Anda di halaman 1dari 5

KARBOHIDRAT UNTUK IBU HAMIL

A. Pengertian

Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa Yunani skcharon,
berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi yang
merupakan komponen pangan yang menjadi sumber energi utama dan sumber serat makanan.
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan
bakar (misalnya glukosa) bias juga untuk cadangan makanan.

Karbohidrat adalah campuran atau ikatan organik yang mengandung unsur-unsur Carbon (C),
Hidrogen (H), dan oksigen (O), rumus umum : Cn H2n On. Rumus molekulnya CH2O.

B. Fungsi

1. Sumber utama energi tubuh.

2. Menjaga kesehatan jaringan saraf dan penting dalam pembentukan sel darah merah.

3. Penghemat protein maksudnya bila KH kurang dalam tubuh maka protein yang dipakai dan
bila sebaliknya, maka protein dipakai untuk pertumbuhan.

4. Pengatur metabolisme lemak normal. Bila KH tidak cukup maka dalam jumlah besar akan
memakai lemak yang menghasilkan energi dan produk tubuh berupa asam keton.

5. Membantu pengeluaran feses. Dengan cara mengatur peristaltic usus dan membentuk pada
feses.

6. Laktosa dapat menetap lebih lama dalam usus dibanding disakarida lain, hingga membantu
meningkatkan pertumbuhan bakteri yang berguna dalam efek pencahar dan memproduksi
vitamin-vitamin tertentu dalam usus.

C. Sumber Karbohidrat

Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau serealia, umbi-umbian, kacang-kacang kering,


dan gula. Hasil olah bahan-bahan ini adalah bihun, mie, roti, tepung-tepungan, selai, sirup,
dan sebagainya. Sebagian besar sayur dan buah tidak banyak mengandung karbohidrat. Sayur
umbi-umbian, seperti wortel dan bit serta kacang-kacangan relatif lebih banyak mengandung
karbohidrat daripada sayur daun-daunan. Bahan makanan hewani seperti daging, ayam, ikan,
telur, dan susu sedikit sekali mengandung karbohidrat. Sumber karbohidrat yang banyak
dimakan sebagai makanan pokok di Indonesia adalah beras, jagung, ubi, singkong, talas, dan
sagu.

D. Kebutuhan Karbohidrat Ibu Hamil

Seorang wanita selama kehamilan memiliki kebutuhan energi yang meningkat. Energi ini
digunakan untuk pertumbuhan janin, pembentukan plasenta, pembuluh darah, jaringan
payudara, cadangan lemak, perubahan metabolisme yang terjadi dan pertumbuhan jaringan
yang baru. Selain itu, tambahan kalori dibutuhkan sebagai tenaga untuk proses metabolisme
jaringan baru. Namun dengan adanya pertambahan kebutuhan kalori ini tidak lantas
menjadikan ibu hamil terlalu banyak makan. Tubuh ibu hamil memerlukan sekitar 80.000
tambahan kalori pada kehamilan. Dari jumlah tersebut, berarti setiap harinya sekitar 300
tambahan kalori dibutuhkan ibu hamil.

Karbohidrat merupakan sumber utama untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama
kehamilan. Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan
karbohidrat sebagai sumber kalori utama. Pilihan yang dianjurkan adalah karbohidrat
kompleks seperti roti, serealia, nasi dan pasta. Selain mengandung vitamin dan mineral,
karbohidrat kompleks juga meningkatkan asupan serat yang dianjurkan selama hamil untuk
mencegah terjadinya konstipasi atau sulit buang air besar dan wasir.

Ibu hamil membutuhkan karbohidrat 45-65 % total energi dari karbohidrat. Bila sebelum
hamil kebutuhan karbohidrat ibu sebesar 225 gram/hari, maka saat hamil kebutuhan
meningkat menjadi 265 gram/hari. Karbohidrat sebaiknya berasal dari makanan pokok dan
ringan, khususnya bersumber dari karbohidrat jenis pati, roti, mi, bihun, jagung, dan lain-lain.

E. Kelebihan dan Kekurangan Karbohidrat

Makanan sehari-hari yang kita makan dan pilih dengan baik akan memberikan semua zat-zat
gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berfungsi secara normal dan agar kita tetap hidup.
Bila makanan tidak dipilih dengan baik maka akan mengalami kekurangan zat-zat gizi
esensial tertentu. Zat gizi esensial adalah zat gizi yang harus didatangkan dari makanan.Ada
tiga fungsi zat gizi dalam tubuh :

Memberi energi = Karbohidrat, lemak dan protein

Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh= protein, air dan mineral.

Pengatur proses tubuh = protein, mineral air dan vitamin.

Akibat gangguan gizi pada fungsi tubuh :

1. Bila kekurangan

Kekurangan gizi secara umum baik kurang secara kualitas dan kuantitas menyebabkan
gangguan pada proses-proses tubuh seperti :
Gangguan pertumbuhan pada Janin

Gangguan produksi kerja pada Ibu hamil

Gangguan pertahanan tubuh

Gangguan struktur dan fungsi otak

Bayi beresiko BBLR, lahir premature, kecerdasan rendah, dan mudah sakit.

2. Bila kelebihan

Gizi lebih menyebabkan terjadinya kegemukan atau obesitas, dan merupakan salah satu
faktor resiko dalam terjadinya berbagai penyakit degeneratif seperti hipertensi, diabetes,
jantung koroner, hati dan penyakit kantong empedu, dll.

F. Jenis Makanan Karbohidrat yang Baik Bagi Ibu Hamil

Salah satu hal yang paling dikhawatirkan perempuan yang tengah hamil adalah bagaimana
cara membuat dirinya kembali langsing usai melahirkan. Banyak perempuan yang
menganggap hal ini suatu pemikiran yang egois, mengingat Ibu hamil melakukannya demi si
kecil. Namun, bagaimana pun juga, hal itu juga suatu perasaan yang wajar.

Agar kita tak terjebak makan berlebihan dan membuat bobot naik lebih dari 20 kg (ditambah
lagi Ibu hamil bisa terkena risiko diabetes gestasional), bolehkah kita mengurangi asupan
karbohidrat? Berapa sih asupan karbohidrat yang dianggap aman dan sehat untuk ibu hamil?
Apakah diet semacam ini diperbolehkan?

Mengurangi karbohidrat memang menjadi fokus perhatian banyak perempuan, tak terkecuali
ketika sedang mengandung. Namun menurut Michelle Moss, penulis buku elektronik
Pregnancy Without Pounds, sebaiknya Ibu hamil memang tidak menyingkirkan satu
kelompok makanan pun dari pola makan Ibu hamil, khususnya selama kehamilan.

Hal itu tidak berarti Ibu hamil lalu bebas mengonsumsi nasi, kentang goreng, pasta, pizza,
cakes, dan cookies. Yang dimaksud adalah bahwa Ibu hamil seharusnya mencoba
mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, termasuk karbohidrat berkualitas baik. Hal ini
untuk memastikan Ibu hamil maupun bayi di dalam kandungan terpenuhi nutrisinya

Boleh-boleh saja Ibu hamil menjalankan diet rendah karbohidrat, selama jumlahnya masih
cukup untuk mendukung perkembangan bayi dan memenuhi kebutuhan nutrisi Ibu hamil
sendiri. Karbohidrat menyediakan gizi, protein, dan lemak sehat untuk si bayi. Mengurangi
terlalu banyak karbohidrat bisa membahayakan kehamilan, karena karbo diperlukan bersama
dengan lemak untuk menghasilkan energi bagi ibu hamil. Tanpa jumlah karbohidrat
berkualitas baik yang cukup, tubuh tidak dapat menggunakan lemaknya dalam cara yang
normal, sehingga ada pemecahan lemak yang tidak sempurna (disebut ketones). Ketika
ketones terakumulasi dalam darah dan urine, hal itu menyebabkan ketosis kondisi yang
dapat menyebabkan kerusakan otak dan retardasi mental pada janin.

Karbohidrat berkualitas baik antara lain nasi merah dan bubur oats dari gandum utuh. Yang
perlu dikurangi adalah karbohidrat berbahan dasar tepung, seperti nasi putih, roti putih, dan
pasta putih. Kurangi juga makanan yang mengandung lemak dan gula. Nasi merah
mengandung serat lebih banyak daripada nasi putih, sehingga hal ini bisa membantu Ibu
hamil mencegah sembelit.

Karbohidrat sebaiknya juga selalu ditemani dengan sayuran dan protein untuk memastikan
keseimbangan gizinya. Misalnya, nasi merah dengan tumis ayam dan sayuran. Atau, ayam
rebus dan salad. Jangan lupakan juga asupan buah-buahan untuk menjaga kebutuhan serat.

Mengurangi karbohidrat tidak akan baik jika Ibu hamil mengalami kadar gula rendah.
Sebaliknya, terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat justru menyebabkan kadar gula naik,
dan meningkatkan risiko diabetes gestasional (diabetes yang terjadi selama kehamilan).
Intinya adalah, makanlah dalam jumlah secukupnya.

Setiap hari kita tidak hanya mengkonsumsi nasi tapi bisa diganti dengan karbohidrat
pengganti nasi yang bisa kamu konsumsi :

Kentang

Roti dan macam-macam olahannya (burger, sandwich, pizza, dsb...)

Mie, bihun

Kue sagu atau kue gandum

Ubi, ketela

Koko crunch/ sereal/ oatmeal

Pisang dan apel

Macaroni

G. Berat Badan Ideal Ibu Hamil

Kenaikan berat badan ibu hamil selama kehamilan seperti terilihat pada gambar diatas,
berkisar atau berada pada 12.500 gram, (atau 12.5 kg) kisaran berat badan ini dibagi dalam
dua komponen besar yaitu komponen janin (janin, plasenta dan cairan amnion) dan
Komponen ibu (uterus, payudarah, darah, cairan extraseluler dan lemak). Komponen janin
harus dijaga konsistensinya agar janin dapat tumbuh dengan normal, tentunya komponen
janin ini tergantung dari Komponen Ibu, untuk komponen ibu semuanya tergantung dari
status berat badan (BB) dan tinggi badannya (TB) sang ibu, jadi status BB dan TB ibu inilah
yang menjadi dasar untuk dapat menghitung berat badan idealnya, sekaligus juga sebagai
indikator pertumbuhan berat badan janin.

Berat badan ideal ibu hamil sebenarnya tidak ada rumusnya, tetapi rumusannya bisa dibuat
yaitu dengan dasar penambahan berat ibu hamil tiap minggunya yang dikemukakan oleh para
ahli berkisar antara 350-400 gram, kemudian berat badan yang ideal untuk seseorang agar
dapat menopang beraktifitas normal yaitu dengan melihat berat badan yang sesuai dengan
tinggi badan sebelum hamil, serta umur kehamilan sehingga rumusnya dapat dibuat.
Dimana penjelasannya adalah
BBIH adalah Berat Badan Ideal Ibu Hamil yang akan dicari.
BBI = ( TB 110) jika TB diatas 160 cm

o (TB 105 ) jika TB dibawah 160 cm.

o Berat badan ideal ini merupakan pengembangan dari (TB-100) oleh Broca untuk orang
Eropa dan disesuaikan olehKatsura untuk orang Indonesia.
UH adalah Umur kehamilan dalam minggu,

o Diambil perminggu agar kontrol faktor resiko penambahan berat badan dapat dengan dini
diketahui.
0.35 adalah Tambahan berat badan kg per minggunya 350-400 gram diambil nilai terendah
350 gram atau 0.35 kg

o Dasarnya diambil nilai terendah adalah penambahan berat badan lebih ditekankan pada
kualitas (mutu) bukan pada kuantitas (banyaknya).

Contoh Berat Badan Ideal jika Berat Badan Nyata kurang lebih sama dengan Berat Badan
Ideal

Seorang ibu dengan TB = 162 cm, BB sebelum hamil 53 kg, umur kehamilan 30 minggu.

Berapa BBI Ibu hamil tersebut adalah

BBI sebelum hamil = 162 -110 = 52 kg (dikurangi 110 karena TB > 160cm

BBI Hamil = 52+ (30 x 0.35)

= 52 + 10.5 kg

= 62,5 kg

Jadi berat badan ideal ibu hamil tersebut adalah 62,5 kg atau ada tambahan sebesar 9.5 kg
dari berat badan sebelum hamil.

Tambahan berat badan ibu hamil sampai dengan 9.5 kg merupakan tambahan normal.
Sampai dengan usia kehamilan 37 minggu saat ibu tersebut akan melahirkan, berat badannya
bisa mencapai +12,5 kg sebagai kisaran normal.

Anda mungkin juga menyukai