Anda di halaman 1dari 2

Jenis Sistem Pengendalian

Berdasarkan atas ada atau tidak adanya umpan balik, sistem pengendalian dibedakan atas
sistem pengendalian simpal terbuka (open-loop control system) dan sistem pengendalian
simpal tertutup (closed- loop controlsystem).
Sistem pengendalian simpal terbuka bekerja tanpa mwmbandingkan variabel proses yang
dihasilkan dengan nilai acuan yang diinginkan. Sistem semata-mata bekerja atas dasar masukan
yang telah dikalibrasi.
Contoh sederhana dari sistem pengendalian simpal terbuka adalah keran air yang telah
terkalibrasi. Dengan memandang keran sebagai suatu sistem, maka bukaan keran (atau sudut
putar keran) adalh sebagai masukan dan laju alir air sebagai keluaran sistem. Berdasarkan
hukum dinamika fluida, laju alir air tergantung pada beda tekanan yang melintasi keran.
Misalnya pada posisi keran x1 dengan beda takanan P2 mengalir air pada laju Q2 (gambar 1.8)
Jika oleh satu sebab tertentu tiba-tiba beda tekanan berubah menjadi P1, maka pada posisi
keran tetap x1 akan menghasilkan laju alr Q1. Dengan demikian sistem pengendalian simpal
terbuka tidak dapat mengatasi perubahan beban atau gangguan yang terjadi.
Meskipun dari uraian di atas, sistem simpal terbuka merupakan sistem yang buruk, karena
tidak mampu mengatasi gangguan, tetapi memiliki keuntungan sebagai berikut:
Lebih murah dan sederhana dibandingkan sistem simpal tertutup
Jika sistem mampu mencapai kestabilan sendiri, maka akan tetap stabil.

Gambar 1.8 Sistem Pengendalian simpal terbuka


Untuk mengatasi kekurangan sistem simpal terbuka, biasanya seorang operator pabrik
akan mengatur kembali besarnya gangguan agar diperoleh sasaran yang diinginkan. Tetapi
dengan tindakan operator ini berarti telah membuat sistem simpal tertutup.
Berbeda dengan sistem simpal terbuka, pada sistem pengendalian simpal tertutup
terdapat tindakan membandingkan nilai variabel proses dengan nilai acuan yang diinginkan.
Perbedaan ini digunakan untuk melakukan koreksi sedemikian rupa sehingga nilai variabel
proses akan sama atau dekat dengan nilai acuan. Dengan demikian terdapat umpan balik,
sehingga sistem pengendali simpal tertutup lebih dikenal dengan sistem pengendalian umpan
balik.
Meskipun sistem simpal tertutup mampu mengatasi gangguan atau perubahan beban,
tetapi memiliki kelemahan sebagai berikut ;
Sistem lebih mahal dan kompleks dinbanding sistem simpal terbuka
Dapat membuat sistem tidak stabil, meskipun sebenarnya tanpa umpan balik sistem
dapat mencapai kestabilan sendiri.
Betrdasarkan nilai acuan (setpoint), sistem pengendalian umpan balik dibedakan atas dua
jenis : 1) sistem pengendalian dengan titik acuan tetap (di bidang elektro sering disebut sistem
pengaturan) dan 2) sistem pengendalian dengan titik acuan berubah ( di bidang mekanik sering
disebut sistem pengendalian, sistem servo, atau tracking).
Tujuan utama sistem pengaturan adalah mempertahankan agar nilai variabel proses
tetap pada nilai yang diinginkan. Sedangkan pada sistem pengendalian, tujuan utamanay
adalah mempertahankan agar nilai variabel proses agar selalu mengikuti perubahan nilai
acuan.

Anda mungkin juga menyukai