LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. S
Pendidikan terakhir : SD
No HP : -
Agama : Islam
Suku : Minang
I. Anamnesis
Seorang laki-laki 58 tahun datang sendiri ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Dr. M.
Keluhan Utama
Bercak putih yang terasa gatal yang semakin meningkat pada leher bagian belakang dan
Awalnya 2 minggu yang lalu pasien merasakan ada bercak putih yang terasa gatal pada
leher bagian belakang dan punggung bagian atas, bercak awalnya kecil kemudian
meluas. Kemudian bercak semakin meluas dan menjadi semakin gatal sejak 5 hari yang
Gatal dirasakan sesekali pada bercak terutama pada saat pasien berkeringat. Ketika
pasien menggaruk bagian yang gatal tersebut, bercak berwarna semakin putih dan seperti
berkabut.
Pasien sehari-hari memakai baju 2 lapis dan berbahan katun, serta mengganti baju tiap
kali mandi.
Pasien bekerja sebagai kusir bendi, sering bekerja outdoor dan berkeringat.
Pasien suka makan makanan yang pedas dan panas, dengan pola makan teratur.
Sakit lama (-) batuk lama (-) penurunan BB (-) diare lama (-)
Riwayat Pengobatan
Pasien tidak pernah mengalami keluhan bercak pada kulit disertai gatal seperti ini
sebelumnya
Status Generalis
Status gizi : BB : 65 kg
TB : 165 kg
Status Dermatologikus
Distribusi : terlokalisir
Batas : tegas
Ukuran : lentikuler-plakat
Gambaran Klinis
III. Resume
Seorang laki-laki 58 tahun datang sendiri ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Dr.
M. Djamil Padang pada tanggal 16 Juni 2017 dengan keluhan bercak putih yang terasa
gatal yang semakin meningkat pada leher bagian belakang dan punggung bagian atas
Dari anamnesis didapatkan keluhan bercak putih yang terasa gatal timbul saat pasien
berkeringat. Bercak putih yang terasa gatal timbul pada leher bagian belakang dan
punggung bagian atas. Pasien bekerja sebagai kusir bendi, sering bekerja outdoor dan
bagian belakang dan punggung bagian depan. Distribusi terlokalisir, bentuk bulat,
lonjong dan tidak khas, susunan tidak khas, batas tegas, ukuran lentikuler-plakat,
Gambar 2.3 Tampak campuran hifa pendek dan spora-spora bulat yang dapat berkelompok
(spaghetti and meatball appearance) (Tanda panah hitam)
Kultur Jamur
IX. Penatalaksanaan
Terapi
Umum :
X. Prognosis
dr. X
Praktek Umum
SIP : 1310311014
Hari : Senin- Rabu
Jam: 17.00 21.00
Alamat : Jl Proklamasi 64 Padang
No Telp : (0751) 344098
S1dd cap 2
Sue
Pro : Tn S
Umur : 58 Tahun
Alamat : Banuaran, Padang
BAB 2
DISKUSI
Telah diperiksa seorang pasien laki-laki umur 58 tahun datang ke poliklinik Kulit dan
Kelamin pada tanggal 16 Juni 2017 dengan keluhan bercak putih yang terasa gatal yang
semakin meningkat pada leher bagian belakang dan punggung bagian atas sejak 5 hari yang
lalu. Bercak tidak diawali dengan kemerahan sehingga pitiriasis alba, tinea, eritrasma dan
pitiriasis rosea dapat disingkirkan. Gatal dirasakan sesekali pada bercak terutama pada saat
pasien berkeringat. Pasien memakai baju 2 lapis berbahan katun, serta mengganti baju tiap
kali mandi. Pasien belum pernah diobati sebelumnya. Pasien juga tidak merasakan mati rasa
pada bercak sehingga Morbus Hansen dapat disingkirkan. Pasien juga tidak memiliki riwayat
kontak dengan zat-zat iritan sehingga dermatitis kontak iritan bisa disingkirkan. Oleh karena
itu, keluhan ini mengarah kepada diagnosis pitiriasis versikolor.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan status dermatologikus dengan lokasi pada leher
bagian belakang dan punggung bagian atas. Distribusi terlokalisir, bentuk bulat, lonjong dan
tidak khas, susunan tidak khas, batas tegas, ukuran lentikuler-plakat, efloresensi berupa
makula hipopigmentasi disertai skuama halus.
Pada pasien dilakukan pemeriksaan lampu wood untuk memperlihatkan lesi pitiriasis
versikolor dan deteksi sebaran lokasi lesi. Hasil pemeriksaan lampu wood menunjukkan hasil
fluoresensi kekuningan akibat metabolit asam dikarboksilat. Karena ditakutkan hasil
pemeriksaan fluoresensi positif palsu, sehingga pada pasien dianjurkan untuk melakukan
pemeriksaan mikologis langsung sediaan kerokan kulit. Hasil pemeriksaan mikroskopis
sediaan kerokan skuama lesi dengan larutan KOH menunjukkan campuran hifa pendek dan
spora spora bulat yang dapat berkelompok (spaghetti and meatball appearance).
Pada pasien diberikan terapi umum dan khusus. Pasien harus diedukasi mengenai
penyakitnya. Menghindari faktor yang diduga sebagai penyebab. Untuk terapi khusus
sistemik diberikan tablet ketokonazol 1 x 200 mg selama 5-7 hari. Untuk terapi khusus lokal
diberikan krim ketokonazol 2% dipakai setelah mandi 2xsehari. Ketokonazol adalah anti
jamur azol turunan imidazoledioxolane sintesis yang memiliki aktivitas antimikotik yang
poten terhadap dermatofit dengan cara menghambat enzim cytochrome P.450 jamur sehingga
sintesa ergosterol yang merupakan komponen penting membran sel jamur terganggu.
Prognosis pada pasien ini adalah quo ad sanationam dubia ad bonam, quo ad vitam
bonam, quo ad kosmetikum bonam, dan quo ad functionam bonam.