurunan fungsi kognitif
c. Intervensi keperawatan
1. Dx 1
Tujuan :
5
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan nyeri yang
dirasakan dapat hilang atau berkurang dengan penurunan skala nyeri,
TTV normal, pasien tampak tenang dan rileks
Intervensi :
- Pantau TTV intensitas atau skala nyeri
- Anjurkan klien istirahat di tempat tidur
- Atur posisi pasien senyaman mungkin
- Ajarkan teknik relaksasi dan nafas dalam
- Kolaborasi untuk pemberian obat analgesik
2. Dx 2
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan koping individu
lebih adekuat dengan kriteria hasil mengidentifikasi perilaku yang tidak
efektif, megungkapkan kesadaran tentang kemampuan koping yang
dimiliki
Intervensi :
- Kaji kapasitas fisiologi yang bersifat umum
- Sarankan klien untuk mengekspresikan perasaannya
- Berikan informasi mengenai penyebab sakit kepala penenangan dan
hasil yang diharapkan
- Dekati paien dengan ramah dan penuh perhatian, ambil keuntungan
dari kegiatan yang dapat diajarkan
3. Dx 3
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pasien
mengutarakan pemahaman tentang kondisi, efek prosedur dan proses
pengobatan, dengan kriteria hasil melakukan prosedur yang diperlukan
dan menjelaskan alasan dari suatu tindakan
Intervensi :
- Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang
penyakitnya
- Berikan penjelasan pada klien tentang penyakit dan
kondisinya sekarang
- Diskusikan penyebab individual dari sakit kepala bila
diketahui
6
- Minta klien dan keluarga mengulangi kembali tentang materi
yang telah dipaparkan
7
BAB 3
PEMBAHASAN KASUS
I. IDENTITAS
A. Pasien
Nama : Ny. N
Umur : 53 Th
Jenis Kelamin : Perempuan
Status perkawinan : menikah
Agama/Suku : Islam/Sunda
Warga Negara : Indonesia
Bhs yg digunakan : Bhs Sunda
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Andir
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Nn. R
Hubungan dg pasien : Saudara
8
bertambah berat saat kepalanya digerakan dan berkurang saat berbaring,
pusing dirasakan berputar dan disertai nyeri seperti ditusuk tusuk pada
kepala.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak pernah ada riwayat penyakit sebelumnya yang dialami oleh pasien.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Di dalam keluarga pasien tidak ada penyakit keturunanan ataupun
penyakit yang dialami oleh pasien.
9
Tidak ada kelemahan pada lengan dan tungkai, pergerakan bebas
j. Kulit
Keadaan kulit bersih, turgor kulit baik ( kembali <2 detik). Tidak ada lesi
dan tekstur kulit halus.
e. Psiko- social
Pasien dapat menyusaikan diri dengan perawat. Komunikasi lancer, Pasien
mau bekerjasama dengan perawat dalam pelaksanaan perawatan selama di
rumah sakit. Hubungan social baik.
f. Spiritual
Pasien beraga Islama dan sering melaksanakan solat lima waktu. Akan
tetapi, setelah sakit pasien tidak melaksanakan solat dan hanya bisa berdoa
kepada Allah SWT.
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tgl Pemeriksaan Hasil Sat Nilai Normal Analisa
GDS 98 mg/dl 70 100 mg/dl
Hb 12,6 gr L 13-17, P 12-15 N
Leukosit 8.100 /mm3 4000-10.000 N
Trombosit 172.000 /mm3 150.000-450.000 N
11/09/2017 Hematokrit 38 % L 40-49, P 37-46 N
Urin :
PH 7
BJ 1.010
Sedimen :
10
Leuco 13
epithel 12
11
- TTV :
TD 130/80 mmHg
N 95 x/menit
R 24 x/menit
2 Selasa. 11 DS Trauma Gangguan pola
- Pasien mengatakan
September cerebellum, aliran tidur
sulit tidur pada
2017 darah ke otak
malam dan siang
hari
Tekanan intra
- Pasie mengatakan
cranial
tidurnya tidak puas
- Psdasien
Nyeri
mengatakan tidurnya
tidak nyenyak
Pola tidur
karena pusing yang
terganggu
disertai dengan nyeri
DO
- Pasien tampak terus
menguap
- Kantung mata
tampak besar
- Pasien tidur hanya
6/24 jam
12
VII. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama pasien : Ny. N Ruang/Unit : SW/4C
No Dx Diagnosa Keperawatan
1 Nyeri berhubungan dengan tekanan intra okuler
2 Gangguan pola tidur
NO TUJUAN &
TGL/WKT INTERVENSI TTD
DX KRITERIA HASIL
11/09/2017 1. Setelah dilakukan - Pantau TTV
14.00
tindakan keperawatan - Kaji skala nyeri
selama 3 x 24 jam - Anjurkan klien
diharapkan nyeri istirahat di tempat
berkurang dengan tidur
criteria hasil: - Ajarkan teknik
- Skala nyeri 2 (1- relaksasi nafas dalam
10) - Atur posisi pasien
- TTV normal senyaman mungkin
TD 120/80 mmHg - Kolaborasi pemberian
N 90 x/menit obat dengan dokter
11/09/2017 2. Setelah dilakukan - Ciptakan lingkungan
14.00 tindakan keperwatan yang nyaman
selama 3 x 24 jam - Atur posisi pasien
diharapkan pola tidur senyaman mungkin
normal dengan criteria - Monitor kebutuhan
hasil: tidur pasien
- Pola tidur tidak
terganggu
- Jumlah tidur
13
dalam batas
normal/24 jam
NO
TGL/WKT IMPLEMENTASI RESPON TTD
DX
11/09/2017 1. - Memantau TTV Pasien dapat mengikuti
14.00
- Mengkaji skala nyeri teknik relaksasi nafas
- Menganjurkan klien dalam, pasien lebih
istirahat di tempat nyaman posisi
tidur terlentang
- Mengajarkan teknik
relaksasi nafas dalam
- Mengatur posisi
pasien senyaman
mungkin
- Mengkolaborasi
pemberian obat
dengan dokter
11/09/2017 2. - Menciptakan Pasien lebih senang
14.00 lingkungan yang dengan lingkungan
nyaman yang tenang dan
- Mengatur posisi nyaman
pasien senyaman
mungkin
- Memonitor
kebutuhan tidur
pasien
14
X. EVALUASI KEPERAWATAN
Nama pasien : Ny. N Ruang/Unit : SW/4C
NO
TGL/WKT EVALUASI KEPERAWATAN TTD
DX
13/09/2017 1 S : Pasien mengatakan nyeri dikepalnya
sedikit berkurang tidak seperti sebelumnya.
Dan pusing sudah berkurang
O : skala nyeri 2 (1-10)
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dipertahankan
15
DAFTAR PUSTAKA
EGC