BAB 3 Diagnosis Komunitas
BAB 3 Diagnosis Komunitas
ANALISIS DATA
LEMBAR KERJA 1
1
LEMBAR KERJA 2
IDENTIFIKASI MASALAH
Berikut ini adalah permasalahan-permasalahan kesehatan pada wilayah kerja Puskesmas Sempaja Periode Bulan bulan Januari
Agustus 2017.
12
Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penyebab myalgia
Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai posisi ergonomis dalam
bekerja dan beraktivitas sehari-hari.
3. Tingginya Kunjungan Pasien Myalgia
Ketidakseimbangan antara durasi kerja dan durasi istirahat
Faktor stress psikologi induvidu
13
LEMBAR KERJA 3
ANALISIS MULTIPLE SKORING PRIORITAS MASALAH
PRIORITAS MASALAH
1. M (Magnitude):
Jumlah penduduk yang terkena (banyaknya penduduk yang terkena atau
tingginya prevalensi) atau peningkatan jumlah kasus dibandingkan periode
sebelumnya.
2. S (Severity):
Keparahan atau beratnya kerugian yang timbul.
3. V (Vulnerability):
Ketersediaan sumber daya masyarakat untuk mengatasi masalah atau
kerentanan masyarakat terhadap penyakit.
4. C (Community and Political concern) :
Menunjukkan sejauh mana masyarakat dan pemerintah atau para politisi
peduli dengan masalah tersebut.
5. A (Affordability):
Menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia.
14
M S V C A TOTAL
Tingginya Kasus Infeksi Nasofaringitis 4 2 2 1 1 10
Akut (Common Cold)
Tingginya Kasus Hipertensi 4 4 3 2 3 16
Tingginya Kasus Myalgia 5 4 4 1 3 17
15
No Masalah M S V C A
Tingginya Jumlah kasus Myalgia merupakan Penyakit ini dapat Pemerintah dan politisi tidak Kemampuan untuk
kasus pasien ketiga terbanyak nyeri otot yang dicegah dan diatasi memberikan perhatian menanggulangi
1.
Myalgia untuk kunjungan timbul sesaat atau secara sederhana khusus pada penanggulangan kasus myalgia sudah
periode Januari menahun dengan dengan memperbaiki kasus Myalgia cukup baik dari segi
Agustus 2017 intensitas yang posisi dalam bekerja dana yang
Terjadi berfluktuasi. dan beraktivitas sehari- diagendakan oleh
peningkatan Myalgia dapat hari sesuai dengan puskesmas Sempaja.
kasus myalgia membuat frustasi posisi ergonomis
dua tahun penderita karena Akibat rasa nyeri yang
berturut-turut. dapat menghambat lama membuat
pekerjaan dan aktifas penderita
sehari-hari. mengkonsumsi obat
penghilang rasa nyeri
dalam jangka panjang
yang diketahui
memiliki efek samping
jika dikonsumsi
16
berlebih sehingga
untuk pengobatan
dibutuhkan kontrol
dokter
2. Tingginya Jumlah kasus Hipertensi merupakan Penyakit hipertensi Terdapatnya program Kemampuan untuk
kasus pasien kedua terbanyak gangguan pembuluh belum dapat dicegah untuk penanggulangan menanggulangi
hipertensi untuk kunjungan darah yang dapat secara teknologi. penyakit kronis (prolanis) kasus hipertensi
esensial periode Januari dicegah dengan gaya Penyakit ini hanya yang termasuk didalamnya sudah cukup baik
Juli 017 hidup individu dapat dicegah dan program untuk penyakit dari segi dana yang
Penurunan masing-masing. diatasi secara hipertensi dari pemerintah diagendakan oleh
kunjungan kasus Hipertensi yang tidak sederhana yaitu dari melalui Jaminan Kesehatan puskesmas Sempaja.
hipertensi terdeteksi dan kesadaran pasien itu Nasional.
esensial dimana ditangani dengan baik sendiri seperti dengan Masuknya pelayanan
pada periode dapat memberikan cara mengubah gaya kesehatan hipertensi dalam
januari agustus ancaman mortalitas hidup menjadi lebih SPM
2016 terdapat dan morbiditas yang sehat dengan cara
984 kasus berat. mengatur pola makan
Menjadi 956 Hipertensi yang tak dan rutin berolahraga,
pada tahun 2017 selain itu dibutuhkan
17
periode Januari - terkontrol dapat keteraturan minum
Agustus merusak organ obat untuk mengontrol
penting lain seperti tekanan darah.
jantung, ginjal, otak
dan mata.
Tingginya Kasus infeksi Infeksi nasofaring Tersedianya pengobatan Pemerintah dan politisi tidak Tidak membutuhkan
kasus infeksi nasofaring akut akut (common cold) infeksi nasofaring akut memberikan perhatian dana yang besar
3
nasofaring (common cold) jarang menimbulkan (common cold) di khusus pada penanggulangan pada
akut (common periode Januari komplikasi yang Puskesmas Sempaja. kasus Infeksi nasofaring akut penanggulangan
cold) Agustus 2016 serius dan efek yang (common cold) . kasus Infeksi
sebanyak 1.020 ditimbulkan terdapat nasofaring akut
kasus. Sedangkan pada saluran (common cold) .
tahun 2017 pernapasan.
sementara ini pada
bulan Januari
agustus terdapat
1223 kasus.
18
LEMBAR KERJA 4
Gaya hidup
Jarak ke fasilitas kesehatan Tidak ada program
Kesadaran & Pengetahuan posisi
ergonomis Fasilitas Olahraga pemerintah
Penggunaan obat anti nyeri jangka Fasilitas umum
panjang
Tingginya
kasus
Myalgia
METODE LINGKUNGAN
22
LEMBAR KERJA 5
PENELITIAN KETEPATAN INTERVENSI
NO STRATEGI/INTERVENSI P E A R L
1 Meningkatkan pengetahuan mengenai pentingnya posisi Y Y Y Y Y
ergonomis dalam bekerja dan beraktivitas sehari-hari
2 Meningkatkan pengetahuan mengenai efek samping Y Y Y Y Y
penggunaan jangka panjang obat anti nyeri nyeri
3 Meningkatkan aktivitas fisik Y Y Y Y Y
4 Pemeriksaan kesehatan secara rutin Y Y Y Y Y
5 Melakukan konseling Y Y Y Y Y
PEARL Factor :
23
LEMBAR KERJA 6
PLAN OF ACTION
24
SETTING SASARAN PERAN DAN
DEFINISI STRATEGI
NO ASPEK KEGIATAN TUJUAN DAN DAN TANGGUNG EVALUASI
OPERASIONAL INTERVENSI
METODE TARGET JAWAB
1. Promotif - Penyuluhan -Penurunan Penyuluhan Meningkatkan Setting: Sasaran: Penanggung Meningkatkan
kasus myalgia mengenai pengetahuan Puskesmas Individu jawab: sosialisasi
25
akibat penggunaan obat mengenai memiliki Puskesmas
penggunaan anti nyeri jangka efek samping faktor
obat anti panjang kepada obat anti nyeri risiko dan Fasilitator:
nyeri jangka Individu yang pasien Dokter,
jangka
panjang memiliki faktor myalgia UPK Promosi
panjang
risiko dan pasien Target: Kesehatan,
myalgia 80%
3. Preventif - Senam - Menurunkan Senam kebugaran Meningkatkan Setting: Sasaran: Penanggung Meningkatkan
kasus kepada Individu aktivitas fisik Puskesmas I Individu jawab: sosialisasi
myalgia yang memiliki Sempaja yang Pimpinan
faktor risiko dan memiliki Puskesmas
pasien myalgia faktor
risiko dan Fasilitator:
pasien Dokter,
myalgia UPK
Target: Olahraga
80%
4. Preventif - Pemeriksaa - Menurunkan Pemeriksaan Pemeriksaan Setting: Sasaran: Penanggung Meningkatkan
n tanda vital kasus tanda vital dan kesehatan Puskesmas Pasien jawab: sosialisasi
dan myalgia pemeriksaan fisik secara rutin Sempaja hipertensi Pimpinan
pemeriksaan kepada Individu Target: Puskesmas
26
fisik yang memiliki 80%
faktor risiko dan Fasilitator:
pasien myalgia Dokter,
UPK
Olahraga
5. Preventif - Konseling - Mengurangi Konseling Melakukan Setting: Sasaran: Penanggung Pehaman
stress mengenai konseling Puskesmas Pasien jawab: pasien
psikologi myalgia kepada Sempaja hipertensi Pimpinan terhadap
- Meningkatka pasien hipertensi Target: Puskesmas konseling
n 80% yang diberi
produktifitas Fasilitator:
bekerja dan Dokter, UPK
beraktivitas promosi
kesehatan
27