Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAN KELUARGA DALAM HARGA DIRI RENDAH

Disusun Oleh:

1. Riza Akmal Wildan (1120017027)


2. Eriska Yunita Sari (1120017001)
3. Sri Hardiani Darmawan (1120017093)
4. Leli Rezky Dwi Oktavia (1120017017)
5. Windia Wike Fitriska Sari (1120017047)
6. Tiara Fatma Pratiwi (1120017011)
7. Miftakhul Khasanah (1120017096)

PROGAM STUDI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Pembahasan : Peran Keluarga Dalam Harga Diri Rendah


Sub Pokok Pembahasan : Harga Diri Rendah
Tempat : Ruang Wijaya Kusuma RS Jiwa Menur Surabaya
Sasaran : Klien dan Keluarga
Hari / Tanggal : Rabu, 27 September 2017
Pukul : 11.00-11.45 (45 menit)

I. TUJUAN
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM:
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 45 menit, klien dan keluarga
mampu meningkatkan pengetahuan peran keluarga dalam merawat
anggota keluarga dengan harga diri rendah.
III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS:
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan klien dan keluarga dapat :
a. Menjelaskan pengertian harga diri rendah
b. Menjelaskan penyebab harga diri rendah
c. Menjelaskan tanda dan gejala harga diri rendah
d. Menjelaskan akibat lanjut dari harga diri rendah
e. Menjelaskan cara merawat anggota keluarga dengan harga diri
rendah

IV. MATERI
a. Pengertian harga diri rendah
b. Penyebab harga diri rendah
c. Tanda dan gejala harga diri rendah
d. Dukungan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan harga diri
rendah

V. TAHAP KEGIATAN PENYULUHAN


No Aktifitas Fasilitator Aktifitas peserta Waktu
1 Memberikan salam dan Membalas salam 5 menit
memperkenalkan diri. Mendengarkan
Menjelaskan maksud pertemuan dan
menjelaskan tujuan dari pembelajaran
2 Menanyakan apakah ada yang sudah Menjawab dan 5 menit
pernah atau mengetahui tentang harga menyapaikan
diri rendah pendapatnya
3 Menjelaskan pengertian, penyebab, Mendengarkan 15 menit
tanda dan gejala, akibat dari harga diri Bertanya
rendah
4 Menjelaskan dukungan keluarga Memperhatikan, 10 menit
terhadap anggota keluarga dengan mendengarkan
harga diri rendah Mempraktekkan
5 Observer meberikan pertanyaan Menjawab dan 9 menit
kepada keluarga klien tentang cara menyampaikan
merawat anggota keluarga dengan pendapatnya
harga diri rendah
6 Salam penutup Menjawab salam 1 menit

VI. METODE
Ceramah tanya jawab.

VII. MEDIA / AVA :


1. Leaflet
2. Pasien sebagai obyek peragaan / demonstrasi.

VIII. PENGORGANISASIAN
.Pemberi Materi : Riza Akmal Wildan (1120017027)
Eriska Yunita S (1120017001)
.Pembawa Acara : Tiara Fatma P (1120017011)
Demonstrasi :
1. Lely Rezky (1120017017)
2. Miftakhul Khasanah (1120017096)
3. Windia Wike (1120017047)
Evaluator/Observer : Sri Hardiani D (1120017093)
IX. EVALUASI
1. Evaluasi Persiapan (Struktural)
a. Klien dan keluarga hadir ke tempat penyuluhan
b. Tempat penyelenggaraan penyuluhan telah disiapkan
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelumnya.
d. Persiapan media: leaflet
e. Persiapan materi: materi disiapkan dalam bentuk makalah, ditulis, dan
dibuatkan leaflet dengan ringkas, menarik, lengkap mudah dimengerti
oleh sasaran penyuluhan.
2. Evaluasi Proses
a. Klien dan keluarga datang dalam penyuluhan
b. Klien dan keluarga memperhatikan penjelasan penyuluh
c. Media dapat digunakan secara efektif
d. Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan sesuai waktu yang
ditentukan
e. Klien dan keluarga dapat mengikuti penyuluhan sampai selesai
3. Evaluasi Hasil
a. Klien dan keluarga klien dapat menjelaskan tentang definisi, tanda dan
gejala, penyebab dan akibat dari harga diri rendah
b. Klien dan keluarga dapat memperagakan cara merawat anggota
keluarga dengan harga diri rendah

X. SUMBER
Keliat, B.A. 2016. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas. Jakarta: EGC

Azizah, L.M, Zainuri, Imam, Akbar, Amam. 2016. Buku Ajar Keperawatan
Kesehatan Jiwa. Yogyakarta: Indomedia Pustaka

XI. ALAT EVALUASI


1. Apa arti harga diri rendah?
2. Apa penyebab harga diri rendah?
3. Dukungan apa saja dalam merawat anggota keluarga dengan harga diri
rendah?

J. KUNCI JAWABAN
1. Harga diri rendah adalah perasaan tidah berharga, tidak berarti, dan rendah
diri berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan
kemampuan diri. Harga diri kronik merupakan evaluasi diri negatif yang
berkepanjangan/perasaan tentang diri atau kemampuan diri
(herdman,2012)
2. Pola asuh keluarga, tekanan atau trauma, keadaan fisik, ketidakberfungsian
terhadap sosial.
3. Dukungan informasional, dukungan penilaian, dukungan instrumen dan
dukungan emosional.

MATERI

1. Definisi Harga Diri Rendah


Harga diri rendah adalah perasaan tidah berharga, tidak berarti, dan rendah
diri berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan
kemampuan diri.Harga diri kronik merupakan evaluasi diri negatif yang
berkepanjanga/perasaan tentang diri atau kemampuan diri (herdman,2012)
Harga diri rendah muncul akibat dari penilaian internal individu maupun
penilaian eksternal yang negatif. Penilaian internal adalah penilaian yang
berasal dari diri individu itu sendiri, sedangkan penilaian eksternal
merupakan penilaian dari luar dir individu (misal: lingkungan) yang
mempengaruhi penilaian individu tersebut.

2. Penyebab Harga Diri Rendah


Harga diri dan konsep diri tidak bisa dipisahkan dari memandang diri
sendiri. Harga diri merupakan penilaian seseorang terhadap diri sendiri, baik
bersidat positif maupun negatif. Sementara konsep diri merupakan penilaian
yang berasal dari dalam diri sendiri. Seseorang yang memilki harga diri
rendah maka akan membatasi pergaulannya, kurang percaya diri, kurang
aktif, dan tidak bisa bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.
Faktor yang menyebabkan seseorang mengalami harga diri rendah, yakni:
a. Pola Asuh Keluarga
Pola asuh yang diterapkan di keluarga sangat berpengaruh terhadap
bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri. Pola asuh yang permisif
cenderung kurang terkontrol sehingga seseorang menjadi tidak bisa
membedakan mana yang baik dan mana yang tidak bisa diterima
masyarakat. Sebaliknya, pola asuh otoriter kadang menyebabkan masalah
maladaptif dalam menilai diri.
b. Tekanan/Trauma
Banyak faktor yang bisa menyebabkan timbulnya trauma, misalnya
kekerasan fisik, seksual, dan peristiwa lain yang bisa mengancam
seseorang hingga tidak bisa lepas dari bayang-bayang kejadian yang tidak
menyenangkan tersebut.
c. Keadaan Fisik
Harga diri seseorang juga dipengaruhi oleh kondisi fisik. Kondisi fisik
yang mempunyai kekurangan atau cacat akan membuat seseorang merasa
minder. Akibatnya mereka cenderung menarik diri untuk menyembunyikan
kekurangannya.
d. Ketidakberfungsian Secara Sosial
Ketidakberfungsian secara sosial disini adalah tidak mampunya seorang
individu menempatkan dirinya dalam fungsi sosial. Misalnya seorang
kepala rumah tangga yang menganggur, akan merasa rendah diri dalam
kehidupan sosialnya

3. Tanda dan Gejala


Tanda dan gejala HDR dapat di lihat dari ungkapan pasien yang menunjukan
penilaian negatif tentang dirinya dan di dukung dengan data hasil wawancara
dan observasi.
a. Data subjektif
Pasien mengungkapan tentang :
a) Hal negatif diri sendiri atau orang lain
b) Perasaan tidak mampu
c) Pandangan hidup yang pesimis
d) Penolakan terhadap kemampuan diri
b. Data objektif
a) Penurunan produktifitas
b) Tidak berani menatap lawan bicara
c) Lebih banyak menundukkan kepala saat berinteraksi
d) Bicara lambat dengan nada suara lemah

4. Dukungan Keluarga dalam Merawat Anggota Keluarga dengan Harga Diri


Rendah
Menurut Friedman (2003), dukungan keluarga adalah sikap, tindakan, dan
penerimaan keluarga terhadap penderita yang sakit. Keluarga juga berfungsi
sebagai sistem pendukung bagi anggotanya dan anggota keluarga memandang
bahwa orang yang bersifat mendukung, selalu siap memberikan pertolongan
dan bantuan jika diperlukan. Caplan (1976), dalam Friedman (2003),
menjelaskan bahwa keluarga memiliki beberapa fungsi dukungan, yaitu:
dukungan informasional, dukungan penilaian, dukungan instrumen dan
dukungan emosional.
a. Dukungan informasional
Sebagai kolektor dan disseminator informasi tentang dunia. Manfaatnya
dapat menahan munculnya suatu stressor karena informasi yang diberikan
dapat menyumbangkan aksi sugesti yang khusus pada individu. Aspek-
aspek dalam dukungan ini adalah nasehat, usulan, saran, petunjuk dan
pemberian informasi.
b. Dukungan penilaian
Keluarga bertindak sebagai sebuah bimbingan umpan balik, membimbing
dan menengahi pemecahan masalah serta sebagai sumber dan validator
identitas keluarga, diantaranya adalah memberikan support, penghargaan
dan perhatian.
c. Dukungan instrumen
Keluarga bertindak sebagai sumber pertolongan praktis dan konkrit.
Dukungan instrumen diantaranya adalah kesehatan dalam hal makan,
minum, istirahat dan terhindarnya dari kelelahan.
d. Dukungan emosional
Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan
pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi diantaranya
menjaga hubungan emosional, perasaan aman, nyaman dan terlindung,
serta hubungan interpersonal. Aspek-aspek dari dukungan emosional
meliputi dukungan yang diwujudkan dalam bentuk afeksi, adanya
kepercayaan, perhatian dan mendengarkan atau didengarkan.
Menurut Friedman (2003), dukungan sosial keluarga merupakan sebuah
proses yang terjadi sepanjang masa kehidupan, sifat dan jenis dukungan
sosial berbeda-beda dalam berbagai tahap-tahap siklus kehidupan.
Dalam semua tahap kehidupan, dukungan sosial keluarga mampu
berfungsi dengan berbagai kepandaian dan akal. Sebagai akibatnya, hal ini
akan meningkatkan kesehatan dan adaptasi keluarga.

Anda mungkin juga menyukai