Penjadualan
Penjadualan
Penjadualan
Penja- Penyu-
baran sunan
Peker- Organi-
jaan sasi
Target,
Dana, Definisi
Waktu Aktifitas
Definisi Penda-
Sasaran naan
PERENCANAAN Detail
Perubahan ( PLANNING ) Diagram
Perbaikan Balok,Grs,
Pelaksa- Pnh,Prece-
naan dence,Skala
Wkt
Pengam-
bilan Analisa
Kepu- Lintasan
tusan PENGONTROLAN PENJADUALAN Kritis
( C ONTROLLING ) ( S CHEDULLING )
Alokasi
Laporan Sumber
Daya
Metode
Analisis Kompresi
Penga- Pengon- Jaringan
matan & trolan ja- Arus Kompu- Kerja
Pen- dual Dana terisasi
dataan logistik
PENJADUALAN
30
DIAGRAM BALOK
9
8
5 6
3 4
1 2
Penggunaan diagram balok adalah untuk mengetahui perkembangan pekerjaan (pada waktu
evaluasi), dimana bisa terjadi 3 hal :
a. Pekerjaan sudah selesai (a)
b. Pekerjaan sedang berlangsung (b)
c. Pekerjaan sudah dimulai (c)
Waktu
Waktu evaluasi
Contoh cara mengevaluasi :
Jan Feb Mar Apr
Pek. no.1 sudah selesai bbrp. waktu
ID Pekerjaan Pek. no.2 sudah selesai
1 Galian tanah 1 & 2 Pek. no.3 sedang berlangsung
2 Plat pondasi 3 Pek. no.4 sudah dimulai
3 Plat pondasi 4 Pek. no.5 belum dimulai
4 Tembok pondasi 5
5 Tembok pondasi 6
10 Feb.
31
Tipe-tipe Diagram Balok
Diagram Balok dibedakan menurut :
Rencana kemajuan pekerjaan (Planned progress)
Laporan kemajuan pekerjaan (Report progress)
Tipe I : Tipe II :
Jan Feb Mar Apr Mei Jan Feb Mar Apr Mei
0 10 30 50 80 100
rencana kemajuan
Tgl. laporan
0 8 28 55 75 90 96
Jan Feb Mar Apr Mei
Tgl. laporan Tgl. laporan
Tipe III :
Tgl. laporan
0 8 28 55 75 90 96 100
32
2. Sulit untuk dipergunakan dalam pekerjaan pengawasan karena lintasan kritis
tidak terlihat dengan jelas.
3. Alternatif untuk memperbaiki jadual pelaksanaan yang lain tidak bisa dibaca
pada diagram balok.
4. Bila ada aktifitas yang mengalami keterlambatan maka gambaran situasi
keseluruhan proyek sulit untuk diketahui secara tepat sampai seberapa jauh hal tersebut
akan mempengaruhi jadual seluruh proyek.
Untuk menutupi kekurangan tersebut, diagram balok dapat dirubah menjadi Gant Bar Chart
(dengan menggunakan software), dimana ada hubungan antara satu aktifitas dengan aktifitas
yang lain yang ditunjukkan dengan garis disertai panah.
DIAGRAM GARIS
Ada dua variabel : Waktu (sumbu x) dan Volume (sumbu y)
Contoh :
Volume
(100%)
on
an
on
bet
r acu
bet
n
in g
ua
gan
Cur
Ac
Cor
ka
lan
Bong
nu
Pe
Waktu
1 2 3 4 5 6
33
Pemakaian diagram garis bisa juga dikombinasikan dengan diagram balok, misalnya proyek
pembangunan jalan yang ada pekerjaan konstruksi jembatan.
Km
Jarak waktu kritis
2,6
Jembatan B 2,4
Proyekselesai
1
Jarak waktu
Jembatan A 0,5 kritis
0 T
1 2 3 4 5 6
34
DIAGRAM PANAH
Diagram panah dibuat untuk membuat jadual dimana hubungan antara aktifitas satu dengan
lainnya dapat terlihat dengan jelas sehingga secara keseluruhan akan membentuk suatu
jaringan kerja (network).
Disebut juga : - ADM = Arrow Diagram Method
- AOA = Activity On Arrow
Event (kejadian) : merupakan titik pangkal dan titik akhir suatu aktivitas, yang
digambarkan sebagai lingkaran dengan diberi nomor di dalamnya.
Contoh : Galian pondasi
20 30
5
Secara keseluruhan, diagram panah dimulai dan diakhiri dengan satu event.
Karena suatu aktifitas berhubungan dengan aktifitas lainnya maka ada penamaan aktifitas
untuk menunjukkan hubungan tersebut, yaitu :
a. Aktifitas-aktifitas yang mendahului suatu aktivitas (aktifitas sebelumnya)
diberi nama Predecessor atau Preceeding activity.
b. Aktifitas-aktifitas yang mengikuti suatu aktivitas (aktifitas sesudahnya) diberi
nama Processor atau Sucessor atau Following activity.
30
B
A C
10 20 40
D
50
35
3. Logika Merge event
10
A
B D
20 40 50
30
4. Logika Silang
10 50
A
D
B E
20 40 60
C F
30 70
5. Logika Dummy
20
A C
10 40
D
B
30
Aktifitas semu (dummy) hanya sebagai penghubung antara predecessor dan sucessor,
tidak mempunyai durasi atau durasi = 0.
Kode Durasi
Pekerjaan Predecessor
Aktifitas (Minggu)
Galian tanah 1 A - 2
Galian tanah 2 B A 3
Plat pondasi 3 C A 7
Plat pondasi 4 D B 7
Tembok pondasi 5 E C 10
Tembok pondasi 6 F D 9
Plat jembatan 7 G E,F 10
Urug kembali 8 H E 3
Urug kembali 9 I F 4
36
D F
30 50 70
7 9 I
B
4
3
A G
10 20 80 90
2 10
C
7 H
E 3
40 60
10
Jika logika hubungan aktifitas dari contoh tersebut dirubah (misalnya karena adanya
keterbatasan sumber daya manusia) seperti pada tabel berikut :
Kode Durasi
Pekerjaan Predecessor
Aktifitas (Minggu)
Galian tanah 1 A - 2
Galian tanah 2 B A 3
Plat pondasi 3 C A 7
Plat pondasi 4 D B,C 7
Tembok pondasi 5 E C 10
Tembok pondasi 6 F D,E 9
Plat jembatan 7 G F 10
Urug kembali 8 H E 3
Urug kembali 9 I F,H 4
D F
30 50 70 90
7 9
B
3
A
10 20 H I 4
2
C 3
7
E G
40 60 80 100
10 10
redundant
Semua bentuk penjadualan yang termasuk network planning (diagram panah, diagram
precedence, diagram skala waktu dan gant bar chart) dapat digunakan untuk mencari lintasan
kritis dengan cara Critical Path Method (CPM).
37
Untuk mencari lintasan kritis, harus dihitung kapan suatu aktifitas dimulai dan diakhiri untuk
seluruh aktifitas dalam network.
Kunci :
SA MA act. BA SA
i j
SL ML d BL SL
S S
atau
TE ES act. EF TE
i j
TL LS d LF TL
S S
Keterangan :
act. = nama aktifitas
d = durasi (waktu utk. melaksanakan aktifitas)
i,j = nomor event-event awal dan akhir
SA = TE = saat paling awal terjadinya event (Earliest event occurence time)
SL = TL = saat paling lambat terjadinya event (Latest allowable event occurence time)
MA = ES = saat mulai paling awal suatu aktifitas (Earliest activity start time)
ML = LS = saat mulai paling lambat suatu aktifitas (Latest allowable activity start time)
BA = EF = saat berakhir paling awal suatu aktifitas (Earliest activity finish time)
BL = LF = saat berakhir paling lambat suatu aktifitas (Latest allowable activity start
finish time)
S = F = total slack atau total float, yaitu sejumlah waktu sampai kapan suatu aktifitas
boleh diperlambat
SF = free slack atau free float, yaitu waktu aktifitas bebas
BA = MA + d atau EF = ES + d
ML = BL d atau LS = LF d
S = ML MA = BL BA atau S = LS ES = LF EF
SF = TE(j) - EF
38