Anda di halaman 1dari 3

blogspot.

com
Baru saja dioptimalkan
Lihat yang asli
kutipan pelajar

be usefull

Senin, 01 April 2013

CARA KERJA SINAPSIS

CARA KERJA SINAPSIS


A.STRUKTUR SINAPSIS
Pada setiap neuron, terminal aksonnya membengkak membentuk suatu tonjolan kecil
yang disebut tombol sinapsis. Permukaan membran tombol sinapsis ini dinamakan
membran prasinapsis yang menghantarkan impuls dari terminal sinapsis menuju dendrit
atau badan sel berikutnya. Impuls tersebut akan diterima oleh permukaan membran
dendrit atau badan sel yang dituju. Membran yang demikian dinamakan membran
pascasinapsis. Di antara kedua membran ini dipisahkan oleh suatu celah yang disebut
celah sinapsis.
Di dalam tombol sinapsis terdapat suatu zat kimia yang dapat menghantarkan impuls
ke neuron berikutnya. Zat yang demikian dinamakan neurotransmiter. Saat
menghantarkan implus, dalam sitoplasma neurotransmiter dibawa oleh banyak kantung
dalam sitoplasma, yang disebut vesikula sinapsis. Ada berbagai macam jenis
neurotransmiter, contohnya asetilkolin, dopamine, noradrenalin, dan serotonin.
Asetilkolin berada pada seluruh sistem saraf; sementara noradrenalin berada pada
sistem saraf simpatik; sementara dopamine dan serotonin terdapat pada otak.
Asetilkolin dan noradrenalin merupakan salah dua neurotransmiter utama yang
terdapat pada mammalia.
B.PENGHANTARAN IMPULS MELALUI SINAPS
Anda telah mengetahui bahwa rangsang yang diterima sel saraf dapat berasal dari
dalam tubuh maupun luar tubuh. Rangsang yang merambat disebut impuls. Perhatikan
Gambar 9.5. Impuls diterima oleh reseptor kemudian akan dihantarkan oleh dendrit
menuju badan sel saraf. Saat impuls sampai pada akson, impuls akan diteruskan ke
dendrit neuron lain. Jadi, ada berapa macamkah penghantaran impuls?
Dalam sel saraf terjadi proses penghantaran impuls secara konduksi. Apabila tidak
ada rangsang maka sel saraf disebut dalam keadaan istirahat. Dalam keadaan ini
saraf tidak menghantarkan impuls. Membran luar sel saraf bermuatan positif karena
kelebihan kation atom Na+. Membran dalam sel saraf bermuatan negatif karena banyak
ion K+ yang keluar akson.
Keadaan seperti ini disebut polarisasi. Terjadinya kondisi demikian karena peran
pompa Na K dan sifat membran akson yang lebih permeabel terhadap K+ dan kurang
permeabel terhadap Na+. Na+ dipompa ke luar. K+ dipompa ke dalam karena sifat
membran akson yang permeabel terhadap K, maka K + dapat keluar lagi.
2. Mekanisme Kerja Sinapsis
Apabila impuls sampai pada tombol sinapsis, segera neuron mengirimkan
neurotransmiter. Selanjutnya, neurotransmiter dibawa oleh vesikula sinapsis menuju
membran prasinapsis. Kedatangan impuls tersebut membuat permeabilitas membran
prasinapsis terhadap ion Ca2+ meningkat (terjadi depolarisasi). Sehingga, ion Ca2+
masuk dan merangsang vesikula sinapsis untuk menyatu dengan membran prasinapsis.
Bersama kejadian tersebut, neurotransmiter dilepaskan ke dalam celah sinapsis
melalui eksositosis. Dari celah sinapsis, neurotransmiter ini berdifusi menuju
membran pascasinapsis.
Setelah impuls dikirim, membran pascasinapsis akan mengeluarkan enzim untuk
menghidrolisis neurotransmiter. Enzim tersebut misalnya senzim asetilkolineterase
yang menghidrolisis asetilkolin menjadi kolin dan asam etanoat. Oleh vesikula
sinapsis, hasil hidrolisis (kolin dan asam etanoat) akan disimpan sehingga sewaktu-
waktu bisa digunakan kembali.
Gambar 1. Mekanisme penghantaran impuls saraf melalui sinapsis
Pengiriman impuls dari saraf motor ke otot
Bagaimana pengiriman impuls dari saraf motor ke otot?Antara saraf motor dan otot
terdapat sinapsis berbentuk cawan dengan membran pra-sinapsis dan membran post-
sinapsis yang terbentuk dari sarkolema yang mengelilingi sel otot.Prinsip kerjanya
sama dengan sinapsis saraf-saraf lainnya.
Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk menjelaskan pengiriman
impuls oleh saraf.
Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun, ada pula gerak yang terjadi tanpa
disadari yaitu gerak refleks.Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu
dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak,
kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai
perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor.
Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap
rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak.Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi
tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu.Contoh gerak refleks
misalnya berkedip, bersin, atau batuk.
Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai
dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat
saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak
langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot
atau kelenjar.Jalan pintas ini disebut lengkung refleks.Gerak refleks dapat
dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak,
misalnya, gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks sumsum
tulang belakang bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum tulang belakang
misalnya refleks pada lutut.Mekanisme impuls saraf melalui membran plasmaSistem
saraf terdiri atas sel-sel saraf (neuron) dan sel-sel pendukung (neuroglia dan Sel
Schwann).Kedua sel tersebut demikian erat berikatan dan terintegrasi satu sama lain
sehingga bersama-sama berfungsi sebagai satu unit.Sistem saraf dibagi menjadi
sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi.Sistem saraf pusat terdiri dari otak
dan medula spinalis.Sistem saraf tepi terdiri dari neuron aferen dan eferen sistem
saraf somatis dan neuron sistem saraf autonom (viseral).Otak dibagi menjadi
telensefalon, diensefalon, mesensefalon, metensefalon, dan mielensefalon.Medula
spinalis merupakan suatu struktur lanjutan tunggal yang memanjang dari medula
oblongata melalui foramen magnum dan terus ke bawah melalui kolumna vertebralis
sampai setinggi vertebra lumbal 1-2.Secara anatomis sistem saraf tepi dibagi
menjadi 31 pasang saraf spinal dan 12 pasang saraf kranial.Suplai darah pada sistem
saraf pusat dijamin oleh dua pasang arteria yaitu arteria vertebralis dan arteria
karotis interna, yang cabang-cabangnya akan beranastomose membentuk sirkulus
arteriosus serebri Wilisi.Aliran venanya melalui sinus dura matris dan kembali ke
sirkulasi umum melalui vena jugularis interna.(Wilson. 2005, Budianto. 2005,
Guyton. 1997)Membran plasma dan selubung sel membentuk membran semipermeabel yang
memungkinkan difusi ion-ion tertentu melalui membran ini, tetapi menghambat ion
lainnya.Dalam kondisi istirahat (kondisi tidak terstimulasi), ion-ion K + berdifusi
dari sitoplasma menuju cairan jaringan melalui membran plasma.Permeabilitas membran
terhadap ion K + jauh lebih besar dari permeabilitas terhadap Na + sehingga aliran
keluar (efluks) pasif ion K + jauh lebih besar dari aliran masuk (influks) Na
+.Kondisi ini memngakibatkan perbedaan potensial tetap sekitar-80mV yang dapat
diukur di sepanjang membran plasma karena bagian dalam membran lebih negatif
daripada bagian luar.Potensial ini dikenal sebagai potensial istirahat (resting
potential).(Snell. 2007)Bila sel saraf dirangsang oleh listrik, mekanik, atau zat
kimia, terjadi perubahan yang cepat pada permeabilitas membran terhadap ion Na +
dan ion Na + berdifusi melalui membran plasma dari jaringan ke sitoplasma.Kondisi
tersebut menyebabkan membran mengalami depolarisasi.Influks cepat ion Na + yang
diikuti oleh perubahan polaritas disebut potensial aksi, besarnya sekitar +40
mV.Potensial aksi ini sangat singkat karena hanya berlangsung selama sekitar
5msec.Peningkatan permeabilitas membran terhadap ion Na + segera menghilang dan
diikuti oleh peningkatan permeabilitas terhadap ion K + sehingga ion K + mulai
mengalir dari sitoplasma sel dan mengmbalikan potensial area sel setempat ke
potensial istirahat.Potensial aksi akan menyebar dan dikirimkan sebagai impuls
saraf.Begitu impuls menyebar di daerah plasma membran tertentu potensial aksi lain
tidak dapat segera dibangkitkan.Durasi kondisi yang tidak dapat dirangsang ini
disebut periode refrakter.Stimulus inhibisi diperkirakan menimbulkan efek dengan
menyebabkan influks ion Cl-melalui membran plasma ke dalam neuron sehingga
menimbulkan hiperpolarisasi dan mengurangi eksitasi sel
Kesimpulan:
Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain disebut
sinapsis.Setiap terminal akson membengkak membentuk tonjolan sinapsis.Di dalam
sitoplasma tonjolan sinapsis ada struktur kelompok membran kecil berisi
neurotransmitter; yang disebut vesikula sinapsis.Neuron yang berakhir pada tonjolan
sinapsis disebut neuron pra-sinapsis.Membran ujung dendrit dari sel berikutnya yang
membentuk sinapsis disebut post-sinapsis.Bila impuls sampai pada ujung neuron, maka
vesikula bergerak dan melebur dengan membran pra-sinapsis.Kemudian vesikula akan
melepaskan neurotransmitter berupa asetilkolin.Neurontransmitter adalah suatu zat
kimia yang dapat menyeberangkan impuls dari neuron pra-sinapsis ke post-
sinapsis.Neurontransmitter ada bermacam-macam misalnya asetilkolin yang terdapat di
seluruh tubuh, noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatik, dan dopamin serta
serotonin yang ada di otak.Asetilkolin kemudian berdifusi melewati celah sinapsis
dan menempel pada reseptor yang terdapat pada membran post-sinapsis.Penempelan
asetilkolin pada reseptor menimbulkan impuls pada sel saraf berikutnya.Bila
asetilkolin sudah melaksanakan tugasnya maka akan diuraikan oleh enzim
asetilkolinesterase yang dihasilkan oleh membran post-sinapsis.

Sumber:
http://profitclicking-mu.blogspot.com/2010/05/penghantaran-impuls-melalui-
sinapsis.html
http://www.sentra-edukasi.com/2011/08/mekanisme-proses-penghantaran-impuls.html|
Faozani z di 07.44
Berbagi
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar

Beranda
Lihat versi web
Diberdayakan oleh Blogger.
About Me

Faozani z
Ikuti
Lihat profil lengkapku

Anda mungkin juga menyukai