Anda di halaman 1dari 12

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Puskesmas

2.1.1. Pengertian Puskesmas

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang meyelenggarakan


upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
(Permenkes No.75 tahun 2014)

Menurut Departemen Kesehatan RI, puskesmas merupakan pelayan


kesehatan yang meliputi promotif (peningkatan kesehatan), preventif
(pencegahan), kuratif (pengobatan), dan rehabilitative (pemulihan kesehatan).

Prioritas yang harus dikembangkan oleh puskesmas diarahkan kebentuk


pelayanan kesehatan dasar (basic health care service) yang lebih mengedepankan
upaya promosi dan pencegahan (public health services)

Di Indonesia, puskesmas merupakan tulang punggung pelayanan


kesehatan tingkat pertama. Konsep Puskesmas dilahirkan tahun 1968 ketika
dilangsungkan Rapat Kerja Kesehatan nasional (Rakerkesnas) I di Jakarta, dimana
dibicarakan upaya pengorganisasian system pelayanan kesehatan di tanah air,
karena pelayanan kesehatan tingkat pertama pada waktu itu dirasakan kurang
menguntungkan dan dari kegiatan-kegiatan seperti BKIA, BP, dan P4M dan
sebagiannya masih berjalan sendiri-sendiri dan tidak berhubungan. Melalui
Rekerkesnas tersebut timbul gagasan untuk menyatukan semua pelayanan tingkat
pertama kedalam suatu organisasi yang dipercaya dan diberi nama Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).

Puskesmas pada waktu itu, dibedakan dalam 4 macam, yaitu:

1. Puskesmas tingkat Desa

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan


Perjuangan Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang 2015 4
2. Puskesmas tingkat Kecamatan
3. Puskesmas tingkat Kewedanan
4. Puskesmas tingkat Kabupaten

Pada tahun 1970, ketika dilangsungkan Rapat Kerja Kesehatan Nasional


dirasakan pembagian puskesmas berdasarkan kategori tenaga ini kurang sesuai,
karena untuk puskesmas tipe B dan tipe C tidak dipimpin oleh dokter penuh atau
sama sekali tidak ada tenaga dokternya, sehingga dirasakan sulit untuk
mengembangkannya. Sehingga mulai tahun 1970 ditetapkan hanya satu macam
puskesmas dengan wilayah kerja tingkat kecamatan atau pada suatu daerah
dengan jumlah penduduk antara 30.000 sampai 50.000 jiwa. Konsep ini tetap
dipertahankan sampai dengan akhir Pelita II pada tahun 1979 yang lalu, dan ini
lebih dikenal dengan konsep Wilayah.

Sesuai dengan perkembangan dan kemampuan pemerintah dan


dikeluarkannya Inpres kesehatan Npmor 5 Tahun 1974, Nomor 7 tahun 1975 dan
Nomor 4 Tahun 1976, dan berhasil mendirikan dan menempatkan tenaga dokter
disemua wilayah tingkat kecamatan diseluruh pelosok tanah air, maka sejak
Repelita III konsep wilayah diperkecil yang mencakup suartu wilayah dengan
penduduk sekitar 30.000 jiwa.

Dan sejak tahun 1979, mulai dirintis pembangunan puskesmas didaerah-


daerah tingkat kelurahan atau desa yang memiliki jumlah penduduk sekitas
30.000 jiwa. Dan untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan yang berada di suatu
kecamatan, maka salah satu puskesmas tersbut ditunjuk sebagai penanggung
jawab dan disebut dengan nama puskesmas tingkat kecamatan atau Puskesmas
Pembina. Sedang puskesmas yang ada ditingkat kelurahan atau desa disebut
puskesmas kelurahan atau Puskesmas Pembantu. Pengkategorian puskesmas
seperti ini, hingga sekarang masih digunakan.

2.1.2. Tujuan Puskesmas

Tujuan pengembangan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas


adalah untuk tercapainya yujuan pembangunan kesehatan nasional, yaitu:

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan


Perjuangan Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang 2015 5
a. Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja
puskesmas agar terujudnya derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat 2015.
b. Mengembangkan dan mendekatkan secara merata pelayanan
kesehatan yang bersifat menyeluruh kepada masyarakat di wilayah
kerja puskesmas.

2.1.3. Fungsi Puskesmas

1. Sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

Berupa menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah


kerjanya agar menyelenggarakan pembangunan yang
berwawasan kesehatan
Aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari
penyelenggaraan setiap program pembangunan diwilayah
kerjanya.
Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan dan pemulihan.

2. Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat

Berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,


keluarga dan masyarakat :

Memiliki kesadaran, kemauan, dan kemampuan melayani diri


sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat.
Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan
termasuk pembiayaan.

3. Sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama

Menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara


menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan
tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas meliputi:

a. Pelayanan kesehatan perorangan (privacy goods)

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan


Perjuangan Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang 2015 6
Pelayanan yang bersifat pribadi dengan tujuan utama
menyembuhkkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan
tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit.
b. Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan yang bersifat public atau umum dengan tujuan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit
tanpa mengabaikan penyembuhan dan pemulihan kesahatan
dengan promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, perbaikan gizi,
peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana,
pemberantasan penyakit, dan program kesehatan masyarakat yang
lainnya.

2.2. Visi dan Misi Puskesmas

2.2.1. Visi Puskesmas

Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah


terwujudnya kecamatan sehat sejahtera menuju tercapainya Indonesia sehat 2015.
Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin
dicapai melalui pembangunan kesehatan, indikator kecamatan sehat, yaitu:

1. Lingkungan yang sehat


2. Perilaku yang sehat
3. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
4. Derajat kesehatan penduduk kecamatan

Rumusan visi untuk masing-masing puskesmas harus mengacu pada visi


pembangunan kesahatan puskesmas yaitu terwujudnya kecamatan sehat yang
harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah kecamatan
setempat.

2.2.2. Misi Puskesmas

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan


Perjuangan Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang 2015 7
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas
adalah mendukung tercapainya misi pembanguan kesehatan nasional. Misi
puskesmas adalah sebagai berikut:

1. Menggerakkan pembanguan berwawasan kesehatan diwilayah


kerja
2. Mendorong kemandirian bagi keluarga dan masyarakat untuk
hidup sehat diwilayah kerja
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, dan
masyarakat beserta lingkungannya.

2.3. Asas dan Upaya Penyelenggaraan Puskesmas

2.3.1. Asas Penyelenggaraan Puskesmas

Penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan


pengembangan harus menerapkan asas penyelenggaraan puskesmas secara
terpadu.Asas penyelenggaraan puskesmas tersebut dikembangkan dari ketiga
fungsi puskesmas.Dasar pemeliharaannya adalah pentingnya menerapkan prinsip
dasar dari setiap fungsi puskesmas dalam menyelenggarakan setiap upaya
puskesmas baik upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan.

Asas penyelenggaraan puskesmas yang dimaksud adalah:

1. Asas pertanggungjawaban wilayah, berbagai kegiatan yang


dilakukan puskesmas, antara lain:

a. Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat


kecamatan sehingga berwawasan kesehatan

b. Memantau dampak berbagai upaya embanguan terhadap


kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya
c. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang
diselenggarakan oleh masyarakat di wilayah kerjanya

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan


Perjuangan Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang 2015 8
d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama secara
merata dan terjangkau di wilayah kerjanya.
2. Asas pemberdayaan masyarakat, beberapa kegiatan yang harus
dilaksanakan oleh puskesmas dalam rangka pemberdayaan
masyarakat, yaitu:
a. Upaya kesehatan ibu dan anak: posyandu, polindes, Bina
Keluarga Balita (BKB)
b. Upaya pengobatan: Posyandu, panti pemulihan gizi, keluarga
sadar gizi (KADARZI)
c. Upaya kesehatan sekolah: dokter kecil, penyertaan guru dan
orang tua atau wali murid, Saka Bakti Husada (SBH), pos
kesehatan pesantren (Posketren)
d. Upaya kesehatan lingkungan: Kelompok pemakai air
(Pokmair), Desa Percontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL)
e. Upaya kesehatan usia lanjut: Posyandu Usila< Panti Weda
f. Upaya kesehatan kerja: Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
g. Upaya kesehatan jiwa: Posyandu, tim pelaksana kesehatan jiwa
masyarakat (TPJKM)
h. Upaya pembinaan pengobatan tradisional: tanaman obat
keluarga (TOGA), upaya pembinaan dan jaminan kesehatan
(inovatif): data sehat, Tabungan ibu bersalin (Tabulin),
mobiditas dana keagamaan.
3. Asas Keterpaduan
Untuk mengatasi keterbatasan sumber daya serta
diperolehnya hasil yang optimal, setiap upaya penyelenggaraan
puskesmas harus terpadu secara jejak dari tahap perencanaan
Ada 2 macam keterpaduan yang harus dilakukan, yaitu:
1. Keterpaduan lintas program
a. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS): keterpaduan
rakyat dengan P2M, gizi, promkes, pengobatan
b. Usaha kesehatan sekolah (UKS): keterpaduan kesehatan
lingkungan, promosi kesehatan, kesehatan reproduksi
remaja, kesehatan gizi dan mulut, pengobatan, dan
kesehatan jiwa
c. Puskesmas keliling: keterpaduan kegiatan dengan KIA-KB,
gizi, promkes, kesehatan gigi dan mulut
d. Posyandu: keterpaduan KIA-KB, gizi, P2M, promosi
kesehatan

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan


Perjuangan Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang 2015 9
2. Keterpaduan lintas sektor
Upaya memadukan penyelenggaraan upaya kesehatan dengan
berbagai program dari sektor terkait tingkat kecamatan
4. Asas Rujukan

Puskesmas merupakan fasilitas pelayan kesehatan pertama,


yang bila tidak mampu mengatasi masalah karena berbagai
keterbatasan, bila melakukan rujukan baik secara vertical ketingkat
yang lebih tinggi secara horizontal ke puskesmas lainnya.

Ada 2 macam rujukan di puskesmas, yaitu

a. Rujukan Upaya Kesehatan perorangan


b. Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat

2.3.3. Upaya Penyelenggraaan Puskesmas

Dalam mencapai visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas yaitu


terwujudnya kecamatan sehat menuju Indonesia sehat.Puskesmas bertanggung
jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat, yang keduanya jika ditinjau dari system kesehatan nasional
merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama.

Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi 3, yaitu :

1. Upaya kesehatan wajib


Upaya kesehatan wajib di puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional, global serta yang
mempunyai daya ungkit yang tinggi untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dan harus diselenggarakan di setiap
puskesmas yang ada di Indonesia.
Upaya kesehatan wajib tersebut adalah :
Upaya promosi kesehatan
Upaya kesehatan lingkungan
Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana
Upaya perbaikan gizi masyarakat
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
Upaya pengobatan
Upaya pencatatan dan pelaporan
KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan
Perjuangan Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang 2015 10
2. Upaya kesehatan pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas.
Upaya kesehatan pengembangan yang dipilih dari daftar upaya
kesehatan pokok puskesmas yang telah ada, yaitu :
Upaya kesehatan sekolah
Upaya kesehatan olahraga
Upaya perawatan kesehatan masyarakat
Upaya kesehatan kerja
Upaya kesehatan gigi dan mulut
Upaya kesehatan jiwa
Upaya kesehatan mata
Upaya kesehatan lanjut usia
Upaya kesehatan pengobatan tradisional, dan pembinaan
tanaman obat keluarga (TOGA)
3. Upaya kesehatan penunjang
Laboratorium medis
Laboratorium kesehatan lingkungan

2.4. Kedudukan, Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas

2.4.1. Kedudukan Puskesmas

Kedudukan puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya, antara lain :

1. Sistem Kesehatan Nasional


Kedudukan puskesmas dalam Sistem Kesehatan Nasional
adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang
bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan
dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
2. Sistem Kesehatan Kabupaten / Kota
Kedudukan puskesmas dalam Sistem Kesehatan Kabupaten
/ Kota adalah sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten / kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
sebagian tugas pembangunan kesehatan kabupaten / kota di
wilayah kerjanya.
3. Sistem Pemerintah Daerah
Kedudukan puskesmas dalam Sistem Pemerinrah Daerah
adalah sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten /

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan


Perjuangan Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang 2015 11
kota yang merupakan unit struktural Pemerintah Daerah Kabupaten
/ kota bidang kesehatan di tingkat kecamatan.
4. Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Di wilayah kerja puskesmas terdapat berbagai organisasi
pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga
masyarakat dan swasta seperti : praktek dokter, praktek dokter gigi,
praktek bidan dan balai kesehatan masyarakat. Kedudukan
puskesmas diantara berbagai sarana pelayanan kesehatan strata
pertama ini adalah sebagai mitra. Di wilayah kerja puskesmas
terdapat pula upaya-upaya kesehatan berbasis dan bersumber daya
masyarakat seperti : Posyandu, Polindes, Pos Obat Desa (POD)
dan Pos UKK. Kedudukan puskesmas diantara berbagai sarana
pelayanan kesehatan berbasis dan bersumber daya masyarakat
adalah sebagai Pembina.

2.4.2. Organisasi Puskesmas

1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi puskesmas bergantung dari beban tugas
masing-masing puskesmas. Penyusunan struktur organisasi
puskesmas di suatu wilayah kabupaten / kota dilakukan oleh Dinas
Kesehatan kabupaten / kota, sedangkan penetapannya dilakukan
dengan peraturan daerah. Sebagai acuan dapat dipergunakan pola
struktur organisasi puskesmas sebagai berikut :
a. Kepala Puskesmas
b. Unit Tata Usaha yang bertanggungjawab membantu kepala
puskesmas dalam pengelolaan :
Data dan Informasi
Perencanaan dan penilaian
Umum dan kepegawaian
c. Unit pelaksana teknis fungsional puskesmas
Upaya kesehatan masyarakat termasuk pembinaan
terhadap UKBM
Upaya kesehatan perorangan
d. Jaringan pelayanan perorangan
Unit puskesmas pembantu
Unit puskesmas keliling
Unit bidan di desa / komunitas
2. Kriteria Personalia
KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan
Perjuangan Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang 2015 12
Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi
puskesmas disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab masing-
masing unit puskesmas.Khusus untuk kepala puksesmas kriteria
tersebut diperisyaratkan harus seorang sarjana di bidang kesehatan
yang kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat.
3. Eselon Kepala Puskesmas
Kepala puskesmas adalah penanggung jawab pembangunan
kesehatan di tingkat kecamatan, sesuai dengan tanggung jawab
tersebut dan besarnya peran kepala puskesmas dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan
maka jabatan kepala puskesmas adalah jabatan struktural eselon IV.
Apabila tidak tersedia tenaga yang memenuhi syarat, maka
ditunjuk pejabat sementara yang sesuai dengan kriteria kepala
puskesmas yakni seorang sarjana dibidang kesehatan masyarakat,
dengan kewenangan yang setara dengan pejabat tetap.

2.4.3. Tata Kerja Puskesmas

1. Dengan Kantor Kecamatan


Dalam melaksanakan fungsinya, puskesmas berkoordinasi
dengan kantor kecamatan melalui pertemuan berkala yang
diselenggarakan di tingkat kecamatan. Koordinasi tersebut
mencakup perencanaan, penggerakan, pelaksanaan, pengawasan
dan pengendalian serta penilaian. Dalam hal pelaksanaan fungsi
penggalian sumbe daya masyarakat oleh puskesmas, koordinasi
dengan kantor kecamatan mencakup pula kegiatan fasilitas.
2. Dengan Dinas Kabupaten / Kota
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten / Kota.Dengan demikian secara teknis dari administraif,
puskesmas brtanggung jawab kepada Dinas Kesehatan Kabupaten /
Kota.Sebaliknya Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota bertanggung
jawab membina serta memberikan bantuan administratif dan teknis
kepada puskesmas.
3. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Sebagai mitra pelayanan strata pertamayang dikelola oleh
lembaga masyarakat dan swasta, puskesmas menjalin kerja sama
KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan
Perjuangan Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang 2015 13
termasuk penyelenggara rujukan dan memantau kegiatan yang
diselenggarakan. Sedangkan sebagai Pembina upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat, puskesmas melaksanakan bimbingan
teknis, pemberdayaan dan rujukan sesuai kebutuhan.
4. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan
Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan
upaya kesehatan masyarakat, puksesmas menjalin kerjasama yang
erat dengan berbagai pelayanan kesehatan rujukan. Untuk upaya
kesehatan perorangan, jalinan kerja sama tersebut diselenggarakan
dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan perorangan, seperti
Rumah Sakit (Kapupaten / Kota) dan berbagai balai kesehatan
masyarakat (Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru, Balai
Kesehatan Mata Masyarakat, Balai Kesehatan Kerja Masyarakat,
Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat, Balai Kesehatan Jiwa
Masyarakat, Balai Kesehatan Indra Masyarakat).
Sedangkan untuk upaya kesehatan masyarakat, jalinan
kerjasama diselenggarakan denagn berbagai sarana pelayanan
kesehatan masyarakat rujukan seperti Dinas Kesehatan Kabupaten /
Kota, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan, Balai Laboratorium
Kesehatan serta berbagai bagian kesehatan masyarakat. Kerjasama
tersebut diselenggarakan melalui penerapan konsep rujukan yang
menyeluruh dalam koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota.

5. Dengan Lintas Sektor


Tanggung jawab puskesmas sebagai unit pelaksana teknis
adalah menyelenggarakan tugas pembangunan kesehatan yang
dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota.Untuk hasil
optimal, penyelenggaraan pembangunan kesehatan tersebut harus
dikoordinasikan dengan berbagai lintas sektor terkait yang ada
ditingkat kecamatan. Diharapkan disatu pihak, penyelenggaraan
pembangunan kesehatan di kecamatan tersebut mendapat
dukungan dari berbagai sektor terkait, sedangkan di pihak lain
pembangunan yang diselenggarakan oleh sektor lain ditingkat
kecamatan berdampak positif terhadap kesehatan.
6. Dengan Masyarakat

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan


Perjuangan Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang 2015 14
Sebagai penanggung jawab penyelenggaraan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya, puskesmas memerlukan dukungan
aktif dari masyarakat sebagai objek dan subjek
pembangunan.Dukungan aktif tersebut diwujudkan melalui
pembentukan Badan Penyantun Puskesmas (BPP) yang
menghimpun berbagai potensi masyarakat seperti tokoh
masyarakat, tokoh agama, LSM dan serta organisasi
kemasyarakatan.

KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan


Perjuangan Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang 2015 15

Anda mungkin juga menyukai