MAKALAH
MAKALAH
DASAR-DASAR PERENCANAAN
Disususn Oleh :
ANGKATAN207
PEMBAHASAN
Perencanaan mengurangi kegiatan kegiatan yang tumpang tindih dan sia-sia. Jika
berbagi kegiatan kerja dikoordinasikan ke seputar rencana yang mapan, pemborosan
waktu dan sumber daya serta berbagai kegiatan rangkap dapat diminimalkan.
Perencanaan Dan Kinerja
1) Perencanaan formal itu terkait dengan laba yang lebih tinggi, tingkat pengembalian
modal yang lebih tinggi, dan hasil-hasil keuangan positif lainnya.
2) Mutu proses perencanaan dan implementasi yang memadai atas rencana itu mungkin
lebih menyumbang pada kinerja tinggi daripada dampak perencanaan tadi.
Perencanaan sering disebut fungsi manajemen primer karena menjadi dasar bagi semua
fungsi lain yang dilakuakan para manajer. Tanpa perencanaan, para manajer tidak akan
mengetahui apa yang akan diorganisasi, dipimpin, atau dikendalikan. Perencanaan mencakup
dua elemen penting : sasaran dan rencana.
Sasaran adalah hasil yang diinginkan untuk individu, kelompok, dan seluruh organisasi.
Sasaran menjadi arah bagi semua keputusan manajemen dan membentuk kriteria yang digunakan
untuk mengukur hasil pencapaian kerja.
Rencana adalah dokumen yang merangkum cara mencapai sasaran dan biasanya
menggambarkan alokasi sumber daya, penyusunan jadwal, dan tindakan lain yang diperlukan
untuk mencapai sasaran itu. Jenis sasaran secara sekilas mungkin tampak bahwa organisasi
mempunyai tujuan tunggal: bagi perusahaan bisnis, adalah memperoleh laba; atau bagi
organisasi nirlaba, adalah yang dilayani. Penekanan pada satu sasaran, misalnya laba,
mengabaikan sasaran-sasaran lain yang juga harus dicapai jika ingin mencapai keberhasilan
jangka panjang.
Sasaran keuangn berkaitan dengan kinerja keuangan perusahaan tersebut; sasran strategis
berkatian dengan wilayah lain kinerja perushaan. Cara lain untuk mengaambarkan sasaran adalah
berdasarkan apakah sasaran itu nyata atau ditetapakan. Sasaran yang ditetapkan pernyataan resmi
mengenai apa yang dikatakan oleh organisasi, dan apa yang ingin diyakini oleh para pemercaya
sebagai sasaran. Konflik berbagai sasaran yang ditetapkan terjadi karena organisasi menanggapi
berbagai pemercaya. Para pemercaya sering menilai organisasi tersebut berdasarkan kriteria yang
berbeda-beda.
Jenis-jenis Perencanaan
Rencana strategis adalah rencana yang berlaku bagi organisasi secara keseluruhan,
menjadi sasaran umum organisais tersebut, dan berusaha menempatkan organisasi tersebut ke
dalam lingkungannya. Rencana yang memerinci detail cara mencapai sasaran menyeluruh itu
disebut rencana operasinal. Apakah perbedaan rencana strategis dan rencana operasional?
Rencana strategis cenderung mencakup kerangka waktu yang lebih panjang. Rencana strategis
juga mencakup perumusan sasaran sedangkan rencana operasional mendefinikikan berbagai cara
untuk mencapai sasaran itu. Juga, rencana operasional cenderung mencakup periode waktu yang
pendek bulanan, mingguan dan harian.
Berdasarkan intuisi, rencana pemerinci akan lebih disukai daripada rencana pengarah,
atau yang memberi pedoman secara longgar. Rencana pemerinci (specific plan) mempunyai
sasaran yang didefinisikan dengan jelas dan tidak memberi ruang untuk penafsiran. Rencana itu
memiliki tujuan yang dinyatakan secara rinci. Tidak ada ambigu dan tidak ada masalah kesalah-
pahaman. Kelemahan rencana pemerinci adalah bahwa rencana tersebut membutuhkan
kemampuan menyampaikan gagasan secara jelas dan kepekaan dalam pembuatan perkiraan yang
sering keduanya tidak dimiliki oleh organisasi. Apabila ketidakpastiannya tinggi dan manajemen
harus fleksibel supaya dapat menanggapi perubahan yang tidka terduga. Rencana pengarah
(directional plans) adalah rencana yang felksibel yang menjadi pedoman umum.
Rencana rencana itu memberikan focus tetapi tidak mengunci para manajer ke dalam
sasaran atau rangkaian tindakan tertentu. Sejumlah rencana organisasi yang disusun para manajer
merupakan rencana yang bersinambung sementara rencana lain hanya digunakan sekali saja.
Rencana sekali pakai adalah rencana yang digunakan satu kali saja yang secara khusus dirancang
untuk memenuhi kebutuhan situasi yang unik. Sebaliknya, rencana terus-menerus adalah rencana
yang berkesinambungan yang menjadi pedoman bagi kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara
berulang ulang.
Menetapkan Sasaran
Pendekatan terhadap penetapan sasaran, sasaran memberikan arah bagi semua keputusan
dan tindakan manajemen dan membentuk kriteria untuk mengukur pencapaian prestasi aktual.
Segala yang dilakukan anggota organisasi harus diarahkan untuk membantu unit kerja dan
organisasi mereka mencapai sasarannya. Sasara dapat ditetapkan melalui proeses penetapan
sasaran tradisional atau manajemen berdasar tujuan.
Tema utama penetapan sasaran tradisonal adalah bahwa sasaran ditetapkan di tingkatan
puncak dan kemudian dipecah-pecah ke sejumlah sub sasaran bagi tiap-tiap tingkatan dalam
organisasi itu. Sudut pandang tradisional itu mengasumsikan bahwa para manajer puncak
mengetahui apa yang terbaik karena mereka mengetahui gambar besarnya. Oleh karena itu,
sasaran yang ditetapka dan digulirkan ke tiap tiap tingkatan berikutnya dalam organisasi itu
menjadi pengarah atau penuntun, dan dalam sejumlah cara menjadi berkendala, bagi perilaku
kerja masing-masing karyawan. Salah satu masalah pada pendekatan tradisional itu adalah
bahwa jika para manajer puncak mendefinisikan sasaran organisasi dalam istilah yang luas-
mencapai laba yang memadai meningkatkan kepemimpiana pasar sasran yang ambigu itu
harus dibuat lebih rinci sewaktu sasaran itu digulirkan ke bawah dalam organisasi itu. Pada tiap-
tiap tingkatan, para manajer mendefinisikan sasaran merek, dengan menerapkan penafsiran dan
bias mereka ketika mereka membuat sasaranitu lebih rinci.
1. Kerincian sasaran
2. Pengambilan keputusan yang melibatkan partisiasi
3. Periode waktu yang tersurat
4. Umpan balik kinerja
Salah satu masalah program MBO adalah bahwa program tersebut bisa sia-sia ketika ada
perubahan lingkungan yang dinamis. Program MBO memerlukan sejumlah stabilitas supaya
karyawan mampu bekerja menuju pencapain serangkaina sasaran. Masalah lain yang terkait
dengan program MBO adalah bahwa penekanan yang berlebih-lebihan oleh karyawan dalam
rangka mencapai sasarannya tanpa mengkiraukan orang lain di unit kerjanya dapat menjadi
kontra-produktif.
Sasaran yang terancang dengan baik haruslah tertulis berdasarkan istilah hasil bukannya
tindakan. Hasil akhir yang diinginkan merupakan unsur yang terpenting dari sasaran manapun
dan, oleh karena itu, sasaran harus ditulis supaya mampu mencerminkan hal itu. Berikutnya,
sasaran haruslah dapat diukur dan dihitung. Jauh lebih mudah untuk menentukan apakah sasaran
telah terpenuhi jika sasaran itu dapat diukur.
Langkah dalam penetapan sasaran
1. Mengkaji misi organisasi, yang menjadi tujuan organisasi. Pernyataan yang luas tentang
apa tujuaan organisasi dan apa yang diharapkan untuk dicapai tersebut menjadi pedoman
menyeluruh mengenai apa yang dianggap penting oleh anggota organisasi. Adalah
penting untuk mengkaji pernyataan itu sebelum menulis sasaran, karena sasaran harus
mencerminkan apa yang dikatakan oleh pernyataan misi itu.
2. Mengevaluasi sumber daya yang tersedia. Anda tidak ingin menetapkan sasaran yang
mustahil dicapai karena sumber dayanya tidak tersedia. Walaupun sasaran harus
menantang, sasaran tersebut haruslah realistis. Lagipula, jika sumber daya yang anda
harus kelola tidak membuat anda dapat mencapai sasaran tidak peduli seberapa kerasnya
anda berusaha atau seberapa banuak usaha yang dikeluarkan, sasaran itu seharsnya
jangan ditetapkan.
3. Tentukan sasaran secara individu atau dengan masukan dari orang lain. Sasaran itu
mencerminkan hasil yang diinginkan dan harus sejalan dengan misi dan sasaran
organisasi dalam bidang organisasi lainnya.
4. Tulislah sasaran dan komunikasikan sasatan itu kepada semua yang perlu mengetahuinya.
5. Kajilah hasil untuk melihat apakah sasaran telah tercapai. Ubahlah, jika diperlukan.
Menyusun rencana
Argumen- argumen utama yang telah diarahkan ke perencanaan formal sebagai berikut:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perencanaan adalah proses dasar manajemen untuk mengambil suatu keputusan dan
tindakan. Sehingga perencanaan merupakan hal terpenting dalam manajemen.
Adapun empat tahap dasar perencanaan untuk mencapai suatu tujuan yaitu, menetapkan
tujuan atau serangkaian tujuan, merumuskan keadaan, mengidentifikasi segala kemudahan dan
hambatan, serta mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan.
3.2 Saran
Perencanaan yang baik akan menghasilkan manajemen yang baik. Sebaiknya dalam
mengambil suatu keputusan hendaknya menggunakan proses dasar manajemen yakni berupa
perencanaan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA