Anda di halaman 1dari 4

Lika-liku Setya Novanto dan Kasus-

kasus Korupsi yang Diusut KPK


JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto sebagai tersangka dalam kasus
pengadaan KTP elektronik.

Sebelum kasus e-KTP mencuat, Novanto sudah beberapa kali dikaitkan dengan kasus
hukum di KPK. Namanya tercatat beberakali diperiksa sebagai saksi dalam kasus-
kasus korupsi.

Setidaknya, ada tiga kasus yang membuat Novanto kerap diperiksa sebagai saksi oleh
lembaga anti-rasuah itu. Novanto sempat dikaitkan dengan kasus suap PON Riau,
kasus suap Akil Mochtar, hingga korupsi e-KTP.

Berikut rincian perkara kasus korupsi itu dan dugaan keterlibatan Novanto di
dalamnya:

1. Kasus PON Riau

Di dalam kasus suap PON Riau, KPK mendalami keterlibatan Novanto dengan
menggeledah ruangan Setya di lantai 12 Gedung DPR. Penggeledahan itu adalah
upaya mengembangkan kasus yang sudah menjerat mantan Gubernur Riau Rusli
Zainal, yang juga politikus Partai Golkar.

Terkait kasus ini, Setya membantah keterlibatannya. Dia juga membantah pernah
menerima proposal bantuan dana APBN untuk keperluan PON Riau atau
memerintahkan pihak Dinas Pemuda dan Olahraga Riau (Dispora Riau) untuk
menyerahkan uang suap agar anggaran turun.

2. Kasus suap di MK

Pada kasus Akil Mochtar, Novanto pernah diperiksa sebagai saksi dalam kasus
dugaan suap, gratifikasi, dan pencucian uang terkait sengketa pemilihan kepala daerah
yang bergulir di Mahkamah Konstitusi. Kasus ini menjerat mantan Ketua MK Akil
Mochtar yang juga mantan politikus Partai Golkar.

Nama Novanto sempat disebut dalam rekaman pembicaraan antara Akil Mochtar dan
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Jatim sekaligus Ketua Bidang
Pemenangan Pemilu Jawa Zainuddin Amali. Pesan BBM tersebut berisi permintaan
uang Rp 10 miliar dari Akil kepada Zainuddin.

"Ya cepatlah, pusing saya menghadapi sekjenmu itu, kita dikibulin melulu aja.
Katanya yang biayai Nov sama Nirwan B? menurut sekjenmu, krna (karena) ada
kepentingan bisnis disana. Jd (jadi) sama aku kecil2 aja, wah.. gak mau saya saya
bilang besok atw (atau) lusa saya batalin tuh hasil pilkada Jatim. Emangnya aku
anggota fpg (Fraksi Golkar di DPR)?" demikian bunyi pesan BBM yang dikirimkan
Akil.

Saat dikonfirmasi mengenai pesan BBM ini, Novanto membantah adanya permintaan
uang dari Akil. Dia mengaku telah melarang Zainuddin mengurus masalah Pilkada
Jatim. Dia juga mengakui bahwa hubungan Akil dengan Golkar tidak baik karena
banyak perkara sengketa pilkada di MK yang tidak dimenangi Golkar.

3. Kasus korupsi e-KTP

Sementara itu, dalam kasus terakhir, Novanto disebut-sebut terlibat dalam kasus
dugaan korupsi proyek pengadaan paket penerapan kartu tanda penduduk elektronik
(e-KTP) di Kementerian Dalam Negeri.

Terkait proyek e-KTP, Novanto membantah terlibat, apalagi membagi-bagikan fee.


Dia mengaku tidak tahu-menahu soal proyek e-KTP.
Namun, menurut Ketua KPK Agus Rahardjo, Novanto diduga ikut mengatur agar
anggaran proyek e-KTP senilai Rp 5,9 triliun disetujui oleh anggota DPR.

"SN melalui AA diduga memiliki peran mengatur perencanaan dan pembahasan


anggaran DPR, dan pengadaan barang dan jasa," ujar Agus dalam jumpa pers di
Gedung KPK Jakarta, Senin (17/7/2017).

Tak hanya itu, menurut Agus, Novanto melalui pengusaha Andi Agustinus alias Andi
Narogong juga ikut mengondisikan perusahaan yang menjadi pemenang lelang proyek
e-KTP.

Proyek pengadaan e-KTP dimenangkan oleh konsorsium Perusahaan Umum


Percetakan Negara Republik Indonesia (Perum PNRI).

Konsorsium itu terdiri atas Perum PNRI, PT Superintending Company of Indonesia


(Sucofindo persero), PT LEN Industri (persero), PT Quadra Solution, dan PT
Sandipala Arthaputra.

Adapun proses penentuan pemenang lelang itu dikoordinasikan oleh Andi Narogong
Diatas merupakan artikel mengenai kasus yang menjerat Ketua DPR RI Setya
Novanto . Dari artikel diatas dapat dianalisis mengenai keterkaitan Setya Novanto
dalam kasus Korupsi serta kemungkinan penyebab dari Setya Novanto melakukan
tindakan Korupsi.

a. Latar Belakang

Korupsi adalah tindakan merugikan keuangan negara secara terencana


dan terususun dengan melibatkan beberapa pihak terkait . atau kegiatan
melakukan pencurian/penggelapan atas APBD yang ada. Dalam setiap
kasus Korupsi tidak menutup kemungkinan bahwa orang tersebut atau
terdakwa tersebut bermain sendiri di dalam Korupsi itu tetapi bekerja sama
dengan pihak pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas tersebut.

Setya Novanto adalah Ketua DPR RI dimana DPR merupakan lemabaga


legislatif di tingkat nasional yang memberikan regulasi atau keputusan serta
masukan kepada Presiden dalam menjalankan sistem pemerintahan yang
ada. Seorang Ketua DPR memiliki penghasilan lebih besar dari pada ASN
biasa . Tentu halnya tentang ekonomi lebih baik dari ASN yang ada

b. Faktor penyebab

Ada beberapa faktor yang kemungkinan dapat menyebabkan perilaku


tersebut dilakukan .:

1. Adanya keinginan untuk memperkaya diri


2. Terpengaruh akan kekuasaan atau jabatan yang dimiliki
3. Kurang kuatnya keimanan seseorang
4. Rasa ingin lebih dari sebelumnya
5. Kebiasaaan dan Pengaruh lingkungan sekitar

Dari beberapa faktor tersebut memungkinkan seseorang untuk


melakukan tindakan tersebut .

c. Cara mengurangi atau mengatasi hal tersebut

1. Memperkuat keimanan
2. Adanya rasa syukur atas nikmat dan karunia yang telah diberikan
3. Adanya prinsip yang tegas dari seseorang
IDENTIFIKASI KASUS KORUPSI SETYA NOVANTO
KENAPA SETYA NOVANTO MELAKUKAN TINDAK PIDANA KORUPSI

DI SUSUN OLEH :
YUSUF ILHAM YUDI P
26.0390
KELAS N-1 (A)

INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI


KAMPUS SULAWESI UTARA
TAHUN AJARAN 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai