Anda di halaman 1dari 11

Nama : Amellia Putri Karina

NIM : H3515003
Prodi : D3 Agrofarmaka

1. Temulawak

Aktivitas (manfaat) : mengatasi gangguan ginjal, melancarkan pencernaan,


menyehatkan jantung, menjaga kesehatan hati, bahan baku dalam industri jamu
dan farmasi dan mengobati penyakit demensia.
Kandungan Aktif : karbohidrat, protein, kalium (K), natrium (Na),
magnesium (Mg), zat besi (Fe), mangan (Mn ) dan Kadmium ( Cd). Komponen
utamanya yaitu kurkumin (zat kuning) dan minyak atsiri.
Mekanisme ditubuh : Demensia merupakan istilah umum yang menggambarkan
berbagai penyakit dan kondisi yang berkembang ketika sel-sel saraf di otak mati
atau fungsi tidak lagi normal. Temulawak mengandung senyawa kurkuminoid
yang diketahui mempunyai aktivitas antioksidan. Kurkumin berfungsi untuk
mengurangi kerusakan oksidatif dan defisit memori yang terkait dengan penuaan.
Kurkumin dalam ekstrak etanol rimpang temulawak dapat menembus sawar
darah otak dan memiliki efek neuroprotektif berupa antioksidan terhadap
kerusakan otak. Ekstrak yang mengandung antioksidan dapat berfungsi sebagai
neuroprotektif yang mampu meminimalkan gangguan memori. Keberadaan
kurkumin sebagai neuroproteksi melalui mekanisme antioksidan akan mencegah
kematian sel sehingga gangguan-gangguan yang diakibatkan kerusakan maupun
kematian sel ini dapat dicegah, termasuk kematian sel di hippocampus terkait
dengan fungsi memori.
Acuan Pustaka : Prasetya, Didik. 2014. Aktivitas Ekstrak Rimpang Temulawak
(Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) pada Radial Arm Maze Dan Pasive Avoidance
Test Tikus Model Demensia. Jurnal Pharmaciana 4(2) : 157-164.
2. Kumis Kucing
Aktivitas (manfaat) : membantu mengobti reumatik, asam urat, keputihan,
hipertensi dan diabetes.
Kandungan Aktif : memiliki kandungan aktif flavonoid, saponin, anthosiphon,
glikosida, miyak atsiri, sponin, sapofonin, kalium, zat samak, minyak lemak,
garam kalium dan myoinositol.
Mekanisme ditubuh : Ekstrak daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus)
memiliki kandungan flavonoid dan saponin yang berkemampuan menurunkan
kadar glukosa dalam darah, sehingga dapat dijadikan sebagai obat tradisional
yang efektif dan ekonomis. Flavonoid yang terkandung di dalam kumis kucing
memiliki kemampuan dalam menghambat enzim glukosidase dan alfa amilase
yang berfungsi dalam memecah karbohidrat menjadi monosakarida. Dengan
penghambatan tersebut maka pemecahan karbohidrat menjadi monosakarida
menjadi gagal sehingga tidak terdapat glukosa (monosakarida) yang dapat diserap
oleh usus dan terjadilah penurunan kadar glukosa dalam darah. Saponin juga
merupakan zat yang terkandung di dalam kumis kucing yang berfungsi dalam
menurunkan kadar glukosa dalam darah. Saponin memiliki pengaruh dalam
menghambat Na+ / D-glucose cotransport system (SGLUT) di membran brush
border intestinal, sehingga tidak terdapat transport glukosa di intestinal. Hal ini
kemudian mempengaruhi penyerapan glukosa menjadi penyerapan glukosa di
intestinal terhambat dan menyebabkan efek hipoglikemik.
Acuan Pustaka : Almatsier, Sunita. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.

3. Keji Beling
Aktivitas (manfaat) : obat batu ginjal, diare, menurunkan kolestrol, liver,
maag, dan mengobati kencing manis.
Kandungan Aktif : fosfor, natrium, kalsium dan kalium. Bagian akarnya
banyak mengandung polifenol dan flavonoid sedangkan bagian batang mengandung
saponin dan tanin.
Mekanisme ditubuh : Keunggulan kalium dan natrium dalam daun keji beling
yang diperkirakan berperan dalam peluruhan batu ginjal dan mengobati penyakit
diabetes mellitus. Penyakit batu ginjal berasal dari batu oksalat dan karbonat, yang
disebabkan oleh ion kalsium yang bereaksi dengan senyawa oksalat dan karbonat,
kemudian membentuk kristal. Batu ginjal ini dapat diobati dengan mineral yang
terkandung dalam daun keji beling.
Mekanisme kalium, daun keji beling mengandung kalium sebasar 51% dari
bobot daun kering. Batu ginjal terdiri atas ikatan ion kalsium dengan senyawa oksalat
dan karbonat. Ikatan tersebut dapat terputus oleh kalium yang terkandung dalam daun
keji beling karena kalium akan bergabung dengan senyawa tersebut. Setelah terbentuk
ikatan antara kalium dengan senyawa oksalat dan karbonat, efek diuretik kuat pada
keji beling menyebabkan ikatan K2C2O4 atau K2CO3 bersama Ca2+ keluar melalui
urin. Hal ini menyebabkan urin bersifat alkalis (basa), yang merupakan kondisi yang
tidak kondusif bagi pembentukkan batu ginjal.
Kandungan natrium dalam daun keji beling sebesar 24 % dari total
mineralnya. Walaupun kandungan natrium pada daun keji beling tidak sebesar
kandungan kalium, natrium dapat menyumbangkan efek terapi bagi pengobatan batu
ginjal. Natrium akan memutuskan ikatan ion kalsium dengan senyawa oksalat dan
karbonat serta menyingkirkan kalsium. Kemudian efek diuretik pada daun keji beling
menyebabkan ikatan Na2C2O4 atau Na2CO3 bersama Ca++ keluar bersama urin,
sehingga urin bersifat alkalis (basa).
Penyakit diabetes mellitus dipengaruhi oleh kadar gula dalam darah.
Kestabilan kadar gula dalam darah diatur oleh hormon insulin. Insulin meningkatkan
aktivitas Na+ dan K+ ATP dalam membran sel, sehingga lebih banyak K+
dipompakan ke dalam sel. Dengan kata lain insulin menyebabkan K+ memasuki sel,
sehingga konsentrasi K+ ekstrasel (di dalam darah) menurun. Selain itu kalium juga
mengatur pelepasan insulin dari pankreas, maka kekurangan K+ dapat menurunkan
sekresi insulin. Penurunan sekresi insulin akan meningkatkan resiko terkena penyakit
dibetes mellitus. Berdasarkan hasil penelitian daun keji beling mengandung kalium
dalam jumlah besar. Oleh karena itu penderita diabetes mellitus yang mengkonsumsi
daun keji beling akan mendapat asupan kalium yang akan merangsang terjadinya
peningkatan jumlah insulin yang disekresikan oleh pankreas.
Acuan Pustaka : Widowati, Wahyu. 2008. Potensi Antioksidan sebagai
Antidiabetes. Jurnal Kedokteran Maranatha 7(2) : 1-11.

4. Daun Jarak
Aktivitas (manfaat) : Daun jarak memiliki khasiat untuk mengobati penyakit
gatal- gatal, luka berdarah, jamur pada kulit, rematik, dan bengkak karena luka.
Selain itu tanaman ini juga bisa digunakan untuk mengobati perut kembung pada
anak.
Kandungan Aktif : triakontranol, alfa-amirin, kaempesterol, beta-sitosterol, 7-
keto-betasitosterol, stigmasterol, stigmas-5-en-3-beta-7-alfadiol, viteksin, isoviteksin,
dan asam sianida, alkaloid, tannin, terpenoid, steroid, glikosida, fenol dan flavonoid.
Mekanisme ditubuh : Ekstrak daun jarak pagar mengandung senyawa kimia
berupa alkaloid tannin, terpenoid, steroid, glikosida, fenol dan flavonoid. Penelitian
lain juga menjelaskan bahwa senyawa kimia yang terkandung dalam daun jarak pagar
terbukti memiliki daya antibakteri pada bakteri gram positif seperti Staphylococcus
aureus. Bakteri ini adalah bakteri gram positif yang memiliki persamaan jumlah
struktur selubung sel yang sama dengan bakteri E. Faecalis.
Acuan Pustaka : Nuria, Cut Maulita. 2009. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak
Etanol Daun Jarak Pagar (Jatropha Curcas L) Terhadap Bakteri Staphylococcus
Aureus Atcc 25923, Escherichia Coli Atcc 25922, Dan Salmonella Typhi Atcc 1408.
Jurnal Mediagro 5(2) : 26-37.

5. Ciplukan
Aktivitas : untuk obat untuk penyakit asma, sakit tenggorokan, mengobati
kencing manis, kanker payudara, sakit paru-paru dan lain sebaginya.
Kandungan Aktif : memiliki kandungan asam sitrat, fisalin, sterol, terpen,
saponin, flavonoid, alkaloid. Triterpenoid merupakan komponen aktif dalam tanaman
obat yang digunakan sebagai antidiabetes.
Mekanisme ditubuh : Penurunan kadar glukosa darah diikuti dengan
peningkatan jumlah sel langerhans. Jumlah sel langerhans yang meningkat
memungkinkan juga terjadinya peningkatan sekresi insulin sehingga dapat
mengimbangi kadar glukosa darah yang tinggi dan kemudian menurunkannya. Herba
ceplukan dapat menurunkan kadar glukosa darah sampai keadaan normal dan
menambah jumlah sel langerhans walaupun belum sampai keadaan normal tetapi
dapat dikatakan bahwa herba ciplukan mempunyai pengaruh terhadap jumlah sel
langerhans. Mungkin senyawa terpenoid dari herba ciplukan yang mempunyai
aktivitas anti diabetes dapat merangsang regenerasi sel langerhans sehingga kerusakan
sel langerhans dapat dikurangi secara bertahap dan jumlahnya kembali normal.
Acuan Pustaka : Sunaryo, Hadi. 2012. Uji Aktivitas Antidiabetes Senyawa
Aktif dari Fraksi Kloroform Ciplukan (Physalis angulata L.) terhadap Penurunan
Kadar Glukosa Darah dan Perbaikan Sel Langerhans Pankreas pada Mencit yang
Diinduksi Aloksan. Jurnal Farmasains 1(5) : 246-251.

6. Brotowali
Aktivitas : untuk mengobati rheumatik sendi, rheumatic arthritis, demam
kuning, demam, malaria, kencing manis, diabetes, serta penyakit luar seperti memar,
kudis, dan luka.
Kandungan Aktif : untuk mengatasi demam, penyakit kuning, hiperglikemia,
hipertensi, luka, cacingan, juga infeksi kulit dan kanker payudara.
Mekanisme ditubuh : Tanaman ini mengandung substansi kimia yang
menimbulkan rasa pahit yaitu columbin, 2,22% ekstrak alkaloid dan glukosida. Tiga
buah senyawa yang diidentifikasi sebagai N-cis-feruloyityramine, N-trans-
feruloyltyramine dan secoisolariciresinol, memiliki kemampuan antioksidan serta
menghambat radikal bebas melalui karoten dan 2,2-diphenyl-1-pierylhydrazyl
(DPPH) yang radikal. Ketiga substansi ini diisolasi dari ekstrak batang T. crispa
dalam pelarut CH2Cl2. Selain beberapa senyawa di atas, dikenal pula salah satu
senyawa alkaloid dari T. crispa yaitu berberin. Efek dari berberin telah dipelajari pada
cell lines kanker payudara. aktivitas anti-kanker berberin merupakan suatu proses
kompleks yang melibatkan fase istirahat sel, apoptosis dan penghambatan migrasi sel.
Berberin bekerja pada sel-sel kanker payudara melalui keterlibatannya dalam
berbaagai proses seperti disregulasi protein, folding, prosteolitis, regulasi redoks,
signaling sel, transpor electron, metabolisme dan struktur sentrosomal.
Acuan Pustaka : Fatharani, M. 2016. Efektivitas Ekstrak Brotowali (Tinospora
Crispa) untuk Menghambat Pertumbuhan Sel Kanker Payudara. Jurnal Ilmu Farmasi
1(1) : 24-31.

7. Sambiloto
Aktivitas : anti radang, analgesik, anti diabetes, menurunkan kolesterol.
Kandungan Aktif : Andrographolide merupakan zat aktif utama dalam
sambiloto yang berfungsi untuk menurunkan kadar glukosa dalam darah.
Mekanisme ditubuh : Andrographolida sekurangnya-kurangnya 1% dalam
daun dan percabangan sambiloto. Andrographolida memiliki sifat kalmegin, zat
amorf dan hablur kuning, pahit sampai sangat pahit .. Andrograpolida berkhasiat
sebagai analgesik dan antipiretik adalah dengan cara meningkatkan kadar
betaendorfin dalam plasma, betaendorfin merupakan suatu neurotransmitter yang
dapat berefek analgesik (pereda rasa sakit) dan antipiretik (penurun demam). Dan
andrograpolida juga berkhasiat sebagai antidiabetes. Dimana kondisi stres akan dapat
mengacaukan metabolisme tubuh sehingga pasien akan suli t mengendalikan kadar gula
darah. Andrograpolida berkhasiat untuk menurunkan aktivitas pembentukkan glukosa
dari senyawa-senyawa nonkarbohidrat seperti piruvat dan laktat. Dengan begitu kadar
gula darah pasien dapat dikendalikan. Kandungan aktif dari tanaman sambiloto
terbukti aman, karena berdasarkan jurnal penelitian hasil uji toksisitas akut
menunjukkan LD50 sambiloto mencapai 27,5 g/kg/BB artinya herbal itu aman
dikonsumsi karena efek toksik hanya muncul pada dosis yang sangat tinggi.
Acuan Pustaka : Widowati, Wahyu. 2008. Potensi Antioksidan sebagai
Antidiabetes. Jurnal Kedokteran Maranatha 7(2) : 1-11.

8. Daun Murbei
Aktivitas : Menurunkan kadar gula darah. mengatasi kolesterol tinggi,
mencegah dan mengatasi peradangan, memperbaiki sirkulasi darah, sebagai anti
kanker, mengendalikan tekanan darah, meningkatkan daya tahan tubuh.
Kandungan Aktif : alkaloida, flavonoida, dan polifenol yang diketahui sangat
bermanfaat bagi kesehatan. Daun murbei mengandung quersetin dan anthosianin.
Kedua macam senyawa tersebut termasuk dalam kelompok glikosida flavonoid.
Mekanisme ditubuh : Daun murbei (Morus alba L.) mengandung beberapa
bahan kimia diantaranya yaitu ecdysterone, inokosterone, lupeol, -sitosterol dalam
jumlah sedikit, rutin, moracetin, quercertin, isoquercetin, scopoletin, scopolin, -
hexenal, -hexenal, cis--hexenol, cis--hexenol, benzaldehyde, eugenol, linalool,
benzyl alcohol, butylamine, acetone, trigonelline, choline, adenine, amino acids,
vitamin A, vitamin B, vitamin C, chlorogenic acid, flavonoid, fumaric acid, folic acid,
formyltetrahydrofolic acid, myoinositol, copper, dan zinc. Flavonoid merupakan
polyphenolic yang banyak terdapat dalam tanaman, salah satu bagiannya adalah
Quercetin yang terkandung di dalam daun murbei. Quercetin bekerja mengurangi
jumlah reseptor LDL di dalam darah. Quercetin juga memiliki efek antioksidan dan
antiaterogenik. Pada tubuh, bila didapatkan radikal bebas yang berlebih akan
mengoksidasi lemak sehingga kadar lemak akan meningkat. Flavonoid bekerja
menghambat enzim HMG-KoA reduktase (enzim yang mengatur kecepatan
pembentukan kolesterol ) dengan menghambat pembentukan HMG-KoA (senyawa
antara dalam jalur pembentukan keton) menjadi mevalonat yang selanjutnya melalui
beberapa tahap, mevalonat akan disintesis menjadi kolesterol.
Acuan Pustaka : Priatna, Muharam. 2013. Uji Aktivitas Antihiperurisemia dari
Rebusan Daun Murbei (Morus Alba L.) Terhadap Mencit Jantan Galur Swiss Webster.
Jurnal Kesehatan Bhakti Tunas Husada 9(2) : 42-48.
9. Mengkudu

Aktivitas : untuk mengobati alergi dan mencegah penyakit asma


Kandungan Aktif : xeronine
Mekanisme ditubuh : maka enzim didalam dinding usus besar kita akan
membentuk suatu zat aktif yaitu xeronine. Xeronine ini kemudian akan masuk
kedalam aliran darah menuju semua sel tubuh. Sel tubuh yang dimasuki xeronine
akan menjadi aktif, lebih sehat dan terjadi perbaikan struktur maupun fungsinya.
Acuan Pustaka : Rahmawati, anita. 2009. Kandungan Fenol Pada Buah
Mengkudu. Jakarta : FK Universitas Indonesia Press.

10. Pegagan

Aktivitas : menurunkan tekanan dinding pembuluh, mempercepat


penyembuhan luka, analgesik, antiinflamasi, hepatoprotektor, peningkatan
kecerdasan, antisporasis, anti agregasi platelet dan anti trombosis
Kandungan Aktif : asam asiatik, madekasida, dan madekasosida termasuk
golongan triterpenoid, sementara sitosterol dan stigmasterol termasuk golongan
steroid serta vallerin brahmosida golongan saponin.
Mekanisme ditubuh : Triterpenoid berfungsi meningkatkan fungsi mental dan
memberi efek menenangkan. Senyawa ini juga dapat merevitalisasi pembuluh darah
sehingga memperlancar peredaran darah menuju otak. Asiatikosida merupakan bagian
dari triterpenoid yang berfungsi menguatkan sel-sel kulit dan meningkatkan
perbaikannya, menstimulasi sel darah dan sistem imun, dan sebagai antibiotik alami.
Brahmosida
Acuan Pustaka : Sutardi. 2016. Kandungan Bahan Aktif Tanaman Pegagan dan
Khasiatnya untuk Meningkatkan Sistem Imun Tubuh. Jurnal Litbang Pertanian 35
(3) : 121-130.

Anda mungkin juga menyukai