DISUSUN OLEH :
AVILIA NURMALITASARI
P13071
DISUSUN OLEH :
AVILIA NURMALITASARI
P13071
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah dengan judul Pemberian Teknik Deep Back Massage Terhadap
Penurunan Nyeri Pada Asuhan Keperawatan Ny. S Dengan Persalinan Kala I
FaseAktif di Ruang Bersalin Puskesmas Sibella Surakarta.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada
yang terhormat :
1. Ns. Meri Oktariani, M. Kep ,selaku ketua Program Studi D III Keperawatan
yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di STIkes
Kusuma Husada Surakarta.
2. Ns. Alfyana Nadya R. M. Kep, selaku Sekretaris Ketua Program D III
Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu
di STIkes Kusuma Husada Surakarta.
3. Ns. Diyah Ekarini, S. Kep, selaku dosen pembimbing yang telah membimbing
dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman
dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.
4. Ns. Erlina Windyastuti, S. Kep., M. Kep, selaku dosen penguji I yang telah
membimbing degan cermat, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan
serta memfasilitasi demi sempurnanya laporan karya tulis ilmiah.
5. Ns. Diyah Ekarini, S. Kep, selaku dosen penguji II yang telah membimbing
dengan cermat, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta
memfasilitasi demi sempurnanya laporan karya tulis ilmiah.
6. Semua dosen program D III Keperawatan STIkes Kusuma Husada Surakarta
yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan menyalurkan ilmu yang
bermanfaat.
7. Kepada Orang Tua yang selalu mendukung dalam bentuk apapun baik, yang
selalu menjadi inspirasi dan sebagai motivasi dalam menyelesaikan
pendidikan.
8. Kepada seluruh teman-teman Mahasiswa Program DIII Keperawatan STIkes
Kusuma Husada Surakarta yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
memberikan dukungan secara moril dan spiritual.
9. Kepada sahabat saya Rianti dan Sri Mariyana yang selalu mengingatkan saya
akan tujuan, selalu siap mendengarkan keluh kesah saya dan berbagi fikiran.
10. Kepada sahabat saya Wirid, Indah, Afni, Ervina, Indri yang memberikan
dukungan dan semangat selama pendidikan dan penyelesaian tugas akhir.
11. Kemudian tidak terlewatkan pula kepada kedua sahabat, Adiyati Sringati dan
Sri Puji Astutik, yang selama ini berjuang bersama dalam menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah, dan menggapai gelar Ahli Madya Keperawatan.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
PERNYATAAN TIDAK PLAGIATISME .................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................. v
DAFTAR ISI ................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Tujuan Penulisan .............................................................. 4
C. Manfaat Penulisan ............................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori .................................................................. 6
1.Kala I Persalinan .......................................................... 6
2. Nyeri .......................................................................... 23
3. Deep Back Massage ................................................... 34
B. KerangkaTeori .................................................................. 35
BAB III METODE PENYUSUNAN KTI APLIKASI RISET
A. Subjek Aplikasi Riset ....................................................... 36
B. Tempat dan Waktu ............................................................ 36
C. Media atau Alat Yang Digunakan .................................... 36
D. Prosedur Tindakan Berdasarkan Aplikasi Riset ............... 36
E. Alat Ukur Evaluasi Tindakan Aplikasi Riset.................... 37
BAB IV LAPORAN KASUS
A. Identitas Klien ................................................................ 38
B. Pengkajian ...................................................................... 38
C. Perumusan Masalah Keperawatan.................................. 45
D. Perencanaan .................................................................... 46
E. Implementasi .................................................................. 47
F. Evaluasi .......................................................................... 49
BAB V PEMBAHASAN
A. Pengkajian ...................................................................... 51
B. PerumusanMasalahKeperawatan.................................... 53
C. Perencanaan .................................................................... 55
D. Implementasi .................................................................. 56
E. Evaluasi .......................................................................... 59
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ..................................................................... 62
B. Saran .............................................................................. 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
diperoleh fakta Angka Kematian Ibu mencapai 359 per 100 ribu kelahiran
hidup. Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa Tengah 2009 berdasarkan
laporan dari kabupaten atau kota sebesar 117.02 kelahiran hidup. Angka
2008 sebesar 114.50 kelahiran hidup. Salah satu penyebab tingginya AKI
yang telah cukup bulan dan dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir
atau jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Proses
ini dimulai dengan adanya kontraksi persalinan sejati yang ditandai dengan
(Sulistyawati, 2010).
hidup wanita untuk mengeluarkan hasil konsepsi (janin dan plasenta). Akan
tetapi proses ini memberikan makna yang berbeda-beda pada tiap individu dan
menjadikan suatu pengalaman unik. Kondisi ini dikarenakan berbagai factor
salah satunya adalah adanya nyeri selama proses persalinan. Nyeri persalinan
mulai timbul pada tahap kala I yang berasal dari kontraksi uterus dan dilatasi
yang terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks, serta
Berat ringannya nyeri yang dirasakan ibu dan bagaimana ibu berespons
yang lama bahkan kematian pada ibu. Bonica (1994) dalam Lestari (2012)
menemukan bahwa hanya 15% persalinan yang berlangsung tanpa nyeri atau
nyeri ringan, 35% persalinan disertai nyeri sedang, 30% persalinan disertai
nyeri hebat dan 20% persalinan disertai nyeri yang sangat hebat.
uterus yang membuat impuls nyeri bertambah banyak. Oleh karena itu
adalah pijatan (massage). Salah satu tindakan non farmakologi adalah deep
back massage. Menurut Simkin (1995) dalam Lestari (2012) teknik Deep
penelitian yang dilakukan Lestari, dkk (2012) yang berjudul Pengaruh Deep
Back Massage terhadap penurunan nyeri persalinan kala I fase aktif dan
tulis ilmiah dengan judul Pemberian Teknik Deep Back Massage Terhadap
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Teknik non farmakologi deep back massage sebagai ilmu tambahan bagi
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Kala 1 Persalinan
a. Definisi
(Sulistyawati, 2010).
Proses ini terbagi menjadi 2 fase, yaitu fase laten (8 jam) dimana
membuka dari 3-10 cm. kontraksi lebih kuat dan lebih sering terjadi
pada fase aktif. Pada permulaan his, kala pembukaan berlangsung tidak
begitu kuat sehingga parturient (ibu yang sedang bersalin) masih dapat
1) Fase laten adalah periode watu dari awal persalinan hingga ke titik
kontraksi menjadi lebih stabil selama fase laten. Dari mulai terjadi
mmHg) yang terjadi setiap 5-7 menit dan berlangsung selama 30-
40 detik.
fase aktif menjadi lebih sering, dengan durasi yang lebih panjang
rata 55 mmHg.
a) Fase percepatan
maksimal.
kecepatan tidak lebih dari 1,2 cm per jam pada nulipara. Pada
c) Fase perlambatan
jam.
1) Kontraksi Uterus
2) Perubahan Gastrointestinal
4) Perubahan Metabolisme
6) Perubahan Renal
menolongnya.
d. Etiologi
persalinan, yaitu :
3) Pengeluaran cairan
ketuban.
antara lain :
a) Hormon Esterogen
mekanis.
b) Hormone Progresteron
e. Tahap Persalinan
terdiri atas :
Kala I (pembukaan)
pembukaan lengkap (10 cm). proses ini terbagi dalam 2 fase, yaitu:
a) Fase laten
b) Fase aktif
menjadi 9 cm.
f. Tanda-Tanda Persalinan
cerna.
yang menyeluruh, yang mebuat ibu merasa tidak enak dan timbul
persalinan.
perdarahan murni.
1) Penumpang (Passenger)
Jalan lahir terbagi atas dua, yaitu jalan lahir keras dan jalan lahir
lunak. Hal-ha yang perlu diperhatikan dari jalan lahir keras adalah
introitus vagina.
3) Kekuatan (Power)
h. Manajemen Kala I
1) Mengidentifikasi masalah
3) Pemeriksaan fisik
4) Pemeriksaan janin
1) Pengkajian
a) Wawancara
termasuk alergi
b) Pengkajian Kala I
I yaitu :
(5) perineum
c) Pemeriksaan Abdomen
(1) Inspeksi
Adalah suatu proses observasi yang dilakukan secara
(2) Palpasi
(b) Kontraksi
berada di fundus.
lintang.
(3) Auskultasi
(Chapman, 2006)
e) Pemeriksaan Fisik
(1) Edema
(Mitayani, 2013)
2) Diagnose Keperawatan
persalinan
3) Perencanaan
nyeri).
nyeri.
nyeri).
Intervensi :
ketidaknyamanan
miring ke kiri
persalinan
cemas.
Intervensi :
ansietas
uterus
2. Nyeri Persalinan
a. Definisi
Menurut Potter & Perry (2005) dalam Judha (2012), nyeri adalah
merasakan nyeri.
berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya, dan
(2004), rasa nyeri yang dialami selama masa persalinan bersifat unik
pada setiap ibu dapat dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain
b. Penyebab Nyeri
visceral. Nyeri visceral juga dapat dirasakan pada organ lain yang
kontraksi dan bebas dari rasa nyeri pada interval antar kontraksi.
Jenis nyeri ini timbul pada saat mendekati kala II, tidak seperti
perineum, sekitar anus. Nyeri klinis ini disebut nyeri somatic dan
3. Episiotomy
4. Kondisi Psikologis
c. Klasifikasi Nyeri
Klasifikasi nyeri menurut Price & Wilson (2005) dalam buku Judha
sekitarnya.
3. Nyeri Visera
4. Nyeri Alih
Berasal dari salah satu daerah tubuh, tapi dirasakan di daerah lain.
5. Nyeri Neuropati
1. Usia
2. Budaya
budaya individu.
3. Emosi
didalam tubuh.
4. Pengalaman Persalinan
5. Support System
6. Persiapan Persalinan
f. Skala Nyeri
visual.
VDS merupakan garis yang terdiri atas tiga sampai lima kata
Gambar 1
Skala Nyeri Verbal (Judha, 2012)
dengan baik. Nyeri berat (7-9) secara objektif klien terkadang tidak
serta tidak dapat diatasi dengan alih posisi, nafas panjang, dan
tidak melabelkan suatu divisi, tapi tediri dari sebuah garis lurus
Gambar 3
Skala Nyeri Visual (Judha, 2012)
4. Skala Nyeri Muka
Gambar 4
Skala Nyeri Muka (Judha, 2012)
1) Terapi farmakologis
maupun total.
b) Kompres hangat
c) Kompres dingin
d) Hipnobirthing
e) Aromatherapy
tubuh dan pikiran ibu, rasa nyeri dan cemas akan tereduksi.
a. Definisi
posterior janin.
dapat dilakukan dengan tangan yang dikepalkan seperti bola tenis pada
thalamus. Hal ini sesuai dengan teori Gate Control dan Melzack.
yang benar dapat meredakan ketengan otot serta memberi rasa relaks.
2012).
tegangan otot pada paha diikuti ekspansi tulang pelvis karena relaksasi
pada otot-otot sekitar pelvis dan memudahkan bayi turun dan melewati
B. Kerangka Teori
Persalinan Kala
I Fase Aktif
Kontraksi
Nyeri
Tanda Persalinan : Persalinan
- His persalinan
- Bloody Show Deep Back
- Lightening Massage
Nyeri
Persalinan
Berkurang
BAB III
METODE PENYUSUNAN KTI APLIKASI RISET
Subjek dari aplikasi riset ini adalah Pada Ibu bersalin kala I fase aktif dengan
keluhan nyeri.
pada hari Minggu, 10 Januari 2016 pukul 15.03 WIB 15.20 WIB, tindakan
1. Tangan
2. Lembar Observer
yaitu:
berlangsung).
Gambar 6
Skala Nyeri Numeric (Judha, 2012)
BAB IV
LAPORAN KASUS
Bab ini menjelaskan tentang kasus asuhan keperawatan pada Ny. S dengan
Januari 2016 pada pukul 14.30 WIB. Laporan kasus ini meliputi pengkajian,
keperawatan. Pasien masuk puskesmas pada tanggal 10 januari 2016 pukul 14.30,
A. Indentitas Klien
wanita berusia 28 tahun beragama islam dan bekerja sebagai ibu rumah
B. Pengkajian
pengkajian didapatkan data umum pasien berupa tinggi badan 160 cm, berat
badan 61.5 kg selama kehamilan, dan berat badan sebelum hamil 57 kg. pasien
mengalami kenaikan berat badan sebanyak 4.5 kg. Ny. S mengatakan sering
BAK sebanyak 7-10x per hari dan BAB 1x per hari. Pasien mengatakan tidak
memiliki masalah kesehatan khusus ataupun alergi selama ini, pasien
mengatakan selama hamil rutin meminum tablet penambah darah setiap hari
(1x per hari). Ny. S mengatakan tidak memiliki gangguan pola tidurnya.
ingin BAB dan ditekan, R : nyeri terasa pada bagian perut dan menjalar ker
vital didapatkan tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 84x per menit, respirasi
20x per menit, suhu 36,10 C. DJJ 134x per menit, VT pembukaan 3 cm, pasien
: nyeri muncul karena kontraksi, Q : nyeri mules ingin BAB dan ditekan, R :
hilang timbul kontraksi 4x per 10 menit lamanya 45 detik. Dan data obejektif
kehamilan ke tiga kali ini Ny. S mengatakan cemas dan takut karena nyeri
mengatakan haid pertama kali pada usia 13 tahun, dengan siklus yang teratur,
gram pada anak pertama (perempuan) yang sekarang berusia 7 tahun dan BB
2.700 gram pada anak kedua (laki-laki) yang sekarang berusia 5 tahun. Ny. S
trimester ke II 3x dan trimester ke III 2x. Ny. S mengatakan tidak ada masalah
kedua anaknya eksklusif 6 bulan dan selama 2 tahun penuh. Ny. S mengatakan
mmHg, nadi 80x per menit, respirasi 20x per menit, suhu 36.10 C, DJJ 134x
per menit dengan kontraksi 3x per 10 menit lamanya 40 detik. Pada pukul
R : nyeri terasa pada bagian perut dan menjalar ke punggung bagian belakang,
pemeriksaan kepala leher diperoleh hasil data mata simetris kanan dan kiri,
konjungtiva tidak enemis, sclera tidak ikterik, pupil isokor, dan Ny. S tidak
dan kanan , hidung tidak terdapat polip, tidak ada deviasi septum, penciuman
baik. Pada pemeriksaan mulut didapatkan mukosa bibir kering, tidak ada
stomatitis. Pada pemeriksaan leher didapatkan tidak ada kaku kuduk, tidak ada
pernafasan, dada simetris kanan dan kiri, palpasi vocal premitus kanan dan
kiri sama, perkusi suara paru sonor, auskultasi tidak ada suara nafas tambahan.
Pada pemeriksaan fisik jantung didapatkan inspeksi ictus kordis tidak tampak,
palpasi ictus cordis teraba di SIC V, perkusi suara pekak, auskulasi terdengar
suara jantung lup dup lup dup. Pemeriksaan Payudara didapatkan putting susu
I didapatkan hasil tinggi fundus uteri 29 cm, teraba kepala dibagian bawah,
Leopold II didapatkan kiri teraba punggung dan kanan teraba bagian kecil
2015 dengan Hb 12.2 gr/l dan setelah kelahiran pada tanggal 10 januari 2016
dengan Hb 12 gr/l.
perdarahan, obat oral seperti Amoxilin 500 mg/8 jam dengan kandungan
melahirkan, dan tablet darah (Fe) dengan kandungan antianemia per 12 jam
Laporan persalinan kala I pada tanggal 10 Januari 2016 pada pukul 14.30
WIB dengan tanda dan gejala kenceng-kenceng, frekuensi jarang dan keluar
lender putih bercampur darah, nyeri seperti mulas dan ingin BAB di perut dan
fisik didapatkan tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 80x per menit, respirasi
20x per menit, suhu 36.10 C. pada pemeriksaan dalam didapatkan hasil
observasi his tiap 30 menit, observasi denyut jantung janin (DJJ) tiap 30
Laporan persalinan kala II pada tanggal 10 Januari 2016 pukul 14.20, lama
telah pecah, bagian bawah teraba kepala janin. Pemeriksaan tanda-tanda vital
tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 82x per menit, respirasi 23x per menit,
suhu 36.40 C.
Catatan kelahiran didapatkan bayi lahir pada tanggal 10 Januari 2016 jam
15.33 WIB dengan jenis kelamin laki-laki. Nilai apgar score untuk jantung
pada menit pertama 1, menit kelima 2 dan menit kesepuluh 2. Nilai apgar
score untuk pernafasan pada menit pertama 2, menit kelima 2 dan menit
kesepuluh 2. Nilai apgar score untuk otot pada menit pertama 2, menit kelima
2 dan menit kesepuluh 2. Nilai apgar score untuk rangsang pada menit
pertama 2, menit kelima 2 dan menit kesepuluh 2. Nilai apgar score untuk
warna kulit pada menit pertama 2, menit kelima 2 dan menit kesepuluh 2.
tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 82x per menit, respirasi 23x per menit, dan
suhu 36.40 C. keadaan perineum utuh tidak ada rupture maupun episeotomi.
Laporan persalinan kala III diketahui tanda dan gejala terjadi perubahan
tinggi fundus uteri, tali pusat memanjang, ada semburan darah dari jalan lahir.
Plasenta lahir jam 15.40 WIB secara spontan dengan ukuran 15cm x 15 cm x 2
cm serta tidak ada kelainan, koteledon lengkap. Jumlah perdarahan 100 cc.
vital tekan darah 100/70 mmHg, ndai 70x per menit, repirasi 28x per menit,
suhu 36.60 C, kontraksi uterus teraba kuat, perdarahan 60 cc. tindakan yang
setiap 15 menit 1 jam pertama dan tiap 30 menit pada 1 jam selanjutnya.
Pengobatan yang diberikan adalah obat oral amoxilin 500 mg/8 jam, asam
Catatan bayi Ny. S yaitu bayi lahir pada tanggal 10 januari 2016 jam 15.33
cm. karakteristik bayi menangis kuat tanpa dirangsang, tidak ada retraksi dada,
warna kulit merah muda, terdapat reflek hisap bayi. Tanda-tanda vital heart
rate 132x per menit, respirasi 60x per menit, dan suhu 36.60 C. Anus normal
(ada), perawatan tali pusat telah dilakukan, perawatan mata dengan pemberian
muncul karena kontraksi, Q : nyeri mules ingin BAB dan ditekan, R : nyeri di
perut dan punggung bagian belakang, S : skala nyeri 5, T : nyeri hilang timbul
mmHg, nadi 80x per menit, respirasi 20x per menit, DJJ 134x per menit, VT 3
P : nyeri muncul karena kontraksi, Q : nyeri mules ingin BAB dan ditekan, R :
hilang timbul kontraksi 4x per 10 menit lamanya 45 detik. Dan data obejektif
Data subjektif pada kala 1 Ny. S mengatakan takut dan cemas persalinan
ketiga karena nyeri kontraksi yang dialami lebih kuat dari kehamilan
sebelumnya . Data objektif Ny. S terlihat gelisah dan cemas, tangan pasien
1x24 jam diharapkan nyeri akut teratasi dengan criteria hasil Ny. S mampu
mengontrol nyeri, nyeri berkurang dari 5 menjadi 2-1, terlihat nyaman, vital
S untuk miring kiri, berikan teknik non farmakologi (teknik deep back
E. Implementasi
biologis kontraksi uterus jam 14.30 WIB mengkaji tanda-tanda vital dengan
respon subjektif Ny. S bersedia untuk dikaji tanda-tanda vital, respon objektif
Ny. S didapatkan tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 80x per menit, respirasi
Jam 15.03 WIB mangkaji nyeri pasien dengan P,Q,R,S,T didapatkan data
kontraksi, Q : nyeri mulas seperti ingin BAB dan ditekan, R : nyeri di perut
tampak meringis menahan sakit dan memegang area nyeri, pernafasan 25x per
menit.
Jam 14.55 WIB memberikan posisi nyaman miring kiri kepada Ny. S,
respon subjektif Ny. S bersedia untuk miring kiri, respon objektif NY. S
tampak lebih rileks. Jam 15.06 WIB memberikan teknik deep back massage
dengan respon subjektif Ny. S bersedia diberikan teknik deep back massage,.
P : nyeri karena kontraksi, Q : nyeri mulas seperti ingin BAB dan ditekan, R :
nyeri hilang timbul. Respon objektif Ny. S tampak meringis menahan sakit,
pasien dapat mengontrol nyeri lebih baik, pernafasan 22x per menit.
Jam 15.09 WIB mengkaji nyeri P,Q,R,S,T dengan data subjektif Ny. S
seperti ingin BAB dan ditekan, R : nyeri di perut dan punggung bagian
Jam 15.12 WIB memberikan teknik deep back massage dengan respon
subjektif Ny. S bersedia diberikan teknik deep back massage,. P : nyeri karena
kontraksi, Q : nyeri mulas seperti ingin BAB dan ditekan, R : nyeri di perut
timbul. Respon objektif Ny. S tampak meringis menahan sakit, pasien dapat
Jam 15.15 WIB memberikan teknik deep back massage dengan respon
subjektif Ny. S bersedia diberikan teknik deep back massage,. P : nyeri karena
kontraksi, Q : nyeri mulas seperti ingin BAB dan ditekan, R : nyeri di perut
timbul. Respon objektif Ny. S tampak meringis menahan sakit, pasien dapat
kecemasan Ny. S didapatkan data subjektif Ny. S mengatakan cemas dan takut
untuk persalinan ketiga kalinya, respon data objektif Ny. S terlihat gelisah,
anaknya, respon objektif Ny. S tampak lebih tenang dan rileks serta percaya
F. Evaluasi
evaluasi pada hari Minggu tanggal 10 Januari 2016 jam 15.15 WIB, dengan
mulas seperti ingin BAB dan ditekan, R : nyeri di perut dan punggung bagian
menahan sakit dengan tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 80x per menit,
respirasi 20x per menit. DJJ 136x per menit, maka masalah nyeri akut teratasi
didapatkan respon subjektif Ny. S mengatakan sudah tenang dan tidak gelisah.
Data objektif Ny. S terlihat lebih tenang dan rileks. Masalah ansietas teratasi
PEMBAHASAN
Teknik Deep Back Massage Terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Pada Asuhan
Keperawatan Ny. S dengan Persalinan Kala I Fase Aktif yang sudah dilakukan
2016.
A. Pengkajian
proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data
2012).
Pengkajian pada kasus ini dilaksanakan pada tanggal 10 Januari 2016 jam
Pada kasus yang diambil oleh penulis didapatkan data pada kala I yaitu
mulas seperti ingin BAB, nyeri kontraksi, skala nyeri 5 jam 14.30 WIB, skala
fase laten dan fase aktif. Pada kasus ini penulis mendapatkan data pada nyeri
persalinan kala I fase aktif. Rangsang nyeri pada ibu bersalin disebabkan
peregangan vagina dan dasar panggul karena janin sudah berada di dasar
sekarang berusia 7 tahun dan BB 2.700 gram pada anak kedua yaitu laki-laki
Pada kasus ini didapatkan data bahwa Ny. S mengalami kecemasan karena
menghadapi persalinan ketiganya. Ny. S tampak cemas dan gelisah, raut wajah
tampak tegang. Rasa takut, cemas dan stress secara fisiologis dapat
menyebabkan kontraksi uterus menjadi terasa semakin nyeri dan sakit yang
dirasakan. Karena saat wanita dalam kondisi inpartu tersebut mengalami stress
saat persalinan. Dan akibat respon tubuh tersebut uterus menjadi semakin
tegang sehingga aliran darah dan oksigen ke dalam otot uterus berkurang
karena arteri mengecil dan menyempit akibatnya rasa nyeri yang tak
B. Diagnosa Keperawatan
kebutuhan paling dasar pertama yang harus diprioritaskan (Potter dan Perry,
2005).
atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang diantisipasi
melindungi area nyeri, indikasi nyeri yang dapat diamati, perubahan nyeri
(Herdman, 2012).
nyeri terasa seperti mulas ingin BAB dan ditekan, R : nyeri terasa pada bagian
perut dan menjalar ker punggung bagian belakang, S : skala 5, T : nyeri hilang
84x per menit, respirasi 20x per menit, suhu 36,10 C. DJJ 134x per menit, VT
pembukaan 3 cm.
C. Intervensi
selama 1x24 jam dengan criteria hasil yang diharapkan nyeri akut berkurang
dari 5-2 (8-5), pasien mampu mengontrol nyeri, pasien tampak nyaman, tanda-
dan denyut jantung janin, anjurkan pasien miring kiri dengan rasional untuk
Menurut Lestari dkk (2012) teknik deep back massage dilakukan dengan
dimulai saat awal kontraksi dan diakhiri setelah kontraksi berhenti. Teknik
deep back massage juga memberikan manfaat member rasa nyaman pada
ekspansi tulang pelvis karena relaksasi pada otot-otot sekitar pelvis dan
memudahkan bayi turun dan melewati jalan lahir, dan menurunkan tegangan
normal, postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas
D. Implementasi
diperlukan untuk mencapai tujuan dan criteria hasil yang diperkirakan dari
Jam 14.55 WIB memberikan posisi nyaman miring kiri atau posisi nyaman
salah satu dasar yang memengaruhi keutuhan perineum. Oleh karena itu, ibu
tidur pada ibu hamil sangatlah penting karena dapat memaksimalkan aliran
darah dan gizi ke plasenta dan juga meningkatkan fungsi ginjal yang berarti
pembuangan yang lebih baik dari produk dan cairan sisa sehingga
berkurang. Posisi tidur terbaik untuk ibu hamil adalah melingkar atau lurus
pada sisi tubuh dengan satu tungkai berada diatas tungkai lainnya dengan
sebuah bantal. Menurut Bobak (2004) dalam Mafikasari dkk (2015) posisi
tidur terbaik adalah pertama miring kiri, karena janin akan mendapat aliran
darah dan nutrisi yang lebih maksimal, posisi ini juga membantu ginjal
kanan jika punggung bayu kebetulan berada disebelah kanan karena posisi
Pada jam 15.03 WIB implementasi yang dilakukan pada kala I persalinan
adalah nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis (kontraksi) adalah
sesuatu yang subjektif yang diungkapkan oleh klien, sering kali klien
nyeri dalam atau superficial, atau bahkan seperti digencet, R : Region untuk
merupakan hal yang paling subjektif yang dirasakan oleh penderita, karena
mengkaji tentang awitan, durasi dan rangkaian nyeri. Perlu ditanyakan kapan
mulai muncul adanya nyeri, berapa lama menderita, seberapa sering untuk
pemberian teknik deep back massage untuk mengurangi nyeri yang dirasakan
Ny. S. Pemberian teknik deep back massage dengan keluhan nyeri sesuai
Teknik deep back massage merupakan salah satu jenis teknik non
farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri persalinan pada kala I fase aktif
pada sendi sacroiliakus. Penekanan dilakukan saat awal kontraksi dan diakhiri
setelah kontraksi berhenti. Penekanan dapat dilakukan dengan tangan yang
Hal ini sesuai dengan teori gate control (Reeder, Martin & Koniak, 1998
bersalin kala I fase aktif secara manual dapat menurunkan nyeri. Dari hasil
tindakan teknik deep back massage, respon objektif Ny. S tampak dapat
mengontrol nyeri lebih baik. Nyeri pada persalinan kala I dengan skala 8 dan
sudah diberikan teknik deep back massage didapatkan hasil berkurang hingga
skala 5.
dilakukan pada tanggal 10 Januari 2016 jam 14.55 WIB yang dilakukan
E. Evaluasi
planning). S : informasi atau data yang diperoleh dari apa yang dikatakan
Evaluasi pada kala I yang dilakukan pada tanggal 10 Januari 2016 dengan
dengan kalimat nyeri seperti ditusuk-tusuk, terbakar, sakit nyeri dalam atau
hal yang paling subjektif dirasakan oleh penderita, karena akan diminta
awitan durasi dan rangkaian nyeri, perlu ditanyakan kapan mulai muncul
adanya nyeri, berapa lama menderita, seberapa sering kambuh (Iyer, 2005).
Pada pukul 15.12 WIB penulis memberikan teknik non farmakologis yaitu
teknik deep back massage selama kontraksi 45 detik, tujuan dari pemberian
teknik deep back massage untuk mengurangi nyeri yang dirasakan Ny. S.
Pemberian teknik deep back massage pada Ny. S dengan keluhan nyeri sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Lestari dkk, 2012. Teknik deep back
massage merupakan salah satu jenis dari terapi non farmakologi yang
selama kontraksi berlangsung, dimulai saat awal kontraksi dan diakhiri setelah
sampai ke thalamus. Hal ini sesuai dengan teori Gate Control dan Melzack.
akan mempercepat proses pembukaan. Prinsip dan tujuan teknik deep back
member rasa relaks. Sirkulasi darah menjadi lancar sehingga nyeri berkurang
(Judha, 2012).
Deep back massage juga memberikan manfaat member rasa nyaman pada
ekspansi tulang pelvis karena relaksasi pada otot-otot sekitar pelvis dan
memudahkan bayi turun dan melewati jalan lahir, dan menurunkan tegangan
A. Kesimpulan
1. Pengkajian
ingin BAB dan ditekan, R : nyeri di perut dan punggung bagian belakang,
dan memegang area nyeri, tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 80x per
menit, respirasi 20x per menit, suhu 36.1 C, DJJ 134x per menit.
2. Diagnose Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
sampai ke thalamus.
paha diikuti ekspansi tulang pelvis karena relaksasi pada otot-otot sekitar
pelvis dan memudahkan bayi turun dan melewati jalan lahir, dan
2014).
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan
dengan agen cidera biologis (kontraksi) pada Ny. Sselama 30 menit telah
teratasi sehingga intervensi dihentikan. Hasil intervensi non farmakologi
tindakan deep back massage pada persalinan kala I fase aktif yang telah
6. Hasil Analisa
penurunan nyeri.
B. Saran
Asri H, Dewi, dkk. 2010. Asuhan Persalinan Normal. Yogyakarta : Nuha Medika.
Lestari, dkk. 2012. Pengaruh Deep Back Massage Terhadap Penurunan Nyeri
Persalinan Kala I Fase Aktif dan Kecepatan Pembukaan Pada Ibu
Bersalin Primigravida. Jurnal Diakses pada 18 November 2015.
Judha, dkk. 2012. Teori Pengukuran Nyeri dan Nyeri Persalinan. Yogyakarta :
Nuha Medika.
Mafikasari. A dan Ratih. I. K. 2015. Posisi Tidur Dengan Kejadian Back Pain
(Nyeri Punggung) Pada Ibu Hamil Trimester III. Diakses pada 23
November 2015.
Nurarif Amin Huda dan Kusuma Hardhi. 2012. Handbook Health Student.
Yogyakarta : Medication Publishing.
Potter and Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses,
dan Praktik. Vol I. Edisi 4. Jakarta : EGC.
Santi, Dwi Rukmah. 2014. Pengaruh Deep Back Massage Terhadap Intensitas
Nyeri Pada Ibu Bersalin Kala I di RS Nahdlatul Ulama Tauban. Jurnal
www.kopertis7.go.id Diakses pada 25 November 2015.
Sulistyawati, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta : Salemba
Medika.
Sumarah. 2008. Perawatan Ibu Bersalin : Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin.
Yogyakarta : Fitramaya.
Uliyah, Musrifatul & Hidayat, A. Aziz alimul. 2006. Ketrampilan Dasar Praktik
Klinik untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.