Anda di halaman 1dari 2

umlah ion H+ dan OH- di dalam air dapat di gunakan untuk menentukan derajat

keasaman atau kebasaan suatu zat. Semakin asam suatu zat, semakin banyak ion H+
dan semakin sedikit jumlah ion OH- di dalam air. Sebaliknya semakin basa suatu zat,
semakin sedikit jumlah ion H+ dan semakin banyak ion OH- di dalam air.
Pengukuran pH secara kasar bias dilakukan dengan kertas pH atau kertas
indicator pH, dengan perubahan warna pada level pH yang bervariasi. Indicator ini
mempunyai keterbatasan pada tingkat akurasi pengukuran, dan dapat terjadi
kesalahan pengamatan warna yang disebabkan larutan sampel yang berwarna atau
sampel yang keruh. Pengukuran pH yang lebih akurat biasa dilakukan dengan
menggunakan pH meter. Sestem pengukuran pH mempunyai tiga bagian yaitu
elektroda pengukuran pH, elektroda reffernsi,dan alat pengukur impedansi tinggi. pH
elektroda dapat diasumsikan sebagai battery, dengan voltase yang bervariasi hasil
pengukuran dari pH larutan yang diukur (Suwargana, 2008).
Percobaan ini dilakukan bertujuan untuk menentukan derajat keasaman sampel
air. Dimana sampel air yang diuji pada percobaan ini yaitu sampel air laut, air sumur,
dan air galon.
Derajat keasaman disebut juga dengan pH yaitu tingkat keasaman atau
kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan dan didefinisikan
+
sebagai kologaritmaaktivitas ion hidrogen (H ) yang terlarut. Perlakuan awal yang
dilakukan pada percobaan ini adalah memasukkan sampel air tawar, air laut dan air
sawah serta aquades ke dalam masing-masing gelas kimia. Kemudian mencelupkan pH
meter ke dalam gelas kimia yang berisi aquades sampai pH meter menunjukkan pH = 7
dan konstan (tidak berubah-ubah). Adapun fungsi aquades yaitu untuk menetralkan pH
meter sebelum digunakan untuk menetukan pH pada sampel air. Aquades juga
berfungsi sebagai pengkalibrasi pH meter, sehingga data yang diperoleh lebih akurat.
Aquades memiliki pH = 7 karena larutan benar-benar murni dan hanya mengandung
H2O tanpa kandungan mineral dan pencemaran (Anonim A, 2010).
Perlakuan selanjutnya yaitu mencelupkan pH meter ke dalam sampel air laut
dan mengukur pH-nya. Hasil yang diperoleh pada pengukuran I yaitu 7,53; pengukuran
II yaitu 7,52 dan pada pengukuran III yaitu 7,53, sehingga diperoleh rata-rata pH air
laut yaitu 7,52. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa pH air laut sedikit di atas dari
pH netral yaitu 7. Hal ini disebabkan karena air laut juga mengandung garam-garam
mineral seperti NaCl selain itu mengandung ion-ion Ca2+ dan Mg2+ yang cukup besar.
Ion-ion Calsium dan Magnesium akan membentuk garam-garam karbonat dan
bikarbonat dan campuran asam-asam karbonat tersebut dengan garam-garam
membentuk suatu sistem penyangga (buffer) yang kuat. Sehingga pH air laut berada
sedikit di atas netral yaitu pada batas pH 7 9 yang besifat basa (Anonim C, 2008)
Sampel berikutnya yang diuji yaitu sampel air sumur, dan diperoleh nilai pH
secara berturut turut adalah 7,69; 7,66 dan 7,68. Nilai pH yang diperoleh pada air
sumur menunjukkan bahwa air sumur besifat basa (pH>7) dibanding pH dari air laut
yang diuji sebelumnya, walaupun perbedaannya hanya sedikit dengan pH aquades
(netral). Hal ini disebabkan karena air sumur mengandung H 2O (air murni), mineral
yang mengandung ion-ion yang besifat basa seperti Ca 2+dan Mg2+ dan faktor pencemar
dimana faktor pencemar akan semakin besar, jika air tanah (air sumur) berada dekat
dengan lokasi dengan berbagai aktivitas manusia dan industri sehingga pH air tawar
6,0-8,5 (Anonim B, 2010).
Sampel berikutnya yaitu air galon, setelah dilakukan pengukuran dengan pH
meter diperoleh nilai pH yaitu 7,73; 7,72 dan 7,68. Pada percobaan ini, dapat dilihat
bahwa sampel air galon lebih bersifat basa dari air laut dan air sumur, hal tersebut
kemungkinan dikarenakan pada saat pengolahannya ditambahkan senyawa-senyawa
tertentu, sehingga nilai pH-nya meningkat. Adapun nilai pH standar dari air galon
yaitu 5,0-7,0.
Berdasarkan literatur, standar pH dari ketiga sampel yang diuji antara lain:
o Air galon : pH 5,0 7,0
o Air sumur : pH 6,0 8,5
o Air laut : pH 7,5 8,3
Suatu sampel air dikatakan tercemar bila nilai pH-nya lebih atau kurang dari standar
yang ditentukan. Adapun berdasarkan hasil pengujian, sampel air sumur pH 7,67 dan
sampel air laut pH 7,52 dapat dikatakan masih normal dan tidak tercemar, karena
tidak melewati pH standar yang ditentukan. Adapun untuk sampel air galon dengan
nilai pH 7,71, terlihat melewati pH standar untuk air galon. Dan sampel air galon ini
dapat dikatakan tercemar walaupun hanya sedikit (Anonim A, 2010)

VII. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan, nilai pH yang diperoleh dari percobaan ini sebagai
berikut:

pH air galon yaitu 7,71; dimana standar pH untuk air galon yaitu 5,0-7,0, dan apabila nilai pH yang diperoleh
lebih atau kurang dari pH tersebut maka air tersebut dapat dikatakan tercemar.

pH air sumur yaitu 7,68; dimana standar pH untuk air sumur yaitu 6,0-8,5, dan apabila nilai pH yang diperoleh
lebih atau kurang dari pH tersebut maka air tersebut dapat dikatakan tercemar.

pH air galon yaitu 7,52; dimana standar pH untuk air galon yaitu 7,5-8,3, dan apabila nilai pH yang diperoleh
lebih atau kurang dari pH tersebut maka air tersebut dapat dikatakan tercemar.

Anda mungkin juga menyukai