Nilai final kerugian negara tersebut baru akan 4. Bupati Banyuasin, Yan Anton Ferdian
diumumkan saat dicantumkan dalam surat dakwaan
di persidangan nanti.
Namun, KPK bersikukuh telah mengantongi dua "Dari kegiatan penggeledahan selama dua hari ini,
alat bukti tersebut. penyidik menyita sejumlah dokumen, barang bukti
elektronik dan kendaraan," ujar Kepala Bagian
Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha,
Kamis (8/9/2016).
Selain satu unit motor Harley Davidson, penyidik 5. Wali Kota Madiun, Bambang Irianto
juga menyita satu unit motor Ducati yang disita dari
istri Yan di Rumah Dinas Bupati Banyuasin.
"Kedua motor saat ini dititipkan di Polres Walikota Madiun Bambang Irianto
Banyuasin. Sedangkan, mobil dititipkan di Polda menggunakan batik biru di KPK. Bambang
Sumsel," kata Priharsa. menjalani pemeriksaan untuk pertama kalinya
sebagai tersangka, Jakarta, Selasa (8/11/2016)
Penggeledahan dilakukan di dua tempat, yakni di Walikota Madiun Bambang Irianto menggunakan
rumah pribadi Bupati Banyuasin, di Perum Bukit batik biru di KPK. Bambang menjalani pemeriksaan
Sejahtera, Kelurahan Karang Jaya, Kecamatan untuk pertama kalinya sebagai tersangka, Jakarta,
Gandus, Kota Palembang. Selasa (8/11/2016)(Lutfy Mairizal Putra)
Selain itu, di rumah Rustami lainnya, di Perumahan MADIUN, KOMPAS.com - Tim Penyidik KPK
Bukit Persada Indah, Kota Palembang. menggeledah Perusahaan Daerah Bank
Penggeledahan telah selesai dilakukan sekitar Perkreditan Rakyat (BPR) Daerah Kota Madiun di
pukul 15.00 WIB. Jalan Imam Bonjol no 70, Jumat (25/11/2016) pagi
sekitar pukul 10.00 WIB.
Yan Anton ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK,
setelah ditangkap dalam operasi tangkap tangan. Mereka memburu rekening tersangka Wali Kota
Dalam kasus ini, Yan diduga menjanjikan sebuah Madiun Bambang Irianto dan putranya, Baonie
proyek di dinas pendidikan Banyuasin kepada Laksamana, yang disimpan di bank itu.
pengusaha berinisial Zulfikar, yang merupakan
direktur CV PP. "Tadi KPK mencari rekening nasabah atas nama
Wali Kota Madiun Bambang Irianto dan Bonie
"Sebagai imbalannya, Bupati Banyuasin ini Laksamana. Tetapi dua nama nasabah itu memang
meminta Rp 1 miliar kepada ZM," kata Wakil Ketua tidak ada di bank kami," ujar Kepala Bagian Umum
KPK Basaria Panjaitan dalam jumpa pers di PD BPR Kota Madiun, Ali Mustofa, setelah KPK
Gedung KPK, Jakarta, Senin (5/9/2016). menggeledah bank tersebut.
Dalam menjalankan aksinya, Yan Anton dibantu Ali menjelaskan, sejak BPR Kota Madiun berdiri,
oleh sejumlah bawahannya. Pertama, Yan tidak ada nasabah atas dua nama yang diburu
menghubungi Rustami yang merupakan Kasubag KPK. Hal itu juga dibuktikan oleh KPK yang
Rumah Tangga di Pemda Banyuasin. Rustami lalu memeriksa register nama-nama nasabah.
menghubungi Umar Usman, Kepala Dinas
Pendidikan. "Setelah diperiksa register nama-nama nasabah di
komputer tidak ada dua nama nasabah tersebut,"
Umar dibantu anak buahnya, Sutaryo, lalu ucap Ali.
menghubungi seorang pengepul berinisial Kirman.
Barulah Kirman menghubungi Zulfikar untuk Dia menambahkan, meski menggeledah PD Bank
menawarkan proyek di Dinas Pendidikan dengan Perkreditan Rakyat (BPR) Kota Madiun, KPK tak
syarat harus menyetor Rp 1 miliar. membawa dokumen apa pun. Tim KPK
menggeledah ruang direktur, bagian umum dan
Dalam tangkap tangan kemarin, KPK bagian keuangan.
mengamankan uang Rp 229,8 Juta dan 11.200
dollar Amerika Serikat dari Yan Anton. Dari Sutaryo, Tim KPK masuk dan keluar ke BPR Kota Madiun
KPK menyita Rp 50 juta yang diduga merupakan melalui pintu belakang. Dua mobil yang membawa
bonus dari Yan Anton. empat penyidik itu juga parkir dibelakang dijaga dua
aparat Sabara Polres Madiun Kota bersenjata
Dari tangan Kirman, KPK menyita bukti setoran lengkap.
biaya naik haji ke sebuah biro sebesar Rp
531.600.000 untuk dua orang atas nama Yan Anton Sekretaris Daerah Kota Madiun Maidi
dan isteri. Yan Anton diduga menggunakan uang memerintahkan kepada seluruh kepala dinas untuk
dari Zulfikar untuk menunaikan ibadah haji. tidak meninggalkan kantor.
"Hari ini semua kepala satuan kerja perangkat "KPK menemukan bukti yang cukup untuk
daerah (SKPD) tidak boleh meninggalkan kantor. meningkatkan ke tahap penyidikan dan
SKPD jangan mempersulit dan menyulitkan diri. menetapkan Bupati Tanggamus BK (Bambang
Bila KPK ke kantor, semua SKPD harus melayani Kurniawan) sebagai tersangka," ujar Pelaksana
baik, yang diinginkan apa harus dilayani baik dan Harian Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati di
memberikan apa yang diminta KPK," ujar Maidi Gedung KPK Jakarta, Jumat (21/10/2016).
kepada Kompas.com, Jumat (25/11/2016).
Menurut Yuyuk, Bambang menyuap sejumlah
Tak hanya kepala dinas, seluruh camat dan lurah anggota DPRD dengan nilai yang bervariasi.
juga harus berada di kantor bila sewaktu-waktu
KPK membutuhkan dokumen. Penyelidikan KPK terhadap Bupati Tanggamus
diawali adanya laporan masyarakat tentang proses
Kehadiran pimpinan SKPD, camat, dan lurah juga pembahasan APBD Kabupaten Tanggamus.
diperlukan agar pelayanan publik tetap lancar.
Dalam kasus ini, menurut Yuyuk, terdapat anggota
Menurut Maidi, Wakil Wali Kota Madiun Sugeng DPRD yang sudah menyerahkan uang suap
Rusmiyanto sudah mengumpulkan seluruh kepada KPK.
pimpinan SKPD kemarin. Saat itu, seluruh kepala
SKPD diharuskan segera menyelesaikan berbagai "Masih akan dilakukan pemeriksaan dan meminta
pekerjaan proyek sebelum tutup tahun. keterangan saksi. Untuk nilai dugaan korupsi masih
harus dihitung dan belum bisa disimpulkan," kata
Mengenai pengganti Wali Kota, Maidi mengatakan Yuyuk.
bahwa Pemkot Madiun akan berkoordinasi dengan
Kementerian Dalam Negeri untuk menunjuk Bambang disangka melanggar Pasal 5 ayat 1 huruf
Pelaksana Tugas Wali Kota Madiun, termasuk a atau b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31
wewenangnya. Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Nomor
20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak
Maidi mengatakan bahwa Pemkot Madiun terbuka Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
kepada penyidik KPK untuk meminta dokumen
yang diperlukan, termasuk proyek lain di luar Pasar Kepala daerah keenam
Besar Madiun (PBM).
Bambang adalah kepala daerah keenam yang
"Kalau mau ditanya seluruh proyek tidak masalah. dijadikan tersangka selama 10 bulan masa jabatan
Seluruh SKPD akan melayani dengan baik," kata Pimpinan KPK periode 2015-2019.
Maidi.
Sebelumnya, pada April 2016, KPK menetapkan
Hari ini penyidik KPK menggeledah beberapa ruang Bupati terpilih Rokan Hulu, Suparman sebagai
di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah tersangka.
Kota Madiun di Jalan Semangka No 2, Kejuron,
Kecamatan Taman, Kota Madiun.
Kemudian, KPK menetapkan Bupati Banyuasin,
Yan Anton Ferdian sebagai tersangka dalam kasus
6. Bupati Tanggamus, Bambang Kurniawan suap terkait proyek di Dinas Pendidikan dan dinas
lainnya di Kabupaten Banyuasin.
Proyek yang akan dimulai pada 2017 tersebut Kemudian, proyek rehabilitasi saluran Ganggang
memiliki anggaran sebesar Rp 57 miliar. Malang, dan yang terakhir,
proyek pemeliharaan berkala Jalan Ngangkrek ke
Mblora di Kabupaten Nganjuk.
Dalam operasi tangkap tangan, petugas KPK
menemukan sebuah buku tabungan. Buku Taufiq merupakan Bupati Nganjuk periode 2008-
tabungan itu berisi catatan penarikan uang sebesar 2013 dan 2013-2018.
Rp 500 juta.
Atas dugaan tersebut, Taufiq disangka melanggar
Menurut pengakuan kedua pengusaha yang ikut Pasal 12 huruf i dan Pasal 12 B Undang-Undang
ditangkap, Triswara Dhanu Brata dan Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam
Hendriza Soleh Gunadi, uang Rp 500 juta tersebut UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan
telah ditransfer kepada Atty dan Itoc. Tindak Pidana Korupsi.
Pemberian dilakukan setelah adanya kesepakatan Bupati Nganjuk Taufiqurrahman diduga menerima
bahwa kedua pengusaha akan menjadi perusahaan gratifikasi terkait jabatannya.
pelaksana pembangunan pasar.
Sebelumnya, ia juga disangka terlibat korupsi
Menurut Basaria, penyelidik KPK menemukan dalam lima proyek infrastruktur di Kabupaten
bahwa selalu ada komunikasi antara kedua Nganjuk.
pengusaha dan Itoch, khususnya dalam penentuan
proyek di Cimahi. "Diduga, selama menjabat sejak 2008, TFR
menerima gratifikasi yang berhubungan dengan
"Faktanya, selalu MIT (Itoch) yang melakukan jabatan dan berlawanan dengan tugas dan
pembahasan, dan istrinya hanya tanda tangan kewajibannya sebagai Bupati Nganjuk," ujar Juru
saja," kata Basaria. Bicara KPK Febri Diansyah, dalam jumpa pers di
Gedung KPK Jakarta, Selasa (6/12/2016).
Saat ini, Atty, Itoc dan kedua pengusaha telah Menurut Febri, jumlah gratifikasi yang diduga
ditetapkan menjadi tersangka. diterima Taufiq belum dapat diumumkan, karena
masih dalam penyidikan KPK.
Taufiq diduga terlibat korupsi dalam 5 proyek Ia diduga melakukan atau turut serta dalam
pembangunan di Kabupaten Nganjuk pada tahun pemborongan, pengadaan atau persewaan 5
2009. proyek infrastruktur.
"Tersangka TFR diduga melakukan atau turut serta Lima proyek yang dimaksud yakni, pembangunan
dalam pemborongan, pengadaan atau persewaan jembatan Kedungingas, proyek rehabilitasi saluran
di 5 proyek," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah, Melilir Nganjuk, dan proyek perbaikan Jalan
dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Selasa Sukomoro sampai Kecubung.
(6/12/2016).