Anda di halaman 1dari 13

Rina Dewi

Allah has a beautiful plan for every woman and man. Trust Allah and Pray.. he
will ligth the way

Selasa, 15 April 2014


MAKALAH EVOLUSI

BAB1
PENDAHULUAN
Setiap kali orang mempelajari terjadinya kehidupan di Bumi ini, selalu
bermula dari problema mengenai dari mana datangnya hidup, dari mana asalnya
dan bagaimanakah terjadinya hidup ini. Nampaknya rasa ingin tahu manusia
terhadap datangnya hidup ini telah timbul berabad-abad bahkan lebih dari dua
ribu tahun yang lalu dan hingga saat ini pun orang masih bertanya-tanya tentang
asal-usul kehidupan. Boleh dikatakan bahwa tak seorang pun tahu dari mana asal
kehidupan di Bumi, sebab moyang kita sekali pun tak pernah menceritakan asal-
usul kehidupan yang dialaminya.
Untunglah manusia mempunyai kemampuan berpikir yang sangat tinggi,
sehingga manusia mempunyai kemampuan untuk menelusuri kembali jejak-jejak
kehidupan masa lampau, mengamati peristiwa-peristiwa atau gejala-gejala hidup
saat ini dan menghubungkannya dengan gejala-gejala hidup dan alam pada masa
yang lampau, sehingga muncullah beberapa hipotesis asal-usul kehidupan.
Hipotesis-hipotesis ini senantiasa didukung dengan fakta-fakta agar
manusia yakin tentang terjadinya hidup di Bimi. Fakta menunjukkan bahwa Bumi
kita sejak awal mula memanggul kehidupan. Menurut dugaan usia Bumi adalah
3000 juta tahun, namun hadirnya kehidupan di atas bumi barulah sekitar 2000 juta
tahun dan ini berawal dari makhluk yang sangat sederhana. Hal ini berarti kira-
kira seribu juta tahun lamanya Bumi tak dapat atau belum dapat dihuni oleh
makhluk hidup. Karena Bumi pada awalnya berupa bola gas pijar yang keadaan
atmosfer yang sangat tinggi suhunya, tak mungkin kehidupan itu hadir. Maka
problemanya adalah kalau sejak dahulu ada kehidupan di Bumi, lalu pada saat
yang tepat hidup akan mempertunjukkan dirinya, dari manakah asalnya
kehidupan itu?

1. Asal Usul Kehidupan


Evolusionis menyatakan bahwa makhluk hidup membentuk diri mereka
sendiri secara mandiri dari benda mati. Namun, ini adalah dongeng takhayul
abad pertengahan yang bertentangan dengan hukum dasar biologi.
Bagi kebanyakan orang, pertanyaan apakah manusia berasal dari kera

atau tidak muncul dalam benak mereka ketika teori Darwin disebutkan. Tapi
sebelum membahas masalah ini, sebenarnya masih terdapat beragam pertanyaan
yang harus dijawab oleh teori evolusi. Pertanyaan pertama adalah bagaimana
makhluk hidup pertama muncul di bumi?
Evolusionis menjawab pertanyaan ini dengan mengatakan bahwa makhluk
hidup pertama adalah sel tunggal yang terbentuk dengan sendirinya dari benda
mati secara kebetulan. Menurut teori ini, pada saat bumi masih terdiri atas
bebatuan, tanah, gas dan unsur lainnya, suatu organisme hidup terbentuk secara
kebetulan akibat pengaruh angin, hujan dan halilintar. Tetapi, pernyataan evolusi
ini bertentangan dengan salah satu prinsip paling mendasar biologi: Kehidupan
hanya berasal dari kehidupan sebelumnya, yang berarti benda mati tidak dapat
memunculkan kehidupan.
Kepercayaan bahwa benda mati dapat memunculkan kehidupan sebenarnya
sudah ada dalam bentuk kepercayaan takhayul sejak abad pertengahan. Menurut
teori ini, yang disebut spontaneous generation, tikus diyakini dapat muncul
secara alami dari gandum, atau larva lalat muncul tiba-tiba dengan sendirinya
secara kebetulan dari daging. Saat Darwin mengemukakan teorinya, keyakinan
bahwa mikroba dengan kemauan sendiri membentuk dirinya sendiri dari benda
mati juga sangatlah umum.
Penemuan biologiwan Prancis, Louis Pasteur, mengakhiri kepercayaan ini.
Sebagaimana perkataannya: Pernyataan bahwa benda mati dapat memunculkan
kehidupan telah terkubur dalam sejarah untuk selamanya. Setelah Pasteur, para
evolusionis masih berkeyakinan bahwa sel hidup pertama terbentuk secara
kebetulan. Namun, semua percobaan dan penelitian yang dilakukan sepanjang
abad ke-20 telah berakhir dengan kegagalan. Pembentukan secara kebetulan
sebuah sel hidup tidaklah mungkin terjadi, bahkan untuk membuatnya melalui
proses yang disengaja di laboratorium tercanggih di dunia pun ternyata tidak
mungkin.
Selain menggugurkan teori evolusi, hukum kehidupan muncul dari
kehidupan sebelumnya juga menunjukkan bahwa makhluk hidup pertama
muncul di bumi dari kehidupan yang ada sebelumnya, dan ini berarti ia diciptakan
oleh Allah. Allah, Dia-lah satu-satunya Pencipta yang dapat menghidupkan benda
mati. Dalam Alquran disebutkan, Dia mengeluarkan yang hidup dari yang
mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (QS. Ar-Ruum, 30:19)

2. Masalah Asal Usul Kehidupan


Dalam bukunya, Darwin tidak pernah menyebutkan asal usul kehidupan.
Pemahaman kuno ilmu pengetahuan pada masanya mendasarkan pada anggapan
bahwa makhluk hidup memiliki struktur yang sangat sederhana. Sejak abad
pertengahan, spontaneous generation (pembentukan spontan), teori yang
menyatakan bahwa benda mati dapat berpadu untuk membentuk makhluk hidup,
telah diterima secara luas. Dipercayai bahwa serangga terwujud dari sisa-sisa
makanan. Lebih jauh lagi digambarkan bahwa tikus terwujud dari gandum.
Beberapa percobaan menarik dilakukan untuk membuktikan teori ini. Sejumlah
gandum diletakkan di atas potongan kain kotor, dan dipercayai bahwa tikus akan
muncul segera darinya.
Demikian juga, kenyataan bahwa belatung muncul dari daging dipercaya
sebagai bukti dari spontaneous generation (pembentukan spontan). Namun,
beberapa waktu kemudian barulah disadari bahwa belatung tidak tiba-tiba muncul
dari daging, tetapi terbawa oleh lalat dalam bentuk larva, tak terlihat oleh mata
telanjang.
Bahkan pada masa di saat Darwin menulis Origin of Species, keyakinan
bahwa bakteri dapat mewujud dari benda mati masih tersebar luas. Namun
demikian, lima tahun setelah penerbitan buku Darwin, Louis Pasteur
mengumumkan hasil penelitian dan pecobaan panjangnya, yang menyanggah
spontaneous generation (pembentukan spontan), satu batu fondasi dari teori
Darwin. Dalam kuliah kemenangannya di Sorbonne tahun 1864, Pasteur
mengatakan, Doktrin spontaneous generation (pembentukan spontan) tidak akan
mampu bangkit dari pukulan telak mematikan dari percobaan sederhana ini.
Para pendukung teori evolusi tetap menolak menerima temuan Pasteur
untuk waktu lama. Namun, saat kemajuan ilmiah menyingkap struktur kompleks
sel, gagasan bahwa kehidupan dapat terwujud secara kebetulan menghadapi
kebuntuan yang semakin besar.

3. Bukti-bukti yang meruntuhkan teori evolusi Darwin


Makhluk Hidup Bersel Satu
Darwin berasumsi bahwa makhluk hidup yang ada sekarang berasal dari
hal yang sama, yaitu makhluk bersel satu. Setelah mengalami berbagai variasi
kecil dan bertahap, ia berevolusi menjadi makhluk yang lebih kompleks, hingga
menjadi seperti makhluk yang ada saat ini.
Teori evolusi menurut Harun Yahya hakikatnya adalah perang terhadap
kepercayaan tentang adanya Tuhan pencipta alam semesta. Jika Darwin berkata
bahwa makhluk hidup, termasuk manusia adalah hasil evolusi yang berasal dari
makhluk bersel satu, dengan sendirinya ia menafikan kepercayaan bahwa manusia
sebenarnya adalah ciptaan Tuhan yang disempurnakan sendiri oleh-Nya, terbuat
dari tanah yang lantas turun ke Bumi karena melakukan sebuah kesalahan. Itu
secara keyakinan agama.
Secara ilmiah, bukti tentang makhluk hidup bersel satu yang sedang
berevolusi menjadi makhluk hidup lain yang lebih kompleks (seharusnya sampai
saat ini pun makhluk itu harus terus berevolusi), tidak pernah ditemukan. Dalam
buku "Runtuhnya Teori Evolusi", Harun Yahya mengupas habis segala kelemahan
teori Darwin tersebut.
Sampai saat ini belum ada ilmuwan dari pihak pembela teori evolusi
yang berhasil membuat sel tunggal yang dipercaya terjadi secara kebetulan oleh
teori Darwin. Dengan bukti ini saja tela meyakinkan kita bahwa sebenarnya teori
evolusi adalah kesalahan dalam memahami fakta sebenarnya tentang alam dan
kehidupan. Belum ada orang yang mampu menghidupkan kembali yang mati
terkecuali atas kehendak Allah lewat para Nabi-nya. Kehidupan yang ada pada
diri manusia dan hewan hingga sekarang masih merupakan misteri terbesar dan
tak akan terpecahkan oleh para ilmuan atheis.
Bumi yang kita tinggali adalah sebuah keajaiban penciptaan dari
penjelasan Harun Yahya dalam video dokumenternya. Keteraturan dan
keseimbangan antara alam dan kehidupan yang ada pada manusia, hewan, dan
tumbuhan adalalah sebuah keajaiban.
Bayangkanlah, siapakah yang membuat sirkulasi oksigen tetap dapat
dinikmati oleh manusia? Oksigen tersebut akan tersedot habis bila tidak ada
tumbuhan yang melakukan fotosintesa. Dan fotosintesa itu memerlukan cahaya
matahari. Dan siapakah yang dapat membuat matahari selalu bersinar tidak seperti
planet dan bulan yang hanya bersifat memantulkan cahaya?
Tentu pertanyaan tersebut akan meruntuhkan semua argumentasi orang-
orang tak bertuhan yang berdiri di atas akidah/pendapat yang lemah. Memang
pendidikan yang ada di Indonesia membuat kabur pandangan para peserta
didiknya tentang kesalahan teori evolusi, terlepas dari pihak yang merusak
pemahaman benar akan Pencipta di negeri ini.
Bukti Palsu
Sebuah tengkorak Manusia Piltdown yang diklaim sebagai bentuk peralihan
dari monyet ke manusia oleh pendukung teori evolusi ternyata setelah melalui uji
flourin diketahui umurnya beberapa ratus tahun saja. Dan yang mengejutkan
terungkap bahwa tengkorak manusia yang dipadukan dengan rahang tengkorak
monyet. Sebuah penipuan untuk mendukung teori sesat.
Menurut Harun Yahya
Teori evolusi menurut Harun Yahya adalah dasar filsafat "Materialisme",
tentang menuhankan materi dan tidak mempercayai adanya Tuhan di segala
bidang kehidupan manusia. Karena teori itu percaya bahwa segalanya berjalan
dengan sendirinya. Teori itu dapat menyesatkan pemikiran orang awam yang
tidak mengetahui tujuan adanya teori tersebut.
Jika kita membenarkan teori evolusi, berarti membenarkan bahwa asal
muasal manusia dan alam semesta bukan berasal dari penciptaan Tuhan.
Melainkan terjadi karena sebuah kebetulan semata. Sungguh suatu hal yang
bodoh.
Antitesis Teori Evolusi Menurut Harun Yahya
Teori evolusi menurut Harun Yahya merupakan antitesis dari teori
evolusinya Charles Darwin. Darwin mengungkapkan bahwa makhluk hidup
muncul di dunia merupakan kebetulan semata tanpa ada yang menciptakannya.
Darwin juga memperkenalkan bahwa satu spesies atau mahluk bisa melakukan
evolusi menjadi mahkluk yang lain dalam jangka waktu yang lama.
Jelas sekali pandangan Darwin dianggap HarunYahya bertentangan
dengan dogma agama yang menyebut Tuhan sebagai pencipta segala jenis
makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia. Teori yang ditemukan Darwin
bisa dikatakan memperkuat keyakinan kaum taeisme dan komunisme, sebaliknya
meruntuhkan dan atau bertentangan dengan normatif keagamaan yang
menganggap Tuhan sumber segala kehidupan dan penciptaan.
Esensialisme Teori Darwin
Sebagaimana dipahami, dan hal ini yang menjadi urgensi mendasar
counter teori evolusi menurut Harun Yahya yakni kehidupan suatu mahkluk
dibentuk melalui pencampuran beberapa senyawa anorganik yang bergabung
dalam suatu waktu dan kondisi tertentu, yang juga melalui bantuan fenomena
alam terjadi secara random. Pada awalnya senyawa tersebut membentuk molekul,
dan kemudian berkembang menjadi bulir kehidupan hingga mengalami
perkembangan yang terus menerus hingga saat ini.
Inti konsep teori evolusi Darwin bisa dibaca bahwa waktu, unsur serta
materi non-bendawi lah yang menjadi cikal bakal terbentuknya "produk" yang
diciptakan. Dan hal itu terjadinya dengan sendirinya tanpa ditentukan atau diatur
oleh apapun dan siapapun. Sontak saja, dasar teori tersebut banyak menimbulkan
kegaduhan intelektual diantaranya datang dari Pierre Paul Grasse yang
menyuatakan bahwa teori evolusi sungguh sulit diterima akal.
Sehingga dalam bukunya, Evolution of Living Organism, ia menyebut
bahwa evolusi Darwin hanya kebetulan saja telah sangat dipercayai oleh banyak
orang yang berlindung dibawah kedok ateisme.
Menurut Harun Yahya
Teori evolusi menurut Harun Yahya adalah dasar filsafat Matrealisme tentang
menuhankan materi dan tidak mempercayai adanya Tuhan disegala bidang
kehidupan manusia. Karena teori itu percaya bahwa segalanya berjalan dengan
sendirinya. Teori itu dapat menyesatkan pemikiran orang awam yang tidak
mengetahui tujuan adanya teori tersebut.
Mengcounter teori evolusinya Darwin, Harun Yahya yang concern
mengadakan penelitian dan menulis buku-buku keislaman jelas merasa keberatan
dengan evolusi Darwin tersebut. Dengan teorinya yang secara khusus membantah
teori Darwin yang fenomenal sekaligus kontroversial itu, Harun Yahya banyak
menyebutkan dan mengalirkan data-data yang menggugurkan teori evolusi yang
telah banyak disembah orang selama berabad-abad silam. Hal bantahan tersebut
misalnya, teori kebetulan pembentuk evolusi itu, ternyata jika diamati secara
mendalam banyak sekali contoh adanya rancangan yang seolah disengaja oleh
sang Maha Pengatur.
Dari beragam bukti ilmiah yang ditemukan para ilmuwan tak ada indikasi
yang menyeret bahwa mahkluk hidup terbentuk melalui proses evolusi dimana
makhluk hidup yang berbeda tak muncul ke muka bumi dengan jalan berevolusi.
Sebaliknya, disengaja dari rancangan Tuhan secara nyata dibuktikan dengan
munculnya spesies makhluk hidup yang muncul secara serentak dan bersama-
sama dengan sempurna. Misalnya reptil, dari awal kemunculan memiliki bentuk
sebagaimana reptil yang ada saat ini, tidak merupakan evolusi dari bentuknya
semula sebagai bukan reptil .
Keruntuhan Teori Evolusi
Sebuah detail yang ada di alam ini menunjukkan pada adanya satu penciptaan
yang superior. Sebaliknya materialisme, yang berusaha keras untuk menolak fakta
adanya penciptaan di alam semesta ini, tak menghadirkan apa-apa kecuali satu
kerancuan teori sains.
Sekali saja materialisme dianggap tidak valid maka semua teori yang didasarkan
atas teori ini menjadi sangat tidak berdasar. Di antara yang paling menonjol dari
materialisme adalah Darwinisme yang terkenal dengan terori evolusinya. Teori
yang menyatakan bahwa kehidupan ini berasal dari materi yang mati melalui teori
kebetulan, telah dihancurkan dengan adanya pengakuan bahwa alam semesta ini
diciptakan oleh Allah. Hugh Ross, seorang astro-phisikis asal Amerika,
menerangan dalam uraiannya,
Atheisme, Darwinisme, dan semua isme yang berasal dari filsafat abad
kedelapan belas dan kesembilan belas didasarkan pada asumsi, tepatnya asumsi
yang tidak benar, bahwa semesta ini adalah sesuatu yang infinit (tak terbatas).
Ketunggalan telah membawa kita semua untuk berhadapan dengan satu sebab-
atau penyebabdi atas/di samping/dan sebelum alam dan semua kandungannya
termasuk kehidupan itu sendiri.
Allahlah yang menciptakan semesta ini dan Dia pulalah yang telah merancangnya
dalam detailnya yang paling kecil. Dengan demikian, sangat tidak mungkin bagi
teori evolusi, yang menyatakan bahwa kehidupan ini tidak diciptakan oleh Allah
dan hanya sebagai produk dari kebetulan, untuk dianggap sebagai sebuah teori
yang benar.
Yang sangat menakjubkan adalah bahwa tatkala kita semua melihat pada teori
evolusi ini, kita melihat bahwa teori ini ditolak oleh penemuan-penemuan ilmiah,
di mana desain dalam hidup ini demikian kompleks dan rumit. Dalam sebuah
dunia yang mati, misalnya, kita bisa mengeksplorasi sejauh mana sensitivitas
keberimbangan di mana atom masih tersisa, dan kemudian bagaimana di dunia
yang mati, kita bisa mengobservasi bagaimana kompleksnya desain atom itu di
mana mereka bisa bersatu, dan bagaimana anehnya mekanisme dan struktur dari
protein-protein, enzim, sel, yang diproduksi olehnya.
Kehebatan yang luar biasa dari desain dalam kehidupan ini telah menjadikan teori
Darwin kehilangan validitasnya di akhir abad ke-20.

Kehancuran Teori Darwin Secara Saintifik


Walaupun teori ini sebenarnya telah ada sejak zaman
Yunani Kuno, namun teori evolusi dibicarakan secara
sangat ekstensif pada abad ke-19. Perkembangan yang
membuat teori ini naik menjadi topik utama adalah karena
adanya sebuah buku yang ditulis oleh Charles Darwin
yang berjudul The Origin of Species yang diterbitkan pada
tahun 1859. Dalam buku ini, Darwin menolak bahwa
keberbedaan dari spesis yang ada di dunia ini diciptakan
secara terpisah oleh Allah. Menurut Darwin, semua yang
hidup ini memiliki asal yang sama dan mereka mengalami
diversiasi dalam jangka waktu yang lama melalui
perubahan-perubahan kecil. Even Charles Darwin
Teori Darwin ini sama sekali tidak didasarkan pada admitted the
penemuan saintifik yang konkret, sebagaimana ia juga difficulties facing his
menerima bahwa itu hanyalah asumsi. Lebih dari itu, own theory.
sebagaimana diakui Darwin dalam sebuah judul tulisannya yang sangat panjang
dalam bukunya itu yang dia beri judul Difficulties of the Theory, dia
menyatakan bahwa teorinya ini telah gagal memberikan jawaban terhadap
berbagai pertanyaan yang kritis.
Darwin menggantungkan semua harapannya pada adanya penemuan baru yang
bersifat saintifik yang dia harapkan bisa menyelesaikan Difficulties of the
Theory. Akan tetapi, yang terjadi adalah sebaliknya dari apa yang dia harapkan.
Penemuan-penemuan ilmiah semakin memperpanjang dimensi-dimensi kesulitan
itu.
Kekalahan Darwinisme ini dalam berhadapan dengan sains bisa kita ringkas
dalam tiga topik dasar berikut.

1. Teori evolusi ini sama sekali tidak mampu menerangkan bagaimana kehidupan
ini muncul di muka bumi.

2. Tidak ada penemuan ilmiah yang menunjukkan bahwa mekanisme evolusi yang
dicanangkan oleh teori ini memiliki kekuatan untuk membenarkan semua itu.

3. Rekaman fosil yang ada secara lengkap membuktikan sesuatu yang sangat
bertentangan dengan semua kemungkinan yang ditawarkan oleh teori evolusi.

4. Teori Darwin Menurut Pandangan Islam


Charles Robert Darwin (1808-1882) seorang sarjana Biologi berkebangsaan
Inggris. Ia penganut teori evolusi Alam. Darwin mengemukakan bahwa makhluk
hidup yang sekarang ada merupakan proses lanjutan dari perubahan secara
perlahan-lahan (evolusi). Mulai dari bentuk makhluk sederhana meningkat
menjadi makhluk hidup yang berangsur-angsur lebih sempurna.
Menurut Darwin manusia berasal dari makhluk hidup berjalan dengan
empat kaki, berekor panjang, dan mencari makan di pohon-pohon berbentuk
sejenis kera besar atau gorila. Kemudian karena pengaruh alam (seleksi alam
dalam bukunya : The original of species by mean of natural selection, tahun
1859), maka makhluk tersebut secara berangsur-angsur mengalami perubahan.
Perubahannya adalah kaki belakangnya bertambah besar dan kuat, ekor menjadi
pendek, kedua kaki depan menjadi tangan, dan tidak lagi mencari makan di
pohon-pohon, melainkan di atas tanah dengan berjalan tegak. Hal tersebut melalui
evolusi keturunan yang memakan waktu berjuta-juta tahun. Jadi kesimpulannya
menurut Darwin bahwa manusia berasal dari kera.
Menurut pandangan islam teori Darwin ini jelas tidak benar. Tentang
kejadian manusia dijelaskan oleh Al-Quran bahwa nenek moyang manusia bukan
kera tapi manusia yang bernama Nabi Adam A.S. sebagaimana dijelaskan dalam
Al-Quran surat Al-Haj : 5 yang artinya :
Wahai Manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya
Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian
dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna
kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan
Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah
ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan
berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan diantara kamu ada
yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia
yang sangat tua (pikun) sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah
diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami
turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan
menumbuhkan berbagai jenis pasangan tetumbuhan yang indah. Surat Al-Hajj :
5
Dan dalam Q.S As-Sajdah : 7-9 yang artinya :
Yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan yang memulai
penciptaan manusia dari tanah, kemudian Dia menjadikan keturunannya dari
saripati air yang hina (air mani). Kemudian, Dia menyempurnakannya dan
meniupkan roh (ciptaan) Nya ke dalam (tubuh)nya dan Dia menjadikan
pendengaran, penglihatan dan hati bagimu, tetapi sedikit sekali kamu bersyukur.
(Q.S As-Sajdah : 7-9)
Memang antara kera dan manusia ada kemiripan baik secara profil
maupun secara Anatomis tapi itu hanya kebetulan dan termasuk kedalam
wewenang dan kekuasaan Allah . Akan tetapi, yang sangat prinsip kera adalah
jenis hewan yang tidak memiliki akal. Manusia bukan hewan dan manusia adalah
makhluk berakal. Dengan akalnya ia bisa mengerti berbagai persoalan hidup.
Dengan akal manusia bisa berbudaya dan mengembangkan potensinya dari waktu
ke waktu bahkan dengan akalnya pula manusia dapat mengenal Tuhan yang
menciptakannya dan mampu menghayati hal-hal yang sifatnya metafisis atau
dunia spiritual lainnya.

Makhluk hidup pertama


Makhluk hidup pertama yang ada dibumi adalah Cyanobacter karena para peneliti
mempunyai asumsi bahwa Cyanobacteria adalah makhluk hidup pertama yang
hidup di bumi. Cyanobacteria, dikenal pula sebagai sianobakteri(a), bakteri biru-
hijau, ganggang biru-hijau (Cyanophyceae), serta ganggang biru, adalah filum
(atau divisi) bakteri autotrof fotosintetik.
Jejak fosilnya telah ditemukan berusia 3,8 miliar tahun. Kelompok bakteri ini
sekarang adalah salah satu kelompok terbesar dan terpenting di bumi. Makhluk ini
hidup di sulfur dan gas metan yang tersebar merata hampir di seluruh tempat di
awal bumi terbentuk.
Walaupun kecil, namun Cyanobacteria atau ganggang biru-hijau ini merupakan
salah satu kelompok terpenting dalam rantai ekosistem makhluk hidup di bumi.
Cyanobacteria dapat ditemui di laut atau samudera, perairan tawar, di permukaan
batu sampai di tanah.
KESIMPULAN

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tidak ada evolusi, hal ini
ditunjukan tidak adanya bukti bukti yang menunjukan terjadinya evolusi mahluk
hidup. Dan mahluk hidup pertama adalah cyanobacter dilihat dari ditemukanya
fosil yang berusia 3,8 tahun yang lalu.
Diposting oleh Rina Dewi di 19.03
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke
FacebookBagikan ke Pinterest
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Mengenai Saya

Anda mungkin juga menyukai