Anda di halaman 1dari 10

Duwet (Eugenea cumini) 1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu tumbuhan pada waktu sekarang telah mengalami kemajuan

yang demikian pesat, sehingga bidang-bidang pengetahuan yang semula

hanya merupakan cabang-cabang Ilmu Tumbuhn sja, sekarang ini telh

menjadi Ilmu yang berdiri sendiri-sendiri.

Dari berbagai cabang ilmu tumbuhan yang sekarang telah berdiri

sendiri adalah Morfologi Tumbuhan. Morfologi tumbuhan yng mempelajari

bentuk dan susunn tubuh tumbuhan pun sudaha demikian pesat

perkembangannya hingga dipisahkan menjadi morfologi luar atau morfologi

saja 9morphology in sensu stricto = dalam arti yang sempit) dn morfologi

dalam atau anatomi tumbuhan.

Menurut definisnya, morfologi tumbuhan tidak hanya menguraikan

bentuk dan susunan tubuh tumbuhan saja, tetapi juga bertugas untuk

menentukan apakah fungsi masing-masing bagian itu dalam kehidupan

tumbuhan, dan selanjutnya juga berusaha mengetahui dari mana asal bentuk

dan susunan tubuh yang demikian tadi. Selain dari itu morfologi harus pula

dapat memberikan jawaban atas pertanyaan mengapa bagian-bagian tubuh

tumbuhan mempunyai bentuk dan susunan yang beraneka ragam itu.

Ilmu anatomi tumbuh-tumbuhan yang bersifat eksperimental dari

ilmu murni (pure-botany) dapat beralih menjadi ilmu terpakai (applied botany)

ISA HARNITA Aktsar Roskiani, S. Farm.


Duwet (Eugenea cumini) 2

yang dapat dipkai dalam usaha turut serta menyukseskn pembangunan

pertanian ataupun kehutanan.

B. Rumusan Masalah

Farmakognosi merupakan ilmu pengetahuan tentang obat-obatan

yang berasal dari tanaman dan zat-zat aktifnya, begitu pula yang berasal dari

mineral dan hewan. Farmakognosi menyangkut beberapa ilmu-ilmu lain untuk

itu dibedakan :

1. Farmako-botani, yng mempelajari soala-sol morfologi, anatomi

sistematik dri tananaman yang berkhasiat obat.

2. farmakografi, yang mempelajari cara-cara pemeriksaan simplisi secara

mikroskopik, terutama digunakan untuk mengetahui adanya.

pemalsuan-pemalsuan, adanya campuran dalam suatu simplisia atau

mengetahui apakah simplisia masih baik atau tidak.

3. farmakokimia, yang berdasarkan pendapat bahwa khasiat tanaman itu

disebabkn karena zat-zat yang terkandung didalamnya sehingg

kualitas dari tanaman itu tergantung pula dari zat-zat yang terkandung

didalamnya.

4. Farmakogelenika (gelenika), yang mempelajari soal-sol yang timbul

karena mempergunakan tumbuh-tumbuhn atau hewan sebagai obat

antara lain adalah cara untuk membuat rebusan dari tanaman obat,

ISA HARNITA Aktsar Roskiani, S. Farm.


Duwet (Eugenea cumini) 3

pemberisan tembusan (infusa) sebagai obat mempunyai kekurangan-

kekurangan antara lain :

a. Obat yang diberikan sebagai rebusan terlalu banyak yang harus

diminum oleh penderita

b. Rebusan selain mengandung zat-zat isi berkhasiat juga mengandung

zat lin yang tidk diingini.

c. Karena kadar zat berkhasiat tidak paasti, maka sukar untuk

memberikan dosis yang tepat.

5. Farmakogronomi, yang mempelajari dan menyelidiki secara fisiologis

mengenai penanaman, cara-cara panenan dan pengeringan dari

tanaman obat.

C. Maksud Praktikum

Adapun maksud dari praktikum ini adalah :

1. Untuk mengetahui dan mengamati morfologi dari tumbuhan

2. Untuk mengetahui dan memahami bagian-bagian anatomi dari

tumbuhan

D. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu :

1. Untuk mengetahui dan memahami morfologi dari tanaman beluntas

(Pluchea indica)

ISA HARNITA Aktsar Roskiani, S. Farm.


Duwet (Eugenea cumini) 4

2. Untuk mengetahui dan mengamati bagian-baagian anatomi dari

tanaman Beluntas (Pluchea indica)

3. Untuk mengetahui zat yang terkandung dalam tanaman Beluntas

(Pluchea indica)

E. Manfaat Praktikum

Adapun manfaat dari praktikum ini yaitu :

1. Dapat lebih banyak mengetahui jenis-jenis tumbuhan sekaligus dapat

mengamati morfologi dan anatomi dari tumbuhan tersebut.

2. Dapat mengetahui jenis-jenis tumbuhan yang dapat dijadikan bahan

dasar obat.

BAB III

KAJIAN METODELOGI PRAKTIKUM

A. Alat

1. Botol selai

2. Botol semprot

ISA HARNITA Aktsar Roskiani, S. Farm.


Duwet (Eugenea cumini) 5

3. Botol tetes hidung

4. Cutter

5. Deck glass

6. Gabus

7. Gelas arloji

8. Gelas kimia

9. Gunting

10. Isolasi

11. Jarum preparat

12. Kantong plastic

13. Kertas Koran

14. Mikroskop

15. Objek glass

16. Pensil warna

17. Pinset

18. Pipet tetes

19. Pisau

20. Plat tetes

21. Pot plastic

22. Press herbarium

23. Rak tabung reaksi

24. Silet

ISA HARNITA Aktsar Roskiani, S. Farm.


Duwet (Eugenea cumini) 6

25. Sudip

26. Tabung reaksi

27. Tali rafia

28. Toples

B. Bahan yang digunakan

1. Aquadest

2. Larutan alkohol 70 %, formalin 4 % atau FAA

3. Tanaman Duwet (Eugenea cumini)

C. Cara Kerja

1. Pengambilan Sampel

a. Disiapkan alat-alat yang digunakan

b. Dikumpulkan sampel dengan memperhatikan :

1. Akar dikumpulkan sewaktu proses pertumbuhan telah

terhenti dan diambil bagian yang berada di bawah

permukaan tanah.

2. Batang, digunakan bagian dari cabang.

3. Daun, dikumpulkan sewaktu tanaman berbunga daun tua

atau muda (pucuk), dipetik secara manual.

4. Bunga, dikumpulkan sewaktu sebelum dan segera setelah

mekar dipetik secara langsung dengan tangan.

c. Disimpan dalam kantong plastik.

2. Pengolahan Sampel

ISA HARNITA Aktsar Roskiani, S. Farm.


Duwet (Eugenea cumini) 7

A. Untuk herbarium kering :

1. Disiapkan alat dan bahan.

2. Dicuci dan dibersihkan sampel dari kotoran dan benda asing

(terutama bagian akar).

3. Dikeringkan, lalu setelah kering dimasukkan dalam lipatan

Koran.

4. Diatur sedemikian rupa jangan sampai ada bagian yang

rusak.

5. Diatur daun hingga terlihat permukaan atas dan bawahnya.

6. Dipress herbarium di antara kertas koran, herbarium siap

ditempelkan pada karton herbarium.

B. Untuk herbarium basah :

1. Disiapkan alat dan sampel tanaman yang telah dibersihkan.

2. Disiapkan larutan FAA atau alkohol 70 %, formalin 4 % dan

asam asetat dengan perbandingan 50 : 500 : 900 mL.,

3. Dimasukkan larutan dengan toples

4. Simasukkan sampel tanaman, ke dalam toples, kemudian

toples ditutup rapat. Dan diisolasi.

C. Untuk pembuatan haksel simplisia

1. Disiapkan alat dan bahan

2. Dibersihkan sampel dari kotoran dan benda asing (terutama

bagian akar)

ISA HARNITA Aktsar Roskiani, S. Farm.


Duwet (Eugenea cumini) 8

3. Dikeringkan dengan cara pengeringan alamiah, yaitu :

a. Dikeringkan akar dan batang dengan terkena sinar

matahari langsung

b. Dikeringkan daun dan bunga dengan cara diangin-

anginkan (tidak terkena sinar matahari langsung)

4. Dipotong-potong akar dengan ukuran tertentu, begitu pula

batang dipotong-potong dengan panjang diameter tertentu.

5. Dimasukkan simplisia dalam wadah gelas (botol selai)

dengan memperhatikan suhu, kelembaban, dan sirkulasi

udara ruangan, dan pada wadah diberi etiket.

D. Untuk pembuatan serbuk simplisia

1. Disiapkan alat yang akan digunakan

2. Tanaman dicuci dan dibersihkan

3. Dipotong-potong kecil dengan ukuran antara 0,25-0,6 cm

4. Dibuat serbuk simplisa dengan diblender hingga halus lalu

diayak.

5. Hasil ayakan dimasukkan ke dalam pot plstik diberi etiket.

3. Pemeriksaan Morfologi

a. Disiapkan sampel

b. Diamati morfologi sampel meliputi akar, batang, daun dan

bunga.

ISA HARNITA Aktsar Roskiani, S. Farm.


Duwet (Eugenea cumini) 9

c. Digambarkan secara keseluruhan morfologi sampel pada

lembar kerja dan dilengkapi dengan keterangan dan

deskriptionya.

4. Pemeriksaan Anatomi

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Bahan diiris secara melintang atau membujur dan diletakkan

pada gelas arloji

c. Irisan dipindahkan ke object glass dan diberi setetes air

kemudin diamati di bawah mikroskop

d. Digambarkan hasilnya pada buku kerja, dilengkapi dengan

keterangan dan deskriptionya.

5. Pemeriksaan Kandungan Kimia

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Sampel dijadikan serbuk terlebih dahulu

c. Diambil sedilit sampel (setipis mungkin), ke dalam object glass

d. Ditetesi kandungan kimianya dengan menggunakan mikroskop

e. Digambarkan dalam buku kerja, dilengkapi dengan keterangan

dan deskription

6. Penetapan Kunci Determinasi

a. Dicari familia dari sampel tersebut

b. Dicari pada buku, dimulai dengan pertanyaan nomor 1 yang

terdiri dari pertanyaan a dan b

ISA HARNITA Aktsar Roskiani, S. Farm.


Duwet (Eugenea cumini) 10

c. Diakhiri tiap pertanyaan yang didapatkan nomer yang baru,

yang menunjukkan arah berikutnya

d. Pada pertanya berikutnya didapatkan lagi pertanyaan a dan

pertanyaan b dan seterusnya

e. Jika pada pertanyaan a atau pertanyaan b yang dibelakangnya

tidak ada nomor baru lagi, tetapi nama dari sebuah familia yang

bernomor, maka penentuan kunci determinasinya sampai

nomor tersebut.

ISA HARNITA Aktsar Roskiani, S. Farm.

Anda mungkin juga menyukai

  • 04 Model Kompartemen Satu Terbuka
    04 Model Kompartemen Satu Terbuka
    Dokumen21 halaman
    04 Model Kompartemen Satu Terbuka
    Fauzia Ningrum Syaputri
    Belum ada peringkat
  • Kadar Sari @li
    Kadar Sari @li
    Dokumen23 halaman
    Kadar Sari @li
    Fauzia Ningrum Syaputri
    Belum ada peringkat
  • Farmako Ocha
    Farmako Ocha
    Dokumen23 halaman
    Farmako Ocha
    Fauzia Ningrum Syaputri
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen23 halaman
    Bab I
    Fauzia Ningrum Syaputri
    Belum ada peringkat
  • Mikroskop
    Mikroskop
    Dokumen7 halaman
    Mikroskop
    Fauzia Ningrum Syaputri
    Belum ada peringkat
  • Uji MikRosKopik
    Uji MikRosKopik
    Dokumen20 halaman
    Uji MikRosKopik
    Fauzia Ningrum Syaputri
    Belum ada peringkat
  • Otonom
    Otonom
    Dokumen33 halaman
    Otonom
    Fauzia Ningrum Syaputri
    Belum ada peringkat