Anda di halaman 1dari 17

Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Indonesia

BUKU PANDUAN
ANTROPOMETRI DAN GIZI SEIMBANG

Cikampek, 7-10 Februari 2017

Penyusun :
Tri Puji Agustine S.Ked
Elisabeth Anindita H.K S.Ked
Eva Naomi Oretla S.Ked
Endah Fitri S.Ked
KATA PENGANTAR

Pui dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat,
rahmat, serta hikmat yang dari pada-Nya maka penulis mampu menyelesaikan proses pembuatan
Buku Panduan Antropometri dan Gizi Seimbang sesuai dengan waktu yang diharapkan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak terkait, yaitu:
1. Dr. Sudung Nainggolan, MHSc selaku Kepala Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat.
2. dr. Jerry Lohi, SKM selaku koordinator Pelayan Kesehatan Masyarakat
3. dr. Ance Andriani, MS, Sp.OK selaku pembimbing tim CIP Gizi atas waktu dan
kesediaan beliau dalam membimbing setiap proses pengerjaan.
4. Kepada para dosen dan rekan-rekan sejawat Mayor Teladan atas dukungannya.

Penulis juga menyadari bahwa buku panduan ini tidak lepas dari kekurangan yang ada.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk membantu penulis
memperbaiki kekurangan yang ada. Dan apabila terdapat kesalahan kata, penulis memohon
maaf.
Penulis berharap dengan adanya buku ini akan membantu dan bermanfaat bagi pembaca
kedepannya. Terima kasih.

Jakarta, 1 Februari 2017

Penulis
DAFTAR ISI

1. Kata Pengantar
2. Daftar Isi
3. Pendahuluan
4. Gizi Seimbang
5. Antropometri
6. Pengukuran Antropometri pada Anak:
a. Berat Badan
b. Tinggi Badan
c. Lingkar Kepala
d. Lingkar Lengan Atas
e. Lingkar Dada
f. Interpretasi Pemeriksaan Antropometri
7. Indeks Masa Tubuh
8. Penutup
PENDAHULUAN

Gizi adalah zat-zat sebagai komponen pembangun tubuh manusia dalam rangka
mempertahankan dan memperbaiki jaringan- jaringan agar fungsi tubuh manusia itu sendiri
dapat berjalan sebagai mana mestinya. Status gizi mempengaruhi tingkat kesehatan, kecerdasan,
dan produktivitas kerja yang tinggi dimana nantinya keadaan tersebut akan menjadi salah satu
ciri bangsa yang maju.
Status gizi adalah keadaan yang ditinjau dari keseimbangan antara konsumsi zat gizi
dengan penggunaan zat gizi tersebut. Status gizi dibedakan atas (1) Gizi Buruk (2) Gizi Kurang
(3) Gizi Baik (4) Gizi lebih.
Status gizi dipengaruhi oleh 2 faktor. Faktor pertama, yaitu faktor langsung meliputi
asupan makanan dan infeksi. Faktor kedua, yaitu faktor tidak langsung meliputi ketahanan
pangan di keluarga, pola pengasuhan anak, dan lingkungan kesehatan yang tepat, termasuk akses
terhadap pelayanan kesehatan.
Komponen penilaian status gizi meliputi:
1. Penilaian Antropometri
Merupakan penilaian ukuran tubuh meliputi tinggi badan, berat badan, lingkar
lengan atas, lingkar kepala. Penilaian ini digunakan untuk menilai ketidakseimbangan
gizi makro, contohnya karbohidrat dan protein
2. Penilaian Klinis
Penilaian ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi dan dihubungkan
dengan ketidakcukupan gizi. Hal ini dapat dinilai dari kulit, mata dan rambut dan
dirancang agar dapat mendeteksi secara cepat tanda-tanda dari kekurangan zat gizi.
3. Penilaian Biokimia
Merupakan pemeriksaan yang harus diuji secara laboratorium yang dapat
dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Contohnya pemeriksaan darah,
pemeriksaan urin, pemeriksaan tinja dan lain sebagainya.
4. Penilaian Biofisik
Merupakan penilaian yang dilakukan dengan melihat kemampuan fungsi dan
melihat perubahan struktur dari jaringan.
GIZI SEIMBANG

Merupakan susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan keanekaragaman pangan,
aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan mempertahankan berat badan normal untuk mencegah
masalah gizi.
Gizi seimbang mengandung komponen-komponen yaitu: cukup secara kuantitas, cukup
secara kualitas, mengandung berbagai zat gizi (energi, protein, vitamin, mineral), yang
diperlukan tubuh untuk tumbuh, untuk menjaga kesehatan dan untuk melakukan aktivitas dan
fungsi kehidupan sehari-hari, serta menyimpan zat gizi untuk mencukupi kebutuhan tubuh saat
konsumsi makanan tidak mengandung zat gizi yang diperlukan.
Prinsip gizi seimbang dirangkum dalam 4 Pilar, yaitu:
1. Mengkonsumsi makanan beragam
2. Membiasakan perilaku hidup bersih
3. Melakukan aktivitas fisik
4. Mempertahankan dan memantau berat badan (BB) normal
ANTROPOMETRI

Berasal dari kata Anthropos yang berarti tubuh dan Metros yang artinya ukuran. Sehingga
Antropometri berarti ukuran dari tubuh manusia. Metode antropometri menggunakan ukuran
tubuh manusia sebagai alat ukur untuk menentukan status gizi. Antropometri berhubungan
dengan berbagai macam pengukuran dimensi dan komposisi tubuh dengan berbagai tingkat usia
dan tingkat gizi.
Parameter antropometri yang digunakan pada anak, antara lain:
1. Berat Badan (BB)
2. Tinggi Badan (TB)
3. Lingkar Lengan Atas (LILA)
4. Lingkar Kepala
5. Lingkar Dada

Teknik pengukuran antropometri, adalah sebagai berikut:


1. BB / U
2. TB / U
3. BB / TB
Pengukuran Lingkar Lengan Atas

Grafik Ukuran Lingkar Lengan Atas (LakiLaki)

Grafik Ukuran Lingkar Lengan Atas (Perempuan)

Contoh :
1. Anak Laki-laki usia 2 tahun 6 bulan dengan panjang LILA 15,5 cm, setelah disesuaikan
dengan grafik terdapat ukuran normal LILA pada anak laki laki sesuai usia.
2. Anak perempuan usia 8 bulan dengan panjang LILA 14 cm, setelah disesuaikan dengan grafik
terdapat ukuran normal LILA pada anak sesuia usia
Pengukuran Lingkar Kepala

Lingkar kepala adalah standard prosedur dalam ilmu kedokteran anak praktis, yang
biasanya untuk memeriksa keadaan patologi dari besarnya kepala atau peningkatan ukuran
kepala. Lingkar kepala bayi yang baru lahir di Indonesia rata-rata 30 cm dan di Negara maju 35
cm. Kemudian pada usia 6 bulan menjadi 40 cm ( bertambah 1,5 cm setiap bulan). Pada usia satu
tahun lingkar kepala mencapai 45-47 cm (bertambah 0,5 cm setiap bulan). Pada usia 3 tahun
menjadi 50 cm dan pada usia 10 tahun 53 cm .
Lingkar kepala dihubungkan dengan ukuran otak dan tulang tengkorak. Ukuran otak pun
meningkat secara cepat selama satu tahun pertama, tetapi besar lingkar kepala tidak
menggambarkan keadaan kesehatan dan gizi. Bagaimanapun ukuran otak dan lapisan tulang
kepala dan tengkorak dapat bervariasi sesuai keadaan gizi.

Alat yang digunakan:


- Meteran Jahit

Cara Pengukuran Lingkar Kepala:


1. Persiapkan anak yang akan diukur lingkar kepalanya dan meterannya.
2. Lingkarkan pita/meteran dari pertengahan dahi ke belakang dan kembali lagi ke depan dahi.
3. Baca hasil pengukuran di kepala bagian samping dan catat hasil pengukuran.

Contoh Gambar:
Gambar Ukuran Lingkar Kepala Anak Laki-laki

Gambar Ukuran Lingkar Kepala Anak Perempuan

Contoh:
1. Anak Laki-laki usia 1 tahun dengan ukuran Lingkar Kepala 46 cm, setelah disesuaikan dengan
grafik terdapat pertumbuhan dan perkembangan otak yang NORMAL pada anak laki-laki
sesuai usia.
2. Anak Perempuan usia 1 tahun 10 bulan dengan ukuran Lingkar Kepala 30 cm, setelah
disesuaikan dengan grafik terdapat pertumbuhan dan perkembangan otak yang TIDAK
NORMAL pada anak perempuan sesuai usia.
Pengukuran Lingkar Dada

Lingkar dada dilakukan pada bayi/anak dalam keadaan bernafas biasa dengan titik ukur
pada puting susu. Biasanya dilakukan pada anak berusia 2-3 tahun, karena rasio lingkar kepala
dan lingkar dada sama pada usia 6 bulan. Setelah usia ini lingkar kepala lebih lambat dari pada
lingkar dada. Pada anak yang mengalami KEP (Kekurangan Energi Protein) terjadi pertumbuhan
lingkar dada yang lambat : rasio dada dan kepala < 1. Alat yang dapat digunakan berupa meteran
jahit.

Cara pengukuran Lingkar Dada:


1. Mempersiapkan anak yang akan diukur lingkar dadanya tanpa mengenakan pakaian.
2. Melingkarkan meteran jahit mulai dari puting susu melewati ketiak kemudian ke belakang
punggung dan kembali lagi ke puting susu tempat meteran memulai pengukuran.
3. Baca dan catat hasil pengukuran.

Contoh Gambar.

4. Hasil Pemeriksaan Antropometri

No Nama Jenis Usia BB TB/PB LILA LD LK


Kelamin (bulan) (kg) (cm) (cm) (cm) (cm)

BB : Berat Badan ; TB : Tinggi Badan ; LILA : Lingkar Lengan Atas ; LD : Lingkar Dada
; LK : Lingkar Kepala
KARTU MENUJU SEHAT (KMS) untuk anak laki-laki usia 0-24 bulan

Contoh :
1. Anak laki-laki usia 12 bulan, dengan BB 9 kg. Setelah disesuaikan dengan grafik KMS
didapatkan status gizi pada garis hijau yang berarti
NORMAL.
KMS anak laki-laki usia 24-60 bulan
KMS anak perempuan usia 0-24 bulan
KMS anak perempuan usia 24-60 bulan

2. Anak Perempuan usia 42 bulan, dengan BB 10 kg. Setelah disesuaikan dengan grafik KMS
didapatkan status gizi pada garis kuning yang berarti BURUK.
INDEKS MASSA TUBUH

Indeks antropometri adalah pengukuran dari beberapa parameter. Indeks antropometri


bisa merupakan rasio dari satu pengukuran terhadap satu atau lebih pengukuran atau yang
dihubungkan dengan usia dan tingkat gizi. Salah satu contoh dari indeks antropometri adalah
Indeks Massa Tubuh (IMT) atau yang disebut dengan Body Mass Index (Supariasa, 2001).
IMT merupakan alat sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa khususnya
yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan, maka mempertahankan berat
badan normal memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan hidup yang lebih panjang.
IMT hanya dapat digunakan untuk orang dewasa yang berusia diatas 18 tahun.
- Dua parameter yang berkaitan dengan pengukuran Indeks Massa Tubuh terdiri dari :

1. Berat Badan
Berat badan merupakan salah satu parameter massa tubuh yang paling sering digunakan yang
dapat mencerminkan jumlah dari beberapa zat gizi seperti protein, lemak, air dan mineral. Untuk
mengukur Indeks Massa Tubuh, berat badan dihubungkan dengan tinggi badan (Gibson, 2005).

2. Tinggi Badan
Tinggi badan merupakan parameter ukuran panjang dan dapat merefleksikan pertumbuhan
tulang.
Rumus IMT :

BB
(kg)
IMT = ------------
------
TB x TB
(m)
Tabel Pengukuran Indeks Massa Tubuh :

Status gizi IMT

Kurus < 18,5

Normal 18 24,9

Overweight 25 29,9

Obesitas > 30

Contoh 1 : Seseorang dengan TB 163 cm, dan BB 75 Kg, maka IMT:


75 (1,63 x 1,63) = 28,3
Setelah hasil disesuaikan dengan tabel kategori IMT orang tersebut masuk dalam kategori
Obesitas.
PENUTUP

Antropometri merupakan salah satu teknik untuk menilai status gizi anak. Antropometri
dapat menggambarkan keadaan kandungan gizi didalam tubuh anak seperti, karbohidrat, protein,
lemak dan air. Dengan mengetahui status gizi anak, kita dapat memberikan asupan gizi yang
sesuai dengan kondisi anak baik berdasarkan tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas, dan
usia.
Untuk menentukan makanan apa saja yang baik untuk kebutuhan gizi anak, maka harus
sesuai dengan gizi seimbang, dimana makanan yang diberikan kepada anak harus sesuai dengan
kebutuhan gizi anak.

Anda mungkin juga menyukai