Anda di halaman 1dari 2

19.

5 Diet Gagal Ginjal dengan Dialisis

Gambaran umum

Dialisis dilakukan terhadap pasien dengan penurunan fungsi ginjal berat, diman
ginjal tidak mampu lagi mengeluarkan produk produk sisa metabolisme,
mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, serta memproduksi hormon-
hormon. Ketidakmampuan ginjal mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme
menimbulkan uremia. Dialisis dilakukan bila hasil tes kliren kratinin < 15 ml/menit.

Dialisis dapat dilakukan dengan cara hemodialisis atau dialisis peritoneal. Cara yang
paling banyak digunakan adalah hemodialisis. Pada proses hemodialisis, aliran
darah ke ginjal dialihkan melalui membran semipermeabel dari ginjal tiruan (mesin
cuci ginjal). Sehingga produk-produk sisa metabolisme dapat dikeluarkan dari tubuh.
Pada proses dialisis peritoneal, aliran darah dialihkan melalui dinding
semipermeabel dari peritoneum.

Anjuran diet didasarkan pada frekuensi dialisis, sisa fungsi ginjal, dan ukuran tubuh.
Karena nafsu makan pasien umumnya rendah, perlu diperhatikan makanan
kesukaan pasien dalam batas-batas diet yang ditetapkan.

Tujuan diet

Tujuan diet gagal ginjal dengan dialisis adalah untuk :

1. mencegah defesiensi gizi serta mepertahankan dan memperbaiki status gizi


agar pasien dapat melakukan aktifitas normal.
2. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.
3. Menjaga agar akumulasi produk sisa metabolisme tidak berlebihan.

Syarat diet

Syarat-syarat fiet gagal ginjal dengan dialisis adalah :

1. Energi cukup yaitu 35 kkl/kg BB ideal/hari pada pasien Hemodialisis


maupun Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD)
2. Protein tinggi untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen dan
mengganti asam amino yang hilang selama dialisis, yaitu 1-1,2 g/kg BB
ideal /hari pada HD dan 1,3 g/Kg BB ideal/hari pada CAPD. 50% protein
bernilai biologi tinggi.
3. Karbohidrat cukup, yaitu 55-75% dari kebutuhan energy total.
4. Lemak normal, yaitu 15-30% dari kebutuhan energi total.
5. Natrium diberikan sesuai dengan jumlah urin yang keluar /24 jam yaitu :
1 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 g untuk tiap
liter urin (HD).
1 4 g + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 g untuk tiap
liter urin (CAPD).
6. Kalium Sesuai dengan urin yang keluar /24 jam yaitu :
1 kg + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 g untuk tiap
liter urin (HD).
1 4 kg + penyesuaian menurut jumlah urin sehari, yaitu 1 g untuk
tiap liter urin (CAPD).
7. Kalsium tinggi, yaitu 100 mg/hari. Bila pergi, diberikan suplemen kalsium.
8. Fosfor dibatasi, yaitu <17 mg/kg BB ideal/hari
9. Cairan dibatasi, yaitu jumlah urin /24 jam ditambah 500-750 ml.
10. Suplemen vitamin bila diperlukan, terutama vitamin larut air seperti B6,
asam folat vitamin C.
11. Bila nafsu makan berkurang, berikan suplemen enteral yang mengandung
energy dan protein tinggi.

Jenis diet dan indikasi pemberian

Diet pada dialisis bergantung pada frekuensi dialisis, sisa fungsi ginjal dan ukuran
badan pasien. Diet untuk pasien dengan dialisis biasanya harus direncanakan
perorangan.

Berdasarkan BB dibedakan 3 jenis diet dialisis :

1. Diet dialisis I, 60g protein. Diberikan kepada pasien dengan BB +/- 50 kg


2. Diet dialisis II, 65g protein. Diberikan kepada pasien dengan BB +/- 60 kg
3. Diet dialisis III, 70g protein. Diberikan kepada pasien dengan BB +/- 60 kg

Anda mungkin juga menyukai