Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia dalam menjalani kehidupannya tidak dapat lepas dari yang namanya energi.
Agar tetap dapat bertahan hidup, manusia memerlukan energi kimia berupa makanan dimana
energi tersebut akan diolah dalam bentuk metabolisme. Selain makanan, manusia juga
memerlukan bentuk energi lain agar dapat menjalani aktivitasnya seperti energi panas yang
digunakan untuk memasak, energi mekanik yang digunakan dalam industri dan bentuk-
bentuk energi yang lainnya.

Dari sekian banyak energi yang ada, energi listrik lah yang paling banyak dimanfaatkan
oleh manusia. Hal tersebut dikarenakan energi listrik sangat mudah diubah menjadi bentuk
energi yang lain, sehingga hanya dengan memanfaatkan energi listrik maka kebutuhan energi
yang lain akan dapat terpenuhi, selain itu energi listrik juga dapat disimpan dan digunakan
sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.

Mengingat kebutuhan masyarakat akan listrik yang begitu besar, maka sesuai dengan
UUD 1945 yang menyatakan bahwa aset yang menyangkut harkat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara pemerintah mengambil alih pengelolaan listrik yang ada di Indonesia
dalam sebuah Perusahaan Listrik Negara (PLN). PLN berkewajiban menyuplai listrik untuk
kemudian dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat dan negara.

Dalam upaya terlaksananya pembangunan yang merata maka PLN bertugas untuk
mendistribusikan listrik dari sumber pembangkit listrik ke daerah-daerah lain yang
membutuhkan. Mengingat luas negara Indonesia yang sangat luas sehingga jarak yang
dibutuhkan dari sumber pembangkit listrik ke daerah tujuan juga sangat jauh.

Jika ditinjau maka ini merupakan suatu masalah, karena apabila listrik ditransmisikan
pada jarak yang jauh melalui suatu konduktor, maka lama-kelamaan energi listrik tersebut
akan berkurang karena telah berubah menjadi energi panas pada kabel listrik. Untuk
menghindari hal tersebut maka salah satu cara yang dilakukan oleh PLN yaitu dengan

1
menaikkan tegangan listrik, Maka dari itulah dalam pendistribusian listrik dikenal istilah
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi
(SUTET). Saluran tersebut merupakan kabel-kabel yang dihubungkan pada menara yang
sangat tinggi.

Pada awal-awal pembangunan SUTT maupun SUTET, tidak ada masyarakat yang
memprotes kehadirannya, namun sejak adanya kasus sengketa tanah pada areal yang dilalui
SUTET maka mulailah muncul isu bahwa SUTT dan SUTET adalah penyebab dari berbagai
penyakit dari masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Seiring dengan bertambahnya
penduduk, kebutuhan akan pemukiman semakin bertambah. Semua wilayah di kota-kota
besar terutama kini dipenuhi dengan pemukiman padat penduduk. Sehingga mau tidak mau
tiang-tiang saluran udara yang mengalirkan listrik dibangun diatas pemukiman warga.

Namun tanpa disadari tiang-tiang tinggi dan kabel-kabel yang terlentang di atas
pemukiman tersebut menyebabkan radiasi yang berbahaya bagi kesehatan makhluk hidup
yang tinggal di sekitaran SUTET. Berbagai protes pun datang dari berbagai pihak terutama
para penduduk yang bermukim dibawah aliran saluran udara tegangan tinggi tersebut.
Kebanyakan dari mereka menuntut agar saluran udara tersebut dialihkan ke tempat lain.
Melalui makalah ini, kami akan membahas tuntas mengenai analisis pembangunan SUTET
dan peranan AMDAL terhadap SUTET.

1.2 Rumusan Masalah

Penulis mencoba merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:


Bagaimanakah implikasi dari pembangunan SUTET 500kV baik dari segi ekonomi,
lingkungan, dan masyarakat serta bagaimana dampak dari SUTET tersebut dan cara untuk
mengatasi dampak yang ditimbulkan dari SUTET?

1.3 Tujuan

Mengetahui implikasi dari pembangunan SUTET 500kV baik dari segi ekonomi,
lingkungan, dan masyarakat serta bagaimana dampak dari SUTET tersebut dan cara untuk
mengatasi dampak yang ditimbulkan dari SUTET.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pembangunan SUTET dan Masalah Lingkungan

Implikasi dari pembangunan SUTET terhadap lingkungan adalah timbulnya keresahan


masyarakat terutama yang tinggal dibawah jalur SUTET. Menurut UU No.15 tahun 1985
tentang ketenagalistrikan, Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No
01.P/47/MPE/1992 Tentang Ruang Bebas SUTET Untuk Penyaluran Tenaga Listrik dan
Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 975 K.47/MPE/1999 Tentang Perubahan
Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. 01.P/47/M.PE/1992 Tentang Ruang Bebas
SUTET Untuk Penyaluran Tenaga Listrik.

Oleh karena itu, pembangunan SUTET 500 kV juga sudah mempunyai Standar Nasional
Indonesia (SNI) yaitu SNI 04.6918-2002 tentang ruang bebas dan jarak bebas minimum
SUTET dan SNI 04.6950-2003 tentang Nilai Ambang Batas Medan Listrik dan Medan
Magnet SUTET. Besarnya kuat medan magnet dan medan listrik yang dipersyaratkan WHO
adalah: kuat medan magnet sebesar 0,1 mT, kuat medan listrik sebesar 5kV/m.

2.1.1 Pencemaran Air

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Dalam hal ini,
pembangunan SUTET akan mengakibatkan aspek fisik-kimia pada kualitas air khususnya air
tanah yang telah terkontaminasi radiasi gelombang elektromagnetik dari SUTET sehingga
terjadi kenaikan suhu pada badan air dimana dapat membahayakan kesehatan masyarakat
jika mengkonsumsinya adapaun hal ini juga berpengaruh pada penurunan kualitas tanaman
yang mengandalkan irigasi dari air tanah yang berada di kawasan SUTET.

3
2.1.2 Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah akibat SUTET terjadi karena adanya pertikel atau benda yang
bermuatan listrik, disekitarnya akan timbul medan listrik. Pada medan listrik, garis medannya
mempunyai awal dan akhir, yaitu berawal dari kawat penghantar yang bertegangan sebagai
sumbernya dan berakhir pada struktur konduktif, misalnya tanah atau permukaan benda-
benda yang berada di atas tanah dan merupakan titik akhir garis medan listrik tersebut.
Besaran medan dinyatakan dalam kuat medan listrik E dengan satuan V/m atau kV/m. kuat
medan listrik tertinggi terdapat pada permukaan kawat penghantar, sedangkan yang terendah
pada permukaan tanah atau benda-benda yang berada di atas permukaan tanah.

Hal inilah yang menyebabkan peningkatan suhu badan tanah dan mengurangi tingkat
kesuburan tanah sehingga banyak pohon dan tanaman yang sulit tumbuh bahkan mati.
Adapun implikasi lain pencemaran tanah akibat SUTET dapat mempengaruhi terhadap
kesehatan tergantung pada jumlah radiasi gelombang elektromagnetik dari tanah yang
akhirnya menciptakan kerentanan populasi sehingga sangat berbahaya pada anak-anak,
karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal. Terdapat beberapa macam
dampak kedehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusig, letih, iritasi mata dan ruam kulit
yang kelas pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.

2.1.3 Pencemaran Udara

Pencemaran udara merupakan peristiwa masuknya atau dimasukannya makhluk hidup,


zat, energi atau komponen lain ke udara dan atau berubahnya tatanan udara oleh kegiatan
manusia atau proses alam. SUTET yang menciptakan radiasi elektromagnetik adalah
kombinasi medan listrik yang berosilasi dan medan magnet yang merambat lewat ruang dan
membawa energi dari satu tempat ke tempat yang lain. Berkaitan dengan SUTET, secara
teoretis adanya medan listrik dan medan magnet akan mempengaruhi electron bebas di udara.

Elektron bebas yang terdapat dalam udara di sekitar jaringan tegangan tinggi, akan
terpengaruh oleh adanya medan magnet dan medan listrik sehingga gerakannya akan makin
cepat dan hal ini dapat menyebabkan timbulnya ionisasi di udara. Ionisasi dapat terjadi
karena electron sebagai partikel yang bermuatan negatif dalam gerakannya akan

4
bertumbukan dengan molekul-molekul udara sehingga timbul ionisasi berupa ion-ion dan
electron baru. Proses ini akan berjalan terus selama ada arus pada jaringan tegangan tinggi
dan akibatnya ion dan electron akan menjadi berlipat ganda terlebih lagi bila gradient
tegangannya cukup tinggi.

Udara yang lembab karena adanya pepohonan di bawah jaringan tinggi akan lebih
mempercepat terbentuknya pelipatan ion dan electron yang disebut dengan avalanche. Akibat
berlipat gandanya ion dan electron ini (peristiwa avalanche) akan menimbulkan korona
berupa percikan busur cahaya yang seringkali disertau pula dengan suara mendesis dan bau
khas yang disebut dengan bau ozone.

Dari segi kesehatan pencemaran udara akibat SUTET menyebabkan implikasi negatif
seperti:

1. Gejala hipersensitivitas berupa keluhan sakit kepala, pening dan gejala keletihan
menahun
2. Selain itu menurut WHO, dapat menyebabkan terganggunya system darah, reproduksi,
syaraf, jantung, psikologis dan hipersensitivitas
3. Jantung berdebar, gangguan tidur, gangguan konsentrasi, rasa mual dan gangguan
pencernaan lain yang tidak jelas penyebabnya, telinga berdenging, muka terbakar,
kejang otot, kebingungan serta gangguan kejiwaan berupa depresi.

2.2 Kondisi Sistem Lingkungan

Kondisi system lingkungan terkait pembangunan SUTET berdasarkan rencana


pemerintah dalam meningkatkan industrialisasi menimbulkan keresahan masyarakat, hal ini
dikarenakan kepedulian bangsa Indonesia terhadap masalah lingkungan semakin meningkat.
Penilaian masyarakat terhadap masalah lingkungan terbagi paling sedikit dua kelompok
yang saling bertentangan, yaitu mereka yang berpihak pada pertumbuhan dan mereka yang
berpihak pada konservasi.

Selain concern pada masalah lingkungan, pembangunan SUTET juga menciptakan


kekhawatiran terhadap kesehatan bagi penduduk yang tinggal di wilayah yang dilewati

5
SUTET. Hasil penelitian yang sangat mempengaruhi pandangan masyarakat dunia tentang
hubungan kanker otak pada anak dengan paparan medan elektromagnetik adalah hasil
penelitian Wertheimer dan Leper tahun 1979 yang sempat menggoncangkan dunia karena
resiko positif yang dilaporkannya. Sejak penelitian tersebut, berbagai studi epidemologi dan
laboratorium lainnya dilakukan sebagai replikasi dan ekspansi penelitian Wertheimer di
berbagai negara.

Hal ini juga yang menciptakan inisiatif masyarakat dalam penghentian proyek
pembangunan SUTET yang kiranya dapat menimbulkan eksternalitas negatif tersebut.
Namun dilematisnya, apabila terealisasikan maka resesi kegiatan ekonomi akhirnya
menciptakan peningkatan pengangguran dan kemiskinan. Oleh karena itu, pembangunan
SUTET harus dipertimbangkan terkait ketersediaan tenaga listrik yang andal, aman, akrab
lingkungan dan efisien dengan harga terjangkau yang merupakan faktor penunjang
kehidupan masyarakat sehari-hari termasuk untuk menghasilkan barang dan jasa.

2.2.1 Manusia

Manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam pembangunan Saluran Udara
Tegangan Eksta Tinggi (SUTET) itu sendiri. Karena manusia lah yang membuat dan
merealisasikan energi listrik tersebut. Dalam pembangunannya manusia harus mampu
memperkirakan dampak baik dan buruknya dalam pembangunan SUTET tersebut, jika tidak
cermat akan beresiko besar akibat dari pembangunan SUTET tersebut.

Diperlukannya manusia atau Sumber Daya Manusia yang handal dan berkompeten
dalam pembangunan-pembangunan suatu sistem salah satunya pembangunan jaringan
transmisi seperti SUTET. Pada saat realisasinya tidaklah mulus sesuai dengan rencana yang
diharapkan, kecerobohan-kecerobohan atau kesalahan itu sendiri memang datangnya dari
manusia itu sendiri. Namun demi menghindari hal itu diperlukannya alat atau sistem yang
safety atau aman agar dampak yang ditimbulkan bisa di minimalisir.

6
2.2.2 Alam

Lingkungan merupakan komponen dari system ekonomi, dan tanpa lingkungan alam
system ekonomi tidak akan berfungsi. Karena itu, kita perlu memperlakukan lingkungan
alam sama dengan kita memperlakukan pekerja dan modal yaitu sebagai asset dan sebuah
sumber. Disini terdapat bermacam-macam komponen lingkungan alam yang terdiri dari dua
jenis yaitu sumber-sumber yang tak dapat dipebarui dan sumber-sumber yang dapat
diperbarui.

Meskipun dibuat perbedaan yang jelas antara sumber yang dapat diperbarui dan yang
tidak diperbarui, namun bila salah kelola hamper semua sumber yang dapat diperbarui
dengan mudah berubah menjadi tidak dapat dperbarui. Adapun hal ini terkait dengan proyek
pembangunan SUTET yang mengakibatkan kelangkaan tanah, udara, dan air sehat karena
tekah terkontaminasi radiasi gelombang elektromagnetik yang menyebabkan semakin
rentannya populasi sehingga merusak ekosistem alam.

2.3 Dampak Pembangunan SUTET di Indonesia

2.3.1 Sosial Masyarakat

Terjadinya keresahan dan ketakutan yang disebabkan dari munculnya rasa tidak aman
terhadap bahaya kecelakaan yang dapat ditimbulkan dari jaringan tersebut, yaitu kecelakaan
yang disebabkan adanya sambaran petir, putusnya kabel, atau gangguan fondasi tower
akibat dari perubahan struktur tanah sehingga menimbulkan masalah terkait pembebasan
lahan dan pemindahan penduduk ke area di luar jalur SUTET. Selain itu munculnya
kekhawatiran kesehatan secara terus menerus yang disebabkan oleh radiasi gelombang
elektromagnetik.

Permasalah itu tentunya menjadi pukulan bagi pemerintah dan menjadi tantangan
tersendiri serta menjadi momok yang cukup menakutkan bagi kalangan masyarakat, pihak
pemerintah atau PLN itu sendiri harus mampu bertindak agar bagaimana caranya masalah-
masalah yang ditimbulkan bisa diminimalisir sekecil mungkin agar masyarakat dapat hidup
dengan tentram tanpa adanya rasa khawatir akan masalah yang ditimbulkan SUTET.

7
Masih banyak masyarakat yang masih awam atau belum mengerti tentang SUTET itu
sendiri sehingga dikhawatirkannya timbul doktrin-doktrin yang bersifat negatif yang dapat
merugikan salah satu pihak. Tentunya diperlukannya sosialisasi dari pihak pemerintah atau
PLN tentang dampak baik dan buruknya dari saluran tersebut serta memberikan solusi yang
jelas bagi pihak masyakat agar mereka mengerti dan tahu harus melakukan apa.

2.3.2 Ekonomi

Dapat ditinjau dari dengan dibangunnya jaringan tegangan tinggi tersebut dapat
menyebabkan Kematian Perdata bagi nilai tanah yang dilintasi oleh SUTT/SUTET,
sehingga apabila pemilik tanah tersebut berniat menjual tanahnya, maka harga jual tanah
tersebut akan jatuh dan berada dibawah harga jual tanah yang tidak dilewati jalur tersebut
(itupun bila ada yang mau membelinya), atau juga pemilik tanah mau mengoptimalisasikan
tanahnya dengan mendirikan bangunan bertingkat ia akan mempunyai masalah dengan
perijinan pendirian bangunan, atau bila ia ingin menanam pohon ia akan dilarang menanam
pohon dalam batas ketinggian tertentu.

Dari permasalah tersebut kemungkinan besar wilayah yang dilalui oleh SUTT/SUTET
bisa dikatakan mengalami penurunan dalam segi ekonomi. Sehingga layak pakai pun harus
diperhitungkan mengingat dampak dari SUTET tersebut.

2.3.3 Kesehatan

Pembangunan SUTET tentunya memiliki berbagai dampak positif maupun negatif dari
berbagai bidang. Diantaranya dampak dari bidang kesehatan bagi makhluk hidup yang
tinggal di sekitaran SUTET. Pembangunan SUTET tentunya akan menimbulkan medan
magnet dan medan listrik yang dapat menimbulkan gelombang elektromagnetik yang
menimbulkan efek radiasi. Radiasi ini tentunya sangat berbahaya bagi dampak kesehatan
untuk makhluk hidup yang tinggal di sekitaran SUTET. Dampak dari adanya radiasi SUTET
dapat menimbulkan gejala pusing kepala, mual-mual, pening, lemas, dan bisa sampai
dampak yang cukup berbahaya seperti daya ingat menurun, kanker, mutasi gen hingga
menyebabkan kematian.

8
Mengatasi dampak dari SUTET 500kV

Dalam rangka pembangunan ketenagalistrikan dalam pembangunan SUTET yang aman


diperlukannya suatu langkah dalam menentukan aturan yang jelas serta batasan-batasan
minimum yang dilakukan guna sebagai keamanan bagi makhluk hidup yang tinggal dekat
dengan SUTET. Beberapa batasan-batasan wilayah antara SUTET dengan pemukiman ataupun
bangunan adalah sebagai berikut:

9
SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi)

10
11
Di samping itu, beberapa upaya berkaitan dengan kebiasaan sehari-hari yang terkesan
sederhana, sebenarnya dapat dilakukan untuk mengurangi radiasi di lingkungan, sehingga
kecil kemungkinan akan berpengaruh pada manusia. Upaya untuk mengurangi pajanan bagi
penduduk yang bertempat tinggal atau berada di bawah SUTET adalah sebagai berikut.

a) Mengusahakan agar rumah menggunakan langit-langit (plafon)


b) Apabila atap rumah terbuat dari logam atau seng yang berfungsi sebagai penghantar
listrik, sebaiknya dilakukan pentanahan (grounding).
c) Apabila atap rumah tidak berbahan logam, misalnya genting, asbes atau sirap, usahakan
untuk tidak dipergunakan meletakkan bahan logam seperti antena TV, talang seng dan
sebagainya.
d) Semua benda logam, misalnya kawat jemuran, mobil, sepeda motor yang berada di
bawah SUTET, sebaiknya dialirkan ke tanah, agar netral kembali.
e) Apabila terdapat saluran intercom, sedapat mungkin dijauhkan dari SUTET.
f) Jangan membuat jemuran yang atasnya bebas sama sekali dari pepohonan. Buatlah
jemuran dari kayu, bambu, tali plastik, dan bukan dari kawat maupun tiang besi.
g) Tanamlah sebanyak mungkin pohon di lahan kosong di sekitar rumah.
h) Sebaiknya tidak berada di luar rumah di bawah SUTET, terutama pada malam hari. Pada
saat ini arus yang mengaliri kawat penghantar SUTET lebih tinggi daripada siang hari.

12
BAB 3

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan kajian yang telah kita lakukan bahwa SUTET tetap diperlukan untuk
menjamin kehandalan system ketenagalistrikan yang mampu meningkatkan kesejahteraan
rakyat. Pembangunan di semua sector menyebabkan kebutuhan tenaga listrik meningkat.
Peningkatan kebutuhan tenaga listrik tersebut diimbangi dengan pembangunan pembangkit
listrik dan jaringan-jaringan transmisinya. Namun, pembangunan SUTET ini meskipun
berimplikasi postif pada perekonomian Indonesia secara makro tetap saja menimbulkan
kontroversi di kalangan masyarakat karena dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada
manusia.

Apabila mengacu pada batasan kesehatan menurut UU Nomor 23 Tahun 1992 tentang
kesehatan, bahwa sehat berarti sejahtera secara fisik, mental, sosial, serta produktif secara
sosial ekonomi. Solusinya adalah manajemen berbasis lingkungan. Namun hal ini bukan
serta merta dapat mengakibatkan panyakit pada manusia. Manusia di bawah SUTET yang
menderita sesuatu penyakit, tidak dapat diklaim semata-mata akibat radiasi elektromagnetik
SUTET, melainkan dapat pula oleh kontribusi lain.

Diperlukannya sosialisasi dari pihak pemerintah atau dari pihak PLN tentang dampak
baik maupun buruknya dari pembangunan SUTET serta area yang dilaluinya sehingga
masyarakat paham dan mengerti. Dengan adanya sosialisasi tersebut kemungkinan besar
seperti pembangunan liar di dekat SUTET adanya doktrin-doktrin yang bersifat negatif yang
berujung demo yang bersifat illegal dapat dihindari seminimal mungkin.

13
DAFTAR PUSTAKA

Djajaningrat, Surna T. 1997. Pengantar Ekonomi Lingkungan. Jakarta: Pustaka LP3ES

Anies. Mengatasi Gangguan Kesehatan Masyarakat Akibat Radiasi Elektromagnetik Dengan


Manajemen BErbasis Lingkungan. 16 Agustus 2015. Eprints.undip.ac.id

Wisnu Arya Wardhana, dkk. Masalah Radiasi Tegangan tinggi. 16 Agustus 2015.
Elektroindonesia.com

Swamardika, Alit. Pengaruh Elektomagnetik Terhadap Kesehatan Manusia (Suatu Kajian


Pustaka). 16 Agustus 2015. Ejournal.unud.ac.id

Irawati, Ira., Cahyo, Hadi N. dkk. (2009). Peran Jaringan Kelistrikan Saluran Udara Tegangan
Ekstra Tinggi (SUTET) dalam Pembangunan Perkotaan Berkelanjutan. Bandung
*Atau sumber:
http://lib.itenas.ac.id/kti/wp-content/uploads/2012/04/4.-Peran-Jaringan-Energi-Kelistrikan.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai