STEP 1
Lokea purulenta : cairan sekret yg berasal dari cavum uteri dari masa nifas, cairan keluar seperti nanah dan berbau
busuk
STEP 2
1. Mengapa didapatkan ppv berwarna merah bercamour cairan kuning keruh serta berbau?
2. Mengapa pasien mengeluh demam dan perdarahan dari jalan lahir sejak 5 hari yg lalu?
3. Tindakan awal apa ygdilalkukan dokter utk menghentikan perdarahan?
4. Mengapa terdapat lokea purulenta?
5. Mengapa dokter memberikan obat paracetamol?
6. Apa saja macam-macam lokea yang fisiologis dan patologis?
7. Apa interpretasi TFU setinggi pertengahan umbilikus?
8. Bagaimana fisiologis nifas?
9. Mengapa didapatkan nyeri goyang portio + dan nyeri pada uterus?
10. Sebutkan kelainan2 yg terjadi pada saat masa nifas! DD
11. Apa saja Pemeriksaan penunjangnya?
12. Apa komlikasi yang terjadi apda skenario?
STEP 3
Periode:
-puerperium dini: ibu sudah boleh berdiri dan berjalan. Setelah 40 hari. Selama apa baru bisa beraktivitas???
Patokannya apa supaya bisa beraktivitas lagi? Darah nifas normal berapa? Untuk ganti pembalut berapa kali
ya?
-Puerperium intermedial: Alat reproduksi udh pulih seperti semula selama 6-8 minggu
-Remote puerperium: waktu dimana pulih dan sehat sempurna, beberapa bulan hingga tahun tergantung
kondisi ibu.
Masa nifas: pemulihan terhadap organ2 reproduksi. Berat awal uterus dari 1000 gram sampai 500 gram.
Involusi
TFU SETINGGI PUSAR
2 hari setelah kelahiran, TFU 2 jari dibawah pusat beratnya 750 gram
1 minggu anatar pertengahan pusar dan symphisis, erat 500 gram
2 minggu tdk teraba di simpisis, berat 350 gram
6 minggu bertambah kecil, berat 50 gram
8 minggu uterus normalm berat 30 gram
Fisiologi :
INVOLUSI
LOKEA
LAKTASI
Vulva dan vagina kembali ke semula
Perineum yang tadinya meregang menjadi kencang
Payudara akibat penuruna progesteron memunculkan hormin prolaktin utk menyusui
TUBA UTERINA
Dari a.ovarica dan a.uterina, venanya mengikuti arterinya
UTERUS
a.uterina cabang a.iliaca interna, venanya v.uterina
VAGINA
Cranial : a.uterina
Caudal : a. Vaginalis
Venanya: v.vaginalis
3. Mengapa didapatkan ppv berwarna merah bercampur cairan kuning keruh serta berbau? Mengapa terdapat
lokea purulenta?
Fisiologis
Lokea rubra: darah segar, sisa ketuban, dan mekonium, 2 hari post partum
Loke sanguilenta: merh kuning, berisi darah dan lendir, 3-7 hari post partum
Lokea serosa: wrna kunign tidak ada darah, 3-7 hari post partum
Lokea alba: hanya berwarna putih, selama 2 minggu
Budaya pada daerah setempat yg kuat, proses dgn dukun beranak menyebabkan perlukaan yg merupakan port
d entry. Di dalam tubuh balteria da toksin mediator infeksi penangan lambat perlawanan dengan sel
imun kalah maka mengeluarkan pus
5. Mengapa pasien mengeluh demam dan perdarahan dari jalan lahir sejak 5 hari yg lalu?
FISIOLOGIS: wajar bila suhu naik 0,5 dan tdk lebih dari 38 celcius. 24 jam pertama pasca persalinan
Patologis:
Akibat infeksi kuman
Naik >= 38 selama 2hari pd 10 hari pertama asca persalinan, dan diukur melaui mulut sekurang-kurangnya 4x
Masuknya bakteri
eksogen: berasal dari luar
Endogen: dari jalan lahir
Autogen: dari tempat lain dalam tubuh
Pirogen dan eksogen menstimulasi leukosi sitokin sbg pirogen dan endogen =hipotalamus terangsang
prostaglandin naik panas tubuh meningkat mekanisme demam
MAPPING
FISIOLOGIS PATOLOGIS
PRIMER SEKUNDER
LOKEA
Masa nifas adalah suatu periode dalam minggu-minggu pertama setelah persalinan. Lamanya periode ini tidak
pasti, sebagian besar menganggapnya antara 4-6 minggu. Menurut konvensi, masa nifas berlangsung selama
enam minggu dari sejak hari melahirkan. Selama waktu tersebut perubahan-perubahan fisiologik dan
morfologik yang terjadi selama kehamilan kembali ke keadaan tidak hamil.
- Perubahan fisiologik dan anatomik
Perubahan-perubahan endokrinologik yang terjadi selama kehamilan pulih kembali dengan cepat.
Beberapa jam setelah plasenta keluar, kadar hormon-hormon plasenta, hPL dan hCG turun dengan cepat.
Dalam 2 hari, hPL sudah tidak terdeteksi dalam serum dan pada hari ke 10 setelah melahirkan, hCG sudah
tidak terdeteksi lagi. Kadar estrogen dan progesteron dalam serum menurun dengan cepat dalam 3 hari
pertama masa nifas dan mencapai kadar tidak hamil sebelum hari ke 7 melahirkan. Kadar ini tetap
demikian jika wanita menyusui bayinya; jika tidak, estradiol akan mulai meningkat, yang menunjukkan
pertumbuhan folikular. Di antara wanita menyusui, kadar prolaktin meningkat setelah bayi menyusu.
- Perubahan morfologik dalam traktus genitalia
Perineum dan vagina. Setelah melahirkan perineum mengalami kerusakan atau utuh. Kerusakan ini
dapat diperbaiki, tetapi edema jaringan yang terjadi mungkin menetap samap beberapa hari. Dinding vagina
bengkak, kebiruan dan menonjol. Tonusnya cepat pulih kembali meskipun masih fragil samapi satu atau dua
minggu.
Uterus. Uterus mengalami perubahan paling besar. Pada akhir persalinan kala tiga, ukuran uterus kira-
kira sebesar uterus pada kehamilan 20 minggu dan beratnya 1000 gr. Ukuran ini cepat mengecil dan pada
akhir minggu pertama masa nifas beratnya kira-kira 500 gr. Involusi ini dapat diperlihatkan oleh fakta bahwa
pada pemeriksaan abdomen besar uterus berkurang satu lebar jari tangansetiap hari hingga pada harike 12
uterus tidak teraba lagi pada pemeriksan abdomen. Setelah itu involusi berlangsung lebih lambat, tetapi
pada akhir minggu ke 6 masa nifas ukurannya sedikit lebih besar daripada sebelum hamil.
Bersamaan dengan involusi uterus, tempat plasenta juga menjadi lebih kecil. Tempat ini cepat tertutup oleh
anyaman fibrin setelah melahirkan dan terjadi trombosis di dalam pembuluh-pembuluh darah yang
memberikan suplai kepadanya. Di bawah tempat plasenta ini, terbentuk barier oleh makrofag, limfosit dan
polimorf yang juga meluas ke seluruh rongga endometrium. Dalam 10 hari tempat plasenta mengecil hingga
berdiamter 2,5 cm dan sudah tumbuh lapisan epitelium baru, yang juga menutupi sisa rongga uterus.
Jaringan superficial dinding uterus dan tempat plasenta terus menerus terlepas selama 6 minggu, yang
menjadi bagian dalam lokia.
Istilah lokia digunakan untuk discharge yang keluar dari traktus genitalis setelah melahirkan. Selama 3-4
hari lokia ini terdiri dari darah dan sisa-sisa jaringan trofoblast, terutama dari tempat plasenta. Sifat lokia
berubah ketika trombosis pembuluh darah di tempat itu mengalami organisasi. Warnanya menjadi coklat
kemerahan dari hari ke 3 sampai ke 12, tetapi setelah itu, ketika kebanyakan rongga endometrium telah
tertutup oleh epitelium, lokia menjadi berwarna kuning. Kadang-kadang trombi pada ujung pembuluh darah
pecah dan mengeluarkan darah sehingga lokia kembali menjaddi merah selama beberapa hari lagi.
Liewellyn-Jones, Derek. 2002. Dasar-Dasar Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : Penerbit Hipokrates.
Obstetri Williams
Liewellyn-Jones, Derek. 2002. Dasar-Dasar Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : Penerbit Hipokrates.
Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan
Oleh Prof. Dr. Ida Bagus Gde Manuaba
Liewellyn-Jones, Derek. 2002. Dasar-Dasar Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : Penerbit Hipokrates
Involusi uterus
Setelah plasenta lahir, uterus merupakan alat yang keras, karena kontraksi dan retraksi otot-ototnya.
Fundus uteri 3 jari dibawah pusat. Selama 2 hari berikutnya, besarnya tidak seberapa berkurang, tetapi
sesudah 2 hari ini uterus terus mengecil dengan cepat, sehingga pada hari ke 10 tidak teraba lagi dari luar.
Setelah 6 minggu tercapai lagi ukurannya yang normal. Sesudah plasenta lahir beratnya rahim 1000 gr,
seminggu kemudian 500 gr, 2 minggu postpartum 375 gr, dan pada akhir puerperium 50 gr.
Involusi terjadi karena masing-masing sel menjadi lebih kecil, karena sitoplasma yang berlebihan
dibuang. Involusi disebabkan oleh proses autolisis, pada mana zat protein dinding rahim dipecah, diabsorbsi,
dan kemudian dibuang dengan air kencing. Sebagai bukti dapat dikemukakan bahwa kadar nitrogen dalam air
kencing sangat tinggi.
Pelepasan plasenta dari selaput janin dari dinding rahim terjadi pada stratum spongiosum bagian atas.
Setelah 2-3 hari tampak bahwa lapisan atas stratum spongiosum yang tinggal menjadi nekrosis, sedangkan
lapisan yang bawahnya yang berhubungan dengan lapisan otot terpelihara dengan baik.
Bagian yang nekrosis dikeluarkan dengan lokia, sdangkan lapisan yang tetap sehat menghasilkan
endometrium yang baru. Epitel baru terjadi denga proliferasi sel-sel kelenjar, sedangkan stroma baru dibentuk
dari jaringan ikat di antara kelenjar-kelenjar. Epitelisasi siap dalam 10 hari, kecuali tempat plasenta dimana
epitelisasi memakan waktu tiga minggu.
1. Perdarahan postpartum
Perdarahan postpartum yaitu perdarahan pervaginam >500 ml, yang dapat terjadi dalam 24 jam pertama
setelah melahirkan yang disebut sebagai perdarahan postpartum primer atau pada masa nifas setelah 24
jam yang disebut sebagai perdarahan postpartum sekunder.
Scan uterus dengan USG akan dapat mengenali jaringan plasenta atau bekuan darah. Uterus mungkin
sangat besar dan nyeri tekan dan seviks terbuka. Pengobatan awal dalah membrikan ergotamin 0,5 mg
intramuskular, diulangi jika perlu dan berikan antibiotika untuk mengontrol infeksi yang ada. Kuretase hanya
diperlukan jika didapati jaringan plasenta atau bekuan darah dan scanning USG atau jika perdarahan
menetap meskipun telah diberikan oksitosin.
Liewellyn-Jones, Derek. 2002. Dasar-Dasar Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : Penerbit Hipokrates
Ilmu Kebidanan. Sarwono
Scan uterus dengan USG akan dapat mengenali jaringan plasenta atau bekuan darah. Uterus mungkin
sangat besar dan nyeri tekan dan seviks terbuka. Pengobatan awal dalah membrikan ergotamin 0,5 mg
intramuskular, diulangi jika perlu dan berikan antibiotika untuk mengontrol infeksi yang ada. Kuretase hanya
diperlukan jika didapati jaringan plasenta atau bekuan darah dan scanning USG atau jika perdarahan
menetap meskipun telah diberikan oksitosin.
Liewellyn-Jones, Derek. 2002. Dasar-Dasar Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : Penerbit Hipokrates