PENDAHULUAN
modal dan emiten sebagai pihak yang mebutuhkan dana. Pasar modal
karena merupakan sumber dana alternatif bagi perusahaan atau emiten. Salah
badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham adalah salah
satu komoditi investasi yang tergolong beresiko tinggi karena sifatnya yang
peka terhadap perubahan perubahan yang terjadi baik dari dalam negeri
maupun dari luar negeri. Perubahan tersebut dapat berdampak positif maupun
inflasi dan lain sebagainya. Faktor faktor inilah yang akan mempengaruhi
harga saham dimasa yang akan datang. Analisis terhadap harga saham
prinsip bahwa sebab mendasar yang menimbulkan gerak harga saham adalah
1
2
Domestik Bruto (PDB) adalah nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang
diproduksi oleh faktor faktor produksi milik warga negara tersebut dan
naik.
3
harga konsumen, GDP, tingkat inflasi, suku bunga terhadap return saham
saham dan variable lainnya tidak berpengaruh. Penelitian lain yang dilakukan
return saham. Johnson dan Anastasia (2014) yang meneliti tentang dampak
dan terus menerus. Tingkat inflasi yang tinggi biasanya terjadi akibat kondisi
Inflasi secara relatif berpengaruh negatif terhadap harga saham karena inflasi
seperti ini berarti tingkat inflasi berpengaruh negatif terhadap return saham.
Secara teori, tingkat suku bunga dan harga saham memiliki hubungan
yang negatif (Tandelilin, 2010). Pada tingkat bunga pinjaman yang tinggi,
bersih. Disisi lain kenaikan suku bunga deposito dapat menyebabkan investor
investasi yang ada tidak akan menarik lagi. Penelitian yang dilakukan Uddin
negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
yang dialami oleh wajib pajak badan yang semula menggunakan tarif pajak
bagi perusahaan yang memiliki tingkat laba yang rendah akan merasa
dirugikan karena pajak yang harus mereka bayarkan akan semakin besar.
keseimbangan yang baik antara resiko dan tingkat pengembalian yang pada
struktur modal. Namun dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Pranata
(2015) tentang pengaruh tarif pajak dan kebijakan dividen terhadap harga
Sektor properti dan real estate merupakan salah satu sektor terpenting
dan real estate merupakan salah satu sektor yang memberikan sinyal jatuh
atau sedang bangunnya suatu negara. Perkembangan sektor properti dan real
estate tentu saja akan menarik minat investor dikarenakan kenaikan harga
tanah dan bangunan yang cenderung naik. Supply tanah cenderung tetap
properti dan real estate terutama pada perusahaan perusahaan properti dan
Pengaruh Gross Domestic Product, Inflasi, Tingkat Suku Bunga, dan PPh
e. Apakah gross domestic product, inflasi, tingkat suku bunga, dan PPh
harga saham
saham
selanjutnya.
TINJAUAN PUSTAKA
Untuk mendapat bahan perbandingan dan acuan pada penelitian ini, maka
Suku Bunga, Kurs, dan pertumbuhan PDB terhadap indeks harga saham.
analisis yang digunakan yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil dari
signifikan terhadap IHSG, sedangkan tingkat inflasi, suku bunga SBI dan
signifikan terhadap IHSG yang artinya semakin kuat kurs rupiah terhadap US
mana pengaruh inflasi, suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia), kurs
terhadap indeks harga saham, baik secara serentak maupun secara parsial.
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.
Hasil peneliatian menunjukkan bahwa faktor suku bunga SBI dan kurs rupiah
9
10
modal.
Pranata, dkk (2015) yang meneliti tentang pengaruh tarif pajak dan
kebijakan dividen terhadap hargta saham. tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh tarif pajak dan kebijakan dividen terhadap harga
menggunakan analisis jalur (path analysis) dan data yang dihgunakan adalah
data sekunder. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tarif pajak dan
Satria dan Komang (2016) yang meneliti tentang pengaruh tingkat suku
bunga, tingkat inflasi, nilai kurs rupiah dan produk domestik bruto terhadap
suku bunga, tingkat inflasi, nilai kurs rupiah dan produk domestik bruto
secara parsial terhadap return saham pada perusahaan food and baverage dii
peneliti tidak terlibat dalam pengambilan data dan hanya sebagai pengamat
positif signifikan terhadap return saham. sedangkan tingkat inflasi dan nilai
kurs rupiah tidak berpengaruh terhadap return saham. produk domestik bruto
1. Bagi perusahaan
tiap bulan.
2. Bagi investor
meliputi:
a. Penyebaran kepemilikan
Pasar modal memberikan ruang dan peluang penyebaran kepemilikan
terhadap masyarakat (public). Hal itu dpat dilihat bahwa bagi
perusahaan yang go public, berarti kepemilikan perusahaan
terdeversifikasi kepemilikannya terhadap siapa saja yang memiliki
sekuritas emiten yang go public. Dengan demikian, terjadi penyebaran
kepemilikan yang sudah pasti akan menyebarkan tingkat kesejahteraan
yang berakhir pada peningkatan Gross Domestic Bruto.
b. Sebagai sarana aliran masukan investasi asing
Pada pasar modal modern, yang mana cakupan transaksi bukan hanya
sampai pada ditingkat nasional saja, namun juga sampai pada tingkat
internasional berpotensi memunculkan capital in flow (aliran dana
masuk lewat kepemilikan sekuritas yang diperdagangkan dipasar
modal). Dengan demikian, menambah aliran dana masuk untuk para
pelaku bisnis domestik untuk memanfaatkan dana tersebut dalam
pengembangan usaha.
oleh kondisi saat ini. Apabila kondisi saat ini telah menunjukkan
stabil dan akan naik. Sebaliknya, jika kondisi saat ini telah
menyatakan bahwa dtinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau
jasa akhir (final) yang diproduksi dalam sebuah Negara pada suatu
2006:5)
berikut :
(PDBs PDBk)
PDB = X 100%
PDBk
Keterangan :
2.2.5 Inflasi
dan kondisi dimana harga barang mengalami kenaikan dan nilai mata
menjadi dua :
a. Inflasi ringan, inflasi dengan laju kurang 10% pertahun, sehingga disebut
juga inflasi dibawah dua digit. Sifat inflasi ini tidak memberikan dampak
yang merusak pada perekonomian. Dalam beberapa hal justru memberikan
21
atau bisa dibeut juga Customer Price Indeks (CPI). CPI merupakan
rasio dari biaya konsumsi dalam satu tahun terhadap biaya pos
tersebut pada tahun dasar. CPI meliputi sekuruh biaya dasar yang
seperti makan, rumah, biaya pengobatan, dan lain lain. Biaya seperti
ini juga dikenal dengan istilah cost living indeks. Rumus untuk
CPI = 100
Keterangan :
BPP = base-period price atau harga dari suatu jenis barang yang
yaitu:
1. Bunga simpanan
2. Bunga pinjaman
23
berikut :
a. Kebutuhan dana
Apabila bank kekurangan dana, sementara permohonan pinjaman meningkat,
maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi dengan
meningkatkan suku bunga simpanan. Peningkatan bunga simpanan secara
otomatis akan meningkatkan bunga pinjaman, namun apabila dana yang ada
pada simpanan banyak sementara permohonan simpanan sedikit, maka bunga
simpanan akan turun.
b. Persaingan
Dalam memperebutkan bunga simpanan, maka disamping factor promosi yang
harus diperhatikan oleh pihak perbankan yaitu pesaing. Dalam arti jika untuk
bunga simpanan rata rata 16% maka jika hendak membutuhkan dana cepat
sebaiknya bunga simpanan kita naikkan diatas bunga pesaing misalnya 16%.
Namun sebaliknya untuk bunga pinjaman kita harus berada dibawah bunga
pesaing.
c. Kebijaksanaan pemerintah
Dalam arti baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman tidak boleh
melebihi bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
d. Target laba yang diinginkan
Sesuai dengan target laba yang diinginkan, jika laba yang diinginkan besar
maka bunga pinjaman akan ikut besar dan juga sebaliknya.
e. Reputasi perusahaan
Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit sangat menetukan
tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena biasanya
perusahaan yang bonafit kemungkinan resiko kredit macet dimasa mendatang
relative kecil begitu pula sebaliknya.
yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
dan atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha
Negara atau badan usaha milik daerah dengan nama dan dalam bentuk
badan lainnya.
membuat laporan laba rugi fiskal setiap akhir tahun pajak, dimana
25
masa dan pada akhir tahunn pajak. Pajak yang dibayar dalam setiap
masa dikenal dengan nama PPh pasal 25. Pajak penghasilan pasal 25,
harus dibayar sendiri oleh wajib pajak untuk setiap bulan dalam tahun
yang terutang diperlukan dua unsur, yaitu tarif pajak dan dasar
a. Tarif tetap adalah tarif berupa jumlah atau angka yang tetap, berapapun besarnya
dadar pengenaan pajak.
b. Tarif proporsional (Sebanding) adalah tarif berupa presentase tertentu yang
sifatnya tetap terhadap berapapun dasar pengenaan pajaknya. Makin besar dasar
pengenaan pajaknya, maka semakin besar pula jumlah pajak yng terutang
dengan kenaikan yang proporsional atau sebanding. Di Indonesia, tarif
proporsional diterapkan pada PPN (tarif 10%), PPh pasal 26 (tarif 20%), Pph
pasal 23 (tarif 15% dan 2% untuk jasa lain), dan lain sebagainya.
c. Tarif progesif (meningkat) adalah tarif berupa presentase tertentu yang semakin
meningkat dengan semakin meningkatnya dasar pengenaan pajak
26
pajak baik dalam wajib pajak perorangan ataupun wajib pajak badan,
yaitu :
Tarif PPh pasal 17 ayat (1) huruf b merupakan tarif umum untuk
wajib pajak badan dalam negeri. Tarif umum PPh badan yang
27
Berdasarkan tarif pasal 31E ayat (1) UU PPh wajib pajak badan
4.800.000.000,00
juga akan menurun. Jadi dapat disimpulakan bahwa laju inflasi akan
tinggi maka harga saham akan semakin turun begitu juga sebaliknya.
Secara teori tingkat suku bunga dan harga saham memiliki hubungan
yang negatif. Pada tingkat bunga pinjaman yang tinggi, beban bunga
Tarif umum PPh badan yang berlaku untuk tahun pajak 2009
tetap tinggi.
Inflasi (X2)
Harga Saham
(Y)
Tingkat Suku Bunga (X3)
GAMBAR 2.1
KERANGKA KONSEPTUAL
Keterangan :
= Pengaruh parsial
= Pengaruh simultan
hasil penelitian terdahulu, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
adalah :
saham
METODOLOGI PENELITIAN
yang terdaftar di BEI pada tahun 2012 2016 pada situs website
www.idx.co.id.
33
34
Properti dan Real Estate yang terdaftar di BEI dari tahun 2012 sampai
sebanyak 49 perusahaan.
sebagai berikut:
1. Perusahaan properti dan real estate yang listing di BEI mulai tahun
2012 2016
adalah Gross Domestic Product, inflasi, tingkat suku bunga, dan PPh
Badan.
36
Gross domestic product adalah nilai produk dari semua barang dan
jasa akhir (final) yang diproduksi dalam sebuah Negara pada suatu
(PDBs PDBk)
PDB = X 100%
PDBk
Keterangan :
3.4.2 Inflasi
dan kondisi dimana harga barang mengalami kenaikan dan nilai mata
data Bank Indonesia dan BPS dengan satuan persen. Data akan
konsumsi dalam satu tahun terhadap biaya pos tersebut pada tahun
rumah, biaya pengobatan, dan lain lain. Biaya seperti ini juga
CPI adalah :
CPI = 100
Keterangan :
BPP = base-period price atau harga dari suatu jenis barang yang
ini suku bunga yang digunakan adalah suku bunga deposito bank
perbulan.
setiap masa dan pada akhir tahunn pajak. Pajak yang dibayar dalam
untuk wajib pajak badan dalam negeri. Tarif umum PPh badan
25%.
39
melauli media perantara (diperoleh dan dicacat oleh pihak lain). Data
uji statistik. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
diteliti dari data eksternal, yaitu publikasi data yang diperoleh dari
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model
perlu dilakukan bila n bersifat tidak tak terhingga. Perlu dipahami pula
bahwa yang perlu untuk diuji normalitas hanyalah error dari model
alpha 0,05 (5%). Apabila Prob. JB > 0,05 maka dapat disimpulkan
normal.(Ronny, 2017:38)
Keterangan :
Y = Harga Saham
X2 = Inflasi
X4 = PPh Badan
= eror
asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang dilakukan pada penelitian ini
a. Uji multikolinieritas
106).
b. Uji Heterokesdasititas
heteroskedastisitas.
besar dari nilai alpha (5%), maka dapat dipastikan model tidak
c. Uji Autokolerasi
atau negative
Sumber: Gurajati (2003:470)
a. Uji F Statistik
variable bebas yang ada pada model regresi memberikan dampak penjelas
1. Perumusan hipotesis
3. Pengujian statistic
sebagai berikut :
Fht = R2/K
(1 R2)/(n k 1)
dependen. Nilai Adj R2 adalah diantara nol dan satu. Jika nilai Adj R2
2011:97).
Rumus Adj R2 :
2 =
Keterangan :
c. Uji t statistik
1. Perumusan hipotesis
3. Pengujian statistik
46